Anda di halaman 1dari 18

Visi Program Studi :

Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan
lanjut usia dengan menerapkan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS KOMPLIKASI


PERDARAHAN POST PARTUM

PROGRAM STUDI : Program Sarjana Terapan dan Program Studi


Pendidikan Profesi Ners Program Profesi

MATA KULIAH : Keperawatan Maternitas

PENEMPATAN : Semester V TA 2022/2023

NAMA MAHASISWA : Shynta Ayu S

NIM : P3.73.20.2.20.098

KELAS : 3B NERS

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2022
KASUS

Seorang ibu bernama Ny. D (27 tahun) dirawat di ruang Delima pasca persalinan. Pasien
melahirkan secara normal dibantu dokter dan bidan. Anak Ny. D berisinial An. H berjenis
kelamin perempuan dengan berat 3.200 gram. Saat persalinan dilakukan pemotongan jalan
lahir. Namun, kemudian pasien mengalami perdarahan post partum >500 cc akibat atonia uteri.
Pasien mengatakan perdarahan terjadi sejak 2 jam lalu dan tampak cemas dan gelisah. Ketika
dikaji, pasien tampak lemah dan terpasang kateter. Pasien mengeluh tubuhnya terasa sangat
lemas dan tidak mampu untuk bangun dari tempat tidur. Pasien mengatakan nyeri seperti
tersayat pada area dekat genitalia dengan skala 4, nyeri menjalar ke area paha dan perut bawah.
Kesadaran pasien GCS 15 (E4V5M6). TTV pasien TD = 140/90 mmHg, Nadi = 82x/menit,
suhu = 36,7ºC, dan RR = 22x/menit. Hasil uji laboratorium pasien menunjukkan Hb = 5,6 g/dL,
Eritrosit = 2,40, Ht = 19, Leukosit = 14,58, trombosit = 29, monosit = 8,9, limfosit 9.9, dan
neutrofil = 80,5

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Data Dasar
a. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 3 Agustus 1994
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Cempaka no. 15, Jakarta Timur
Tanggal Pengkajian : 25 Oktober 2022 pukul 10.00

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. K
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Jl. Cempaka no. 15, Jakarta Timur
Hubungan dengan px : Suami

c. Data Keluarga
Keterangan Inisial Pendidikan Usia Keterangan
(Suami/Istri/Anak) Kesehatan

Suami Tn. K Sarjana 59 Tahun Sakit

Istri Ny. D Sarjana 45 Tahun Sehat

Anak 1 An. S - 1 hari Sehat

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh tubuhnya lemah dan tidak mampu bangun dari tempat tidur.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit kronik ataupun menular. Sebelumnya
Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Suami pasien menderita hipertensi.

3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Pasien menarche pas usia 12 tahun. Biasanya menstruasi selama seminggu dengan
jumlah darah yang keluarga normal, tidak terlalu banyak. Pasien mengatakan ketika
haid sering merasakan kram perut dan nyeri yang sangat di area perut. HPHT 28
Februari 2022.
b. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah pada usia 25 tahun dan merupakan pernikahan yang pertama. Pasien
hamil 10 bulan setelah menikah.
c. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien baru pertama kali melakukan persalinan pada 25 Oktober 2022. Usia
kehamilan selama 38 minggu. Selama persalinan tidak ada penyulit. Bayi yang lahir
berjenis kelamin perempuan dengan berat 3.200 gram dan panjang badan 50 cm. Bayi
dalam keadaan sehat. Persalinan secara normal. APGAR skor 9.

4. Pola Aktivitas
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit, pasien biasanya makan sebanyak 3x dengan nasi dan lauk pauk sayur
dan selalu habis. Pasien minum 7-8 gelas sehari air putih. Pasien suka minum teh dan
kopi. Setelah sakit, pasien makan 2-3x/menit dengan porsi kecil, terkadang tidak
habis. Pasien mengatakan kehilangan nafsu makan. Pasien minum 5-6 gelas air putih
per hari.
b. Pola Tidur
Sebelum sakit, pasien tidur 7 jam per hari dan tidur siang 1-2 jam. Setelah sakit,
pasien mengatakan hana tidur 4-5 jam per hari dan jarang tidur siang. Terkadang
bangun di tengah malam karena harus menyusui atau terbangun karna rasa tidak
nyaman akibat luka perineum.
c. Pola Eliminasi
Pasien BAK 5-6x/hari dan BAB 2-3x/minggu. Setelah sakit, pasien terpasang kaketer
dan belum BAB.
d. Pola Aktivitas
Sebelum sakit klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
Pasien tidak memiliki masalah pada ekstremitas dan gerak. Pasien dapat produktif
dalam bekerja. Setelah sakit, pasien masih dapat melakukan aktivitas dengan normal.
e. Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit, pasien mandi sehari 2 kali, mencuci rambut sehari sekali, dan
menggosok gigi 3x sehari. Kuku pasien tampak bersih, tidak panjang. Setelah sakit,
pasien hanya mencuci wajah dan sikat gigi 3x/hari. Pasien belum mandi dan hanya
berganti pakaian.

5. Data Psikososial
a. Taking In
Pasien mengatakan pasien lelah setelah persalinan dan khawatir dengan
penampilannya
b. Taking Hold
Pasien menanyakan bagaimana merawat bayi yang benar, pasien mengatakan ingin
menyusui bayi dan mulai tertarik dengan perawatan pada bayi. Pasien mengatakan
ingin merawat bayinya dengan baik
c. Letting Go
Pasien mengatakan sudah melakukan perawatan dengan mandiri.
d. Post Partum Blues
Pasien mengalami after pain
e. Pengetahuan Ibu
Pasien bertanya mengenai cara merawat bayinya karena ini merupakan persalinan
pertama, sehingga belum memiliki banyak pengetahuan mengenai cara merawat
bayi, menyusui, dan merawat payudara.

6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum kurang, GCS 15 (E4 V5 M6)
b. Tanda-Tanda Vital
TD = 140/90 mmHg Nadi = 82x/menit
Suhu = 36,7ºC RR = 22x/menit
c. Kepala
- Rambut : tebal, tampak berminyak, sedikit tercium bau karna belum keramas,
tidak ada pembengkakan atau lesi
- Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik, penglihatan
normal, tidak ada sekret
- Telinga : simetris, bersih tanpa serumen, tidak menggunakan alat bantu dengar,
tidak ada pembengkakan atau nyeri tekan
- Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret, penciuman normal
- Mulut: simetris, tidak sumbing, gigi bersih, muka mulut kering
d. Leher : Tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid
e. Dada : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi dinding dada, pergerakan
dinding dada normal
f. Payudara : tidak ada kelainan bentuk payudara, puting susu menonjol keluar, tidak
terdapat nyeri tekan, payudara terasa penuh, ASI dapat keluar
g. Abdomen : simetris, datar, bising usus hiperaktif, kandung kemih teraba kosong
h. Ekstremitas: tidak ada edema, tidak ada kelainan, tidak ada trombosis
i. Genitalia : terpasang kateter, lokhea rubra dan tampak merah, tidak ada edema, tidak
ada varises, luka postnatal tidak mengeluarkan pus
j. Integumen: Kulit sawo matang, kuilt tampak kering

7. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki alergi terhadap makanan dan obat-obatan

8. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb = 5,6 g/dL
b. Eritrosit = 2,40
c. Ht = 19,
d. Leukosit = 14,58
e. Trombosit = 29
f. Monosit = 8,9
g. Limfosit 9.9,
h. Neutrofil = 80,5

9. Data Pengobatan
• Cairan Intravena RL 500ml/20 jam
• Cefotazim 2x1 gr
• Metergin 3x0,2 mg/mL

10. Data Fokus


a. Data Subjektif
• Pasien mengatakan perdarahan terjadi sejak 2 jam lalu
• Pasien mengeluh tubuhnya terasa sangat lemas dan tidak mampu untuk bangun dari
tempat tidur
• Pasien mengatakan kehilangan nafsu makan
• Pasien mengatakan terkadang bangun di tengah malam karena harus menyusui atau
terbangun karna rasa tidak nyaman akibat luka perineum
• Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat pada area dekat genitalia dengan skala 4,
nyeri menjalar ke area paha dan perut bawah
b. Data Objektif
• Pasien tampak lemah dan terpasang kateter
• Pasien tampak cemas dan gelisah
• Mukosa mulut pasien tampak kering dan kulit pasien kering
• Pasien mengalami perdarahan > 500 cc
• Kesadaran pasien GCS 15 (E4V5 M6)
• TTV : TD = 140/90 mmHg, Nadi = 82x/menit, suhu = 36,7ºC, dan RR = 22x/menit.
• Pemeriksaan Lab : Hb = 5,6 g/dL, Eritrosit = 2,40, Ht = 19, Leukosit = 14,58,
trombosit = 29, monosit = 8,9, limfosit 9.9, dan neutrofil = 80,5

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. Data Subjektif Hipovolemia Kehilangan cairan


• Pasien mengatakan perdarahan aktif
terjadi sejak 2 jam lalu
• Pasien mengeluh tubuhnya
terasa sangat lemas dan tidak
mampu untuk bangun dari
tempat tidur

Data Objektif

• Pasien tampak lemah dan


terpasang kateter
• Mukosa mulut pasien tampak
kering dan kulit pasien kering
• Pasien mengalami perdarahan >
500 cc
• TTV : TD = 140/90 mmHg, Nadi
= 82x/menit, suhu = 36,7ºC, dan
RR = 22x/menit.
• Pemeriksaan Lab : Hb = 5,6
g/dL, Eritrosit = 2,40, Ht = 19,
Leukosit = 14,58, trombosit =
29, monosit = 8,9, limfosit 9.9,
dan neutrofil = 80,5
2. Data Subjektif Nyeri Melahirkan Pengeluaran janin
• Pasien mengatakan terkadang
bangun di tengah malam
karena harus menyusui atau
terbangun karna rasa tidak
nyaman akibat luka perineum
• Pasien mengatakan nyeri
seperti tersayat pada area dekat
genitalia dengan skala 4, nyeri
menjalar ke area paha dan perut
bawah

Data Objektif
• Pasien tampak cemas dan
gelisah
• TTV : TD = 140/90 mmHg,
Nadi = 82x/menit, suhu =
36,7ºC, dan RR = 22x/menit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Ditemukan No. Dx Diagnosa Keperawatan

25 Oktober 2021 1 Hipovolemi (D.0003) b.d kehilangan cairan aktif d.d


pasien mengatakan perdarahan terjadi sejak 2 jam lalu,
mukosa mulut pasien tampak kering dan kulit pasien
kering, dan pasien mengalami perdarahan > 500 cc

2 Nyeri melahirkan (D.0079) b.d pengeluaran janin d.d


pasien mengatakan rasa tidak nyaman akibat luka
perineum, nyeri seperti tersayat pada area dekat genitalia
dengan skala 4, nyeri menjalar ke area paha dan perut
bawah, dan pasien tampak cemas dan gelisah

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Hipovolemi Setelah dilakukan Manajemen Perdarahan 1. Uterus yang terasa
(D.0003) b.d tindakan keperawatan Pervaginam lembek
kehilangan cairan 3x24 jam diharapkan Pascapersalinan menandakan
aktif d.d pasien masalah hipovolemi (I.02045) : kontraksi buruk
mengatakan pasien teratasi dengan sehingga berisiko
1. Periksa Uteri
perdarahan terjadi kriteria hasil (L.03028): perdarahan
2. Identifikasi keluhan
sejak 2 jam lalu, 1. Keluhan lemah 2. Mengidentifikasi
ibu
mukosa mulut pasien menurun status perdarahan
3. Monitor jumlah
pasien tampak 2. Membran mukosa ibu
kehilangan cairan
kering dan kulit pasien lembab 3. Menentukan
4. Posisikan supine
pasien kering, dan 3. Tekanan darah jumlah cairan IV
5. Pasang IV line
pasien mengalami pasien 120/90 atau transfusi yang
dengan selang infus
perdarahan > 500 cc mmHg dapat diberikan
transfusi
4. Posisi supine
6. Lakukan pijat uterus
mencegah
7. Kolaborasi
penekanan pada
pemberian transfusi
perut ibu
darah
5. IV line dan selang
transfusi dipasang
untuk pemberian
cairan isotonis dan
transfusi darah
secara bergantian
6. Pijat uterus
bertujuan
merangsang
kontraksi uterus
untuk menekan
perdarahan
7. Menggantikan
darah yang keluar
akibat perdarahan

