Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Rancangan Implementasi Model Nursing Theori MYRA ESTIN


LEVINE Dan Ernestine Wiedenbach Dalam Pelayanan
Keperawatan Ruang Rawat Inap

Untuk Memehuni Mata Ajar Filsafat Ilmu


Dosen Pengampu : Dr. Blacius Dedi,S.Kep.,M.Kep

OLEH :
NAMA : Fitri Diana Astuti

NPM : 215120066

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan tugas Mata kuliah Filsafat Ilmu di Program Studi Magister
Keperawatan Fitkes Jenderal Achmad Yani Cimahi

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu Penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga Makalah
bisa lebih sempurna. Terima kasih Kepada Semua Pihak yang telah membantu
hingga makalah ini selesai.

Harapan Penulis, semoga Makalah ini dapat memberi manfaat dan menambah
pengetahuan bagi semuanya.

Bandung, Oktober 2021

Fitri Diana Astuti

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan. ................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Myra Estin Levine ..................................................................... 7
B. Konsep Ernestine Wiedenbach............................................................. 14
BAB III IMPLEMEMTASI PELAYANAN KEPERAWATAN
A Implementasi Teori ................................................................................. 19
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 20
5.2 Saran ..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum, teori keperawatan menggambarkan dan menjelaskan fenomena


yang menarik untuk keperawatan secara sistematis dalam rangka memberikan
pemahaman untuk digunakan dalam keperawatan praktik dan penelitian. Teori kurang
abstrak dibanding model konseptual atau sistem, meskipun mereka berbeda dalam
lingkup dan tingkat abstraksi (Alligood, 2010).Teori ilmu keperawatan sangat penting
untuk merawat seseorang, oleh karena itu para ahli teori menyediakan suatu peranan
penting bagi perawat. Salah satu konsep atau teori tersebut adalah teori dari Ernestine
Wiedenbach. Wiedenbach adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang
keperawatan. Ia berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan menjadi nurse-
midwife pada tahun 1946. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf
Dickoff dan James tahun 1960 (Bryar, 1995) ketika ia menjadi mahasiswa di Yale
University School of Nursing. Teori perspektif yang diciptakan oleh Ernestine
Wiedenbach mengemukakan tentang imu perawatan klinis yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan klien dan filosofi dalam ilmu keperawatan. Namun masih banyak
orang yang belum mengetahui teori Wiedenbach. Oleh karena itu, dalam makalah ini
penulis akan memberikan penjelasan mengenai teori yang dikemukakan oleh Ernestine
Wiedenbach beserta aplikasinya dalam keperawatan. Myra Estrin Levine (1920-1996)
lahir di Chicago, Illinois. Dia adalah tertua dari tiga anak. Dia punya satu kakak dan satu
adik. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya (yang memiliki
masalah gastrointestinal) sering sakit-sakitan dan membutuhkan perawatan pada banyak
kesempatan. Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 944 dan
memperoleh gelar BS dalam keperawatan dari University of Chicago pada tahun 1949.
Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat tugas pribadi, sebagai perawat sipil untuk
Angkatan Darat AS, sebagai pengawas perawat bedah, dan administrasi keperawatan.
Setelah mendapatkan gelar MS dalam keperawatan di Wayne State University pada
tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga (George, 2002) seperti
University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Dia menulis 77 artikel
yang dipublikasikan yang termasuk "An Introduction to Clinical Nursing" dengan
beberapa publikasi tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989. Dia juga menerima gelar doktor
kehormatan dari Universitas Loyola pada tahun 1992. Dia meninggalpada tahun 1996.

B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Makalah ini akan menjelaskan teori dan model keperawatan Myra
Estin Levine dan konservasi Ernestine Wiedenbach serta penerapannya di
dalammengatasi fenomena keperawatan yang ada saat ini.

