Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PEMERIKSAAN FISIK IBU DAN BAYI

KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN ANAMNESIS

DOSEN PENGAMPU :

Eka Rahmawati, M.Tr.Keb

Disusun Oleh Kelompok Dua :

1. Erlin Aprilia ( 22251138P)

2. Jamiyatun ( 22251139P)

3. Meri Permata Sari (22251152P)


4. Meta Anggraini ( 22251142P)

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KADER BANGSA

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

TAHUN 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

DATAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DATAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………
1.1 Latar Belakang..............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi
2.2.1 Pengertian Komunikasi.........................................................................
2.2 Peran komunikasi............................................................................................
2.2.1 Komunikasi dalam lingkungan pendidikan

2.2.2 Komunikasi dalam lingkungan sosial

2.2.3 Komunikasi dalam lingkungan keluarga

2.2.4 Komunikasi dalam lingkungan kelompok dan organisasi

2.3 Proses Komunikasi ..............................................................................................


2.3.1 Pengirim Pesan (sender) dan isi pesan/materi
2.3.2 Syimbol /Isyarat
2.3.3 Media / Penghubung
2.3.4 Mengartikan kode/ isyarat
2.3.5 Penerima Pesan
2.3.6 Balikan (Feeback)
2.3.7 Gangguan
2.4 Kontinum Komunikasi Dalam PO.......................................................................
2.4.1 Media dan Teknologi komunikasi...........................................................
2.4.2 Komunikasi Interpersonal
2.4.3 Komunikasi Non Verbal
2.5 Media Komunikasi
2.6 Jenis komunikasi..................................................................................................
2.6.1 Komunikasi Verbal
2.6.2 Komunikaai Non Verbal
3.1 Pengertian Anamnesis
3.2 Tujuan
3.3 Persiapan Anamnesis
3.4 Cara Melakukan Anamnesis
3.5 Reanamnesis
3.6 Ringkasan Anamnesis
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengapa komunikasi penting dalam suatu organisasi? Pertanyaan ini

kerap dilontarkan oleh mereka yang perhatian terhadap kajian fenomena

komunikasi maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala keorganisasian.

Dalam kenyataan masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses

pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim

organisasi, yang berdampak kepada membangun budaya organisasi, yaitu nilai

dan kepercayaan yang menjadi titik pusat organisasi. Tujuan komunikasi

dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian

(mutual understanding). Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka

referensi, maupun dalam pengalaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?

2. sajakah peran komunikasi itu?


3. Bagaimana proses komunikasi dapat terjadi?

4. Jelaskan kontinum komunikasi dalam PO!

5. Apa sajakah media komunikasi itu?

6. Apa saja yang termasuk ke dalam jenis komunikasi?

7. Pengertian anamnesis

8. Persiapan anamnesis

9. Cara melakukan anamnesis

1.3 Tujuan

1. Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi

2. Mampu untuk memahami peran komunikasi

3. Mampu untuk memahami proses terjadinya komunikasi

4. Mampu untuk memahami kontinum komunikasi dalam PO

5. Mampu untuk memahami media komunikasi yang ada

6. Mampu untuk memahami jenis komunikasi yang ada

7. Mampu memahami apa itu anamnesis

8. Memahami cara melakukan anamnesis


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KOMUNIKASI

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah bentuk proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang

orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendap[at, atau perilaku , baik secara lisan

( lasngsung) ataupun tidak lansung (melalui media .)


Luthans(2006:372) menyatakan kebanyakan komunikasi yang digunakan dalam buku

perilaku organisasi menekankan penggunaan symbol-simbol untuk mentrasfer arti informasi.

2.2 Peran Komunikasi

2.2.1 Komunikasi dalam lingkunhgan pendidikan

Disebut juga dengan informasi kependidikan dan komunikasi pendidikan,

sebabterjadinya komunikasi memang di dunia pendidikan. Pendidikan merupakan proses

yang panjang, yang melibatkan banyak unsur seperti pendidik, administrator pendidik, proses

komunikasi, peserta didik, pesan-pesan atau informasi pendidik, dan adanya tujuan-tujuan

yang dicapai dari proses pendidikan dimaksud. Pada pelaksanaan pendidikan formal atau

pendidikian melalui lembaga-lembaga pendidikan sekolah, tampak jelas bahwa proses

komunikasi sangat dominan kedudukannya.

2.2.2 komunikasi dalam lingkungan social

Terjadinya suatu kelompok dalam lingkungan masyarakat social sedikit banyak

karena andil komunikasi dan proses berbagai informasi. Keluarga pun di awalai oleh

peristiwa komunikasi. Bukankah terbentuknya keluarga kita asalnya dari peristiwa

komunikasi.dimulai dari kontak pandang, lalu menaksir , dilanjutkan kepada melamar, dan
akhirnya terjadilah ikatan perkawinan. Semuanya dilakukan dengan komunikasi dan

pertukaran informasi atau setidaknya andil komunikasi dan iformasi sangat besar dalam hal

ini.

2.2.3 komunikasi dalam lingkup keluarga

Di lingkungan keluarga, komunikasi juga sangat besar kedudukan nya dalam

mempertahankan kelangsungan hidup keluarga yang bersangkutan. Tanpa diimbangi dengan

pelaksanaan komunikasi yang terbuka antar anggota keluarga.

2.2.4 komunikasi dalam kelompok dan organisasi

Komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi sebenarnya berbeda. Yang

pertamalebi memusatkan diri pada peristiwa komunikasi yang terjadi antar beberapa orang,

baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur, sedangkan yang terahir lebi dinamis

sifatnya. Kelompok yang sudah terstruktur dan sudah terorganisasi secara tetap seperti

tampak dalam organisasi-organisasisosial dan lembaga kemasyarakatan, biasanya anggota-

anggotanya relative tetap dan terdaftara secara formal.sedangkan pada kelompok yang tidak

terstruktur tadi,tidak selalu terdaftar secara formal.

2.3 Proses komunikasi

2.3.1 pengirim pesan (sender) dan isi pesan / materi


Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada

seseorang dengan harapan di pahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang

dimaksudnya. Pesan adalah informasi akan di sampakan atau diekpresikan oleh pengirim

pesan. Pesan dapat verbal dan non verbal dan pesan akan efektif bila di organisisr secara baik

dan jelas.

2.3.2. symbol / isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga pesannya dapat

dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manager menyampaikan pesan dalam bentuk

jata-kata, gerakan anggota badan nya ( tangan, kepala, mata dan bagian muka lainya). Tujuan

penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membyjuk, mengubah sikap, perilaku atau

menunjukan arah tertentu.

2.3.3 Media/ Penghubung

media /penghubung adalah alat untuk penyampaian pesan seperti : tv,radio,surat

kabar, papan pengumuman, telepon dan lainya. pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh

isi pesan yang akan disampaikan, jumlah peneriam pesan situasi.

2.3.4. Mengartikan Kode/ Isyarat


Setelah pesan di terima oleh indra ( telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima

harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan tersebut sehingga dapat dimengerti atau

dipahami.

2.3.5. Penerima pesan

Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun

dalam bentuk kode atau isyrat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksudkan oleh pengirim

2.3.6. Balikan ( feedback)

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam

bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan

tahudampak pesannya terhadap si penerima pesan.

2.3.7 Gannguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi

mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hamper selalu ad

hal yang menggangu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau

menghambatkomunikasi sehingga penerima pesan slah menafsirkan salah pesan yan

diterima.

2.4. kontinun Komunikasi Dalam PO


2.4.1 Media dan Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi melalui computer, telepon, dan tv, anggota organisasi di lokasi

yang sama atau tersebar di penjuru tempat dapat saling berkomunikasi

2.4.2 Komunikasi Interpersonal

Komunikasi yang mengalir antar individu yang menekankan transfer infomasi dari

satu individu ke individu lain. Komunikasi antar pribadi yang efektif tergantung pada umpan

balik

2.4.3 Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal dalah penyampain pesan tanpa kata, yang dikirimkan

memalui gerak badan, ekspresi wajah ,gerak mata, gerak tangan, nada suara.

Bentuk komunikasi nonverbal anara lain.

Bahasa tubuh

Mencakup ekpesi wajah gerak mata, kaki,tangan dan sikap badan.

Paralanguenge

Mencakup segala sesuatu seperti nada suara, kece

patanbicara, tertawa, ungkapan

2.5. Media komunikasi


Media komunikasi,saluran melalui mana pesan komunikasi berjalan seperti tatap

muka,telepon,surat pribadi ,surat resmi,laporan, bulletin dsb.

2.6. Jenis Komunikasi

2.6.1 Komunikasi verbal

Komunikasi verbal mencakup beberapa aspek yaitu

Vocabulary (pendaharaan kat-kata)

Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak

dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi

Racing (kecepatan )

Komunikasi kan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat di atur dengan baik,

tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

intonasi suara

ini akan mempengaruhi arti pesan secara dramatic sehiungga pesan akan menjadi lain artinya

bila di ucapkan dengan intonasi suara yang berveda. Intonasi suara yang tidak prposional

merupakan hambatan dalam berkomunikasi

humor
humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia, memberikan catatan bahwa dengan

tertawa dapat membabtu menghilangkan stress dan nyeri.

Singkat dan jelas

Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, lansung pada pokok

permasalahan nya sehingga lebi dimengerti mudah dimengerti

Timing ( waktu yang tepat )

Adalah hal krisis yang perlu di perhatikan karena komunikasi akan berarti bila seorang

bersedia untuk berkomunikasi.

2.6. 2 Komunikasi non ver verbal

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan

komunikasinon verbal memberikan arti pada komunikasi verbal

Ekpesi wajah

Merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana

emosi seseorang.

Kontak mata
Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi.dengan mengadakan kontak mata selama

berinteraksi atau Tanya jawab berarti orang tersebut telibat dan menghargai lawan bicaranya

dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan

Postur tubuh dan gaya berjalan

Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur

tubuh dan gaya berjalan mereflesikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatanya.

Sound ( suara)

Rintihan, menarik nafsa panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran

seseorang yang dpat dijadikan komunikasi.bila dikombinasikan dengan bentuk komunikasi

non verbal lainya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas

Gerak isyarat

Adalah yang dapat mempertegas pembicaaran.menggunakan isyarat sebagai bagian total dari

komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau menggerakan tangan selama berbicara

menunjukan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagia upaya untuk mengilangkan

stres.

B. ANAMNESIS
3. 1 Pengertian Anamnesis

Anamnesa berasal dari bahsa yunani anamneses, yang artinya mengingat kembali.

Anamnesis merupakan pengambilan data yang di lakukan oleh sorang dokter maupun

perawat dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien

atau dalam keadan tertentu dengan penolong pasien. Berbeda dengan wawancara biasa ,

anamnesis dilakukan dengan cara yang khas, berdasrkan pengetahuan tentang penyakit dan

dasar-dasr pengetahuan yang ada di balik terjadinya sesuatu penyakit serta bertolak dari

masalah yang dikeluhkan oleh pasien.jenis pertanyaan yang akan di ajukan kepada pasien

dalam anamnesis sangat beragam dan bergantung pada beberapa factor.

3. 2 Tujuan

1. Memperoleh data atau infomasi tentang permasalahan yang sedang dia alami atau

dirasakan oleh pasien

2. Membangunkan hubungan yang baik antara seorang dokter, perawat, dan pasienya.

3 Membantu menegakan diagnosis semetara

menetapkan diagnosis banding’

membantu menentukan penataklasaan selanjutnya


3.3 Persiapan Anamnesis

1. keterampilan proses : meliputi bagaimana cara berkomunikasi dengan pasien,menggali dan

mendapatkan riwayat pasien, menggali dan mendaptkan riwayatpasien, kemampuan verbal

dan non verbal yang digunakan bagaimana menciptkana suatu hubungan dengan pasien,serta

bagaimana cara berkomunikasi secara terstruktur dan terorganisasi

2.keterampilan isi : yaitu keterampilan mengenai isi poko dari pertanyaan dan respon yang

diberikan kepada pasien

3. keterampilan perseptual : yakni apa yang dipikirkan dan rasakan mempengaruhi

pembuatan keputusan internal.

