Anda di halaman 1dari 12

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1


4. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
6. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
8. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi,
untuk manusia.
9. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG


STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi
tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
3. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
4. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam
bentuk paper maupun electronik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai
peraturan yang berlaku.
5. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
6. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
untuk manusia.

Perlu Anda ketahui bahwa dimungkinkan pula pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan
atau perawat dilakukan di luar kewenangannya karena mendapat pelimpahan wewenang. Hal
ini disebut dalam Pasal 65 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan yang berbunyi:
 
“Dalam melakukan pelayanan kesehatan, Tenaga Kesehatan dapat menerima pelimpahan
tindakan medis dari tenaga medis.”
 
Adapun yang dimaksud dengan tenaga medis dalam Pasal 11 ayat (2) UU Tenaga
Kesehatan adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis. Kemudian yang
dimaksud tenaga kesehatan yang disebut dalam penjelasan pasal di atas antara lain adalah
bidan dan perawat.
 
Ini artinya, jika memang tindakan medis berupa pemberian obat atau suntikan itu di luar
wewenang bidan atau perawat namun mereka diberikan pelimpahan itu, maka hal tersebut
tidaklah dilarang. Namun dengan ketentuan (lihat Pasal 65 ayat (3) UU Tenaga Kesehatan):
 a.   tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki
oleh penerima pelimpahan;
b.    pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah pengawasan pemberi pelimpahan;
c.    pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas tindakan yang dilimpahkan sepanjang
pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan; dan
d.    tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan sebagai dasar pelaksanaan
tindakan.
 
Mengenai tenaga kesehatan (bidan dan perawat) dapat memberikan pelayanan di luar
kewenangannya juga diatur dalam Pasal 63 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan:
 
“Dalam keadaan tertentu Tenaga Kesehatan dapat memberikan pelayanan di luar
kewenangannya.”
 
Dalam penjelasan Pasal 63 ayat (1) UU Tenaga Kesehatan dikatakan bahwa yang dimaksud
"keadaan tertentu" yakni suatu kondisi tidak adanya tenaga kesehatan yang  memiliki
kewenangan untuk melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta tidak
dimungkinkan untuk dirujuk.

1. LIDOCAIN
Apa Itu Lidocaine

Golongan Obat resep

Kategori Anestesi lokal, antiaritmia 

Sebagai obat bius lokal untuk menghilangkan rasa sakit yang


Manfaat
sifatnya sementara dan mengatasi gangguan irama jantung

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum
ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Lidocaine untuk ibu Lidocaine dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui,

hamil dan menyusui konsultasikan dulu kepada dokter sebelum menggunakan


obat ini.

Krim, salep, gel, suppositoria, semprot, suntik, tablet hisap,


Bentuk obat
tetes telinga

Efek Samping dan Bahaya Lidocaine


Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan lidocaine adalah:

 Mual, muntah, atau konstipasi


 Pusing
 Kesemutan
 Tremor
 Sakit kepala
 Hipotensi
 Iritasi kulit, kemerahan, atau bengkak di area suntikan atau di kulit yang diolesi lidocaine

Cara Penyimpanan
Simpan obat pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di wadah tertutup rapat, serta
terlindung dari cahaya dan kelembapan.

Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh digunakan pada kondisi:

 hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat


 hipovolemia
 blok jantung
 sindrom Adam-Stokes
 sindrom Wolff-Parkinson-White
2. RANITIDIN

Antagonis H2 (kelompok obat yang digunakan untuk


Golongan
meredakan gejala penyakit asam lambung)

Kategori Obat resep

Manfaat Menurunkan produksi asam lambung berlebih

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum
Ranitidin untuk ibu
ada studi terkontrol pada wanita hamil.Ranitidin dapat
hamil dan
terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan
menyusui
menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan
dokter.

Bentuk obat Tablet, kaplet, sirop, dan cairan suntik

Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsi
obat ini pada jam yang sama setiap hari agar efektif.

