Anda di halaman 1dari 6

RESUME

MATERI ORIENTASI TEMPAT TUGAS PPPK


Pemateri: DR. Yuli Rifiani, S.Pd, M.Pd

Oleh
ENDANG SUPRIHATUN, S. Pd
197002062022212005

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PPPK DI TEMPAT KERJA

Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, Pasal 1 Ayat 5


PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangkamelaksanakan tugas pemerintahan.
Pasal 7

PPPK didefinisikan sebagai pegawai ASN yang diangkat jadi pegawai dengan perjanjian kerja
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhanInstansi Pemerintah dan ketentuan
Undang-undang.
Perbedaaan PNS dan PPPK
PNS
 Berstatus sebagai pegawai tetap
 Mempunyai pangkat dan jabatan
 Memiliki btas usia maksimal ( 35 Tahun) untuk menjadi ASN
 Bisa mengajukan pemindahan kerja
 Mendapatkan jaminan hari tua dan pension
PPPK
 Berstatus pegawai kontrak
 Tidak memiliki pangkat dan jabatan
 Tidak memiliki batas usia maksimal untuk menjadi ASN
 Tidak dapat mengajukan pemindahan kerja
 Tidak mendapatkan jaminan hari tua dan
pension TUPOKSI GURU
Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dose, sebagai tingkat lanjut
Undang-Undang nomor 23 tentang sisdiknas dijelaskan bahwa GURU adalah pendisik
professional dengan tugas utama mendidik mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Untuk Guru MAPEL

 Menyusun program pengajaran


 Menyajikan program pengajaran
 Evaluasi belajar
 Analisis hasil belajar serta menyusun program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta
didik yang menjadi tanggung jawabnya
Tujuan Pendidikan
Ki Hajar Dewantara mejelaskan tujuan pendidikan yakni menuntun kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian seorang pendidikk
hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak
agar dapat memperbaiki diri.
Secara sederhana, bahwa tugas seorang pendidik adalah menggali, menuntun serta
mengembangkan bakat dan minat siswa bukan merubah apa yang siswa miliki.
Pembelajaran dan Penilaian Kesadaran Baru
DULU KINI
Diberi tahu Mencari tahu
Hanya guru sumber belajar Aneka Sumber Belajar
Konten Kompetensi
Parsial Terpadu
Sebagian Aspek Kompeten Holistik(seluruh Aspek Kompetensi)
Satu Jawaban Beragam Jawaban
Guru Selebriti (Pedagogis) Murid Selebriti (Andragogi, Heutagogi)
Belajar Hanya di Sekolah Belajar Dimana Saja
Belajar Hanya Jam tertentu Belajar Kapan Saja
Satu Cara Untuk Semua Mengadaptasi Keberagaman
TIK Terbatas Memaksimalkan TIK
Mengingat Menalar (Stimulasi)
PTM PTM, Daring, Hibrid
Mengejar Skor Kebermaknaan
Standarisasi Kustomisasi
Istilah baru pembelajaran kurikulum Merdeka
Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
 KI – KD Capaian Pembelajaran ( CP )
 SILABUS Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
 RPP Modul Ajar ( MA )
 Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) KOSP

IMPLEMENTASI DAN KOSEKWENSI KURIKULUM MERDEKA


Dari diagram tersebut sudah di ketahuai bahwa Guru hanya dapat menuntun peserta didik
dalam menjalani kodratnya tetapi tidak mengesampingkan semua cara dan upaya untuk
mendapatakna hasil terbaik, karena setiap peserta didik memiliki karakter dan kemampuan
yang berbeda beda dan tidak ada peserta didik yang bodoh, hanya mungkin lebih menonjol di
bidang lain.
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
Aplikasi Merdeka Mengajar merupakan superapp edukasi yang dirancang Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi ( Kemendikbudristek) untuk membantu guru
mengajar, mengembangkan kompetensi, dan berkarya lebih baik lagi.
Tujuan dan Manfaat PMM:
 Memudahkan guru mendapatkan perangkat ajar berdasarkan pembelajaran dengan
paradigm baru
 Guru mendapatkan rekomendasi perangkat ajar berdasarkan assessment

 Membantu Guru menerapkan Teaching at the right level ( TaRL)


 Memperkenalkan dan mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasial sebagai dasar
pembelajaran dengan paradigm baru
 Guru dapat terus belajar dan mendapatkan berbagai inspirasi untuk mengembangkan
kompetensinya kapanpun dan dimanapun
 Guru memiliki wadah untuk mendokumentasikan hasil karyanya dan mendapatkan
umpan balik dari rekan sejawat
PELAYANAN PUBLIK

Merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik (Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 1 )

Penyelenggara pelayanan publik:

1. Instansi penyelenggara negara.


2. Korporasi: BUMN/BUMD.
3. Lembaga Independen.
4. Swasta/Organisasi Melaksanakan “Misi negara karena UU”.
Pelaksana pelayanan public:
1. pejabat,
2. pegawai,
3. petugas, dan
4. setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan
tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik
Azas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
1. Kepentingan umum;
2. Kepastian hukum;
3. Kesamaan hak;
4. Keseimbangan hak dan kewajiban;
5. Keprofesionalan;
6. Partisipatif;
7. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
8. Keterbukaan;
9. Akuntabilitas;
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11. Ketepatan waktu; dan
12. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Sistem Pelayanan Terpadu
a. memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada Masyarakat;
b. mendekatkan pelayanan kepada Masyarakat;
c. memperpendek proses pelayanan;
d. mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan
terjangkau; dan
e. memberikan akses yang lebih luas kepada Masyarakat untuk memperoleh pelayanan.
Prinsip Pelayanan Terpadu
a. Keterpaduan.
b. ekonomis;
c. koordinasi;
d. pendelegasian atau pelimpahan wewenang;
e. akuntabilitas; dan
f. aksesibilitas.

Perilaku Pelaksana Dalam Pelayanan


1. adil dan tidak diskriminatif.
2. cermat.
3. Santun dan ramah.
4. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang
5. berbelit-belit.
6. Profesional.
7. Tidak mempersulit.
8. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar.
9. Menujung tinggi nilai akuntabilitas dan integritas.
10. Tidak membocorkan informasi dan dokumen yang wajib dirahasiakan.
11. Terbuka dan menghindari benturan kepentingan.
12. Tidak menyalahgunakan Sarpras dan fasilitas.
13. Tidak memberikan informasi yang salah dan menyesatkan.
14. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan dan/atau kewenangan.
15. Bertindak sesuai dengan kepantasasan
16. Tidak menyimpang dari prosedur.
Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Pubik.
1. Dilakukan oleh Pengawas internal dan eksternal
2. Pengawasan internal oleh atasan langsung dan fungsional pengawasan.
3. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat Ombudsman, DPR/DPRD

Anda mungkin juga menyukai