Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) I


UIN PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

DISUSUN OLEH :
GIRAS RAHMAT PERDANA
1917402299

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
TAHUN 2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, dan koreksi seperlunya, Laporan
Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I mahasiswa UIN Prof. K. H. Saifuddin
Zuhri Purwokerto Tahun Akademik 2022/2023
Nama : Giras Rahmat Perdana

NIM : 1917402299

Prodi/Kelompok : Pendidikan Agama Islam / 26

Maka laporan ini dinyatakan layak dan telah memenuhi syarat dan dapat
diterima sebagai laporan akhir PPL I.
Demikian pengesahan ini diberikan agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Purwokerto, 17 Oktober 2022


Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Dr. H. Saefuddin, M.Ed.


NIP. 196211271992031003

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillahhirobbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) I UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Tahun
Akademik 2022/2023 dapat terlaksana dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi
Agung Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk kedalam golongan
umatnya dan mendapatkan syafaatnya di Yaumil Akhir kelak. Aamiin.
Dalam pelaksanaan PPL I, tahap akhir dari keseluruhan penyelenggaraan
kegiatan ini yakni laporan akhir yang disusun oleh masing-masing mahasiswa yang
telah mengikuti serangkaian tahap yang menjadi bagian didalam pelaksanaan
kegiatan PPL I.
Tentunya selama proses penyelenggaraan kegiatan PPL I mulai dari awal
hingga penyusunan laporan akhir, terdapat berbagai macam rintangan dan
hambatan yang ditemui selama proses kegiatan ini berlangsung. Namun, berkat
bantuan serta bimbingan dari berbagai macam pihak, hambatan dan rintangan
tersebut dapat dilalui dan laporan akhir ini dapat terselesaikan. Maka dari itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. KH. Moh. Roqib, M.Ag., selaku Rektor UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto.
2. Dr. H. Suwito, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
3. Dr. H. Slamet Yahya, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Prodi Pendidikan
Agama Islam UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
4. Dr. Nurfuadi, M. Pd. I., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
5. Dr. H. Saefuddin, M.Ed., selaku dosen pembimbing kelompok 26 PPL I,
yang telah sepenuhnya memberikan bimbingan serta masukan.

iii
6. Rekan-rekan peserta PPL I kelompok 26 yang telah berproses bersama dan
saling memberikan dukungan satu sama lain.
7. Kedua orang tua penulis yang senantiasa mengirimkan doa dan harapan
terbaik yang tak akan pernah berujung.
8. Semua pihak terkait dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,
yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan PPL I.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir ini,
masih jauh dari kata sempurna dan tentu saran dan kritik akan sangat membantu
dan bermanfaat bagi penulis kedepannya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan dampak yang
positif untuk hari kemudian.

Purwokerto, 17 Oktober 2022


Mahasiswa,

Giras Rahmat Perdana


NIM. 1917402299

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. I


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... II
KATA PENGANTAR ..............................................................................................III
DAFTAR ISI ............................................................................................................ V
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .........................................................................................1
B. PENGERTIAN PPL I ..........................................................................................1
C. DASAR PELAKSANAAN ..................................................................................2
D. TUJUAN PELAKSANAAN PPL I .......................................................................2
BAB II LATIHAN KETERAMPILAN .....................................................................3
A. LATIHAN KETERAMPILAN TERBATAS I .......................................................3
1. KETERAMPILAN....................................................................................................... 3
2. MATERI ................................................................................................................... 5
3. MASUKAN-MASUKAN.............................................................................................. 8
B. LATIHAN KETERAMPILAN TERBATAS II .....................................................8
1. KETERAMPILAN....................................................................................................... 8
2. MATERI ................................................................................................................... 9
3. MASUKAN-MASUKAN............................................................................................ 12
C. LATIHAN KETERAMPILAN TERBATAS DENGAN PEREKAMAN ............... 12
1. KETERAMPILAN..................................................................................................... 12
2. MATERI ................................................................................................................. 13
3. MASUKAN-MASUKAN............................................................................................ 16
D. LATIHAN KETERAMPILAN TERINTEGRASI ............................................... 17
1. KETERAMPILAN..................................................................................................... 17
2. MATERI ................................................................................................................. 18
3. MASUKAN-MASUKAN............................................................................................ 21
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 22
A. KESIMPULAN ................................................................................................. 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 23