4
b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan teori keperawatan Myra Estin Levine dan konservasi
Ernestine Wiedenbach
2) Implementasi pelayanan keperawatan Ernestine Wiedenbach dan
konservasi Ernestine Wiedenbach

C. Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan emahaman


perawat tentang teori keperawatan Need for Help Wiedenbach dan konservasi
Levine sehingga dapat diterapkan pada asuhan keperawat

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Biografi Ernestine Wiedenbach

Ernestine dilahirkan di suatu keluarga makmur pada tahun 1900.


Keluarganya berimigrasi dari Jerman ketika ia masih muda. Ernestine mulai
berminat pada ilmu keperawatan ketika melihat perawatan pada neneknya yang
sedang sakit-sakitan. Kemudian ia senang mendengar saudara perempuan
temannya yang adalah seorang mahasiswi kedokteran menceritakan
pengalamannya dirumah sakit. Ernestine menjadi sangat terkesan dengan peran
perawat setelah lulus dari Wellesley Collage dan mendapatkan gelar sarjana
muda di bidang budaya liberal tahun 1922, lalu ia mendaftarkan diri di sekolah
keperawatan agar tidak mengecewakan kedua orangtuanya.
Setelah lulus dari Johns Hopkins pada tahun 1925, ia telah mendapat
tawaran sebagai pengamat karena ia memiliki gelar sarjana muda. Ia bekerja di
Johns Hopkins dan kemudian di Bellevue di New York. Ernestine melanjutkan
pendidikannya di Teacher Collage, Columbia University dengan menghadiri
kelas malam, dimana ia mendapatkan gelarsarjana tinggi dan sertifikat
perawatan kesehatan masyarakat pada tahun 1934. Ernestine meninggalkan
rumah sakit dan bekerja dengan perawatan kesehatan masyarakat dari Henry
Street Settlement sebagai perawat untuk sebuah asosiasi untuk meningkatkan
kondisi orang-orang lemah/Association for Improving Conditions Of The Poor
(AICP).
Ernestine meninggalkan klinik perawatan dan bekerja sebagai penulis
professional dengan The Nursing Information Bureau (NIB) untuk The
American Journal of Nursing. Ia mengembangkan kemampuan menulisnya dan
membuat banyak orang professional penting menghubunginya. Setelah
pengeboman Pearl Harbor, Ernestine bekerja di NIB untuk menyiapkan
perawat-perawat untuk memasuki Perang Dunia II. Penyakit jantung
menyebabkan Ernestine tidak dapat melanjutkan tugasnya pada saat perang.

6
Ernestine mengajar bersama Ida Orlando di Yale dan berkerjasama
dengan Patricia James dan William Dickoff tentang perawatan dan filosofi.
Contoh ilmu perawatan klinis Ernestine Wiedenbach telah dikembangkan
berdasarkan pengetahuannya selama bertahun-tahun di aturan klinis dan
ajarannya sebagai hubungan profesionalnya. Menurut Ernestine terdapat 4
elemen / unsur dalam perawatan klinis, yaitu : filosofi, tujuan/maksud, pelatihan,
dan seni.
Ernestine Wiedenbach memiliki banyak buku dan artikel yang telah
diterbitkan. Beberapa diantaranya adalah:
1. Wiedenbach, E (1958). Family-Centered maternity nursing, New York: G.P.
Putnam’s Sons.
2. Wiedenbach, E (1964). Clinical Nursing: A helping Art. New York: Spinger.
Artikel yang ditulis oleh Nickle, Gesse, dan McLarren pada tahun 1992
di Journal of Nurse-Midwifery sangat luar biasa dan menjadi acuan untuk
banyak fakta pribadi yang dipersembahkan di dalam website. Adalah suatu
keharusan bagi seseorang yang mempelajari pengaruh Ernestine untuk membaca
artikel mereka. Satu kaset dan wawancara dengan Ernestine Wiedenbach
bertindak sebagai basis untuk artikel yang berjudul “Ernestine Wiedenbach : Her
Professional Legacy (Warisan Profesionalnya)”.

Ernestine Wiedenbach mengundurkan diri pada tahun 1966. Ia tidak


pernah menikah dan meninggal di umur 97 tahun pada tanggal 8 maret 1998
(Currentnursing, 2012).

B. Pengertian Teori Ernestine Wiedenbach

Ernestine Wiedenbach adalah seorang perawat kebidanan (nurse


midwifery) yang sangat tertarik pada masalah sepitar keperawatan maternitas yang
terfokus pada keluarga (Family-Centered Maternity Nursing). Ernestine
Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan
persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach
mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasi
dalam praktik.konsep teori yang dihasilkan Ernestine Wiedenbach bukan hasil

7
penelitian melainkan hasil pemikirannya yang dituangkan dalam bukunya.
Teori Ernestine Widenbach dikenal dengan “The Need For Help”. Teori
ini melihat segala aspek yang terdapat dalam ruang lingkup asuhan keperawatan
baik dari aspek pasien, perawat dan lingkungan sosial yang berada di sekitar
pelayanan kesehatan yang diberikan. Dengan penggunaan teori ini diharapkan
dapat melihat keseluruhan dari aspek-aspek yang terkait dapat menyelesaikan
permasalahan yang terjadi pada pasien terutama dalam keadaan emergensi dengan
cepat dan tepat yaitu dengan mengidentifikasi bantuan segera apa yang dibutuhkan
oleh pasien (kegawatdaruratan), perawat dapat menggunakan sumber dukungan
pasien untuk memenuhi kebutuhannya dan menilai apakah bantuan yang diberikan
benar-benar dibutuhkan oleh pasien (Alligood, 2014).
C. Model Konseptual Teori Ernestine Wiedenbach

1. Elemen-Elemen Model Konseptual


Model konseptual Wiedenbach membantu mengidentifikasi kebutuhan terhadap
keyakinan kepercayaan pada nurse midwife dan kepercayaan rekan. Berikut ini
komponen model konseptual Wiedenbach yang diketahui sebagai lima elemen
dalam the Realistis of Nursing, yaitu:

a.The Agents

Wiedenbach mengidentifikasi empat elemen dalam praktik klinik perawat.


Empat elemen dalam ”clinical nursing” yaitu Philosophy, tujuan,praktik dan art
(seni) ( Raleigh, 1989 dan Wiedenbach, 1964 ) :

8
1. Philosophy
Berikut ini adalah 3 point dasar philosophy keperawatan :
a. Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan
b. Menghargai sebuah kehormatan, suatu yang berharga, otonomi dan
individualisme pada setiap orang
c. Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain (Raleigh,
1989)
Philosophy yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi
yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu
kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.
2. Tujuan
Tujuan yang dimaksud adalah apa yang ingin perawat capai melalui apa
yang dilakukan-keseluruhan tujuan untuk praktik professional, termasuk
keseluruhan kegiatan yang berdampak baik pada pasien
3. Praktik
Mengobservasi aksi keperawatan termasuk disiplin dalam pemikiran dan
perasaan melalui pertemuan bantuan yang dibutuhkan pasien. Aksi ini
adalah tujuan secara langsung dan berpusat pada pasien
4. Art
Art pada keperawatan klinik terdiri dari :
a) Pemahaman perawat pada kondisi, situasi dan kebutuhan pasien
b) Tujuan internal perawat dan aksi eksternal untuk meningkatkan
kemampuan pasien melalui perawatan yang sesuai

9
c) Aktivitas perawat secara langsung memperbaiki kondisi pasien melalui
penggunaan artful pada perencanaan perawatan medis
d) Intervensi perawat bertujuan mencegah kekambuhan dan membangun
new concern
b. The Recipient (wanita, keluarga dan komunitas)

Perawat memberikan intervensi kepada individu disesuaikan


dengan situasi dan kebutuhan masing-masing ( Raleigh, 1989). Recipient
meliputi wanita, keluarga, dan masyarakat. Perempuan menurut
masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi
kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah
individu yang berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri
serta dapat memastikan jika need-for-help telah menjadi pengalaman.
Sehingga perawat memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.

c. The Goal

Tujuan dari proses keperawatan adalah membantu orang yang


membutuhkan pertolongan. Konsep Wiedenbach tujuan akhir dari
perawatan “ sebuah ukuran atau tindakan yang diperlukan dan diinginkan
seseorang dan berpotensi untuk merubah atau memperpanjang
kemampuan seseorang tersebut untuk mengatasi keterbatasan “ ( Danko
et al., 1989 cite Wiedenbach’s ( 1964 ).. Wiedenbach mendefinisikan
need-for-help adalah pengukuran atau tindakan yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh individu dan yang berpotensi untuk memulihkan atau
memperluas kemampuannya untuk mengatasi implisit dalam situasi.
Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu
diketahui sebelum menemukan goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini,
maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan
mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis yang
berbeda dari kebutuhan yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik,
10
emosional atau psikologis. Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan
pasien, bidan/perawat harus menggunakan mata, telinga, tangan, serta
pikirannya.
d. The Means

Maksud atau arti pada pencapai tujuan perawatan


midwifery diekpresikan dalam praktik terdiri dari empat fase :
1) Identifikasi pengalaman need-for-help pasien
2) Ministration, yaitu memberikan dukungan dalam pencarian
pertolongan yang dibutuhkan
3) Validation, mengecek apakah bantuan yang diberikan merupakan
bantuan yang dibutuhkan
4) Coordination, koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pasien
Model Wiedenbach mengidentifikasi kebutuhan dari nurse
midwife akan pengetahuan, penilaian dan keterampilan yang dapat
dicapai:

1) Pengetahuan meliputi segala sesuatu yang telah dipahami.


Pengetahuan dapat berupa fakta, spekulatif atau praktik dan
menyediakan sumber
2) Penilaian meliputi kemampuan perawat dalam membuat keputusan
3) Keterampilan menunjukan kemampuan perawat dalam mencapai
keberhasilan hasil

11
e. The Framework

Yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi,


dan profesional. Tujuan Wiedenbach dalam teorinya adalah untuk
mengindentifikasi bantuan yang dibutuhkan pasien melalui tahapan
berikut:

1) Mengobservasi perilaku yang konsisten atau tidak konsisten


terhadap kenyamanan pasien
2) Mengeksplorasi maksud atau arti dari perilaku pasien
3) Memastikan penyebab ketidaknyamanan atau ketidakmampuan
pasien

D. Model Praktik Keperawatan Ernestine Wiedenbach

Wiedenbach mengidentifikasi tiga elemen interdependen dalam


preskriptif teorinya yaitu: tujuan utama yang menjadi alasan perawat,
preskriptif dari aksi dalam pertimbangan untuk pencapaian misi dan
realitas yang menantang kecerdikan dan kreativitas perawat sebagai
usaha untuk memenuhi tujuan utama keperawatan melalui praktek.
Kemudian, tiap-tiap perawat memformulasikan preskriptif teorinya
sebagai sebuah disiplin praktik sesuai dengan realitas dan situasi.

E. Tahap-Tahap Untuk Mencapai Tujuan Asuhan Keperawatan


Melalui Teori Ernestine Wiedenbach
Tujuan Wiedenbach adalah untuk mengindentifikasi bantuan
yang dibutuhkan pasien melalui tahapan berikut :
a) Mengobservasi perilaku yang konsisten atau tidak konsisten terhadap
kenyamanan pasien
b) Mengeksplorasi maksud/arti dari perilaku pasien
c) Memastikan penyebab ketidaknyamanan atau ketidakmampuan pasien
d) Menentukan apakah pasien dapat mengatasi masalahnya sendiri atau
membutuhkan bantuan.

12
A. KONSEP MODEL KONSERVASI LEVINES
Levine's Conservation Model difokuskan dalam mempromosikan
adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip
konservasi. Panduan Model perawat untuk fokus pada pengaruh dan
tanggapan pada tingkat organismic. Perawat menyelesaikan tujuan model
melalui konservasi energi, struktur, dan integritas pribadi dan sosial
(Levine, 1967). Meskipun konservasi adalah dasar hasil yang diharapkan
saat model yang digunakan, Levine juga membahas dua konsep penting
lainnya penting untuk penggunaan model nya - adaptasi dan keutuhan.
Adaptasi adalah proses perubahan, dan konservasi adalah hasil dari
adaptasi. Adaptasi adalah proses dimana pasien mempertahankan
integritas dalam realitas lingkungan (Levine, 1966, 1989a). Adaptasi ini
dicapai melalui "penggunaan hemat, ekonomi, berisi, dan dikendalikan
sumber daya lingkungan dengan individu dalam bunga-nya yang terbaik"
(Levine, 1991, hal 5).
Keutuhan didasarkan pada Erikson (, 1964 hal 63) uraian tentang
keutuhan sebagai sistem terbuka: "Keutuhan menekankan suara, organik,
kebersamaan progresif antara fungsi beragam dan bagian-bagian dalam
keseluruhan, batas-batas yang terbuka dan cairan." Levine (1973, hal 11)
menyatakan bahwa "interaksi gencar organisme individu dengan
lingkungannya ini merupakan sebuah sistem terbuka dan cairan ', dan
kondisi kesehatan, keutuhan, terjadi ketika interaksi atau adaptasi konstan
terhadap lingkungan, izin kemudahan jaminan integritas ... di semua
dimensi kehidupan "ini dinamis terus menerus, interaksi terbuka. antara
lingkungan internal dan eksternal memberikan dasar untuk berpikir
holistik, pandangan dari individu secara keseluruhan.
Konservasi, di sisi lain, adalah produk adaptasi. Konservasi dari
conservatio kata Latin, yang berarti "untuk tetap bersama-sama" (Levine,
1973). "Konservasi menggambarkan cara sistem kompleks dapat terus
berfungsi bahkan ketika sangat menantang." (Levine, 1990, hal 192).
Melalui konservasi, individu dapat menghadapi kendala, beradaptasi

13
sesuai, dan mempertahankan keunikan mereka. "Tujuan dari konservasi
adalah kesehatan dan kekuatan untuk menghadapi kecacatan" sebagai "...
aturan konservasi dan terus integritas "dalam semua situasi di mana
menyusui membutuhkan" (Levine, 1973, hlm 193-195). Fokus utama dari
konservasi adalah menjaga keutuhan bersama dari individu. Meskipun
intervensi keperawatan mungkin berurusan dengan satu prinsip
konservasi particualr, perawat juga harus mengakui pengaruh prinsip-
prinsip konservasi lainnya (Levine, 1990).

B. KONSEP UTAMA
Selama bertahun-tahun, perawat (seperti Myra Levine) telah
mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang
berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti dia Konservasi Model, semua
berbagi teori empat konsep pusat atau utama: orang, lingkungan,
keperawatan dan kesehatan. Selain ini, Levine Model juga dibahas orang
dan lingkungan bergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu,
karena akan dibahas di bawah.
1. Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga
keutuhan dan integritas dan satu "yang hidup, berpikir, berorientasi masa
depan, dan masa lalu-sadar." The keutuhan (integritas) dari tuntutan
individu yang hidup "individu memiliki artinya hanya dalam konteks
kehidupan sosial "(Levine, 1973, hal 17). Orang juga digambarkan
sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan, perasaan,
percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.
2. Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Individu telah baik
lingkungan internal dan eksternal.
3. Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi
dari individu dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal.
Lingkungan internal juga adalah integrasi dari fungsi tubuh yang
menyerupai homeorrhesis daripada homeostasis dan tunduk terhadap
tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu merupakan bentuk