Selain itu,seorang perawat atau dokter juga perlu terampil dalam mengajukan pertanyaan

yang bersifat terbuka ataupun tertutup dan terampil dalam mendengarkan baik secara aktif,

empati, dan reflektif .

wawncara selama anamnesis harus berdasarkan five basic task of doctor patient interview

sebagai berikut :

initiating the session


-menetapkan hubungan awal

-mengidentifikasi keluhan

Gathering informations

-mengekplorasi masalah

-memahami pandangan pasien

-membuat struktur pada konsultasi pasien

c. building relationship

-mengembangkan hubungan

-menyertai pasien

d. explanation and planning

-mengoreksi jumlah dan jening

-membantu pemahaman dan mengakuratkan daya ingat

e. closing the session

-menutup wawancara

Hal yang harus diperhatiakan oleh seorang perawat atau dokter sebelum memulaai

anamnesis:

Tempat dan suasana


Tempat dam sauna dimana anamnesis ini dilakukan harus di usahkan cukup nyaman bagi

pasien.

Penampilan

Penampilan juga perlu diperhatiakan karena ini akan meningkatkan kepercayaan pasiennya.

Periksa kartu dan data pasien

Sebelum anamnesis dilakukan sebaiknya periks terlebih dahulu kartu atau data pasien dan

cocokan dnegan keberadaan pasien nya.

Dorongan kepada pasien untuk meceritakan keluhannya.

Pada saat anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat leluasa

menceritakan apa saja keluhan nya. Biarkan pasien bercerita dengan bahasanya sendiri.

Gunakan sistematis

Anamnesis yang baik harusla dilakukan dengan sistematis menurut kerangka anamnesis yang

baku. Anamnesis yang sistematis bertujuan untuk melihat keterlibatan setiap system dalam

penyakit yang sekarang diderita dan kemunhkinan adanya masalah lain.

3. 4 Cara melakukan anamnesis

Dalam menganamnesis pasien terdapat beberapa tata cara yang dikenal dengan istilah secret

seven an fundamental four. Namun sebellum mengarah kepada data dua data tersebut ada
baiknya jika seorang tenaga medis mengetahui data umum pasien dahulu seperti namapasien,

jenis kelamin, umur,alamat, pekerjaan, perkawinan, agama, suku bangsa, setelah mengetahui

data tersebut maka langkah selanjutnya yaitu wawancara dengan secret seven dan

fundamental four.

Secret seven

Merupakan tujuh macam pertanyaan yang bersifat pribadi dari diri pasien tersebut

Onset: dari sejak kapan sakit atau keluahan yang dirasakan

Lokasi :dimana rasa sakit atau keluhan dirasakan

Kronologis:bagaimana cerita tentang sakit atau keluhan tersebut hingga sampai saat ini

Kualitas: rasa sakit dari keluhan pasien seperti apa

Kuantitas: apakah penyakitnya sering kuma, atau seberapa sering penyakit tersebut

menyerang

Gejala penyerta atau keluha penyerta lainnya

Factor modifikasi :factor yamg memperberat atau memperingan penyakit dari pasien

Fundamental four

Present history atau present ilnes: keluhan utama yaitu yang menyebabkan pasien

memerikasakan diri atau dibawah keluarganta ke dokter atau rumah sakit


Past healt history: keluhan seputar apakah dulu pernah mengalami sakit yang sama seperti

saat ini,apakah ada penyakit lain sebelumnya, apakah dulu perna dioperasi ataupun jenis obat

apa saja yang perna dikonsumsi pasien sebelumnya

Family healt history :apakah ada keluarga atau kerabat dekat yang perna mengalami

gangguan yang sama atau penyakit keturunan lainya.