2 Nyeri melahirkan Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Monitor nyeri yang


(D.0079) b.d tindakan keperawatan (I.08238) : dirasakan klien
pengeluaran janin 3x24 jam diharapkan untuk menentukan
1. Identifikasi lokasi,
d.d pasien masalah nyeri pasien intervensi yang
karakteristik, durasi,
mengatakan rasa teratasi dengan kriteria tepat
frekuensi, kualitas,
tidak nyaman hasil (L.08066): 2. Evaluasi
intensitas nyeri
akibat luka 1. Keluhan nyeri perkembangan
2. Identifikasi skala
perineum, nyeri pasien menurun nyeri setelah
nyeri
seperti tersayat 2. Gelisah pasien dilakukan
3. Fasilitasi istirahat
pada area dekat menurun intervensi
tidur
genitalia dengan 3. Kesulitan tidur 3. Istirahat yang
4. Ajarkan teknik
skala 4, nyeri pasien menurun cukup mampu
nonfarmakologis
menjalar ke area 4. Skala nyeri pasien membantu proses
napas dalam
paha dan perut 0 pemulihan pasien
5. Kolaborasi
bawah, dan pasien 4. Memberikan
pemberian analgesik
tampak cemas dan sensasi relaksasi
gelisah dan mengurangi
perasaan gelisah
pasien
5. Mengatasi nyeri
melalui pemberian
obat
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. CATATAN TTD/NAMA


TANGGAL WAKTU RESPONS
DX PERKEMBANGAN JELAS
Selasa, 10.00- 1 Memeriksa Uteri S:
25/10/2022 10.05 Pasien mengatakan tidak
Shynta
merasa akan kontraksi
O:
Uterus teraba lembek

10.05- 1 Mengidentifikasi S:
10.10 keluhan ibu Pasien mengatakan
tubuhnya terasa lemas dan Shynta
darah terus keluar
O:
Nada bicara pasien lemah
dan wajah pasien tampak
pucat

10.10- 1 S:
Memonitor jumlah
10.15 Pasien mengatakan
kehilangan cairan
perdarahan sejak satu jam Shynta
lalu
O:
Darah keluar sebanyak
700cc berwarna merah
pekat

10.15- 2 Mengidentifikasi lokasi, S:


10.20 karakteristik, durasi, Pasien mengatakan nyeri
frekuensi, kulaitas, pada area selangkangan Shynta

intensitas nyeri hingga ke perut bawah dan


paha, nyeri seperti tersayat
O:
Pasien tampak
mengerutkan kening
menahan nyeri

10.20- 2 Mengidentifikasi skala S:


10.25 nyeri Pasien mengatakan skala
Shynta
nyeri 4
O:
Pasien tampak meringis

10.30- 1 Memosisikan supine S:


10.32 Pasien mengatakan
Shynta
posisinya lebih nyaman
O:
Pasien tampak tenang

10.32- 1 Memasang IV line S:


10.38 dengan selang infus Pasien mengatakan sedikit Shynta
nyeri pada area penusukan
O:
Pasien tampak lemas tapi
tenang

10.38- 2 Melakukan kolaborasi S:


10.40 pemberian analgesik Pasien mengatakan nyeri
belum berkurang dari skala
Shynta
4
O:
Pasien tampak tenang
15.00- 1 Melakukan pijat uterus S: Pasien mengatakan
15.15 terasa lebih nyaman
Shynta
O:
Uterus teraba keras

20.00- 1 Memfasilitasi istirahat S:


20.05 tidur Pasien mengatakan merasa
Shynta
lebih nyaman dan tenang
O:
Pasien tampak mengantuk
setelah diatur intensitas
cahaya kamar

Rabu, 08.00- 1 Periksa Uteri S:


26/10/2022 08.05 Pasien mengatakan
Shynta
uterusnya terasa lebih
nyaman
O:
- Uterus pasien terapa
keras
- TD = 130/90 mmHg,
- N=80x/menit,
- Suhu = 36,8ºC,
- RR=20x/menit

08.05- 1 Monitor jumlah cairan S:


08.10 Pasien mengatakan
tubuhnya terasa lebih segar, Shynta
tapi masih sedikit lemas
O:
Perdarahan yang keluar
550cc
08.10- 2 Memonitor lokasi, S:
08.13 karakteristik durasi, Pasien mengatakan nyeri
Shynta
frekuensi, kualitas, dan masih terasa tapi sudah
intensitas nyeri berkurang. Nyeri hanya
terasa di area selangkangan
O:
Pasien tidak meringis
maupun gelisah

08.13- 2 Memonitor skala nyeri S:


08.15 pasien Pasien mengatakan sekala
nyeri di skala 2 Shynta
O:
Pasien tidak meringis
maupun gelisah

08.15- 2 Mengajarkan teknik S:


08.20 napas dalam Pasien mengatakan terasa Shynta
lebih relaks
O:
Pasien tampak tenang dan
mampu mengikuti arahan
perawat

13.00- 1 Melakukan pijat uterus S:


13.10 Pasien mengatakan
perdarahannya tinggal
Shynta
sedikit
O:
Perdarahan pada pasien
tampak berkurang dan
kontraksi uterus baik
20.30- 2 Memfasilitasi istirahat S:
20.35 tidur Pasien mengatakan sudah
Shynta
nyaman dengan lingkungan
kamar
O:
Pasien tampak
memejamkan mata bersiap
tidur
Kamis, 09.00- 1 Memonitor jumlah S:
27/10/2022 09.05 kehilangan cairan Pasien mengatakan
Shynta
perdarahannya sudah
berhenti sejak semalam
O:
- Pasien tampak tidak
pucat dan nada bicara
pasien tidak lemah
- TD = 120/80 mmHg,
- N=83x/menit,
- Suhu = 36,7ºC,
- RR=20x/menit.

09.05- 2 Memonitor lokasi, S:


09.10 karakteristik, durasi, Pasien mengatakan
Shynta
frekuensi, kualitas, nyerinya sudah tidak terasa
intensitas nyeri O:
Pasien tidak tampak
mengerutkan kening atau
gelisah

10.10- 2 Memonitor skala nyeri S:


10.15 Pasien mengatakan skala Shynta
nyeri di angka 0
O:
Pasien tampak tersenyum
ketika ditanya perawat

E. EVALUASI KEPERAWATAN

No. TTD/NAMA
TANGGAL WAKTU EVALUASI
DX JELAS
Selasa, 20.00 1 S:
25/10/2022 Pasien mengatakan tidak merasa akan kontraksi.
Shynta
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas dan darah
terus keluar. Pasien mengatakan perdarahan sejak satu
jam lalu
O:
- Uterus teraba lembek
- Nada bicara pasien lemah dan wajah pasien
tampak pucat
- Mukosa bibir pasien kering
- Darah keluar sebanyak 700cc berwarna merah
pekat
- TTV : TD = 140/90 mmHg, Nadi = 82x/menit,
suhu = 36,7ºC, dan RR = 22x/menit.
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor pengeluaran cairan
- Lakukan pijat uterus
- Kolaborasi pemberian transfusi darah
2 S:
Pasien mengatakan nyeri pada area selangkangan
Shynta
hingga ke perut bawah dan paha, nyeri seperti tersayat.
Pasien mengatakan skala nyeri 4
O:
- Pasien tampak lebih tenang setelah diberikan
analgesik
- Pasien tampak tertidur dengan tenang
- TTV : TD = 140/90 mmHg, Nadi = 82x/menit,
suhu = 36,7ºC, dan RR = 22x/menit.
A: Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor nyeri
- Ajarkan teknik napas dalam
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Fasilitasi istirahat tidur
Rabu, 21.00 1 S:
26/10/2022 Pasien mengatakan uterusnya terasa lebih nyaman.
Shynta
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lebih segar, tapi
masih sedikit lemas. Pasien mengatakan
perdarahannya tinggal sedikit
O:
- Uterus pasien terapa keras
- Perdarahan yang keluar 550cc
- TD = 130/90 mmHg,
- N=80x/menit,
- Suhu = 36,8ºC,
- RR=20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor pengeluaran cairan
- Lakukan pijat uterus
2 S:
Pasien mengatakan nyeri masih terasa tapi sudah
Shynta
berkurang. Nyeri hanya terasa di area selangkangan.
Pasien mengatakan sekala nyeri di skala 2
O:
- Pasien tampak lebih tenang dan tidak gelisah
- Pasien dapat tertidur dengan pulas
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor nyeri
Kamis, 15.00 1 S:
27/10/2022 Pasien mengatakan perdarahannya sudah berhenti
Shynta
sejak semalam
O:
- Pasien tampak tidak pucat dan nada bicara
pasien tidak lemah
- TD = 120/80 mmHg,
- N=83x/menit,
- Suhu = 36,7ºC,
- RR=20x/menit.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
2 S:
Pasien mengatakan nyerinya sudah tidak terasa .
Shynta
Pasien mengatakan skala nyeri di angka 0
O:
- Pasien tidak tampak mengerutkan kening atau
gelisah
- Pasien tampak tersenyum ketika ditanya perawat
- Pasien dapat beristirahat dan tidur
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai