Anda di halaman 1dari 5

BAB V

PENENTUAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN PADA AGREGAT


HALUS
5.1 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 31 Oktober 2022
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Tempat : Laboratorium Bahan Kontruksi Universitas Putra
Indonesia ―YPTK‖ Padang
5.2 Tujuan
a. Menetukan agregat halus yang akan diuji dalam kedaan jenuh kering
permukaan (SSD).
b. Menentukan berat jenis agregat halus dalam kadaan kering oven dan
jenuh kering permukaan (SSD).
c. Menentukan kadar air dan penyerapan agregat halus dalam keadaan
(SSD).
d. Menerangkan kegunaan pemeriksaan ini apabila dikaitkan dengan
perhitungan dalam campuran beton.

5.3 Dasar Teori


Berat jenis agregat adalah rasio antara massa padat agregat dan massa air
dengan volume sama pada suhu yang sama. Sedangkan penyerapan adalah
kemampuan agregat untuk menyerap air dalam kondisi kering sampai dengan
kondisi jenuh permukaan kering SSD Saturated Surface Dry).
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil
desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan
oleh alat pemecah batu. Agregat ini berukuran 0,063 mm — 4,76 mm yang
meliputi pasir kasar (Coarse Sand) dan pasir halus (Fine Sand). Untuk beton
penahan radiasi, serbuk baja halus dan serbuk besi pecah digunakan sebagai
agregat halus. Menurut PBI, agregat halus memenuhi syarat:
a. Agregat halus harus terdiri dari butiran - butiran tajam, keras, dan
bersifat kekal artinya tidak hancur oleh pengaruh cuaca dan
temperatur, seperti terik matahari hujan, dan lain - lain.

Kelompok 3
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia ―YPTK‖ Padang
b. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % berat
kering, apabila kadar lumpur lebih besar dari 5%, maka agregat halus
harus dicuci bila ingin dipakai untuk campuran beton atau bisa juga
digunakan langsung tetapi kekuatan beton berkurang 5 %.
c. Agregat halus tidak boleh mengandung bahan organik (zat hidup)
terlalu banyak dan harus dibuktikan dengan percobaan warna dari
ABRAMS-HARDER dengan larutan NaOH 3%.
d. Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Fine Sand antara 2,2–3,2.
e. Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Sand antara 3,2–
4,5.
f. Agregat halus harus terdiri dari butiran yang beranekaragam besarnya.
Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan tersebut juga dapat dipakai,
asal saja kekuatan tekan adukan agregat pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari
95% dari kekuatan adukan agregat yang sama, tetapi dicuci terlebih dahulu dalam
larutan NaOH 3% yang kemudian dicuci bersih dengan air pada umur yang sama.

5.4 Peralatan dan Bahan


5.5.1 Peralatan
a. Oven
b. Timbangan
c. Pan
d. Gelas ukur 500 ml
5.5.2 Bahan
a. Air Bersih
b. Agregat Halus
5.5 Prosedur Pelaksanaan
5.6.1 Prosedur pelaksanaan
a. Menimbang agregat halus dalam keadaan SSD sebanyak 500 gram
tersebut dalam berat W1.
b. Masukkan air bersih ke dalam gelas ukur 500 ml sampai volume gelas
ukur 500 ml dan ditimbang sebagai W4.

Kelompok 3
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia ―YPTK‖ Padang
c. Keluarkan air sedikit dari gelas ukur dan masukkan agregat halus ke
dalam gelas ukur 500 ml dan masukkan air bersih sampai 100 %
volume gelas ukur 500 ml dan direndam selama 24 jam.
d. Setelah 24 jam, jika air pada gelas ukur berkurang, isi kembali air
tersebut hingga 100 % volume gelas ukur dan ditimbang sebagai W3.
e. Keluarkan agregat halus dan masukkan agregat halus ke dalam oven
untuk dikeringkan selama 24 jam dengan suhu 110±5℃.
f. Setelah 24 jam kemudian keluarkan dan ditimbang sebagai W2.
5.6 Pengamat data
Tabel 5.1 Pengamatan Data
Tempat Laboratorium Bahan Konstruksi UPI ―YPTK‖ Padang
Senin, 31 Oktober Di Kerjakan Kelompok 3
Hari / Tanggal
2022 oleh
Carry Aptavia Rosa
Waktu 10.00 Di Periksa oleh Devita Lira Oktavani
Rivo Pradytho
(Sumber : pengamatan data)

Tabel 5.2 Hasil Pengamatan Data


Penentuan Kadar Lumpur dan Kadar Air Agregat Halus
Berat agregat halus keadaan SSD ( W1 ) 500 gram
Berat agregat keadaan kering oven ( W2 ) 435,6 gram
Berat gelas ukur + agregat + air ( W3 ) 1185,4 gram
Berat gelas ukur + air ( W4 ) 865,7 gram
(Sumber : pengamatan data)

5.7 Analisa pengolahan data

( )

= ( )

= 2,77 gram

( )

( )

Kelompok 3
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia ―YPTK‖ Padang

= 14,78 %

Tabel 5.3 Hasil Pengolahan Data

Berat Jenis Keadaan SSD 2,77 gr

Berat Jenis Kering 2,41 gr

Penyerapan 14,78 %

(Sumber : pengamatan)

5.9 Kesimpulan
Dari analisa data yang di peroleh dalam menentukan berat jenis dan
penyerapan pada agregat halus cara . Maka hasil yang dapat sebagai berikut:
Berat jenis keadaan SSD : gr
Berat jenis kering : gr
Penyerapan : 14,78 %
Pengujian yang dilakukan di dapat dalam pengujian berat jenis keadaan
SSD gr, berat jenis kering di dapat gr, dan hasil penyerapan didapat
14,78 %. Berdasarkan dari data pengujian yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa agregat yang telah diuji dapat digunakan untuk pengerjaan kontruksi
bangunan dan kontruksi lainnya.

Kelompok 3
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia ―YPTK‖ Padang
5.10 Dokumentasi

Gambar 5.1 Agregat Halus


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 5.2 Agregat Halus di Oven


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai