ABSTRAK
Sediaan parenteral sediaan obat steril dan diberikan langsung ke jaringan tubuh
atau ke aliran darah. Infus adalah sediaan steril, dapat berupa larutan atau
emulsi, bebas pirogen, sedapat mungkin isotonis dengan darah, disuntikkan
langsung ke dalam vena dalam volume yang relatif besar. Pada praktikum kali ini
dibuat sediaan infus Natrium Bikarbonat 1,39% dengan zat eksipien Carbon Aktif
sebagai depirogenisasi, NaCl sebagai pengisotonis dan Aqua Pro Injection
sebagai pembawa. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sediaan infus Natrium Bikarbonat 1,39% tidak memenuhi
persyaratan dikarenakan sediaan bersifat hipertonis. Namun, pada evaluasi fisika
yang telah dilakukan telah memenuhi persyaratan.
Kata Kunci : Natrium Bikarbonat, Carbon Aktif, NaCl, Aqua Pro Injection
ion
Osmolaritas Na. Bikarbonat NaCl 0,945 gram
13,9 g /L Aqua Pro Injection ad 100 ml
= x 1000 x 3 = 779,8
53,47
mOsmol/L PROSEDUR KERJA
Osmolaritas NaCl = Grey Area (Ruang Sterilisasi)
8,999 g /L 1. Semua alat dan wadah
x 1000 x 2 = 307,97
58,44
disterilisasi dengan cara
mOsmolaritas total =
masing-masing. Gelas kimia
779,8 + 307,97 = 1.087,7
ditara dahulu sebelum
mOsmolaritas/L
disterilisasi
Jadi, sediaan infus Na. Bikarbonat
2. Setelah disterilisasi, semua
bersifat hipertonis
alat dan wadah dimasukkan
PERHITUNGAN DAN
kedalam white area melalui
PENIMBANGAN BAHAN
transfer box
Perhitungan Bahan
Grey Area (Ruang Penimbangan)
1,39 gram
Natrium Bikarbonat = x 1. Natrium Bikarbonat ditimbang
100 ml
sebanyak 1,4595 gram
100 ml = 1,39 gram + 5% = 1,4595
menggunakan kaca arloji steril
gram
0,1 gram 2. Natrium Klorida ditimbang
Carbon Aktif 0,1% = x 100
100 ml sebanyak 0,945 gram
ml = 0,105 gram menggunakan kaca arloji
0,9 gram 3. Mengambil Carbon Aktif
NaCl 0,9% = x 100 ml =
100 ml
sebanyak 0,105 gram
0,9 + 5% = 0,945 gram menggunakan kaca arloji steril
Aqua Pro Injection ad 100 ml
White Area (Ruang Pencampuran
penutupan botol dengan karet tutup. harus bersifat isotonis atau isohidris
Pada saat bahan-bahan yang telah (Magfirah, 2022).
ditimbang dibawa, cawan harus Pada evaluasi fisika
ditutup dengan menggunakan dilakukan uji pH, uji kejernihan dan
aluminium foil. Pada saat uji kebocoran. Pada uji pH
pencampuran bahan harus didapatkan pH 7,4, hal ini sesuai
memperhatikan prosedur kerja yang dengan literatur yang menyatakan
baik agar terhindar dari kontaminasi bahwa pH sediaan sesuai dengan pH
terhadap sediaan. Sediaan yang telah darah yaitu 7,4 - 7,5 (Magfirah,
jadi harus disaring dengan 2022).
menggunakan membran filter 0,22 Pada uji kejernihan
m dalam G3. Kemudian ditutup didapatkan hasil sediaan berwarna
dengan menggunakan tutup karet. putih jernih, hal tersebut sesuai
Sediaan diberi label dan disterilisasi dengan literatur yang menyatakan
dengan menggunakan autoklaf bahwa larutan untuk infus intravena
121C selama 15 menit. harus jernih (Magfirah, 2022).
Sediaan infus Natrium Pada uji kebocoran yang
Bikarbonat 1,39% yang dibuat dilakukan dengan membalikkan 90
bersifat hipertonis (mempunyai wadah sediaan dan melihat apakah
tekanan osmosa yang lebih besar) terjadi kebocoran melalui tutup botol
terhadap cairan-cairan tubuh, air atau tidak, dan didapatkan hasil tidak
dalam sel akan ditarik keluar, yang mengalami kebocoran pada tutup
mengakibatkan mengerutnya sel. botol.
Meskipun demikian, tubuh masih Pada evaluasi kimia dan
dapat mengimbangi penyimpangan- biologi tidak dilakukan sebab
penyimpangan dari istonis ini hingga terbatasnya waktu pada saat
10% zat eksipien yang banyak praktikum.
digunakan untuk membuat larutan
isotinis dalah natrium klorida
(Sulistiyaningsih, 2007). Namun,
persyaratan sediaan infus intravena