by semrush.com
Skip Ad
0:15
Cerpen mu
Komunitas Penulis Cerpen Indonesia, Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa
Home
100 Cerpen Terbaru
Cerpen Pilihan
Cerpen of The Month
Top Authors
Film Cerpenmu
Kirim Cerpen
Kontak Kami
Koridor Kenangan
Cerahnya siang hari ini membuat Grandis merasa bahwa langit sedang mengalami mood yang baik ditambah dengan hembusan angin yang
membuat beberapa helai rambut perempuan itu berterbangan. Grandis merasa rindu dengan masa-masa dimana dirinya dan teman-temannya
yang lain memutari koridor sekolah tersebut. Ya, sekarang Grandis berada di sekolah lamanya lebih tepatnya Sekolah Menengah Pertama, tempat
dimana dia pertama kali bertemu dengan tunangannya. Banyak sekali kenangan yang berputar di ingatan Grandis dan salah satunya adalah
koridor lantai 2.
Berjuta-juta kenangan sudah dibuat di koridor tersebut dan pada akhirnya Grandis menamai koridor itu adalah koridor kenangan. “Halo kak, kakak
sedang apa?” Lamunan Grandis dihancurkan oleh suara yang dilontarkan oleh gadis cantik yang berada didepannya. Gadis tersebut Grandis tebak
adalah siswi sekolah itu, di mata Grandis gadis itu sangatlah imut. Rambut dikepang dua ditambah dengan poni tipisnya membuat dirinya terlihat
“Tidak sedang apa-apa, kamu sendiri? Bukannya ini jam pelajaran ya?” Tanya Grandis sembari tersenyum kearah anak itu. “hufttt, aku pusing kak.
Kelasku sedang pelajaran matematika sedangkan aku saja tidak suka matematika..” Anak itu menjawab sembari duduk disamping kanan Grandis.
“Oh iya kak, salam kenal ya aku mila. Aku anak kelas 9 di sekolah ini” Gadis tersebut
memperkenalkan dirinya sembari menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan
Grandis dan Grandis pun menerima jabat tangan tersebut. Pikir Grandis, Mila sangatlah mirip
dengan dirinya saat masa-masa smp dulu. Grandis sangat tidak suka pelajaran matematika dan
selalu mencoba mencari alasan agar bisa keluar kelas. Grandis juga sangat suka dikepang dua
tetapi Grandis tidak pernah mempunyai poni setipis Mila.
hal itu menambah kesan imut karena poninya yang ikut bergoyang-goyang. “Kamu imut sekali
Mila” Kalimat Grandis membuat Mila tersipu sampai-sampai membuat wajah Mila merah
merona. “Ah, kakak bisa saja” Jawab Mila.
“Mila mau temani kakak keliling sekolah?” Kesunyian tersebut dihancurkan oleh pertanyaan yang disampaikan Grandis untuk Mila. Grandis merasa
bosan hanya berdiam diri duduk di tangga lantai 2 menuju lantai 3. Grandis ingin mencari suasana baru, sudah berjam-jam dirinya duduk seperti
ini di tangga itu.
“Mau kak!”
Sekarang, mereka sedang duduk di lapangan futsal tempat dimana tunangannya dulu selalu bermain bola bersama teman-temannya. “Dulu saat
kakak awal-awal pacaran, ini itu tempat favorit kakak setelah pulang sekolah” Grandis memulai topik dengan menceritakan kisah remajanya
kepada Mila.
“Karena bisa melihat pacar kakak bermain bola ya?” Mila bertanya sembari menatap Grandis.
Grandis tertawa mendengar penjelasan dari Mila, rupanya kelakukan dirinya saat smp pun sama dengan Mila. Dilihat-lihat Grandis dan Mila itu
seperti kakak dan adik, banyak persamaannya. “Kakak ceritain dong pertama kali kakak ketemu dengan pacar kakak, aku penasaran hehe” Mila
tersenyum malu kearah Grandis.
“Baiklah kalau Mila mau dengar cerita kakak, kakak ceritain ya. Awalnya…”
“Gran! Ayo kita keliling, aku bosan menunggu allie makan. Lama sekali! Seperti menunggu
menyantap bekal mereka tetapi berbeda dengan Allie, dia masih duduk diam menyantap
bekalnya yang terlihat nikmat itu.
“Tungguin aku! Sebentar lagi selesai kok” Allie memohon agar Grandis dan Jesha tidak
meninggalkannya tetapi karena kesabaran Jesha yang sudah menipis, Jesha pun menarik
Grandis untuk berkeliling duluan.
Grandis dan Jesha berbincang-bincang tentang adik kelas mereka yang menurut Jesha mirip dengan adudu, salah satu karakter dalam seri
BoBoiBoy. Grandis penasaran dengan wajah adik kelas tersebut dan ternyata pas sekali, adik kelas itu berada di koridor lantai 2 didepan kelas
“Adudu!” Jesha secara tiba-tiba memanggil adik kelas tersebut dengan panggilan adudu. Grandis merasa tidak enak karena memanggil orang lain
menggunakan nama karakter seri, rasanya hal itu seperti mengejek walapun niatnya bukan itu. “Eh, Jes jangan gitu!” Grandis memukul pelan
lengan Jesha karena merasa kesal dengan sikap Jesha tadi.
“Ih Gran, itu liat dulu mirip kan?” Grandis melihat kearah adik kelas tersebut dan secara tidak sadar Grandis berkata “Pacaran yuk?”
Adik kelas itu tersenyum malu mendengar perkataan Grandis tetapi dia hanya diam dan lanjut berbincang dengan temannya. Jesha yang
mendengar itu langsung menarik Grandis dan menatap jengkel Grandis. “Jes! Dia manis sekali!” Grandis tersenyum sembari melompat-lompat
seperti anak kecil yang baru saja diberi mainan oleh orangtuanya.
“Gila kamu Gran, bagaimana bisa kamu berucap seperti itu kepada orang yang belum kamu kenal? Astaga, Allie harus tau ini” Jesha menatap
Grandis tidak percaya dan Grandis hanya tertawa malu melihat tatapan temannya.
“Jesha tolong beri tahu siapa nama adik kelas itu, dia manis sekali yaampun!”
“Siapa yang manis? aku ya?” Tiba-tiba Allie muncul di belakang Jesha dan Grandis, dan Allie pun akhirnya bergabung ditengah-tengah mereka.
“Iya, kamu manis sekali. Sampai-sampai aku ingin muntah melihat kamu” Jawab Jesha yang dibalas pukulan oleh Allie.
“Bercanda Allie hehe, kamu tau adudu kan? Tadi kami berdua bertemu dia lalu tahu apa yang Grandis katakan?”
“Apa?”
“Pacaran yuk!”
Allie melotot mendengar perkataan Jesha. “Grandis! Kamu ini ada-ada saja tingkahnya” Allie menggeleng-gelengkan kepala sembari menatap
Grandis. “Jadi, adik kelas itu siapa namanya Jesha?” Grandis masih saja menanyai nama adik kelasnya itu.
“Wah, kelasku dulu. Memang jodoh sekali deh aku dengan Darren” Ucapan Grandis membuat Jesha dan Allie menatap dirinya mual. “Mimpimu
kejauhan manis” Jawab Jesha dan Allie secara bersamaan.
“Jahat sekali! Sampai aku berjodoh dengan dia, awas kalian” Jesha tertawa—
Cerita Grandis terhenti karena datangnya seorang satpam yang sedang mengelilingi sekolah. “Yaampun kak, aku harus balik kelas sebelum aku
dilaporin ke orangtuaku” Mila berdiri lalu mengucap terima kasih kepada Grandis karena sudah mau menceritakan masa-masa remajanya.
“Terima kasih kak Grandis sudah mau menceritakan separuh masa-masa smp kakak, kapan-kapan lagi kita cerita ya, byebye!” Mila langsung
berlari menuju kelasnya dan Grandis hanya tersenyum melihat tingkah Mila.
“Gran, ayo kita pulang” Grandis mengenali suara ini, dan benar saja setelah ia menoleh kearah suara tersebut ternyata pemiliki suara itu adalah
Darren, tunangannya.
Blog: uniquearchive.blogspot.com
Cerpen Koridor Kenangan merupakan cerita pendek karangan Unique, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca
cerpen cerpen terbaru buatannya.
Share ke Facebook
Twitter
WhatsApp
Kutatap deretan nama itu, “oh tidak”, ternyata ada namanya. Jantungku berdegup kencang saat aku tau ternyata dirinya yang kucinta
sejak SMA yang lalu sekelompok KKN denganku. Mataku tak henti-hentinya
Kini tepat di sore hari aku duduk di depan rumahku menanti kedatangan mereka, tak lama ku menunggu mereka datang juga akhirnya.
Inilah Aku
Oleh: Farhatus Sholihah
Inilah aku yang hidup hanya sendirian, aku andini putri ababil. Orangtuaku sudah pergi dan sekarang aku tinggal dengan nenekku,
nenekku yang tak mampu berjalan, nenekku yang tak mampu untuk
Besok adalah hari terakhir berada di hutan ini, sebelum kembali aku dan vania berjalan menikmati alam sekitar termasuk danau indah
Dari 5 jadi 3
Oleh: Rhany S
Cerita ini berawal sejak aku duduk di bangku kelas XI, di kelas ini aku punya 4 orang sahabat yaitu, Lyta, Ecca, Eva dan Mina. Awal nya
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu
penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Post Comment
“Lebih dari 70 ribu orang suka Cerpenmu, Kamu suka juga kan?”
~ Halaman Utama
~ Film Cerpenmu
~ Top Authors
~ Kirim Cerpen
Cerpenmu Event:
$0.91/mo.
Namecheap
Kategori Cerpen
"Apabila kamu menemukan hasil karya cerpen mu dipublikasikan di situs ini tanpa sepengetahuanmu, atau kamu tidak pernah merasa
mengirimkannya kepada kami, maka tidak perlu ragu untuk segera melaporkannya kepada kami!"
Kirim Cerpen | Kontak Kami | Aturan dan Kebijakan | Pertanyaan dan Jawaban | Hak Cipta dan Publikasi Cerpen | Info Iklan dan Sponsorship