Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

RESUME ARTIKEL JURNAL

untuk pemenuhan tugas keperawatan anak tanggal 03 agustus 2022

"asma"

Disusun Oleh :
Asep Hidayatullah 2020206203007

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG
RESUME JURNAL

Judul Jurnal: FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN RIWAYAT SERANGAN PADA PENDERITA
ASMA DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Nama Peneliti: Mercy Manese

Keterangan Jurnal: Jurnal Keperawatan,Volume 9, No 2, Agustus 2021, (Hal.33-39)

Hasil Resume:

di dalam jurnal ini di katakan Penyakit asma ialah gangguani nflamasi kronik pada jalan napas. Inflamasi
kronik dapat menyebabkan peningkatan hiperresponsif jalan napas yang ditandai dengan wheezing,
sulit bernapas, dada sesak dan batuk.

di dalam jurnal peneliti juga menyebutkan ada beberapa faktor – faktor pemicu serangan asma seperti,
faktor perubahan cuaca, infeksi saluran pernapasan, tekananjiwa, kegiatan jasmani / olahraga, obat-
obatan, polusiudara, lingkungan kerja. penderita asma di indonedia masih relatif tinggi, dan masih
menjadi masalah kesehatan yang banyak diderita di IIndonesiadi dalam jurnal penelitian mengenai
asma ini di lakukan di Provinsi Sulawesi Utara dan, Kabupaten Minahasa Selatan kecamatan Motoling,
kecamatan Motoling Barat dan kecamatan Motoling Timur.

Dari Data penyakit asma yang ada di Puskesmas Motoling, Puskesmas Motoling Barat dan Puskesmas
Motoling Timur dari bulan Januari – Maret berjumah 30 pasien. Untuk Puskesmas Motoling berjumlah
13 pasien, Puskesmas Motoling Barat 9 pasiendan Puskesmas Motoling Timur 8 pasien. Untuk itu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor resiko yang berhubungan dengan riwayat
serangan asmadi Kabupaten Minahasa Selatan. dengan hasil, peneliti menyimpulkan di dalam
jurnalnya ada 4 faktor yang menyebabkan terjadinya kasus asma di wilayah penelitiannya yaitu

1. Faktor Alergen Dengan Riwayat Serangan Asma

faktor ini terjadi akibat Paparan berulang terhadap suatu jenis alergen spesifikakan menyebabkan
reaksi alergil angsung, seperti reaksi hipersensitivitas tipe I pada asma, fartor ini sering di jupai pada
penderita asma yang penderitanya selalu melakukan aktivitas yang berhubungan langsung dengan
debu dan asap pembakaran atau individo yang hidup di lingkungan yang memiliki polusi asap
kendaraan.

2. Faktor Infeksi Saluran Pernafasan Dengan Riwayat Serangan Asma


faktor ini terjadi akibat Paparan berulang terhadap suatu penyebab infeksi senhingga infeksi yang
sudah terjadi menjadi bertambah parah. di dalam jurnal ini peneliti menyatakanbahwa infeksi
saluran napas dapat menyebabkan serangan asma dengan p-value=0,001. Menurut penulis infeksi
saluran pernapasan dapat menyebabkan serangan asma. Batuk, pilek, demam dapat menyebabkan
inflamasi sehingga meningkatkan hipperresponsif pada sistembronkial. Berdasarkan hasil
wawancara terhadap responden, responden selalu mewaspadai gejala-gejala akan batuk, pilek dan
demam dengan mengobati gejala tersebut. Jenis infeksi saluran pernapasan yang berhubungan
dengan serangan asma bronkial dan memiliki risiko paling besar adalah batuk. Apabila infeksi
saluran pernapasan tersebut berat maka kemungkinan mendapat serangan asma juga besar.
Penulis menyarankan agar individu yang beresiko menjauhi kontak dengan orang yang sedang
mengalami infeksi saluran napas seperti batuk, pilek, demam dengan menggunakan masker
sebagai proteksi awal dan bila mengalami infeksi agar segera mendapat pengobatan.
3.Faktor Lingkungan Dengan Riwayat Serangan Asma
ada banyak faktor dilingkungan yang bisa menyebabkan asma bisa terjadi salah satunya seperti
yang di jelaskan dalam jurnal tersbut menyatakan bahwa ada hubungan antara perubahan cuaca
dengan serangan asma bronkial. Kondisi cuaca seper titemperatur dingin, tingginya kelembaban
dapat menyebabkan kekambuhan asma, epidemik ini menyebabkan asma menjadi lebih parah dan
meningkat kanpartikel alergenik,
Kondisi cuaca seperti temperatur dingin, tingginya kelembaban dapat menyebabkan kekambuhan
para penderita asma,bukan hanya itu epidemi kini menyebabkan asma menjadi lebih parah dan
meningkatkan partikel alergenik.
Asumsi peneliti terkait dengan cuaca sebagai faktor yang pencetus terjadinya serangan asma
bronkial bahwa, jika seorang berada pada daerah-daerah dingin beresi koterkena serangan asma
bronkial. Sekalipun berdasarkan karena cuaca sebagai faktor pencetus terjadinya serangan asma
namun juga ruangan yang berAC juga dapat mencetuskan terjadinya serangan asma bronkial.
oleh karna itu dalam jurnal penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwasannya Terdapat hubungan
faktor alergen, faktor infeksi saluran pernapasan, dan faktor perubahan cuaca dengan riwayat
serangan pada penderita asma di Puskesmas Motoling, Puskesmas Motoling Barat Dan Puskesmas
Motoling Timur..

Anda mungkin juga menyukai