Simpan ranitidin dalam suhu ruangan, serta terhindar dari hawa panas dan lembap.
Jauhkan ranitidin dari jangkauan anak–anak.

Efek Samping dan Bahaya Ranitidin


 Sakit kepala
 Sembelit
 Diare
 Mual
 Muntah
 Sakit perut
Dosis ranitidin dalam bentuk cairan suntik akan ditentukan oleh dokter di rumah sakit
berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan tingkat keparahan penyakit. Ranitidin suntik
diberikan melalui pembuluh darah (intravena/IV), otot (intramuskular/IM), atau diberikan
dalam bentuk infus.

3. METRONIDAZOLE

Golongan Obat resep

Kategori Antibiotik golongan nitromidazole

Manfaat Mengobati infeksi bakteri dan infeksi parasit

Digunakan
Dewasa dan anak-anak
oleh

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


  memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada
Metronidazole studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan
untuk ibu jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
hamil dan terhadap janin.
menyusui Metronodazole dapat terserap ke dalam ASI sehingga tidak
boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk Tablet, suspensi, ovula, suppositoria, dan infus

Efek Samping dan Bahaya Metronidazole

 Mual atau muntah
 Rasa seperti logam di mulut
 Hilang nafsu makan
 Sembelit atau justru diare
 Pusing atau sakit kepala
 Perubahan warna urine menjadi lebih gelap

Cara Penggunaan

Penggunaan metronidazole berbeda tergantung jenis sediaan yang dipilih.

-Oral

Sediaan tablet dan kaplet disarankan diminum saat makan untuk menghindari efek samping
gastrointestinal. Di sisi lain, sediaan suspensi diminum saat perut kosong, minimal 1 jam sebelum
makan.

-Intravena

Sediaan intravena diberikan sebagai infus, dengan lama pemberian sekitar 30-60 menit. Sediaan
larutan intravena yang siap pakai tidak perlu diencerkan.

-Untuk sediaan bubuk injeksi, dilakukan pengenceran pertama dengan 4,4 ml cairan salin
normal sehingga sediaan memiliki konsentrasi 100 mg/mL. Kemudian larutkan dengan cairan salin
normal, ringer laktat, atau dextrose 5% hingga konsentrasi ≤8 mg/mL. Terakhir dinetralisir dengan 5
mEq natrium bikarbonat per 500 mg metronidazole.

-Supositoria dan Ovula

Minta pasien untuk memasukkan metronidazole dalam posisi tidur. Pegang sediaan dengan satu
tangan dan masukkan perlahan ke dalam vagina atau rektal. Sampaikan untuk tidak berdiri atau
mengejan hingga obat sudah larut seluruhnya.

Cara Penyimpanan

Metronidazole disimpan pada suhu 15-30 C dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Metronidazole sediaan intravena tidak boleh dibekukan.
4. PRONALGES
PRONALGES SUPPOSITORIA 100 MG mengandung zat aktif Ketoprofen, jenis obat anti
inflamasi non steroid (OAINS). Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga
sedang pada penyakit arthritis rheumatoid, osteoarthritis, asam urat (gout), ankylosing
spondilitis, migrain, sakit kepala, sakit telinga, nyeri pasca operasi, nyeri haid
(dismenore) serta nyeri akibat trauma otot. Obat ini digunakan dengan cara dimasukkan
ke dalam anus. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Golongan: Obat Keras


 Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid
 Kandungan: Ketoprofen 100 mg
 Bentuk: Suppositoria

CARA PENYIMPANAN
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius. Pronalges Suppositoria: Simpan pada
suhu antara 2-8 derajat Celcius.

Efek Samping
 Gangguan saluran pencernaan
 Sakit kepala
 Mengantuk
 Pusing
 Vertigo
 Edema (bengkak)

5. CEFTRIAXONE
Apa itu Ceftriaxone

Golongan Obat resep

Kategori Antibiotik sefalosporin

Manfaat Mengobati dan mencegah infeksi bakteri

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada
Ceftriaxone
studi terkontrol pada wanita hamil.
untuk ibu hamil
Cefriaxone dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang
dan menyusui
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi
dulu dengan dokter.

Bentuk obat Suntik

Dosis dan Aturan Pakai Ceftriaxone


Cefriaxone diberikan dalam bentuk suntikan. Ceftriaxone bisa diberikan dengan suntikan
IM (intramuskular/melalui otot), suntikan IV (intravena/melalui pembuluh darah), atau
infus IV oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Dosis ceftriaxone berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan menentukan dosis dan lama
pengobatan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Pada anak-anak, dosis ceftriaxone
akan ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan (BB) pasien.

Berikut adalah pembagian dosis ceftriaxone berdasarkan kondisi yang diobati:

Kondisi: Infeksi bakteri yang dapat diatasi dengan ceftriaxone


 Dewasa: 1.000–2.000 mg per hari. Pada infeksi yang berat, dosis dapat ditingkatkan
menjadi 4.000 mg, 1–2 kali sehari. Pengobatan diberikan dengan suntikan IM, suntikan
IV selama 5 menit, atau infus IV selama 30 menit.

Efek Samping dan Bahaya Ceftriaxone


 Bengkak, kemerahan, atau nyeri di tempat suntikan
 Sakit kepala
 Pusing
 Mual atau muntah
 Diare
 Gatal pada vagina atau keputihan
 Ruam kulit
 Kantuk
 Sakit perut
 Keringat berlebihan

Cara Penyimpanan
Simpan ceftriaxone dalam suhu 20-25 C. Lindungi dari paparan sinar matahari secara
langsung

Apa Itu Asam Traneksamat

Golongan Obat resep


Kategori Antifibrinolitik

Digunakan oleh Dewasa

Mengurangi atau menghentikan perdarahan pada


kondisi menorrhagia, perdarahan pascaoperasi, mimisan,
Manfaat
atau cedera, mencegah perdarahan pada pasien hemofilia,
dan untuk menangani hereditary angiodema

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum
Asam traneksamat untuk
ada studi terkontrol pada wanita hamil.Asam traneksamat
ibu hamil dan Menyusui
dapat terserap ke dalam ASI, obat ini tidak boleh digunakan
selama menyusui.

Bentuk Obat Tablet, kapsul, suntik

Dosis dan Aturan Pakai Asam Traneksamat


Berikut ini adalah dosis umum penggunaan asam traneksamat pada orang dewasa berdasarkan
bentuk obat dan kondisi yang ditangani:

Bentuk obat: tablet dan kapsul

 Kondisi: Menorrhagia
1 gram, 3 kali sehari saat haid, penggunaan tidak boleh lebih dari 5 hari. Dosis dapat
ditingkatkan jika terjadi perdarahan yang berat. Dosis maksimal 4 gram sehari.
 Kondisi: Hereditary angiodema
1–1,5 gram, 2–3 kali sehari, tergantung kondisi pasien.
 Kondisi: Perdarahan akut
1–1,5 gram, 2–3 kali sehari.
 Kondisi: Perdarahan setelah tindakan cabut gigi pada pasien hemofilia
1,5 gram, 3 kali sehari.
Bentuk obat: suntik

 Kondisi: Perdarahan akut
0,5–1 gram, 2–3 kali sehari, suntikan melalui pembuluh darah vena (intravena/IV), setiap 6–8
jam.

Efek Samping Asam Traneksamat


Sejumlah efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan asam traneksamat tablet atau
kapsul adalah:

 Sakit kepala
 Nyeri otot atau nyeri sendi
 Hidung tersumbat
 Nyeri perut
 Nyeri punggung
 Mual dan muntah
 Diare
 Lemas
 Anemia
 Migrain
 Pusing
 Cara Penyimpanan. Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Anda mungkin juga menyukai