ANTROPOLOGI BIOLOGI
NPM: 170510210009
Klasifikasi biologis pada organisma seperti tanaman dan binatang merupakan kajian
yang dilakukan para ahli biologi jauh sebelum adanya teori evolusi. Pada saat itu, pandangan
dominan adalah creationism yang menyatakan bahwa setiap makhluk hidup diciptakan secara
independen oleh Tuhan dan tidak berubah dari generasi ke generasi. Pandangan ini
berkembang dalam agama-agama Abrahamik. Pada masa sekarang, istilah creationism secara
khusus sering kali dihubungkan dengan suatu jenis fundamentalisme Kristen konservatif yang
kontradiktif dengan berbagai bidang dari ilmu pengetahuan. Di kalangan ilmuwan,
creationism dikategorikan sebagai paham yang tidak sesuai dan tidak berbasis pada ilmu
pengetahuan.
Pada abad ke-18, Carolus Linnaeus ilmuwan asal Swedia, ia menulis banyak buku
yang menggambarkan species tanaman yang sangat detail. Dalam bukunya yang berujudul
“Systema Naturae” tahun 1735, Linnaeus mengemukakan prinsip pengklasifikasian semua
organisma dan memberi nama setiap organisma yang dikenal dengan binomial nomenclature.
Penamaan bagi setiap organisma terdiri dari dua kategori nama dalam bahasa latin, yaitu
genus dan species. Genus adalah klasifikasi yang lebih tinggi, terdiri dari satu atau lebih
species. Contohnya adalah “Homo sapiens”, “Homo” merupakan genus manusia sedangkan
“sapiens” adalah species dari manusia. Linnaeus juga membuat klasifikasi yang lebih tinggi
dan inclusive. Contohnya menempatkan semua monyet termasuk ke dalam ordo primate
(primates). Istilah primates (yang pertama) digunakan karena ini mencerminkan sentralitas
manusia dalam kesemestaan, pandangan umum orang-orang Eropa saat itu.
Kingdom: Animalia. Kingdom merupaka klasifikasi tertinggi dalam Linnaean
system. Pada tingkat ini semua organisma dibedakan berdasarkan organisasi sel (sel tunggal
atau banyak) dan metoda nutrisinya (menyerap, menelan atau menghasilkan makanan).
Terdapat lima Kingdom yaitu Monera (bakteri dan algae biru-hijau) yang setara dengan
Protista (protozoa dan algae) yaitu sel tunggal, sedangkan sel banyak terdiri dari Fungi
(jamur), Plantae (lumut, pakis, tanaman), dan Animalia (hewan). Manusia termasuk pada
Kingdom Animalia (binatang). Manusia memiliki banyak sel, menelan atau mencari makan
dan kapasitas gerak yang tinggi sama seperti binatang.
Phylum: Chordata. Phylum digunakan untuk takson hewan, beberapa species dalam
tingkat ini yaitu phylum Arthropoda, Mollusca, dan Chordata. Di tingkat ini, hewan
dibedakan berdasarkan organisasi tubuh. Manusia termasuk ke dalam golongan phylum
chordata, dengan ciri badan memanjang yang bilaterally symmetrical (bagian kiri dan kanan
simetris), mempunyai sepasang kantung insang atau paru-paru, mempunyai notochord
(sistem rangka internal rudimen) sepanjang punggungnya, dan mempunyai bagian badan
yang disebut kepala, ekor, dan sistem pencernaan.
Subphylum: Vertebrata. Phylum chordate terbagi menjadi tiga subphyla, yaitu
cephalochordate, urochordata dan vetebrata. Manusia sendiri termasuk ke dalam phylum
vetebrata, memiliki Tulang belakang yang menyelimuti dan melindungi sistem syaraf dari
cedera, memiliki kepala dengan otak dan sistem syaraf terkendali. Terdapat tujuh classes
vertebrata dan masing-masing dibedakan berdasarkan sistem rangka, adaptasi, dan sistem
reproduksinya. Ketujuh class itu adalah: 1. Agnatha, 2. Chondrichthyes, 3. Osteichthyes, 4.
Amphibia, 5. Reptillia, 6. Aves, dan 7. Mammalia.
Class: Mamalia. Manusia termasuk ke dalam kelas mamalia karena melalukan
fertilisasi dalam saluran reproduksi induk betina, lalu merawat, dan menyusui setelah
kelahiran dengan kelenjar air susu. Mammalia memiliki rahang kuat dan heterodonts artinya
mereka mempunyai jenis dan fungsi gigi berbeda. Berdasarkan sistem reproduksinya,
mammalia terbagi lagi menjadi dua subclass yaitu prototheria dan theria.
Subclass: Theria. Semua mamalia yang melahirkan termasuk manusia, tergolong
dalam subclass theria. Subclass ini kemudian terbagi menjadi dua infraclass yaitu:
Metatheria (marsupials) yang melahirkan bayi yang belum matang benar dan kemudian
dipelihara di dalam kantung induknya dan eutheria yang mengandung bayi dalam uterus yang
terlindungi dan dipasok makanan dan oksigen melalui tali placenta. Manusia tergolong dalam
infraclass eutheria.
Primata
Primata termasuk ke dalam kelas mamalia dalam klasifikasi kingdom: animalia.
Monyet, siamang, orangutan, owa, lutung, gorilla dan masih banyak lainnya termasuk
manusia. Hingga saat ini belum diketahui jumlah pasti species primata yang masih hidup.
Lebih dari 190 spesies primata diklasifikasikan ke dalam satu tatanan taksonomi karena
mereka adalah kerabat mamalia dengan asal evolusi yang dekat. Itu dapat dilihat dari ciri
fisik maupun non-fisik yang mirip pada manusia dan primata non-manusia, terumata pada
orangutan dan gorila.
Secara fisik manusia dan primata non-manusia memiliki stuktur kerangka yang mirip.
Badan yang memanjang dengan kaki dan tangan yang relatif lurus. Kebanyakan primata telah
beradaptasi dengan cara hidup arboreal, kecuali yang manusia dan gorilla. Sehingga
perbedaan fisik yang nampak terlihat dari panjang tangan antara manusia (dan beberapa
primata nonarboreal) dengan primata arboreal. Kami juga memiliki lima jari di setiap tangan
dan lima jari di setiap kaki yang fleksibel dan biasa digunakan untuk menggenggam,
memenggaruk, mencakar dan aktivitas lainnya terutama mencari makan.
Umumnya, primata adalah hewan dengan tingkat sosial yang tinggi. Primata termasuk
manusia bersosialisasi satu sama lain, saling merawat, juga sehingga menjaga kebersihan dan
memenuhi kebutuhan psikologis, dan kebutuhan seksual. Terlebih lagi yang ditemukan pada
orangutan, mereka memiliki rasa kasih sayang kepada anaknya, melindungi dan
membesarkan, sama seperti yang dilakukan manusia. Orangutan juga dapat mengenali
bayangan mereka di cermin, dimana bagi kebanyakan hewan lainnya, mengenali bayangan
mereka sendiri merupakan hal yang sulit, bahkan menganggap bayangan mereka sebagai
ancaman. Orangutan dan manusia memiliki gen yang kemiripannya lebih dari 90%. Oleh
karena itu, banyak dijumpai tingkah laku yang biasa manusia lakukan, orangutan juga bisa
melakukannya.
Beberapa hal yang tidak ditemukan pada manusia tetapi ada di primata lain contohnya
adalah ekor. Sebaliknya, manusia memiliki beberapa hal yang tidak dijumpai pada primata
lain, seperti volume otak yang lebih tinggi sehingga membuatnya memiliki banyak
kemampuan untuk melakukan sesuatu. Primata menjadi makhluk paling sukses dalam
kehidupan karena memiliki kecerdasan dan bentuk fisik yang mendukung mereka untuk
beradaptasi dengan berbagai peluang lingkungan. Fakta-fakta ini menguatkan bahwa manusia
dan primata lain merupakan satu taksonomi dan berasal dari evolusi yang dekat.
Adaptasi Biologis
Secara arkeologis, manusia awal lahir di daerah tropis sekitar 10.000 tahun yang lalu
kemudian menyebar ke Afrika, Asia Barat, Arab, India dan wilayah lainnya. Hingga saat ini
manusia hidup dan beradaptasi di berbagai habitat. Beberapa manusia kebal terhadap
habitatnya yang memiliki suhu tertinggi hingga suhu terendah. Manusia hidup tidak hanya
memenuhi kebutuhan biologis tetapi juga berbudaya. Evolusi manusia tidak terjadi pada
fisiknya saja tetapi juga pada gagasan mereka. Mereka mengembangkan pengetahuan yang
sesuai sebagai bentuk adaptasi dengan keadaan lingkungan yang tidak selalu sama.
Manusia mampu hidup di daerah gurun pasir, hutan tropis, dan daerah bersalju bahkan
luar angkasa, mereka tidak kehilangan kesempatan untuk bertahan hidup. Cara manusia
beradaptasi dengan habitatnya tentu berbeda, mengikuti kondisi habitat itu sendiri, sehingga
kebudayaan yang manusia miliki juga berbeda.
Manusia memiliki respon yang beragam terhadap tekanan lingkungan mereka.
Diantaranya adalah perubahan genetik karena keadaan lingkungan yang meliputi adjustment
(perubahan psiologis jangka pendek) dan adaptasi (perubahan genetik, jangka panjang).