14
energi.
4. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional,
dan konseptual. Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan
eksternal yang individu menanggapi dengan organ-organ indera mereka
dan termasuk cahaya, suara, sentuhan, suhu, kimia perubahan yang
berbau atau terasa, dan rasa posisi dan keseimbangan. Lingkungan
operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi
dengan jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa
yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup semua bentuk
radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Dengan kata lain, unsur-unsur
fisik dapat mempengaruhi individu tetapi tidak dirasakan oleh kedua.
Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal yang
terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan mencakup
pertukaran bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi, sistem
nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu
pola yang berasal dari pengalaman hidup.
5. Kesehatan dan penyakit adalah pola perubahan adaptif. Kesehatan
tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan adaptasi
keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan
kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa yang dimaksud dengan
kesehatan sebagai: "... yang jalan kembali ke kegiatan sehari-hari
dikompromikan oleh kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya
penghinaan atau cedera yang diperbaiki tetapi orang dirinya sendiri ... Ini
bukan hanya penyembuhan bagian tertindas. Ini agak kembali ke hood
diri, dimana perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan
individu bebas untuk mengejar sekali lagi atau kepentingan-nya sendiri
tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit adalah" tidak diatur dan tidak
disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian akan terjadi ".

15
6. Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973,
hal.1). "Perawat itu masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di
mana saat-saat berbagi dalam waktu beberapa sepele, beberapa dramatis-
daun tandanya selamanya pada setiap pasien" (Levine, 1977, hal 845).
Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan
memelihara keutuhan (kesehatan).
7. Seperti telah disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas
bahwa cara di mana orang dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu
ke waktu. Ini adalah fit dari orang dengan kesulitan nya waktu dan ruang.
Respon adaptif spesifik membuat konservasi yang mungkin terjadi pada
berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional, psikologis, dan
sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor (Levine, 1989):
historisitas, spesifisitas dan redundansi.

C. KONSEP KUNCI (Konservasi prinsip)


Inti, atau konsep sentral, teori Levine adalah konservasi (Levine,
1989). Ketika seseorang dalam keadaan konservasi, itu berarti bahwa
respon adaptif individu menyesuaikan perubahan produktif, dan dengan
pengeluaran sedikit usaha, sambil menjaga fungsi optimal dan identitas.
Konservasi yang berhasil dicapai melalui aktivasi jalur adaptif dan perilaku
yang sesuai untuk berbagai tanggapan yang dibutuhkan oleh manusia
berfungsi.
Myra Levine menggambarkan Empat Prinsip Konservasi. Prinsip-
prinsip ini berfokus pada pelestarian keutuhan individu. Dia menganjurkan
bahwa keperawatan adalah interaksi manusia dan prinsip-prinsip
konservasi yang diusulkan empat keperawatan yang berkaitan dengan
persatuan dan integritas individu. kerangka nya meliputi: energi, integritas
struktural, integritas pribadi, dan integritas sosial.

16
D. Kelebihan dan Kelemahan teori Myra Levine

1. Kelemahan

Mesklipun kelengkapan teori dan aplikasi Levine luas, model ini


bukan tanpa batasan. Sebagai contoh model konservasi Levine berfokus
pada penyakit yang bertentangan kesehatan dengan kesehatan demikian
juga intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi
penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan
teori Levine adalah berfokus pada saat ini dan jangka pendek dan tidak
mendukung prinsip-prinsip promosi dan pencegahan penyakit, meskipun
ini adalah komponen penting dari praktik keperawatan saat ini.
Dengan demikian,keterbatasan utama adalah fokus individu dalam
keadaan sakit pada ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki
tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk beratisipasi
dalam keperawatan,dan jika persepsi perawat dan pasien tentang
kemampuan pasien berpatisipasi dalam keperawatan tidak cocok,
ketidakcocokan ini akan menjadi daerah konflik.

2. Kelebihan dari teori Myra Lavine

Pada toeri akan terlihat lebih menguntungkan saat dimana keadaan


klien mempunyai partner pengawas non perawat yang turut membantu dalam
penjadwalan keperawatan.dan perawat yang dapat mengerti keadaan dan
integritas klien secara penuh.dengan didukung dari klien yang mampu
beradaptasi dan melakukan pesprsepsi dengan normal.

17
BAB III

IMPLEMENTASI TEORI PADA PELAYANAN KEPERAWATAN


DI RUANG RAWAT INAP

Kasus dengan pasien Post partum mengalami perdarahan.


