Perlu Anda ketahui bahwa dimungkinkan pula pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan
atau perawat dilakukan di luar kewenangannya karena mendapat pelimpahan wewenang. Hal
ini disebut dalam Pasal 65 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan yang berbunyi:
“Dalam melakukan pelayanan kesehatan, Tenaga Kesehatan dapat menerima pelimpahan
tindakan medis dari tenaga medis.”
Adapun yang dimaksud dengan tenaga medis dalam Pasal 11 ayat (2) UU Tenaga
Kesehatan adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Kemudian yang
dimaksud tenaga kesehatan yang disebut dalam penjelasan pasal di atas antara lain adalah
bidan dan perawat.
Ini artinya, jika memang tindakan medis berupa pemberian obat atau suntikan itu di luar
wewenang bidan atau perawat namun mereka diberikan pelimpahan itu, maka hal tersebut
tidaklah dilarang. Namun dengan ketentuan (lihat Pasal 65 ayat (3) UU Tenaga Kesehatan):
a. tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki
oleh penerima pelimpahan;
b. pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah pengawasan pemberi pelimpahan;
c. pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas tindakan yang dilimpahkan sepanjang
pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan; dan
d. tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan sebagai dasar pelaksanaan
tindakan.
Mengenai tenaga kesehatan (bidan dan perawat) dapat memberikan pelayanan di luar
kewenangannya juga diatur dalam Pasal 63 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan:
“Dalam keadaan tertentu Tenaga Kesehatan dapat memberikan pelayanan di luar
kewenangannya.”
Dalam penjelasan Pasal 63 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan dikatakan bahwa yang dimaksud
"keadaan tertentu" yakni suatu kondisi tidak adanya tenaga kesehatan yang memiliki
kewenangan untuk melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta tidak
dimungkinkan untuk dirujuk.
1. LIDOCAIN
Apa Itu Lidocaine
Kategori Anestesi lokal, antiaritmia
Lidocaine untuk ibu Lidocaine dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui,
Cara Penyimpanan
Simpan obat pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di wadah tertutup rapat, serta
terlindung dari cahaya dan kelembapan.
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh digunakan pada kondisi:
Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsi
obat ini pada jam yang sama setiap hari agar efektif.
Simpan ranitidin dalam suhu ruangan, serta terhindar dari hawa panas dan lembap.
Jauhkan ranitidin dari jangkauan anak–anak.
3. METRONIDAZOLE
Digunakan
Dewasa dan anak-anak
oleh
Mual atau muntah
Rasa seperti logam di mulut
Hilang nafsu makan
Sembelit atau justru diare
Pusing atau sakit kepala
Perubahan warna urine menjadi lebih gelap
Cara Penggunaan
-Oral
Sediaan tablet dan kaplet disarankan diminum saat makan untuk menghindari efek samping
gastrointestinal. Di sisi lain, sediaan suspensi diminum saat perut kosong, minimal 1 jam sebelum
makan.
-Intravena
Sediaan intravena diberikan sebagai infus, dengan lama pemberian sekitar 30-60 menit. Sediaan
larutan intravena yang siap pakai tidak perlu diencerkan.
-Untuk sediaan bubuk injeksi, dilakukan pengenceran pertama dengan 4,4 ml cairan salin
normal sehingga sediaan memiliki konsentrasi 100 mg/mL. Kemudian larutkan dengan cairan salin
normal, ringer laktat, atau dextrose 5% hingga konsentrasi ≤8 mg/mL. Terakhir dinetralisir dengan 5
mEq natrium bikarbonat per 500 mg metronidazole.
Minta pasien untuk memasukkan metronidazole dalam posisi tidur. Pegang sediaan dengan satu
tangan dan masukkan perlahan ke dalam vagina atau rektal. Sampaikan untuk tidak berdiri atau
mengejan hingga obat sudah larut seluruhnya.
Cara Penyimpanan
Metronidazole disimpan pada suhu 15-30 C dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Metronidazole sediaan intravena tidak boleh dibekukan.
4. PRONALGES
PRONALGES SUPPOSITORIA 100 MG mengandung zat aktif Ketoprofen, jenis obat anti
inflamasi non steroid (OAINS). Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga
sedang pada penyakit arthritis rheumatoid, osteoarthritis, asam urat (gout), ankylosing
spondilitis, migrain, sakit kepala, sakit telinga, nyeri pasca operasi, nyeri haid
(dismenore) serta nyeri akibat trauma otot. Obat ini digunakan dengan cara dimasukkan
ke dalam anus. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
CARA PENYIMPANAN
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius. Pronalges Suppositoria: Simpan pada
suhu antara 2-8 derajat Celcius.
Efek Samping
Gangguan saluran pencernaan
Sakit kepala
Mengantuk
Pusing
Vertigo
Edema (bengkak)
5. CEFTRIAXONE
Apa itu Ceftriaxone
Kategori Antibiotik sefalosporin
Dosis ceftriaxone berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan menentukan dosis dan lama
pengobatan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Pada anak-anak, dosis ceftriaxone
akan ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan (BB) pasien.
Cara Penyimpanan
Simpan ceftriaxone dalam suhu 20-25 C. Lindungi dari paparan sinar matahari secara
langsung
Kondisi: Menorrhagia
1 gram, 3 kali sehari saat haid, penggunaan tidak boleh lebih dari 5 hari. Dosis dapat
ditingkatkan jika terjadi perdarahan yang berat. Dosis maksimal 4 gram sehari.
Kondisi: Hereditary angiodema
1–1,5 gram, 2–3 kali sehari, tergantung kondisi pasien.
Kondisi: Perdarahan akut
1–1,5 gram, 2–3 kali sehari.
Kondisi: Perdarahan setelah tindakan cabut gigi pada pasien hemofilia
1,5 gram, 3 kali sehari.
Bentuk obat: suntik
Kondisi: Perdarahan akut
0,5–1 gram, 2–3 kali sehari, suntikan melalui pembuluh darah vena (intravena/IV), setiap 6–8
jam.
Sakit kepala
Nyeri otot atau nyeri sendi
Hidung tersumbat
Nyeri perut
Nyeri punggung
Mual dan muntah
Diare
Lemas
Anemia
Migrain
Pusing
Cara Penyimpanan. Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.