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berupaya memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan, dan mempersiapkan lulusannya; antara lain
sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan yang akan melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik dan pengajar khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Agar nantinya mahasiswa dapat melaksanakan tugasnya secara
efektif, maka setiap mahasiswa perlu dibekali dengan seperangkat ilmu
maupun teori keguruan, di samping ilmu-ilmu penunjang lainnya.
Sejalan dengan laju perkembangan yang terjadi, profesionalisme
menjadi tuntutan yang semakin tidak terelakkan bagi seorang pendidik dalam
mengemban tugasnya. Atas fenomena tersebut Universitas Islam Negeri Prof.
K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto senantiasa berupaya melahirkan lulusannya
menjadi insan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang handal
dalam melaksanakan tugasnya, mampu mencondro wacana kehidupan serta
memiliki kepekaan dan dapat mencari solusi terhadap problem yang potensial
muncul di lembaga pendidikan.
Untuk keperluan tersebut, maka setiap mahasiswa perlu dibekali dengan
berbagai latihan dan pengalaman guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuannya, baik secara teoritik maupun praktek. Salah satu bentuk
tempaan tersebut adalah dibekalinya mereka dengan keterampilan dalam
bentuk program paket yang bernama program Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) I.

B. Pengertian PPL I
Program PPL I diartikan sebagai suatu kegiatan dalam bentuk latihan
mengajar yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara terbimbing, dalam waktu
tertentu untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman

1
dalam pembelajaran dan administrasi persekolahan.
PPL I lebih diorientasikan kepada kesiapan peserta dalam melaksanakan
tugas di sekolah melalui latihan dan pemantapan berbagai keterampilan dasar
mengajar yang diaplikasikan dalam bentuk kegiatan pengajaran mikro
(microteaching).

C. Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan program PPL I adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang No, 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI.
5. Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
6. Perpres No. 41 Tahun 2021 tentang Alih Status IAIN Purwokerto menjadi
UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

D. Tujuan Pelaksanaan PPL I


1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapat pengalaman
secara nyata tentang proses pengajaran, manajemen, serta pengelolaan
administrasi persekolahan.
2. Membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam menguasai
dan menerapkan teori maupun praktek keguruan.
3. Membimbing mahasiswa ke arah terbentuknya pribadi yang memiliki nilai
dan sikap keguruan.
4. Melatih mahasiswa untuk memiliki kepekaan dan ketajaman terhadap
masalah pendidikan.

2
BAB II
PELAKSANAAN LATIHAN

A. Latihan Keterampilan Terbatas I


Latihan Keterampilan Terbatas 1 Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
I dilaksanakan di kampus UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto ruang
H-9 pada hari Selasa, 4 Juli 2022 pukul 10.00 - selesai.
1. Keterampilan
Latihan Keterampilan Terbatas 1, saya mendapatkan bagian
keterampilan membuka dan menutup pelajaran dan keterampilan bertanya.
A. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Yang dimaksud keterampilan membuka dan menutup pelajaran (set
induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi siswa
agar mental ataupun perhatiannya terpusat pada apa yang akan
dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan membrikan efek yang
positif terhadap kegiatan belajar.
Kgiatan membuka pelajaran tidak hanya perlu dilakukan oleh guru pada
awal jam pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti
pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Terdapat empat
komponen keterampilan dalam membuka pelajaran, yakni:
a. Menarik perhatian siswa
Misalnya: melalui gaya mengajar, menggunakan alat bantu
mengajar, pola interaksi dan sebagainya.
b. Memberi motivasi
Adanya rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide kontroversial,
mengajukan masalah yang bertentangan dengan keadaan sehari-
hari, dan sebagainya.
c. Memberikan acuan

3
Dapat dilakukan dengan memberitahukan secara singkat dan
ringkas tentang tujuan pengajaran yang diharapkan setelah
pengajaran selesai.
d. Membuat kaitan
Sebelum seorang guru mengajarkan materi yang baru diambil,
terlebih dahulu ia mengungkapkan kembali atau bahan pelajaran
sebelumnya, sekaligus menerangkan kaitannya dengan materi
yang hendak dipelajari.
Sementara itu dalam keterampilan menutup pelajaran terdapat beberapa
komponen keterampilan menutup pelajaran, yakni:
a. Meninjau Kembali
b. Mengevaluasi
B. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon
dari seseoarng yang dikenal. Respon yang diberikan dapat berupa
pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil
pertimbangan.
a. Manfaat bertanya dalam proses pembelajaran
1) Meningkatkan partisipasi siswa.
2) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap suatu
masalah.
3) Mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktif siswa
4) Menuntun proses berfikir siswa.
5) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang
dibahas.
b. Hal-hal yang perlu dihindari
1) Jangan mengulang-ulang pertanyaan jika siswa tidak mampu
menjawabnya.
2) Jangan mengulang jawaban siswa.
3) Jangan menjawab sendiri sebelum siswa diberi kesempatan
untuk menjawab.

4
4) Usahakan agar siswa tidak menjawab secara serempak karena
sulit diketahui mana yang menjawab benar dan mana yang salah.
5) Jangan menentukan siswa sebelum mengajukan pertanyaan,
kerena berakibat siswa yang tidak ditunjuk tidak memperhatikan
pertanyaan maupun memikirkan jawabannya.
6) Hindari pertanyaan yang berantai sekaligus.
7) Hindari mecela jawaban siswa.
2. Materi
Materi yang saya sampaikan pada Latihan Keterampilan Terbatas 1
yakni Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi “Khulafaur
Rasyiddin” kelas 7 SMP/MTs semester genap. Berikut uraian singkat terkait
materi yang saya sampaikan.
a. Pengertian Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata, khulafah dan ar-rasyidin.
Khulafah adalah bentuk jamak dari khalifah, yang artinya pengganti,
pemimpin, atau penguasa yang diangkat setelah Nabi Muhammad
untuk melanjutkan tugas beliau sebagai pemimpin agama dan kepala
pemerintahan, tetapi bukan sebagai nabi atau rasul. Sedangkan ar-
rasyidin adalah bentuk jamak dari ar-rasyid yang artinya orang yang
mendapat petunjuk. Jadi menurut bahasa, Khulafaur Rasyidin
adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin, atau
penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri
setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi. Khulafaur
Rasyidin berjumlah empat khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
b. Strategi dakwah Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin memegang kendali pemerintahan Islam selama
kurang lebih 30 tahun, dari 632-661 masehi, dan setiap khalifah
mempunyai kebijakan berbeda.
a. Abu Bakar As Siddiq (632-634 M)

5
Pada masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq (632-634 M),
terjadi Perang Riddah atau perang melawan kemurtadan untuk
mengatasi perpecahan yang terjadi setelah Nabi Muhammad
wafat. Di akhir kepemimpinannya, Abu Bakar memperluas
daerah kekuasaan dengan mengirim tentara ke luar.
b. Umar bin Khattab (634-644 M)
Ketika Abu Bakar digantikan Umar bin Khattab (634-644 M),
Islam mengalami kemajuan sangat pesat. Pasukannya berhasil
mengalahkan dua kekuatan besar saat itu, yakni Romawi di
Barat dan Persia di Timur. Selain itu, kekuasaan Islam pada
masa pemerintahan Umar meliputi jazirah Arab, Palestina,
Suriah, sebagian Persia, dan Mesir. Umar juga mengesahkan
ketentaraan, kepolisian, pekerja umum, sistem kehakiman,
hisbah (pengawasan) terhadap pasar, membangun pusat
pengawasan terhadap takaran atau timbangan, mencetak uang
negara serta membangun Departemen Pajak dan Tanah (Diwan
al Kharj) dan Departemen Keangan (Diwan al Mal). Sedangkan
kepada kelompok nonmuslim, Umar memberikan kemerdekaan
beragama.
c. Usman bin Affan (644-655 M)
Di masa kepemimpinan Usman, umat Islam mengalami era
paling makmur dan sejahtera. Wilayah Islam diperluas hingga
ke Tripoli, Armenia, Turkistan, dan Cyprus. Namun di periode
kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-
jabatan strategis di pemerintahan diberikan Usman kepada
keluarganya dari Bani Umayyah. Pada 655 M, sekitar 1.500
orang bahkan datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan
Usman.
d. Ali bin Abi Talib (655-660 M)
Ali bin Abi Talib berusaha mengatasi pemberontakan dengan
menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman. Ia

6
juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada
penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara.
Ali bin Abi Talib juga menghadapi pemberontakan dari Talhah,
Zubair, dan Aisyah karena tidak mau menghukum pembunuh
Usman. Mereka minta agar ada pembalasan dan meletuslah
Perang Jamal (unta) karena Aisyah menunggang unta. Di akhir
pemerintahannya, umat terpecah menjadi tiga golongan dan Ali
bin Abi Talib terbunuh oleh salah satunya. Wafatnya Ali
menandai berakhirnya Khulafaur Rasyidin.
c. Sifat teladan Khulafaur Rasyidin
a. Abu Bakar
Selain ucapan dan tingkah lakunya yang menggambarkan
kejujuran, Abu Bakar juga selalu mengakui dan membenarkan
Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi nabi. Oleh karena
itu, ia menyandang gelar yang sampai saat ini selalu mengikuti
namanya, Ash-Shiddiq yang berarti jujur dan membenarkan.
b. Umar bin Khattab
Rasulullah SAW memberinya julukan Al-Faruq (sang pembeda)
atau berarti sebagai orang yang mampu membedakan antara
yang haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu,
Umar juga menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-
Mu'minin (pemimpin orang beriman).
c. Usman bin Affan
Meskipun terlahir dari lingkungan yang kaya raya, Utsman rela
untuk keluar dari segala kenikmatan dan kemewahan hidupnya
demi memegang tanggung awab dakwah yang melelahkan. Ia
tidak segan untuk membagikan rezekinya secara cuma-cuma
untuk kebutuhan berperang atau pun khalayak luas.
d. Ali bin Abi Thalib
Semasa kecil, Rasulullah SAW telah mengasuh, mendidik, dan
mengajari Ali bin Abi Thalib. Kasih sayang dan kemuliaan

7
Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali saat
dewasa.
Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan
rakyatnya. Ia pun suka berkeliling sekadar untuk menantikan
siapa pun yang menghampirinya guna meminta bantuan atau
bertanya padanya.
3. Masukan-masukan
Menurut Bapak Dr. H. Saefuddin, M.Ed. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) kelompok 26, dalam penampilan saya sudah cukup baik
dan ada power dalam menjelaskan materi pembelajaran.

B. Latihan Keterampilan Terbatas II


Latihan Keterampilan Terbatas 2 Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
I dilaksanakan di kampus UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri ruang H-9 pada hari
kamis, 14 Juli 2022 pukul 10.00 - selesai.
1. Keterampilan
Pada Latihan Keterampilan Terbatas 2, saya mendapatkan bagian
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan keterampilan
menggunakan media.
A. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi adalah suatu percakapan atau pembicaraan antara dua orang
atau lebih. Diskusi kelompok kecil adalah suatu percakapan atau
pembicaraan yang berlangsung dalam kelompok kecil (berkisar 5 s/d 9
orang). Pembicaraan atau percakapan tersebut menggunakan interaksi
secara bebas dan langsung dengan tujuan tertentu yang jelas dan
berlangsung secara teratur, sistematis dan menghasilkan suatu
kesimpulan tertentu.
B. Keterampilan menggunakan media

8
Media pembelajaran merupakan wahana yang dapat menyalurkan pesan
atau informasi belajar. Dalam konteks ini pesan yang ingin disalurkan
kepada sasarn atau penerima pesan adalah materi pembelajaran.
Tujuan penggunaan media dalam pembelajaran
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa
b. Memaksimalkan penggunaan seluruh indera
c. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung
d. Memberikan keseragaman dalam pengamatan
2. Materi
Materi yang saya sampaikan pada Latihan Keterampilan Terbatas 2
yakni Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi “Khulafaur
Rasyidin” Kelas 7 SMP/MTs semester genap. Berikut uraian singkat terkait
materi yang saya sampaikan.
a. Pengertian Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata, khulafah dan ar-rasyidin.
Khulafah adalah bentuk jamak dari khalifah, yang artinya pengganti,
pemimpin, atau penguasa yang diangkat setelah Nabi Muhammad
untuk melanjutkan tugas beliau sebagai pemimpin agama dan kepala
pemerintahan, tetapi bukan sebagai nabi atau rasul. Sedangkan ar-
rasyidin adalah bentuk jamak dari ar-rasyid yang artinya orang yang
mendapat petunjuk. Jadi menurut bahasa, Khulafaur Rasyidin
adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin, atau
penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri
setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi. Khulafaur
Rasyidin berjumlah empat khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
b. Strategi dakwah Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin memegang kendali pemerintahan Islam selama
kurang lebih 30 tahun, dari 632-661 masehi, dan setiap khalifah
mempunyai kebijakan berbeda.

9
a. Abu Bakar As Siddiq (632-634 M)
Pada masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq (632-634 M),
terjadi Perang Riddah atau perang melawan kemurtadan untuk
mengatasi perpecahan yang terjadi setelah Nabi Muhammad
wafat. Di akhir kepemimpinannya, Abu Bakar memperluas
daerah kekuasaan dengan mengirim tentara ke luar.
b. Umar bin Khattab (634-644 M)
Ketika Abu Bakar digantikan Umar bin Khattab (634-644 M),
Islam mengalami kemajuan sangat pesat. Pasukannya berhasil
mengalahkan dua kekuatan besar saat itu, yakni Romawi di
Barat dan Persia di Timur. Selain itu, kekuasaan Islam pada
masa pemerintahan Umar meliputi jazirah Arab, Palestina,
Suriah, sebagian Persia, dan Mesir. Umar juga mengesahkan
ketentaraan, kepolisian, pekerja umum, sistem kehakiman,
hisbah (pengawasan) terhadap pasar, membangun pusat
pengawasan terhadap takaran atau timbangan, mencetak uang
negara serta membangun Departemen Pajak dan Tanah (Diwan
al Kharj) dan Departemen Keangan (Diwan al Mal). Sedangkan
kepada kelompok nonmuslim, Umar memberikan kemerdekaan
beragama.
c. Usman bin Affan (644-655 M)
Di masa kepemimpinan Usman, umat Islam mengalami era
paling makmur dan sejahtera. Wilayah Islam diperluas hingga
ke Tripoli, Armenia, Turkistan, dan Cyprus. Namun di periode
kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-
jabatan strategis di pemerintahan diberikan Usman kepada
keluarganya dari Bani Umayyah. Pada 655 M, sekitar 1.500
orang bahkan datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan
Usman.
d. Ali bin Abi Talib (655-660 M)

10
Ali bin Abi Talib berusaha mengatasi pemberontakan dengan
menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman. Ia
juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada
penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara.
Ali bin Abi Talib juga menghadapi pemberontakan dari Talhah,
Zubair, dan Aisyah karena tidak mau menghukum pembunuh
Usman. Mereka minta agar ada pembalasan dan meletuslah
Perang Jamal (unta) karena Aisyah menunggang unta. Di akhir
pemerintahannya, umat terpecah menjadi tiga golongan dan Ali
bin Abi Talib terbunuh oleh salah satunya. Wafatnya Ali
menandai berakhirnya Khulafaur Rasyidin.
c. Sifat teladan Khulafaur Rasyidin
a. Abu Bakar
Selain ucapan dan tingkah lakunya yang menggambarkan
kejujuran, Abu Bakar juga selalu mengakui dan membenarkan
Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi nabi. Oleh karena
itu, ia menyandang gelar yang sampai saat ini selalu mengikuti
namanya, Ash-Shiddiq yang berarti jujur dan membenarkan.
b. Umar bin Khattab
Rasulullah SAW memberinya julukan Al-Faruq (sang pembeda)
atau berarti sebagai orang yang mampu membedakan antara
yang haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu,
Umar juga menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-
Mu'minin (pemimpin orang beriman).
c. Usman bin Affan
Meskipun terlahir dari lingkungan yang kaya raya, Utsman rela
untuk keluar dari segala kenikmatan dan kemewahan hidupnya
demi memegang tanggung awab dakwah yang melelahkan. Ia
tidak segan untuk membagikan rezekinya secara cuma-cuma
untuk kebutuhan berperang atau pun khalayak luas.
d. Ali bin Abi Thalib

11
Semasa kecil, Rasulullah SAW telah mengasuh, mendidik, dan
mengajari Ali bin Abi Thalib. Kasih sayang dan kemuliaan
Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali saat
dewasa.
Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan
rakyatnya. Ia pun suka berkeliling sekadar untuk menantikan
siapa pun yang menghampirinya guna meminta bantuan atau
bertanya padanya.

3. Masukan-masukan
Menurut Bapak Dr. H. Saefuddin, M.Ed. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) kelompok 26, dalam penampilan saya sudah bagus dan
dapat menguasai materi dengan baik, intonasinya pas.

C. Latihan Keterampilan Terbatas dengan Perekaman


Latihan Keterampilan Terbatas dengan Perekaman Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) I dilaksanakan di kampus UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri
Purwokerto ruang M-2 pada hari Rabu, 7 September 2022 pukul 07.30 - selesai.
1. Keterampilan
Pada Latihan Keterampilan Terbatas dengan Perekaman saya mendapatkan
bagian keterampilan mengadakan variasi dan keterampilan memberikan
penguatan.
A. Keterampilan mengadakan variasi
Menggunakan variasi dalam kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai
perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan
mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa
senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan serta berperan secara
aktif.
Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
1) Variasi suara

12
2) Pemusatan perhatian
3) Kesenyapan atau kebisuan guru
4) Kontak pandang
5) Gerakan badan dan mimikpergantian posisi guru
b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran
1) Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat
2) Variasi alat atau bahan yang dapat didengar
3) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba
4) Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat dan didengar
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
B. Keterampilan memberikan penguatan
Penguatan adalah segala bentuk respon (baik bersifat verbal maupun
non verbal) yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau
umpan balik bagi si penerima atas perbuatannya sebagai tindakan
motivasi atau koreksi.
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap
proses belajar mengajar, meningkatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran, merangsang/meningkatkan motivasi, meningkatkan belajar
serta membina tingkah laku siswa yang produktif. Adapun komponen
keterampilan pemberi penguatan:
a. Penguatan verbal
b. Penguatan dengan mimik atau gerakan
c. Penguatan dengan cara mendekati
d. Penguatan dengan sentuhan
e. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
f. Penguatan dengan symbol
2. Materi
Materi yang saya sampaikan pada Latihan Keterampilan Terbatas
dengan Perekaman yakni Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi

13
“Khulafaur Rasyidin” kelas 7 SMP/MTs semester genap. Berikut uraian
singkat terkait materi yang saya sampaikan.
a. Pengertian Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata, khulafah dan ar-rasyidin.
Khulafah adalah bentuk jamak dari khalifah, yang artinya pengganti,
pemimpin, atau penguasa yang diangkat setelah Nabi Muhammad
untuk melanjutkan tugas beliau sebagai pemimpin agama dan kepala
pemerintahan, tetapi bukan sebagai nabi atau rasul. Sedangkan ar-
rasyidin adalah bentuk jamak dari ar-rasyid yang artinya orang yang
mendapat petunjuk. Jadi menurut bahasa, Khulafaur Rasyidin
adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin, atau
penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri
setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi. Khulafaur
Rasyidin berjumlah empat khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
b. Strategi dakwah Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin memegang kendali pemerintahan Islam selama
kurang lebih 30 tahun, dari 632-661 masehi, dan setiap khalifah
mempunyai kebijakan berbeda.
a. Abu Bakar As Siddiq (632-634 M)
Pada masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq (632-634 M),
terjadi Perang Riddah atau perang melawan kemurtadan untuk
mengatasi perpecahan yang terjadi setelah Nabi Muhammad
wafat. Di akhir kepemimpinannya, Abu Bakar memperluas
daerah kekuasaan dengan mengirim tentara ke luar.
b. Umar bin Khattab (634-644 M)
Ketika Abu Bakar digantikan Umar bin Khattab (634-644 M),
Islam mengalami kemajuan sangat pesat. Pasukannya berhasil
mengalahkan dua kekuatan besar saat itu, yakni Romawi di Barat
dan Persia di Timur. Selain itu, kekuasaan Islam pada masa

14
pemerintahan Umar meliputi jazirah Arab, Palestina, Suriah,
sebagian Persia, dan Mesir. Umar juga mengesahkan
ketentaraan, kepolisian, pekerja umum, sistem kehakiman,
hisbah (pengawasan) terhadap pasar, membangun pusat
pengawasan terhadap takaran atau timbangan, mencetak uang
negara serta membangun Departemen Pajak dan Tanah (Diwan
al Kharj) dan Departemen Keangan (Diwan al Mal). Sedangkan
kepada kelompok nonmuslim, Umar memberikan kemerdekaan
beragama.
c. Usman bin Affan (644-655 M)
Di masa kepemimpinan Usman, umat Islam mengalami era
paling makmur dan sejahtera. Wilayah Islam diperluas hingga ke
Tripoli, Armenia, Turkistan, dan Cyprus. Namun di periode
kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-
jabatan strategis di pemerintahan diberikan Usman kepada
keluarganya dari Bani Umayyah. Pada 655 M, sekitar 1.500
orang bahkan datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan
Usman.
d. Ali bin Abi Talib (655-660 M)
Ali bin Abi Talib berusaha mengatasi pemberontakan dengan
menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman. Ia
juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada
penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara.
Ali bin Abi Talib juga menghadapi pemberontakan dari Talhah,
Zubair, dan Aisyah karena tidak mau menghukum pembunuh
Usman. Mereka minta agar ada pembalasan dan meletuslah
Perang Jamal (unta) karena Aisyah menunggang unta. Di akhir
pemerintahannya, umat terpecah menjadi tiga golongan dan Ali
bin Abi Talib terbunuh oleh salah satunya. Wafatnya Ali
menandai berakhirnya Khulafaur Rasyidin.

