Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 Agama

Perhatikan artikel berita online di bawah ini:

Kabinet Baru Presiden Joko Widodo.

Article I. Tujuh Pesan Presiden Jokowi kepada Kabinet Indonesia Maju


Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 23 Oktober
2019.

Presiden Joko Widodo berfoto bersama Kabinet Indonesia Maju di tangga Istana Merdeka,
Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Presiden memberikan tujuh pesan bagi para menterinya,
antara lain untuk tidak korupsi dan bekerja dengan sungguh-sungguh.

Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Dipublikasikan pada Rabu, 23 Oktober 2019 15:45 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan tujuh pesan kepada para menterinya yang akan duduk
dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat
memperkenalkan seluruh anggota kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 23 Oktober
2019.

Pertama, secara tegas Kepala Negara meminta para menterinya untuk tidak korupsi.
“Pertama, jangan korupsi! Menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.”

Kedua, tidak ada visi misi menteri. “Yang ada hanya visi misi Presiden dan Wakil Presiden,”
imbuh Presiden.

Ketiga, Presiden Jokowi meminta para menterinya untuk kerja cepat, kerja keras, dan kerja
produktif.

Keempat, Presiden tidak ingin menterinya terjebak pada rutinitas yang monoton.

Kelima, Presiden ingin para menterinya bekerja dengan berorientasi pada hasil nyata.
“Kemarin dalam pelantikan sudah saya sampaikan, tugas kita tidak hanya menjamin sent,
tetapi delivered,” tegas Kepala Negara.

Keenam, Kepala Negara meminta menterinya terjun langsung untuk mengecek masalah di
lapangan sekaligus menemukan solusinya.

Terakhir, Presiden ingin agar menterinya serius dalam bekerja.

“Saya pastikan yang enggak serius, yang enggak sungguh-sungguh, saya sudah berikan
kemarin semuanya, hati-hati, bisa saya copot di tengah jalan,” tandasnya.

(BPMI Setpres)
Sumber: https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/tujuh-pesan-presiden-jokowi-kepada-
kabinet-indonesia-maju/diakses pada 4/6/2021/pukul:22.31WIB.

Berdasarkan artikel tersebut tulislah dalam bentuk essay dengan tema Mewujudkan Indonesia
Maju melalui Dharma agama dan Dharma Negara bagi Generasi Hindu. Ditulis dengan
ketentuan:

1. Ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman 12 pt, 1 spasi sebanyak 500-
700 kata;
2. Dikumpulkan pada LMS Universitas Terbuka sebelum tenggat waktu yang telah
ditentukan;
3. Daftar pustaka menggunakan sumber dari buku, majalah, jurnal, proseding, dan
sumber lain yang relevan.
4. Dan jangan lupa untuk konsultasikan dengan tutor saudara jika mengalami kesulitan.
Mewujudkan Indonesia Maju melalui Dharma agama dan
Dharma Negara bagi Generasi Hindu

