Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN Adapun parameter

Parameter farmakokinetika farmakokinetika yang digunakan untuk


adalah nilai yang menunjukkan proses- mengetahui bioavabilitas suatu obat
proses yang dialami oleh suatu obat adalah: (Arifah, 2020)
didalam tubuh. Efek terapi dan efek
1. Daerah dibawah kurva (AUC) adalah
samping obat sangat ditentukan oleh
integritasi batas obat didalam darah
kadar atau dosis obat dalam darah.
dari waktu t = 0 hingga t, dimana
Jika kadar obat dalam darah tidak
besar AUC berbanding lurus dengan
mencapai minimum effective
jumlah total obat yang diabsorpsi.
concentration, maka efek terapi tidak
AUC merupakan salah satu
muncul. Sebaliknya, jika kadar obat
parameter untuk menentukan
dalam darah melebihi minimum toxic
bioavabilitas.
concebtratio, maka efek toksik akan
2. Volume distribusi adalah suatu
terjadi. Dalam darah obat yang telah
parameter farmakokinetika yang
diberikan harus berada pada rentang
menggambarkan luas dan intensitas
therapeutic window dimana konsentrasi
distribusi obat dalam tubuh.
obat itu harus berada diatas minimum
3. Waktu paruh obat (t1/2) adalah
effective concentration dan dibawah
gambaran waktu yang dibutuhkan
minimum toxic concebtratio (Patala,
untuk suatu level aktivitas obat dan
2022)
menjadi separuh dari level asli atau
Untuk memantau konsentrasi
level yang dikehendaki
obat dalam darah, maka peran
4. Tetapan absorbsi (Ka) adalah
farmakokinetika sangat besar.
parameter yang menggambarkan
Farmakokinetika merupakan kajian
laju absorbsi suatu obat, dimana
tentang nasip obat dalam tubuh.
agar suatu obat diabsorbsi mula-
Secara umum, ada empat tahapan
mula obat harus larut dalam cairan
utama untuk menggambarkan jalur
5. Tetapan eliminasi (K) adalah
yang dialami oleh obat saat berada
parameter yang menggambarkan
dalam tubuh yakni absorpsi, distribusi,
laju eliminasi suatu obat dalam
metabolisme dan ekskresi. Setiap
tubuh. Dengan ekskresinya obat dan
tahapan memiliki peran penting dalam
metabolit obat, aktivitas dan
mendukung keberhasilan pengobatan.
keberadaan obat dalam tubuh dapat
Gangguan pada tiap tahapan akan
dikatakan berakhir.
berakibat tidak optimalnya efek obat
yang diberikan (Patala, 2022).
METODE PENELITIAN 3. Larutkan Fe(NO3) dalam
Alat dan Bahan aquades
Alat 4. Campur keduanya lalu
Beker gelas, corong pisah, labu cukupkan volume dengan
tentukur, mouth block, spoit oral 20ml, aquades sampai 200 ml.
spoit 1ml, sentrifuse, stopwatch, dan c. Larutan natrium salisilat/
spektrofotometer UV-Vis. suspensi aspirin
Bahan Larutan natrium salisilat dibuat
Air suling, larutan natrium berdasarkan dosis yang akan
salisilat/suspense aspirin, larutan diberikan 250 mg/kg BB. Jika yang
natrium sitrat 3,8%, dan pereaksi tersedia hanya suspensi aspirin,
trinder. maka buatlah suspensinya
PROSEDUR KERJA berdasarkan dosis 8 mg/kg BB.
Penyiapan bahan Penyiapan blanko
a. Larutan natrium sitrat 3,8% Campurkan 0,125 ml larutan natrium
Larutan dibuat dengan melarutkan sitrat 3,8% dan 5 ml larutan trinder
3,8 gram natrium sitrat dengan Penyiapan larutan baku
menggunakan air suling 80ml dalam 1. Buat larutan stok natrium salisilat
labu tentukur 100ml. dicukupkan dengan melarutkan 580 mg natrium
volumenya hingga 100ml dan salisilat dalam 250 ml aquades
dikocok dengan baik. (setara dengan 2000 ppm salisilat)
b. Pereaksi Trinder 2. Ambil 5 ml larutan stok lalu
Reagens trinder dibuat sesuai tambahkan aquades sampai 100ml
dengan mencampur bahan-bahan (100 ppm)
di bawah ini : 3. Ambil 10 ml larutan stok lalu
R/ HgCl2 8,0 g tambahkan aquades sampai 100ml
Feri Nitrat 8,0 g (200 ppm)
HCl 1N 24,0 ml 4. Ambil 15 ml larutan stok lalu
Aquades 200 ml tambahkan aquades sampai 100ml
1. Untuk membuat HCl 1N, (300 ppm)
larutkan 8,5 ml HCl pekat. 5. Ambil 20 ml larutan stok lalu
Tambahkan aquades sampai tambahkan aquades sampai 100ml
mencapai 100 ml. (400 ppm)
2. Larutkan HgCl2 dalam HCl 1N
6. Ambil 25 ml larutan stok lalu 6. Ambil supernatant lalu dianalisis
tambahkan aquades sampai 100ml kadar salisilat yang terkandung
(500 ppm) dalam plasma dengan
Pelaksanaan praktikum menggunakan spektrofotometer
a. Penetapan kurva baku salisilat UV pada Panjang gelombang
1. Campur 5 ml pereaksi trinder 540 nm
dan 0,5 ml larutan stok 100 ppm 7. Catat absorban setiap sampel
2. Catat absorbans dari campuran yang terukur dan bandingkan
tersebut yang diukur pada dengan blanko
Panjang gelombang 540 nm 8. Tentukan kadar salisilat dalam
dan bandingkan dengan blanko setiap sampel dengan bantuan
3. Lakukan langkah yang sama persamaan kurva baku
untuk 4 konsentrasi larutan 9. Buat grafik konsentrasi salisilat
standar lainnya vs waktu
b. Penetapan kadar salisilat plasma 10. Tentukan nilai beberapa
1. Hewan coba yang telah parameter farmakokinetika
dipuasakan selama 6 jam  t1/2,elim
diberikan larutan natrium  t1/2,abs
salisilat dengan dosis 250  Vd
mg/kg BB secara oral  Ka
2. Ambil darah hewan coba
 K
sebanyak 0,5 ml masing-masing
 AUC
pada menit ke-0, 10, 30, 60, 90
setelah pemberian
3. Darah yang telah diambil
tersebut ditambahkan 0,125 ml
larutan natrium sitrat 3,8%
sebagai antikoagulan
4. Tambahkan pereaksi trinder
sebanyak 5 ml ke dalam plasma
yang telah diberi antikoagulan
tersebut
5. Sentrifugasi campuran selama 5
menit pada kecepatan 2500 rpm

Anda mungkin juga menyukai