Manusia juga menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, karena manusia itu sendiri
sebagai agen yang memicu perkembangan. Aklimatiasi tarjadi pada manusia sebagai
responnya dalam berbagai lingkungan yang berbeda. Aklimatisai jangka pendek contohnya
adaptasi ketika tubuh manusia menghadapi tekanan udara yang berbeda seperti saat
menyelam, dan naik pesawat. Aklimatisasi musiman misalnya perubahan yang terjadi pada
kulit orang bule ketika melakukan tanning, efeknya hanya untuk beberapa waktu, dan akan
kembali ke warna kulit semula. Aklimatisasi jangka panjang contohnya orang yang kurus
menjadi gendut ataupun sebaliknya karena memerlukan usaha untuk mengembalikan keadaan
dan itu tidak mudah. Jika dilihat dari ciri fisik, manusia cenderung memiliki ciri-ciri fisik
yang sama dalam menempati suatu wilayah. Itu artinya gen manusia juga bekerja dipengaruhi
kondisi lingkungan.
Manusia juga memiliki praktik kebudayaan dan mengembangkan teknologi untuk
mempermudah mereka dalam menjalani kehidupan yang kompleks. Manusia tidak selalu
diam di satu tempat, mereka bermobilisasi dengan dan/atau tanpa keperluan. Manusia
menciptakan berbagai teknologi yang mendukung, contohnya kendaraan seperti kapal,
pesawat, motor, mobil dan lain-lain. Ini berlaku juga dalam aspek kehidupan lainnya, seperti
ekonomi, pendidikan, kesehatan dsb.
Anthropometri
Anthropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metron” yang berarti
ukuran. Didefiniskan bahwa anthropometri merupakan suatu studi yang mempelajari
pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik,
massa, kekuatan dan karakteristik tubuh manusia yang berupa bentuk dan ukuran. Data
antropometri dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti perancangan stasiun kerja,
fasilitas kerja, dan desain produk supaya diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak
dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannya. Database antropometri
begitu penting untuk mendapatkan perancangan yang baik berbasis Human Centered Design.
Lebih lanjut lagi, database anthropometri bisa digunakan untuk merancang desain keperluan
manusia yang bukan merupakan mayoritas misalnya meja kursi chitose untuk orang kidal,
dan kebutuhan lainnya.
Evaluasi Kelas
Mata kuliah ini masih merupakan hal yang baru bagi saya setelah semester
sebelumnya juga sepintas mempelajari ciri fisik manusia. Ini karena ketika saya SMA, saya
berada di jurusan IPS sehingga tidak ada pelajaran biologi. Selama lebih kurang tiga bulan
mempelajari tentang mata kuliah antorpologi biologi, saya mendapatkan hal-hal yang baru,
terkadang itu menyenangkan sebagian juga sedikit membosankan. Saat kelas akan dimulai,
biasanya saya merasa excited, namun terkadang di tengah pembelajaran menjadi bosan. Saya
berpikir itu disebabkan oleh perkuliahan yang dilakukan secara online. Selain itu, ada satu
kali pertemuan di mana kondisi jaringan saya sangat tidak stabil yang menyebabkan saya
beberapa kali terlempar dari room sehingga saya melewatkan beberapa hal yang disampaikan
Pak Rimbo.
Saya senang ketika Pak Rimbo menayangkan beberapa video pendek yang
bersangkutan dengan materi karena itu menghilangkan kejenuhan saat kelas berlangsung. Pak
Rimbo juga memberikan tugas mengamati primata sehingga bisa pergi ke kebun binatang
sambil refreshing. Walaupun saya tidak bisa ikut serta dalam kegiatan pengamatan secara
langsung, menurut saya tugas ini cukup menyenangkan. Melalui tugas itu, saya jadi lebih
mengenal beberapa species primata yang dipresentasikan teman saya, terumana pongo
pygmaeus yang diteliti kelompok saya sendiri. Dari semua bab yang disampaikan, cukup
tertarik dengan teori catastrophisme. Namun saya belum mendapatkan referensi ataupun
menelusurinya lebih lanjut.
Semua materi yang disampaikan Pak Rimbo sangat bermanfaat bagi saya dalam
menempuh pendidikan saya di program studi antropologi. Maka dari itu, saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Rimbo yang telah menyampaikan materi dan
dengan sangat baik. Saya berharap di lain kesempatan, Pak Rimbo memberikan tayangan
vidio atau menyarankan kami untuk menonton semacam film atau vidio yang berkaitan
dengan materi.
DAFTAR PUSTAKA
PPT:
Gunawan, Rimbo. (2022). Klasifikasi Biologis Manusia. Jurusan Antropologi: Universitas
Padjadjaran.
Gunawan, Rimbo. (2022). Teori Awal Evolusi. Jurusan Antropologi: Universitas Padjadjaran.
Gunawan, Rimbo. (2022). Darwin dan Seleksi Alam. Jurusan Antropologi: Universitas
Padjadjaran.
INTERNET: