Anda di halaman 1dari 9

Praktikum Formulasi Sediaan Steril

PEMBUATAN SEDIAAN STERIL INJEKSI VOLUME BESAR


(NATRIUM BIKARBONAT 1,39%)

Fana Enjelita Sumual, Gabriela Cintialusi Pelumbu, Marselinus I Made Diki, Ni


Made Lestari Dewi, Putri Natalia, Renalton, Siti Nurhaliza, Yayan Adi Putra Dan
Yunira Wardani.

Program Studi S1 Farmasi


STIFA Pelita Mas Palu
Jl. Wolter Monginsidi, Palu
Email : kelompok5sediaansteril@gmail.com

ABSTRAK
Sediaan parenteral sediaan obat steril dan diberikan langsung ke jaringan tubuh
atau ke aliran darah. Infus adalah sediaan steril, dapat berupa larutan atau
emulsi, bebas pirogen, sedapat mungkin isotonis dengan darah, disuntikkan
langsung ke dalam vena dalam volume yang relatif besar. Pada praktikum kali ini
dibuat sediaan infus Natrium Bikarbonat 1,39% dengan zat eksipien Carbon Aktif
sebagai depirogenisasi, NaCl sebagai pengisotonis dan Aqua Pro Injection
sebagai pembawa. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sediaan infus Natrium Bikarbonat 1,39% tidak memenuhi
persyaratan dikarenakan sediaan bersifat hipertonis. Namun, pada evaluasi fisika
yang telah dilakukan telah memenuhi persyaratan.

Kata Kunci : Natrium Bikarbonat, Carbon Aktif, NaCl, Aqua Pro Injection

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

PENDAHULUAN pada gagal ginjal). Karena keadaan


Pemeberian secara parenteral ini biasanya dibarengi dengan
merupakan salah satu rute pengosongan natrium, maka sebainya
penghantaran obat yang baik untuk keadaan ini diperbaiki dahulu dengan
senyawa aktif obat yang memiliki pemberian infus natrium klorida
bioavailabilitas yang rendah dan isotonic intravena, sehingga ginjal
memiliki indeks terapi yang sempit. tidak dipengaruhi dan derajat
Pemeberian secara parenteral asidosis tidak begitu berat hingga
meliputi subkutan, intramuscular, tidak merusak fungsi ginjal. Pada
intravena, intradermal, dan intraarteri asidosis ginjal disebabkan oleh
(Karlah Lifie, 2020). berbagai factor (missal pH darah
Infus disebut juga dengan kurang dari 7,1) (BPOM, 2018).
intravenous Fluid Drops (IVFD),
Sediaan yang dibuat yaitu
diartikan sebagai jalur masuk cairan
infus intravena dengan bahan aktif
melalui pembuluh vena. Meski
Natrium Bikarbonat. Kadar yang
kenyataannya cairan infus memiliki
digunakan yaitu 1,39%. Natrium
jenis yang macam-macam, sehingga
bikarbonat cepat menetralkan asam
tidak serta merta dikatakan bahwa
lambung karena daya larutnya tinggi.
infus adalah makanan pengganti bagi
Karbon dioksida yang terbentuk
orang sakit. Pemberian cairan
dalam lambung akan menimbulkan
melalui infus adalah pemberian
sendawa. Obat ini digunakan untuk
cairan yang diberikan pada pasiem
mengatasi asidosis metabolik,.
yang mengalami pengeluaran cairam
Natrium karbonat juga sering
atau nutrisi yang berat. Tindakan ini
dimanfaatkan dokter sebagai penetral
membutuhkan kesterilan mengingat
dalam tubuh. Senyawa ini bekerja
langsung berhubungan dengan
dengan mengurai diri menjadi
pembuluh darah (Muhammad Riva,
natrium dan bikarbonat didalam air,
2019).
sehingga larutan menjadi bersifat
Natrium Bikarbonat
basa dan mampu menetralkan asam
digunakan untuk mengendalikan
(Roni Maol, 2020).
asidosis meabolik yang berat (seperti

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

ALAT DAN BAHAN Nilai E belum diketahui, sehingga


Adapun alat yang digunakan dilakukan perhitungan menggunakan
pada praktikum kali ini yaitu metode Liso, dengan rumus :
aluminium foil, autoklaf, batang
Liso
pengaduk, benang godam, corong, E = 17 x
M
Erlenmeyer, gelas kimia 100 ml,
Keterangan:
gelas ukur, kaca arloji, kertas saring,
E :Ekivalensi NaCl
koran, kertas lakmus, oven, pipet
Liso :Nilai tetapan Liso zat
tetes, sendok tanduk dan timbangan
M :Massa molekul zat
analitik. 1,9
E = 17 x = 0,1773%
Adapun bahan yang 182,17
digunakan yaitu Natrium Bikarbonat, Nilai E telah diketahui, sehingga
Carbon Aktif, NaCl dan Aqua Pro ekivalensi Na. bikarbonat 1,39%
Injection. dapat dihitung.

FORMULASI Rumus ekivalensi


Bahan Jumlah Fungsi
= % kadar (m) x E
Na. 1,39% Zat aktif
bikarbonat = 1,39% x 0,1773% = 0,00246%
Carbon 0,1 % Depirogenisasi
Dengan demikian, jumlah NaCl yang
Adsorben
ditambahkan agar sediaan isotonis:
NaCl 0,9% Pengistonis
Aqua Pro ad 100 Pembawa 0,9 % - 0,00246% = 0,008999%
Injection ml
Jadi, NaCl yang digunakan agar
PERHITUNGAN TONISITAS sediaan isotonis yaitu 0,008999%
DAN OSMOLARITAS atau 0,008999 gram dalam 100 ml.
Osmolaritas
Tonisitas
Rumus osmolaritas :
Rumus ekivalensi = %kadar (m) x bobot zat g /l
x 1000 x jumlah
E bobot molekul

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

ion
Osmolaritas Na. Bikarbonat NaCl 0,945 gram
13,9 g /L Aqua Pro Injection ad 100 ml
= x 1000 x 3 = 779,8
53,47
mOsmol/L PROSEDUR KERJA
Osmolaritas NaCl =  Grey Area (Ruang Sterilisasi)
8,999 g /L 1. Semua alat dan wadah
x 1000 x 2 = 307,97
58,44
disterilisasi dengan cara
mOsmolaritas total =
masing-masing. Gelas kimia
779,8 + 307,97 = 1.087,7
ditara dahulu sebelum
mOsmolaritas/L
disterilisasi
Jadi, sediaan infus Na. Bikarbonat
2. Setelah disterilisasi, semua
bersifat hipertonis
alat dan wadah dimasukkan
PERHITUNGAN DAN
kedalam white area melalui
PENIMBANGAN BAHAN
transfer box
Perhitungan Bahan
 Grey Area (Ruang Penimbangan)
1,39 gram
Natrium Bikarbonat = x 1. Natrium Bikarbonat ditimbang
100 ml
sebanyak 1,4595 gram
100 ml = 1,39 gram + 5% = 1,4595
menggunakan kaca arloji steril
gram
0,1 gram 2. Natrium Klorida ditimbang
Carbon Aktif 0,1% = x 100
100 ml sebanyak 0,945 gram
ml = 0,105 gram menggunakan kaca arloji
0,9 gram 3. Mengambil Carbon Aktif
NaCl 0,9% = x 100 ml =
100 ml
sebanyak 0,105 gram
0,9 + 5% = 0,945 gram menggunakan kaca arloji steril
Aqua Pro Injection ad 100 ml
 White Area (Ruang Pencampuran

Penimbangan Bahan dan Pengisian)

Nama bahan Jumlah 1. Menyiapkan Aqua Pro


Injection
Natrium 1,4595 gram
2. Natrium Bikarbonat sebanyak
Bikarbonat
1,4595 gram dilarutkan
Carbon Aktif 0,105 gram