15
c. Sifat teladan Khulafaur Rasyidin
a. Abu Bakar
Selain ucapan dan tingkah lakunya yang menggambarkan
kejujuran, Abu Bakar juga selalu mengakui dan membenarkan
Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi nabi. Oleh karena
itu, ia menyandang gelar yang sampai saat ini selalu mengikuti
namanya, Ash-Shiddiq yang berarti jujur dan membenarkan.
b. Umar bin Khattab
Rasulullah SAW memberinya julukan Al-Faruq (sang pembeda)
atau berarti sebagai orang yang mampu membedakan antara
yang haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu,
Umar juga menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-
Mu'minin (pemimpin orang beriman).
c. Usman bin Affan
Meskipun terlahir dari lingkungan yang kaya raya, Utsman rela
untuk keluar dari segala kenikmatan dan kemewahan hidupnya
demi memegang tanggung awab dakwah yang melelahkan. Ia
tidak segan untuk membagikan rezekinya secara cuma-cuma
untuk kebutuhan berperang atau pun khalayak luas.
d. Ali bin Abi Thalib
Semasa kecil, Rasulullah SAW telah mengasuh, mendidik, dan
mengajari Ali bin Abi Thalib. Kasih sayang dan kemuliaan
Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali saat
dewasa.
Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan
rakyatnya. Ia pun suka berkeliling sekadar untuk menantikan
siapa pun yang menghampirinya guna meminta bantuan atau
bertanya padanya.
3. Masukan-masukan
Menurut M. Sholahuddin Wais Qorni selaku observer, dalam
penampilan saya, dalam hal kesesuaian media sudah sesuai dengan materi

16
pembelajaran, dan penyampaian materi sudah cukup bagus dan menarik
perhatian siswa.

D. Latihan Keterampilan Terintegrasi


Latihan Keterampilan Terintegrasi Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) I dilaksanakan di kampus UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
ruang H-9 pada hari Kamis, 14 Juli 2022 pukul 10.00 - selesai.
1. Keterampilan
Pada Latihan Keterampilan Terbatas dengan Perekaman saya mendapatkan
bagian keterampilan mengadakan variasi dan keterampilan memberikan
penguatan.
A. Keterampilan mengadakan variasi
Menggunakan variasi dalam kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai
perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan
mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa
senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan serta berperan secara
aktif.
Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi.
a. Variasi dalam mengajar guru
b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
B. Keterampilan memberikan penguatan
Penguatan adalah segala bentuk respon (baik bersifat verbal maupun
non verbal) yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau
umpan balik bagi si penerima atas perbuatannya sebagai tindakan
motivasi atau koreksi.
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap
proses belajar mengajar, meningkatkan perhatian siswa terhadap
pelajaran, merangsang/meningkatkan motivasi, meningkatkan belajar
serta membina tingkah laku siswa yang produktif.

17
2. Materi
Materi yang saya sampaikan pada Latihan Keterampilan Terintegrasi yakni
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi “Khulafaur Rasyidin”
kelas 7 SMP/MTs semester genap. Berikut uraian singkat terkait materi
yang saya sampaikan.
a. Pengertian Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata, khulafah dan ar-rasyidin.
Khulafah adalah bentuk jamak dari khalifah, yang artinya pengganti,
pemimpin, atau penguasa yang diangkat setelah Nabi Muhammad
untuk melanjutkan tugas beliau sebagai pemimpin agama dan kepala
pemerintahan, tetapi bukan sebagai nabi atau rasul. Sedangkan ar-
rasyidin adalah bentuk jamak dari ar-rasyid yang artinya orang yang
mendapat petunjuk. Jadi menurut bahasa, Khulafaur Rasyidin adalah
orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin, atau penguasa
yang selalu mendapat petunjuk dari Allah.
Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri
setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi. Khulafaur
Rasyidin berjumlah empat khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
b. Strategi dakwah Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin memegang kendali pemerintahan Islam selama
kurang lebih 30 tahun, dari 632-661 masehi, dan setiap khalifah
mempunyai kebijakan berbeda.
a. Abu Bakar As Siddiq (632-634 M)
Pada masa pemerintahan Abu Bakar As Siddiq (632-634 M),
terjadi Perang Riddah atau perang melawan kemurtadan untuk
mengatasi perpecahan yang terjadi setelah Nabi Muhammad
wafat. Di akhir kepemimpinannya, Abu Bakar memperluas
daerah kekuasaan dengan mengirim tentara ke luar.
b. Umar bin Khattab (634-644 M)

