Analisis Implementasi Akad Istishna' Dalam Perbankan Syariah Pada Bank Syariah Indonesia (Bsi) Lumajang
Analisis Implementasi Akad Istishna' Dalam Perbankan Syariah Pada Bank Syariah Indonesia (Bsi) Lumajang
1Muhammad Farid
2Husnul Khotimah
1Institut Agama Islam Syarifuddin, Jl. Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin Lumajang67358,
Indonesia
2 Institut Agama Islam Syarifuddin, Jl. Pondok Pesantren Kiai Syarifuddin Lumajang 67358,
Indonesia
E-mail: 1much.farid99@gmail.com2husnulkh750@gmail.com
Abstract:Penelitian ini bertujuan untuk mengulas terkait penerapan akad istishna’ pada produk
Istishna’ Bank Syariah Indonenesia dengan menggunakan ketentuan PSAK 104 tentang Akuntansi
Istishna’. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan
wawancara secara langsung. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dengan mendapatkan
informasi terkait persoalanpada penelitian ini. Staffback office Bank Syariah IndonesiaLumajang adalah
irforman dalam penelitian ini yang bertanggung jawab menangani dokumen yang berkaitan dengan
transaksi nasabah dalam membuat pembukuannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan
transaksi istishna’ dalam pembiayaan istishna’ Bank Syariah Indonesia telah sesuai prinsip-prinsip akad
istishna’ yang berlaku di Indonesia. Secara garis besar praktik akuntansi istishna’ pada Bank Syariah
Indonesia telah sesuaidengan PSAK 104.
Keywords:Akad istishna’
43
biasanya seseorang akan membeli Salah satu produk perbankan
rumah secara kredit apabila tidak syariah di bidang penyaluran dana
mampu membeli secara tunai kepada masyarakat yaitu akad jual
dengan melalui perantara beli istishna’. Akad ini merupakan
perbankan. Hanya dengan akad pembiayaan barang dalam
menyediakan sejumlah biaya untuk bentuk pesanan pembuatan barang
membayar uang muka (DP), tertentu dengan kriteria dan
konsumensudah bisa memiliki persyaratan tertentu (Pemerintah
rumah. Untuk melunasi utangnya Indonesia, 2008). Ketentuan syar’i
kepada bank, konsumen diharuskan transaksi istishna’ diatur dalam
mencicildalam jangka waktu tertentu fatwa DSN nomor 06/DSN-
dengan nominal yang telah MUI/IV/2000 tentang jual beli
ditambah bunga pinjaman. Jika istishna’, fatwa tersebut mencakup
dilihat dari pandangan islam, beberapa hal yaitu tentang
pembiayaan tersebut bertentangan kententuan pembayaran dan
dengan prinsip syariah. Dalam ketentuan barangnya (Herdianto,
konsep islam, seseorang yang 2019).
meminjam uang dengan jumlah Transaksi istishna’ memiliki
tertentu, harus mengembalikan beberapa kelebihan antara lain, pada
denganjumlah yang sama pula. Oleh akad istishna’ barang yang dipesan
karena itu, produk pembiayaan pada dapat disesuaikan dengan yang
bank konvensional dianggap riba. diinginkan pembeli dan akad
Salah satu solusi supaya tidak istishna’ dapat mempermudah
bersinggungan dengan praktik riba pembeli dalam melakukan kegiatan
tersebut yaitu dengan transaksi jual beli, terutama dalam
memaksimalkan produk-produk bidang manufaktur yang mana
pembiayaan yang ada pada bank membutuhkan biaya yang cukup
syariah. Karena bank syariah tidak besar sedangkan pembeli hanya
mengenal istilah bunga memiliki biaya sedikitsumber
pinjaman,maka dalam pandangan (Yudhistira, 2016). Mekanisme
islam bertransaksi dengan bank pembiayaan istishna’ dapat juga
syariah lebih aman daripada dilakukan dengan tiga cara, yaitu
bertransaksi di bank konvesional. dengan pembayaran di muka,
Menurut data yang diperoleh pembayaransaat penyerahan barang,
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pembayaran yang ditangguhkan
pada Desember 2019, terdapat 14 (Sari & Anshori, 2017).
Bank Umum Syariah (BUS), 20 Unit Pada bank syariah mekanisme
Usaha Syariah (UUS) dan 161 BPRS transaksi istishna’ dilakukan sesuai
(OJK, 2019). dengan aturan syariah yang ada,
Secara umum, produk terutama dalam perhitungan dan
perbankan syariah dibagi menjadi 3 pengukuran transaksinya harus
yaitu produk penyaluran dana, menggunakan standar akuntansi
produk penghimpunan dana dan yang sesuai dengan ketentuan
produk jasa yang diberikan bank syariah. Seiring perkembangan
kepada nasabahnya (Admaja, 2016). zaman transaksi berbasis syariah di
5
Muhammad Syafi’i Antonio,Bank Syariah dari Teori 6Saifuddin, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 8No.
ke Praktek,Cet-1(Jakarta:GemaInsani, 2008), hlm.113. 1Januari2021: 55-63