Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PAPER PKP

Nama : Riska Julianti


Nim : G021211074

Kelas : PKP D

Judul : Profesi,Profesional, Profesionalime, Leader,

Manager

Dosen Pengajar : PROF.IR.M.SALEH S.ALI.M,Sc,Phd

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu


hal yang berkaiatan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap
sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan
kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan
teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan
antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenal
istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru,
militer, pengacar, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup
pula bidang seperti manager, wartawan, pelukus, penyanyi, artis,
sekretaris dan sebagainya. Seseorang yang memakai suatu profesi
tertentu, disebut professional. Walaupun begitu, istilah professional
juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai
lawan kata dari amatir. Menjadi professional dalam suatu profesi
adalah tuntutan yang akhirnya mampu meningkatkan kualitas
keprofesian yang kita miliki.

Manajer adalah anggota organisasi yang mengintegrasikan


/mengkoordinasikan aktivitas kerja yang lain. Ada beberapa
tingkatmanajer, yaitu top, middle dan first line manajer Manajemen
dapat dijelaskan sebagai sebuah proseskoordinasi dan integrasi
aktivitas kerja sehingga bisa mencapaiefisiensi dan efektivitas
melalui orang lain. Efisiensi adalahhubungan input dan output serta
tujuan agar meminimasi biayasumber daya, sedangkan efektivitas
bermakna pencapaian tujuan. Aktivitas manajer adalah melakukan
fungsi-fungsimanajemen, yakni planning, organiing, leading,
controlling.!lanning, meliputi aktivitas mendefinisikan tujuan /
sasaran,membangun strategi mengembangkan rencana untuk
koordinasiaktivitas. "edangkan organiing itu menentukan apa yang
perludilakukan, siapa yang melakukannya, bagaimana
melakukannya,serta siapa dan kepada siapa melaporkan. #ungsi
$eading meliputiproses mengarahkan dan memotivasi, memilih
komunikasi yangpaling efektif, dan menyelesaikan konflik. #ungsi
terakhir adalahcontrolling, yakni memonitor aktivitas apakah
sesuai denganrencana, dan memperbaiki penyimpangan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Profesi, professional, dan
profesionalisme?
2. Bagaimana kaitan antara leader dengan dengan manager?

C. TUJUAN
1. Untuk menegtahui apa yang dimaksud dengan Profesi,
professional, dan profesionalisme
2. Untuk mengetahui bagaimana kaitan antara leader dengan dengan
manager
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROFESI, PROFESIONAL, DAN PROFESIONALISME


Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekejaan adalah
profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya
dari pekerjaan lainnya. Daftar karakteristik ini tidak memuat semua
karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi juga tidak semua ciri ini
berlaku dalam setiap profesi :
 Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis :
professional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis
yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada
pengetahuan tersebut dan bias diterapkan dalam praktek.
 Asosiasi professional : profesi biasanya memiliki badan yang
diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi
tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
 Pendidikan yang ekstensif : profesi yang prestisius biasanya
memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan
tinggi.
 Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional,
biasanya ada persyaratan istitusional dimana calon professional
mendapatkan pengalaman melalui pengembangan professional
juga dipersyaratkan.
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya syafruddin nurdin,
diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut
didalam science dan teknologi yang digunakan dengan perangkat dasar
untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan bermanfaat. Menurut
UU RI No. 14/2005 pasal 1 ayat 4, professional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau noerma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi. Profesional  merupakan orang yang menyandang
suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau
keterampilan yang tinggi. Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat
professional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
yang khusus yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan
yang dikerjaan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain.
Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna;
mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau
yang profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang
profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap
pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian
dalam bidangnya atau profesinya. Menurut Supriadi, penggunaan istilah
profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai
profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi, ada
yang profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah. Profesionalisme juga
mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja
berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik profesinya. Konsep
profesionalisme, seperti dalam penelitian yang dikembangkan oleh Hall,
kata tersebut banyak digunakan peneltiti untuk melihat bagaimana para
profesional memandang profesinya, yang tercermin dari sikap dan perilaku
mereka.

B. KAITAN ANTARA LEADER DENGAN MANAGER


Seorang manager belum tentu menjadi seorang pemimpin, tetapi
seorang pemimpin dituntut untuk menjadi seorang manager terlebih
dahulu. Agar mampu bertahan di era perubahan, organisasi bisnis
memerlukan generasi yang baru – yaitu (pemimpin) – bukan manajer.
Memahami perbedaan antara manager dan pemimpin itu penting.
Pemimpin menundukkan konteks-konteks, mengatasi situasi turbulensi,
melawan ambiguitas yang menghancurkan organisasi – sedangkan
manajer menyerah kalah. Manager adalah seseorang yang diangkat
menjadi manager mengunakan surat resmi dari perusahaan melalui
atasan. Manager berhubungan dengan sistem dan struktur dan mereka
fokus kepada peraturan dan disiplin sehingga menjadikan motivasi untuk
bawahannya. Pemimpin  adalah seseorang yang diangkat menjadi leader
karena kesepakatan atas dukungan dari bawahan, karena seorang leader
mampu menjadi inspirasi untuk bawahannya. Leader berhubungan dengan
orang dan mereka fokus kepada mengatur resiko sehingga resikonya lebih
kecil. Marsekal Sir Wiliiam Slim (komandan Angkatan bersenjata Inggris ke
14 dalam perebutan Bumma dari tangan Jepang) menulis : Manager
memang dibutuhkan, tetapi pemimpin dipentingkan. Kepemimpinan
berhubungan dengan jiwa yaitu gabungan antara kepribadian dan visi.
Sementara manajemen berhubungan dengan pikiran, lebih memperhatikan
kalkulasi akurat, statiska, metode, penjadwalan, dan rutinitas.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan
pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan
suatu keahlian. Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi
atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan
mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional
adalah kegiatan seseorang yang hidup dengan mempraktekkan
suatau keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian tertentu atau dengan terliabat dalam
suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain
melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-
senang, atau mengisi waktu luang. Konsep dasar profesionalisme
adalah kunci dalam suatu profesi, karena hal inilah yang mendasari
seseorang untuk bisa menjadi profesional dalam menjalankan profesi
yang dimiliki.
Manager dengan leader memiliki keterkaitan yang sangat era
dimana manager adalah bagian integral kepemimpinan.
Sesungguhnya dapatlah dikatakan bahwa manajer tidak bisa
dipisahkan dari leader dan sebaliknya. Dalam kaitan ini, berbicara
tentang manager berarti berbicara tentang leader, karena pada saat
leader melaksanakan tugas kepemimpinan ia melakukan kegiatan
manajemen sebagai manager.
DAFTAR PUSTAKA

Blanchard, K. dan Hersey. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta :


Erlangga.

Sumardi. 2001. Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme Serta


Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja.
Tesis. Uninersitas Diponegoro.

NAMA: ALYA RASTi


NIM :G021211018

KELAS:D
DOSEN PENGAJAR:PROF.IR.M SALEH. S.ALI, M.Sc, Phd

PROFESI, PROFESIONAL, DAN PROFESIONALISME

A. Profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam Bahasa Inggris
“Profess”, yang bermakna :”Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan
suatu tugas khusus secara tetap/permanen.

Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan khusus. Suatu


profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus dibidang tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hokum, kesehatan, keuangan, militer, Teknik
desainer, tenaga pendidik.

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi.


Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari
pekerjaan lainnya. Daftar karakteristik ini tidak memuat semua
karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri
ini berlaku dalam setiap profesi:

 Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis

 Asosiasi professional

 Pendidikan yang ekstensif

 Ujian kompetensi

 Pelatihan institusional

 Lisensi

 Otonomi kerja

 Kode etik

 Mengatur diri

 Layanan public dan alturisme

 Status dan imbalan yang tinggi


B. Profesional

Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau


layanan dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya
dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga
merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan sesuai
dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, sering
kali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut
“Profesional” dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota
sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia
olahragawan professional yang merupakan kebalikan dari olahragwan
amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi
demi uang.

Karyawan professional adalah seorang karyawan yang digaji dan


melaksanakan tugas sesuai juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis
(Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia
mengerjakan tugas sesuai Juklak dan Juknis dan meminta upah atas
pekerjaannya tersebut. Karena professional adalah terkait dengan
pendapatan, tidak hanya terkait dengan keahlian.

Kriteria utama dari professional adalah sebagai berikut :

 Pengetahuan seorang pakar/ahli (expert) dan terkhusus mengenai


bidang tempat orang tersebut berkarya dengan professional

C. Profesionalisme
Profesionalisme ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan
sesuatu, dll) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau
dilakukan oleh profesional. Profesionalisme berasal dari profession yang
bermakna memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
(KBBI, 1994) Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau
kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1989).

Seorang profesionalisme adalah anggota seseorang profesional atau setiap


orang yang mencari nafkah dari aktiviti profesional tertentu. Istilah ini
juga menjelaskan standard Pendidikan dan latihan yang
mempersiapkan anggota profesi dengan pengetahuan dan keterampilan
khusus yang diperlukan utuk menjalankan peranan khusus mereka
dalam profesi itu. Selain itu, sebagian besar profesional tunduk pada
kode etik yang ketat, yang menjunjung kewajiban etika dan moral yang
ketat.

Standar profesional praktik dan etika untuk bidang tertentu khas disepakati
dan dipertahankan melalui asosiasi profesional yang diakuai secara
luas, seperti IEEE.

PERBEDAAN LEADER DAN MANAGER

Dalam sebuah perusahaan, manager merupakan jabatan formal yang


mengelola sebuah divisi, memiliki job description, dan membawahi
karyawan. Seorang manager juga bias disebut leader jika memiliki
kepemimpinan yang berpengaruh dan menginspirasi anggota tim di
bawahnya untuk bertindak sesuai dengan yang dikehendaki. Manager
yang sukses pada umumnya merupakan seorang leader yang hebat.

Berikut perbedaan mendasar antara manager dan leader

 Posisi dalam struktur organisasi

Leader bias berada di setiap struktur organisasi, dari staf paling bawah
himgga CEO. Seorang karyawan yang memimpin tim kerja dan
menjalankan sebuah proyek dengan sukses bias disebut leader.
Seorang leader diukur dari kualitas individual mereka dalam
memengaruhi sikap dan perilaku karyawan untuk mengikutinya.

Manager biasanya berada dalam struktur manajemen menengah dalam


organisasi, atau di antara top management and level management.
Pengaruh manager terhadap anak buah berasal dari tanggung jawab
yang melekat pada jabatan, yaitu kewenangan yang diberikan
manajemen untuk memerintah, mengatur, mengawasi, dan
mengendalikan karyawan.

 Peran dan fungsi dalam tim


Seorang leader bekerja dengan cara mengajak dan memotivasi karyawan
untuk mengoptimalkan kinerja dan kontribusi mereka bagi tim dalam
mencapai tujuan organisasi, bukan sekedar memenuhi tugas dan target.

Leader lebih focus pada proses dan manusia

Sebaliknya, manager menjalankan lima fungsi managerial yaitu, planning,


organizing, staffing, directing, dan controlling. Manager bekerja
mengelola sumber daya secar efisien dan focus pada pekerjaan dan
profit.

 Model Kepemimpinan

Seorang Leader lebih menyukai model kepempinan transformasional, yang


berorientasi pada proses untuk mendorong perubahan positif
berkelanjutan dengan menghargai inisiatif dan partisipasi anggota tim.
Leader melibatkan diri dalam proses itu dan mengharapkan perilaku
yang sama dari orang-orang yang dipimpinnya. Motivasi karyawan
muncul karena keinginan mengembangkan diri dan menjadi pemimpin
baru.

Manager lebih menyukai model kepemimpinan transaksional, yang


berorientasi pada hasil dan target melalui system reward and
punishment. Hasil bagus dan kinerja tinggi akan mendapatkan hadiah,
misalnya kenaikan gaji dan bonus, sebaliknya hasil buruk dan kinerja
rendah akan mendapat hukuman. Motivasi karyawan adalah imbalan
uang.
 Pengambilan Risiko

Leader adalah orang yang berani mengambi risiko. Tidak takut gagal, dan
selalu mencoba hal-hal baru yang menjanjikan peluang. Mereka
menyukai tantangan,ide-ide kreatif, dan inovasi yang dapat membawa
perubahan yang lebih baik.

Sebaliknya, manager cenderung menghindari risiko. Mereka menyukai cara-


cara yang sudah baku, teratur, dan terkendali, serta menerapkan
strategi yang tepat untuk meminimalkan kegagalan dalam pekerjaan.

Manager tidak ingin mencoba metode baru yang belum teruji efisien atau
berisiko menurunkan hasil pekerjaan.

 Karakter tim dan orang yang dipimpin

Leader memiliki pengikut yang loyal dan simpatik. Kohesivitas dan


kepercayaan anggota tim terbentuk karena mereka sukarela mengikuti
pemimpin yang berkharisma, memiliki karakter personal yang kuat,
inspiratif, dan visioner.

Manager memiliki anak buah atau bawahan. Anggota tim merupakan orang-
orang yang jabatannya di bwah manager dengan job description yang
telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Karyawan mengikuti
manager karena tugas dan tanggung jawab yang mengharuskan
demikian.

A. Leader

1. Rekan kerja, karena leader masih satu tim dengan anggota lain
yang dipimpin

2. Mempengaruhi anggota lain, harus bias memberikan pengaruh


pada anggota tim

3. Menginspirasi, dengan perbuatan dan perkataan yang dapat


menjadikannya menginspirasi

4. Mentoring, melakukan control berjangka pada progress tugas


anggota tim

5. Memberikan wewenang, memiliki hak untuk memberikan


wewenang pada anggota timnya.

B. Manager

1. Atasan, berbeda dengan leader tadi bahwa posisi manger jauh


lebih tinggi daripada anggota tim
2. Memerintah, memiliki hak untuk memberikan perintah

3. Menjelaskan, harus dapat menjelaskan kepada anggota tim


mengenai organisasi tersebut

4. Sanksi, dapat memberikan sanksi pada anggota tim yang


melanggar aturan.

5. Menyerahkan pekerjaan, dapat memberikan pekerjaan kepada


anggota timnya.

“Memiliki Manager yang juga seorang Leader lebih menguntungkan bagi


sebuah organisasi ketimbang memiliki manager tipe bos. Sebab,
seorang pemimpin seharusnya tidak hanya berpikir pada target jangka
pendek, tetapi juga pada tujuan organisasi yang lebih besar”.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Profesi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Profesional
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Profesinalisme https://bisnika.hops.id/apa-
perbedaan-leader-dan-manager

Anda mungkin juga menyukai