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

dengan 50 ml Aqua Pro tersebut dalam keadaan


Injection kedalam gelas kimia panas.
100 ml dan diaduk dengan 8. Larutan sediaan disaring
batang pengaduk hingga zat kembali menggunakan filter
larut. 0,22 m dalam kolom G3.
3. Natrium klorida sebanyak 9. Kemudian filtrat dimasukkan
0,945 gram dilarutkan kedalam wadah botol yang
dengan 50 ml Aqua Pro telah disterilkan.
Injection kedalam gelas kimia  Grey Area (Ruang Penutupan)
100 ml dan diaduk dengan Wadah ditutup menggunakan
batang pengaduk hingga zat penutup karet wadah yang steril.
larut sempurna.  Grey Area (Ruang Sterilisasi)
4. Tambahkan karbon aktif Sterlisasi akhir dilakukan dengan
sebanyak 0,105 gram autoklaf 121C selama 15 menit
kedalam larutan, kemudian
 Grey Area (Ruang Evaluasi)
aduk hingga homogen. Lalu
1. Dilakukan evaluasi sediaan
genapkan dengan Aqua Pro
2. Dimasukkan kedalam
Injection hingga 100 ml.
kemasan dan diberi brosur dan
5. Dilakukan pengecekan pH
etiket
dengan beberapa tetes larutan
PEMBAHASAN
menggunakan indikator pH
Pada praktikum kali ini
(kertas lakmus)
dibuat sediaan infus natrium
6. Kertas saring dilipat menjadi
bikarbonat 1,39% dengan zat
dua rangkap dan dibasahi
eksipien carbon aktif sebagai
dengan Water for Injection,
depirogenisasi, NaCl sebagai
kemudian pasang pada
pengisotonis dan Aqua Pro Injection
corong dan tempatkan pada
sebagai pembawa.
Erlenmeyer 100 ml yang lain.
Injeksi adalah sediaan steril
7. Larutan sediaan disaring
berupa larutan, emulsi suspense atau
menggunakan kertas saring
serbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan terlebih dahulu

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

sebelum digunakan, yang sediaan volume large parenteral


disuntikkan dengan cara merobek umumnya merupakan single dose
jaringan ke dalam kulit atau selaput dengan diberikan melalui tetesan-
lendir. Sediaan parenteral terdiri dari tetesan dengan kecepatan tertentu
sediaan parenteral volume besar dan (Roni Maol, 2020).
sediaan parenteral volume kecil. Dalam praktikum pembuatan
Sediaan parenteral volume besar sediaan steril alat-alat yang
disebut sebagai infus intravena, yaitu digunakan harus disterilisasi terlebih
pemberian melalui intravena (Indah dahulu, bahan yang tahan pemanasan
Putri, 2018) dan bukan untuk mengukur
Infus adalah sediaan steril disterilisasikan menggunakan metode
yang berupa larutan yang diberikan sterilisasi panas kering dengan
melalui intravena tetes demi tetes menggunakan alat oven pada suhu
dengan bantuan peralatan yang 160C. Alat yang tidak tahan panas
cocok. Merupakan sediaan parenteral atau alat yang digunakan untuk
volume besar (Large Volume mengukur disterilkan menggunakan
Parenteral/LVP) yang diberikan metode panas basah dengan alat
untuk menambah nutrisi, cairan autoklaf pada suhu 121C selama 15
elektrolit, volume 100 ml atau lebih menit.
(Zahmilah Akbar, 2019). Zat tambahan yang
Zat aktif yang digunakan digunakan ialah karbon aktif sebagai
merupakan garam yang mudah larut depirogenisasi untuk menghilangkan
dalam air sehingga dibuat sediaan pirogen yang ada pada sediaan dan
berupa larutan. Sediaan yang dibuat digunakan Aqua Pro Injection
berupa infus large volume parenteral sebagai pembawa.
dengan pemberiannya diinjeksikan Pembuatan dengan sterilisasi
melalui intravena, maka sediaan akhir pada tahap sterilisasi,
tidak ditambahkan zat pendapar dan penimbangan, pencampuran bahan,
pengawet karena akan meberikan pemasangan etiket, evaluasi dan
efek toksik yang cenderung lebih pemasangan kemasan sekunder pada
besar didalam tubuh. Maka dari itu ruang C atau grey area dan

