Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kimia klinik merupakan ilmu kuantitatif yang berhubungan dengan
pengukuran sejumlah zat penting dalam tubuh manusia yang biasa disebut
dengan analit. Secara biologis untuk tujuan diagnostic, tereupetik, monitoring
dan prognosis. (Fristihady Ardyan, 2020)
Darah adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari plasma yang
mengandung suspense sel darah merah atau eritrosi, sel darah putih atau
leukosit dan thrombosit darah. Darah pada manusia biasanya berwarna merah,
hal ini disebabkan didalamnya terdapat hemoglobin yang mengikat oksigen
dan karbondioksida. (Fauzi dan Bahagia, 2019)
Kolesterol adalah komponen lemak darah yang dibutuhkan tubuh selain
protein, vitamin, mineral dan karbohidrat. (Novi Khila Firani, 2021)
Apabila sel-sel otot arteri tertimbun lemak, maka akan mengakibatkan
terjadinya berbagai penyakit seperti hipertensi, aritmia, serangan jantung, dan
stroke. (Kesmas, 2018)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kolesterol yaitu genetic, usia, jenis
kelamin, indeks masa tubuh (IMT) dan kelebihan berat badan. (Mulyani,
Nunung Sri, dkk. 2018)
Kolesterol adalah jenis lemak atau lipid, atau juga suatu sterol dimana
dibuat dari hormone steroid. Kolesterol mengalir, diseluruh tubuh melalui
aliran darah tetepi prosesnya tidak sederhana. Karena lipid basisnya lemak
sedangkan darah basisnya air mereka tidak bisa bercampur dalam darah
(Soenardi, T. 2019)
Kolesterol terbagi menjadi dua yaitu Low Density Lipoprotein (LDL)

B. Maksud percobaan
Maksud dari percobaan ini yaitu agar mempelajari cara menggunakan
alat dengan metode PCOT serta menetapkan kadar kolesterol seseorang.
C. Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui cara menggunakan
alat dengan menggunakan metode POCT serta menetapkan kadar kolesterol
seseorang
D. Prinsip percobaan
Adapun prinsip pemeriksaan kolesterol dengan metode POCT yaitu
dengan cara memasukkan darah kedalam strip dan didaoatkan hasil 121 mg/dl
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kolesterol
Kimia klinik adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis zat kimia yang
terkandung dalam pemeriksaan specimen yang dilakukan secara klinis
Kolestrol adalah jenis lemak atau lipid, atau juga suatu sterol
dimana dibuat dari hormone steroid. Kolestrol mengalir diseluruh tubuh
melalui aliran darah tetapi prosesnya tidak sederhana. Karena lipid
basisnya lemak sedangakan darah basisnya air mereka tidak bisa
bercampur. Untuk mengatasi ini tubuh mengemas kolesterol dan lemak
lain dalam kemasan lipoprotein (lipid dan protein) yang mudah bercampur
dalam darah. (Soenardi, 2019)
Kolesterol beredar melewati semua pembuluh darah. Jika kadarnya
dalam darah berlebihan, kolesterol bisa menempel pada dinding pembuluh
darah, menimbun, dan menimbulkan kerak dan plak (plaque). Keadaan
seperti ini pada akhirnya menyebabkan penyumbatan pada pembuluh
darah. Pengangkutan makanan dan oksigen oleh darah menjadi terhalang
sehingga fungsi organ tubuh yang dilayani berantakan. Penyumbatan
pembuluh darah dijantung menyebabkan penyakit jantung coroner,
sementara penyumbatan pembuluh darah diotak berakibat stroke. (Tandra,
2021)
Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding dalam sel
(membran sel) dalam tubuh. Bukan hanya itu saja, kolesterol juga berperan
penting dalam memperoduksi hormon seks, vitamin D, serta berperan
penting dalam menjalan fungsi saraf dan otak. (Widiyono, 2020)

B. LDL dan HDL Kolesterol


1. LDL atau low density lipoprotein
pada kebanyakan orang umumnya 60-70% dari kolesterol
dibawah kebagian tubuh yang membutuhkan setiap saat. Namun
mempunyai LDL berlebihan dalam aliran darah akan mengendap
diarteri, yang bisa membentuk gumpalan yang dapat menyebabkan
penyumbatan dan serangan jantung, karena itu LDL disebut kolesterol
“jahat”. (Soenardi, 2019)
2. HDL atau Density lipoprotein
HDL adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh manusia,
fungsi dari HDL yaitu mengangkut LDL didalam jaringan periferke
hepar akan membersihkan lemak-lemak yang menempel dipembuluh
darah yang kemudian akan dikeluarkan melalui saluran empedu dalam
bentuk lemak empedu. (Widiyono, 2020)
C. Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol
Terdapat tiga fakor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam
darah yaitu: (Widiyono, 2020)
1. Makanan
Kolesterol pada umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging
kambing, meskipun tidak sedikit pula yang berasal dari lemak nabati
seperti santan dan minyak kelapa.
2. Kurang aktivitas fisik
Faktor pemicu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
darah yaitu kurangnya aktivitas fisik ataupun olahraga.
3. Kurang pengetahuan
Tingkat pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan terhadap
kadar kolesterol seseorangan dan mempengaruhi tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan dalam mengendalikan kolesterol.
4. Kepatuhan
Terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet dengan
kadar kolesterol dalam darah.

D. Cara mengukur kolesterol


Kadar kolesterol darah dapat diperoleh dari apa yang kita makan,
oleh karena itu cara mengukur kadar kolesterol dapat dilakukan dengan
cara pemeriksaan dilaboratorium atau dapat diperiksa sendiri
menggunakan alat yang dijual bebas diaotek (cholesterol meter) untuk
mengetahui hasil yang didapat dari pengukuran dapat disimpulkan bahwa
apakah kadar kolesterol tersebut termasuk dalam rentang normal, batas
ambang atas, ataupun tinggi. (Widiyono, 2020)
Pemeriksaan kadar kolesterol dibeberapa laboratorium patologi
klinik umumnya menggunakan metode spektrofotometri terdapat alat lain
yang dapat digunakan yaitu point of care tefting (PCOT). PCOT
merupakan pemeriksaan laboratorium yang sederhana dengan
menggunakan sampel darah dalam jumlah sedikit yang dapat dilakukan
diluar laboratorium yang hasilnya tersedia dengan cepat tanpa
membutuhkan transportasi specimen dan persiapan (Yati Gusmayani,
2021)

E. Gejala – gejala yang terjadi jika kadar kolesterol tinggi


Apabila kadar kolesterol yang dirasakan sudah memasuki stadium yang
cukup parah akan memperlihatkan gejala-gejala sebagai berikut:
(Widiyono, 2020)
1. Sakit kepala terutama sangat dirasakan pada bagian tengkuk dan
kepala bagian belakang sekitar tulang leher bagian belakang
2. Merasa pegal-pegal hingga bagian Pundak
3. Sering merasa cepat Lelah dan capek
4. Sendi terasa sakit
5. Kaki terkadang membengkak
6. Mudah mengantuk
7. Merasakan vertigo atau migraine yang sering kambuh
DAFTAR PUSTAKA

Soenardi, T. (2019). Menu Sehat & Lesat Penurun Kadar Kolesterol. Jakarta: PT Gramedia
pustaka Utama.
Tandra, D. H. (2021). KOLESTEROL & TRIGLISERIDA Strategi Mencegah dan Mengalahkan
Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT gramedia Pustaka Utama.
Widiyono, A. A. (2020). Buku Kesehatan Air Rebusan Daun Salam Untuk Menurunkan
Kolestrol. Kediri: Chakra Brahmanda Lentera.
Yati Gusmayani, d. (2021). PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL SERUM METODE
SPEKTROFOTOMETRI DAN METODE Point Of Care Testing (POCT). Jurnal Labora
Medika 5 (2021) 24-28, 1-28.
LAMPIRAN BUKU

Anda mungkin juga menyukai