Agama memiliki ruang lingkup yang sangat luas dalam kehidupan, dan tidak hanya sekedar
memberi petunjuk untuk kehidupan di akhirat. Agama membawa nilai-nilai kehidupan bagi
manusia, sehingga memberikan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam beberapa golongan masyarakat, agama juga menjadi kebutuhan dasar dari kehidupan
kelompok. Agama pun menjadi suatu pedoman yang memuat norma-norma tertentu. Norma-
norma tersebut pada akhirnya menjadi acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan
dengan keyakinan agama yang dianutnya. Agama memiliki peran yang penting dalam sebuah
kehidupan. Ada banyak fungsi agama yang bisa kita rasakan ketika menjalani kehidupan
sehari-hari. Dalam artikel ini, akan kami sampaikan beberapa fungsi agama bagi kehidupan
manusia yang perlu diperhatikan.
Agama merupakan kekuatan batin atau inner power bagi pemeluknya dalam berbagai
tantangan hidup. Agama secara jelas telah memberikan karakter kehidupan bagi manusia,
yang sebenarnya merupakan masalah paling mendasar bagi manusia. Hakikat tujuan hidup
dalam agama Hindu dirumuskan dengan kalimat. Moksartham jagathitayaca iti Dharma.
Tujuan hidup adalah untuk mencapai jagathita dan moksa. Hal ini kemudian dijabarkan
dalam ajaran Catur Purusa Artha, yaitu: Dharma, Artha, Kama, Moksa. Tujuan hidup ini
kemudian menjiwai suatu tatanan sosial yang disebut Catur Asrama (brahmacari, grhasta,
vanaprastha, dan sannyasa) dan Catur Warna, yaitu: Brahmana, Ksatriya, Vaisya, Sudra).
Dengan demikian agama Hindu dengan jelas dan tegas menetapkan hakekat tujuan hidup
serta cara mencapainya, termasuk tata tertib sosial sebagai sarana untuk mencapainya guna
mewujudkan manusia yang berbudi pekerti luhur, baik dan mulia. Sehingga agama Hindu
tidak hanya dapat memberikan wawasan dan visi yang jelas bagi umat dalam menghadapi
kehidupan, tetapi juga akan membangun integritas bagi pemeluknya.
Sumber Daya Manusia (SDM) secara konseptual memandang manusia sebagai suatu
kesatuan jasmani dan rohani. Era globalisasi yang ditandai dengan transparansi di segala
bidang kehidupan, telah menuntut SDM berkualitas yang memiliki seperangkat pengetahuan
dan keterampilan yang memadai yang diimbangi dengan nilai-nilai tertentu sesuai dengan
karakter dunia baru. Yaitu dunia tanpa batas (borderless world) yang berarti komunikasi antar
manusia menjadi begitu mudah, begitu cepat, dan begitu intensif sehingga batas-batas ruang
menjadi sirna. Adapun nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan
seperti Nilai ketuhanan, Nilai kemanusiaan, Nilai berkaitan dengan lingkungan hidup.
Disinilah peran Agama Hindu dapat terlihat dalam membentuk nilai-nilai tersebut sesuai
dengan krakter dunia yang baru yang terus mengalami perubahan.
Pandangan bahwa agama adalah alat untuk mencapai kemulian manusia, dan
menjadikan manusia bersifat dewata atau menjadi manusia yang dewasa sudah sangat tegas
dalam Hindu. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh kemampuan berpikir dan
pengetahuanya. Dalam hal ini pada kehidupan masyarakat seseorang yang memiliki
kemampuan pengetahuan Weda disebut dengan Brāhmaṇa. Dalam beberapa susastra Hindu
menjelaskan tentang kewajiban dari seorang ksatria dan kemampuan yang harus dimiliki.
Seperti halnya dalam Tabir Mahabarata kita memproleh gambaran seorang Kṣatriya tidak
ragu-ragu dalam mengambil sikap seperti pada saat ia sedang menjalankan tugas dan
kewajibannya. Seorang Kṣatriya yang taat melakukan kewajiban untuk membela kebenaran
akan mendapat pahala utama. Jenjang kehidupan masyarakat memiliki keterkaitan yang
sangat relevan. Hal ini karena di setiap jenjang kehidupan dalam melaksanakan kewajibanya
ada tatanan dan etika yang wajib dilaksanakan.
Adanya agama bertujuan untuk menjadikan tatanan kehidupan (aturan) berasal dari
Tuhan, di mana hal tersebut mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal
dan berusaha mencari kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat. Selain itu, agama juga
bertujuan untuk memberikan pengajaran pada penganutnya agar dapat mengatur hidupnya
sedemikian rupa guna memperoleh kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang
lain di sekitarnya. Generasi muda agar turut maju dan menjadi generasi muda yang tangguh,
inovatif, kreatif, percaya diri dan dapat melahirkan generasi yang membanggakan dalam
rangka mewujudkan sumber daya yang unggul, berdaya saing menuju Indonesia maju.

Anda mungkin juga menyukai