18
Ketika Abu Bakar digantikan Umar bin Khattab (634-644 M),
Islam mengalami kemajuan sangat pesat. Pasukannya berhasil
mengalahkan dua kekuatan besar saat itu, yakni Romawi di
Barat dan Persia di Timur. Selain itu, kekuasaan Islam pada
masa pemerintahan Umar meliputi jazirah Arab, Palestina,
Suriah, sebagian Persia, dan Mesir. Umar juga mengesahkan
ketentaraan, kepolisian, pekerja umum, sistem kehakiman,
hisbah (pengawasan) terhadap pasar, membangun pusat
pengawasan terhadap takaran atau timbangan, mencetak uang
negara serta membangun Departemen Pajak dan Tanah (Diwan
al Kharj) dan Departemen Keangan (Diwan al Mal). Sedangkan
kepada kelompok nonmuslim, Umar memberikan kemerdekaan
beragama.
c. Usman bin Affan (644-655 M)
Di masa kepemimpinan Usman, umat Islam mengalami era
paling makmur dan sejahtera. Wilayah Islam diperluas hingga
ke Tripoli, Armenia, Turkistan, dan Cyprus. Namun di periode
kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-
jabatan strategis di pemerintahan diberikan Usman kepada
keluarganya dari Bani Umayyah. Pada 655 M, sekitar 1.500
orang bahkan datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan
Usman.
d. Ali bin Abi Talib (655-660 M)
Ali bin Abi Talib berusaha mengatasi pemberontakan dengan
menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman. Ia
juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada
penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara.
Ali bin Abi Talib juga menghadapi pemberontakan dari Talhah,
Zubair, dan Aisyah karena tidak mau menghukum pembunuh
Usman. Mereka minta agar ada pembalasan dan meletuslah
Perang Jamal (unta) karena Aisyah menunggang unta. Di akhir

19
pemerintahannya, umat terpecah menjadi tiga golongan dan Ali
bin Abi Talib terbunuh oleh salah satunya. Wafatnya Ali
menandai berakhirnya Khulafaur Rasyidin.
c. Sifat teladan Khulafaur Rasyidin
a. Abu Bakar
Selain ucapan dan tingkah lakunya yang menggambarkan
kejujuran, Abu Bakar juga selalu mengakui dan membenarkan
Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi nabi. Oleh karena
itu, ia menyandang gelar yang sampai saat ini selalu mengikuti
namanya, Ash-Shiddiq yang berarti jujur dan membenarkan.
b. Umar bin Khattab
Rasulullah SAW memberinya julukan Al-Faruq (sang pembeda)
atau berarti sebagai orang yang mampu membedakan antara
yang haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu,
Umar juga menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-
Mu'minin (pemimpin orang beriman).
c. Usman bin Affan
Meskipun terlahir dari lingkungan yang kaya raya, Utsman rela
untuk keluar dari segala kenikmatan dan kemewahan hidupnya
demi memegang tanggung awab dakwah yang melelahkan. Ia
tidak segan untuk membagikan rezekinya secara cuma-cuma
untuk kebutuhan berperang atau pun khalayak luas.
d. Ali bin Abi Talib
Semasa kecil, Rasulullah SAW telah mengasuh, mendidik, dan
mengajari Ali bin Abi Thalib. Kasih sayang dan kemuliaan
Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali saat
dewasa.
Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan
rakyatnya. Ia pun suka berkeliling sekadar untuk menantikan
siapa pun yang menghampirinya guna meminta bantuan atau
bertanya padanya.

20
3. Masukan-masukan
Menurut Bapak Dr. H. Saefuddin, M.Ed. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) kelompok 26, dalam penampilan saya sudah bagus dan
dapat menguasai materi dengan baik, intonasinya pas.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program PPL I diartikan sebagai suatu kegiatan dalam bentuk latihan
mengajar yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara terbimbing, dalam waktu
tertentu untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
dalam pembelajaran dan administrasi persekolahan.
Tujuan dilaksanakannya PPL I, yakni :
1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapat pengalaman
secara nyata tentang proses pengajaran, manajemen, serta pengelolaan
administrasi persekolahan.
2. Membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam menguasai
dan menerapkan teori maupun praktek keguruan.
3. Membimbing mahasiswa ke arah terbentuknya pribadi yang memiliki nilai
dan sikap keguruan.
4. Melatih mahasiswa untuk memiliki kepekaan dan ketajaman terhadap
masalah pendidikan.
Tahapan yang dilaksanakan didalam kegitan PPL I yakni :
1. Latihan Keterampilan Terbatas 1
2. Latihan Keterampilan Terbatas 2
3. Latihan Keterampilan Terbatas dengan Perekaman
4. Latihan Keterampilan Terintegrasi

22
LAMPIRAN-LAMPIRAN

23
Daftar Hadir Latihan Terbatas 1

24
Daftar Hadir Latihan Terbatas 2

25
Daftar Hadir Latihan Perekaman

26
Daftar Hadir Latihan Terintegrasi

27
RPP LATIHAN TERBATAS 1

28
29
30
RPP LATIHAN TERBATAS 2

31
32
RPP LATIHAN PEREKAMAN

33
34
RPP LATIHAN TERINTEGRASI

35
36
DOKUMENTASI PPL 1

37
38
FEEDBACK LATIHAN TERBATAS 1

39
40
FEEDBACK LATIHAN TERBATAS 2

41
42
FEEDBACK LATIHAN PEREKAMAN DAN INTEGRASI

43
44

Anda mungkin juga menyukai