Penatalaksanaan perdarahan postpartum adalah menghentikan perdarahan.
Penatalaksanaan pada fase akut yaitu mengkaji keadaan umum pasien, meliputi
jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi. Penatalaksanaan pertama pasen adalah
pemberian cairan kristaloid. Pemberian cairan kristaloid bertujuan membantu
memulihkan volume cairan yang hilang selama perdarahan. Langkah
selanjutnya adalah mengkaji penyebab perdarahan dan melakukan masase
fundus uteri yang bertujuan meningkatkan kontraksi uterus.
Teori keperawatan “Need for Help Wiedenbach” efektif diaplikasikan
pada kasus perdarahan postpartum karena membutuhkan penanganan yang
cepat dan tepat untuk menghentikan perdarahan. Penerapan teori keperawatan
“Need for Help Wieden bach ” membutuhkan kemampuan perawat untuk
berpikir kritis, pengetahuan, dan keterampilan dalam memberikan tindakan
yang bersifat segera. Sedangkan teori keperawatan “ Conservation Levine
sesuai diaplikasikan pada fase pemeliharaan karena pasien perdarahan
postpartum diharapkan dapatmenyeimbangkan energi yang masuk dan keluar.
Intervensi konservasi energi dapat mengurangi kelelahan pada pasien dengan
perdarahan postpartum. Tujuan utama teori keperawatan ini tercapainya
keutuhan ( wholeness) dan adaptasi pasien. Teori keperawatan “Need for Help
Wiedenbach” hanya dapat diaplikasikan pada kasus yang bersifat akut dan
membutuhkan

18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori keperawatan “ Need for Help Wiedenbach ” hanya dapat diaplikasikan


pada kasus yang bersifat akut dan membutuhkan pertolongan segera. Teori ini
hanya focus pada aspek fisik dan psikologis pasien, sehingga asuhan keperawatan
belum dapat memenuhi kebutuhan pasien secara komprehensif. Teori keperawatan
ini tidak bisa diaplikasikan pada fase pemeliharaan. Sedangkan konsep
keperawatan konservasi Levine tidak menjelaskan bagaimana menyusun hipotesis
secara rinci. Levine hanya menjelaskan hipotesis sebagai rencana intervensi
keperawatan.

B. Saran

Perawat dapat menggunakan teori “Need for Help Wiedenbach” dalam


penangan pasien emergenci. Diharapkan klien lebih menambah keilmuannya
untuk lebih memahami keadaan klien agar dapat melakukan pengkajian secara
tepat dan cepat dan tiadak menimbulkan kesalahan dalam menentukan diagnosa
sehingga dalam melaksanaan intervensi dapat sesuai. Perawat harus mampu dalam
memenuhi tujuan dari asuhan keperwatan yang dilakukan, agar proses
keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien dan
memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori levine

19
DAFTAR PUSTAKA

Alligood , M. R. 2010 . The Nature of Knowledge Needed For Nursing


Practice . In M. Alligood (Ed.), Nursing theory: Utilization &
application ( 4th ed., pp. 3 – 15 ). St. Louis : Mosby-Elsevier

Alligood, M., R. 2014. Nursing Theorist and Their Work. USA : Elsevier
Mosby Bryar, R. 1995. Theory for midwifery Practice. London :
MACMILLAN PRESS LTD

Currentnursing. 2012. The Helping Art of Clinical Nursin :Ernestine


Wiedenbach.

Fawcett, Jacqueline. 1993. Analysis And Evaluation Of Nursing Theories.


Philadelphia: F. A. Davis

Leach, MJ (nd) Luka manajemen: Menggunakan Levine's Conservation


Model untuk membimbing praktek. Vol. 52, Issue No 8.

Sitzman, K. & Eichelberger, L.W. (2009). Memahami kerja perawat


teori: Sebuah awal kreatif.

Yeager, S. (2002). Sekilas teori perawat: model konservasi Myra Levine.

20

Anda mungkin juga menyukai