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

penutupan botol dengan karet tutup. harus bersifat isotonis atau isohidris
Pada saat bahan-bahan yang telah (Magfirah, 2022).
ditimbang dibawa, cawan harus Pada evaluasi fisika
ditutup dengan menggunakan dilakukan uji pH, uji kejernihan dan
aluminium foil. Pada saat uji kebocoran. Pada uji pH
pencampuran bahan harus didapatkan pH 7,4, hal ini sesuai
memperhatikan prosedur kerja yang dengan literatur yang menyatakan
baik agar terhindar dari kontaminasi bahwa pH sediaan sesuai dengan pH
terhadap sediaan. Sediaan yang telah darah yaitu 7,4 - 7,5 (Magfirah,
jadi harus disaring dengan 2022).
menggunakan membran filter 0,22 Pada uji kejernihan
m dalam G3. Kemudian ditutup didapatkan hasil sediaan berwarna
dengan menggunakan tutup karet. putih jernih, hal tersebut sesuai
Sediaan diberi label dan disterilisasi dengan literatur yang menyatakan
dengan menggunakan autoklaf bahwa larutan untuk infus intravena
121C selama 15 menit. harus jernih (Magfirah, 2022).
Sediaan infus Natrium Pada uji kebocoran yang
Bikarbonat 1,39% yang dibuat dilakukan dengan membalikkan 90
bersifat hipertonis (mempunyai wadah sediaan dan melihat apakah
tekanan osmosa yang lebih besar) terjadi kebocoran melalui tutup botol
terhadap cairan-cairan tubuh, air atau tidak, dan didapatkan hasil tidak
dalam sel akan ditarik keluar, yang mengalami kebocoran pada tutup
mengakibatkan mengerutnya sel. botol.
Meskipun demikian, tubuh masih Pada evaluasi kimia dan
dapat mengimbangi penyimpangan- biologi tidak dilakukan sebab
penyimpangan dari istonis ini hingga terbatasnya waktu pada saat
10% zat eksipien yang banyak praktikum.
digunakan untuk membuat larutan
isotinis dalah natrium klorida
(Sulistiyaningsih, 2007). Namun,
persyaratan sediaan infus intravena

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

Berdasarkan percobaan yang


telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa sediaan infus Natrium
Bikarbonat 1,39% tidak memenuhi
persyaratan dikarenakan sediaan
bersifat hipertonis. Namun, pada
Gambar 1. Sediaan yang selesai evaluasi fisika yang telah dilakukan
dibuat. telah memenuhi persyaratan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan BPOM. 2018. Pedoman cara
pembuatan obat yang baik.
Jakarta: Badan Pengawas Obat
Gambar 2. Etiket yang digunakan. dan Makanan Republik
Indonesia.
Indah Putri. 2018. Sediaan Steril
Infus Intravena Natrium
Bikarbonat. Poltekkes
Kemenkes: Bandung
Karlah Lifie Riani Mansauda,
Erladys Melindah Rumondor.
Gambar 3. Kemasan yang digunakan.
2020. Pengembangan
Kurkumin dan Andrografolida
Untuk Sediaan Parenteral.
Manado: Universitas Sam
Ratulangi
Magfirah, 2022. Penuntun Praktikum
Formulasi Sediaan Steril.
STIFA Pelita Mas Palu.
Muhammad Riva Fadillah 2019.
Gambar 4. Brosur yang digunakan. Sistem Monitoring Pasien di
KESIMPULAN RS Mutiara Hati Berbasis

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%


Praktikum Formulasi Sediaan Steril

Internet Of Things. Bandung:


Universitas Komunikasi
Indonesia
Roni Maol. 2020. Laporan Praktikum
Natrium Bikarbonat. Jakarta:
Universitas Indonesia
Zahmilah Akbar. 2019. Infus dan
Macam-macam Sediaan
Parenteral Volume Besar.
Jakarta

Kelompok 5 Infus Natrium Bikarbonat 1,39%

Anda mungkin juga menyukai