3.5 Reanamnesis

Reanamnesis adalah anamnesis ulang atau pengambilan data anamnesis tambahan setelah

dokter melakukan pemeriksaan fisik atau setelah dokter merawat pasien. Reanamnesis

kadang kala kala di perlukan untuk mengkonfirmasikan data yang di anggap kurang konsisten

atau kurang lengkap.

3.6 Ringkasan anamnesis

Ringkasan anamnesis di buat berdasrkan analisis data anamnesis. Dokter

mengelompokan data yang di peroleh yang mengarah pada sindrom atau kriteria diagnostic

yang berhubungan dengan doagnopsis tertentu. Ringkasan anamnesis menggunakan bahasa

dokter, tidak lagi menggunakan bahasa pasien


BAB III

PENUTUP

C. KESIMPULAN

salah satu keterampilan yang paling penting saat berhadapan dengan pasien

adalah kemampuan anamnesa sehingga bisa menyingkirkan different diagnose yang

kemudian menegakan diagnosis. Anamnesa Adalah perbincangan terarah dengan

cara tatap muka dalam pertanyaan yang diajukan mengarah pada data yang relevan

dengan pasien (Romauli 2011, h.162).salah satunya adalah komunikasi. komunikasi

merupakan suatu landasan bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu dan bayi untuk menentukan diagnosa dan asuhan selanjutnya yang akan

diberikan karena tugas bidan adalah mencari informasi dan mengkaji tindakan yang

akan dilakukan selanjutnya. proses komunikasi merupakan suatu penyampaian

pesan,ide kepada orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama sesuai

dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah

memudahkan dan melancarkan pencapaian tujuan. Komunikasi telah didefinisikan

sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia sehingga untuk terjadinya proses

komunikasi minimal terjadi dari 3 unsur yaitu : pengirim pesan (komunikator)

penerima pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri. Pada dasarnya komunikasi

penting bagi seorang bidan karena ketidakmampuan dalam mencari informasi ketika

meng-anamnesa membuat kita tidak bisa menentukan pemeriksaan fisik yang

diperlukan untuk menyingkirkan different diagnosis.kesalahan mendiagnosis juga

berarti kesalahan melakukan terapi yang tepat. komunikasi kebidanan adalah bentuk

komunikasi yang digunakan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan

kepada klien seperti misalnya ketika seorang bidan mencari data atau mengkaji

klien, melaksanakan asuhan, ataupun melakukan evaluasi terhadap asuhan yang

sudah diberikan. kemampuan komunikasi yang baik diperlukan seorang bidan untuk
dapat memberikan informasi, edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait

dengan kesehatan. Kemampuan berkomunikasi yang baik juga merupakan kunci

untuk dapat menghindarkan seorang bidan melakukan malpraktik. Manfaatnya

adalah untuk mendorong kerjasama bidan dan klien serta klien mudah

mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Prinsip komnunikasi terapeutik bidan

tahu diri, saling menghargai, saling percaya, jujur, terbuka, empati, mampu

menguasai perasaan sendiri, mampu sebagai role model, etis dan bertanggung

jawab.

Tips membangun komunikasi efektif

Mendengarkan Lawan Bicara

Mengajukan Pertanyaan

Memberikan Informasi dengan Jelas

Mengombinasikan Komunikasi Verbal dan Nonverbal


3.2 SARAN

Sebagai seorang bidan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dan

merupakan kunci utama keberhasilan seorang bidan. Sebaiknya dalam

berkomunikasi dengan pasien. Seorang bidan harusnya menjaga etika dan

penampilannya dalam menghadapi pasien. Menjaga hak-hak pribadi dan hak-hak

orang lain. Menghormati, menjaga perasaan pasien dengan melihat kondisi

ekonominya dan menjaga rahasia pasien.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/168837043/133109716-Makalah-Anamnesa

https://www.scribd.com/presentation/422918250/KOMUNIKASI-EFEKTIF

Anda mungkin juga menyukai