Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MINI RISET(MR)

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI S1 PGSD FIP

Skor Nilai

ANALISIS PENERAPAN CABANG-CABANG


FILSAFAT PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR

NAMA : FRETTY IDA BASANIA MALAU


NIM : 1203111065
DOSEN PENGAMPU : ZUBAIDAH HASIBUAN, S.Pd, M.Pd
MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN
Dr.SUDIRMAN, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta perlindungannya sehingga Mini Riset yang berjuduk “Analisis
Penerapan Cabang-Cabang Filsafat Pendidikan Di Sekolah Dasar” ini dapat diselesaikan. Tugas
ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah "Filsafat Pendidikan". Kami mengucapkan
terima kasih kepada bapak Dr.Sudirman, M.Pd dan ibu Zubaidah Hasibuan, S.Pd, M.Pd sebagai
dosen mata kuliah ini yang senantiasa membimbing kami. Tak lupa juga ucapan terima kasih
saya sampaikan kepada orang tua dan para sahabat sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.
Saya menyadari bahwa dalam tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
tugas ini. Saya berharap Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi semua orang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................................5
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................................5
C. Pembatasan Masalah................................................................................................................................6
D. Tujuan Survey.........................................................................................................................................6
E. Manfaat Survey.......................................................................................................................................6
BAB II.................................................................................................................................................................. 7
LANDASAN TEORI............................................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................................9
METODE SURVEY.............................................................................................................................................9
A. Tempat dan Waktu Survey......................................................................................................................9
B. Subject Survey.........................................................................................................................................9
C. Teknik Pengambilan Data........................................................................................................................9
D. Instrumen Survey.....................................................................................................................................9
E. Teknik analisis data...............................................................................................................................10
BAB IV..............................................................................................................................................................11
PEMBAHASAN.................................................................................................................................................11
A. Hasil dan Pembahasan...........................................................................................................................11
BAB V................................................................................................................................................................ 14
PENUTUP..........................................................................................................................................................14
1. KESIMPULAN.........................................................................................................................................14
2. SARAN.................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................15
LAMPIRAN.......................................................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu pengetahuan,
keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan
seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar sendiri).
Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat mengetahui,
mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari pembelajaran di kelas atau
pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan, apa yang dipahami sebagai
hakikatkenyataan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Filsafat menangani keseluruhan
pengalamanmanusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Suatu bentuk kajian
terhadap hakikatkenyataan denga mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan
jawaban yang akanmenciptakan kebermaknaan hidup seseorang. Untuk melakukan filsafat,
maka harus diciptakankesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa dalam
dunia masa kini dalamkesadaran diri sepenuhnya.Pendidikan sebagai proses atau upaya
memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upayamengembangkan kemampuan potensi
individu sehingga bisa hidup optimal baik sebagai pribadimaupun sebagai anggota
masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagaipedoman hidupnya.
Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi bangunan
duniapendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga negara untuk mengisi
format kebudayaan bangsa yang diinginkan dan diwariskan. Dengan demikian, filsafat
memberikankontribusi besar bagi pelaksanaan pendidikan. Kajian filsafat terhadap
pendidikan menjadikeharusan akademis bagi setiap oran yang ingin mendalami bidang
keguruan dan keguruan.Pendidikan tidak jauh dari roda filsafat, karena hal itu terjadi maka
tidak semua persoalanpendidikan akan dapat dipecahkan dengan renungan sederhana dan
pengamatan sepintas.Dengan menguasai filsafat pendidikan tersebut diharapkan para ahli
dan praktisi pendidikanakan sukses dalam menjalankan tanggung jawab dan profesi
pendidikan.
Namun, dapat dilihat di jenjang sekolah dasar para pendidik masih banyak yang
menggunakan metode mengajar yang monoton, banyak para pendidik yang masih mengajar
dengan asal-asalan sehingga para peserta didik tidak menyerap secara maksimal hasil
belajar yang ia peroleh dari guru. Filsafat mempunyai cabang-cabang dimana hal ini juga
dapat dijadikan sebagai tambahan dari strategi seorang pengajar agar tujuan yang diingikan
tercapai.

B. Rumusan Masalah
 Apakah ada diterapkan filsafat pendidikan di SD Negeri 030352 Sipali-pali?
 Apakah terdapat cabang-cabang filsafat pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran di
SD Negeri 030352 Sipali-pali?
 Bagaimana penerapan filsafat pendidikan di SD Negeri 030352 Sipali-pali?
 Bagaimana penerapan cabang-cabang filsafat pendidikan di Sekolah Dasar?

C. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan ini, penulis memberi pembatasan agar tidak terlalu luas yaitu hanya
membahas tentang pengertian filsafat pendidikan, dan cabang-cabang filsafat pendidikan.

D. Tujuan Survey
Tujuan dilaksanakanya praktikum lapangan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan cabang- cabang filsafat pendidikan di sekolah
dasar
2. Untuk mengetahui apakah cabang-cabang filsafat pendidikan ada diterapkan
dalam sekolah dasar
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan filsafat pendidikan di sekolah dasar?

E. Manfaat Survey
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bahwa filsafat pendidikan sangat penting di
dalam dunia pendidikan. Begitu juga dengan cabang-cabang filsafat yang tentu mempunyai
pengaruh yang baik jika dilaksanakan dengan baik pula.
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan

1. Definisi Filsafat Pendidikan


Filsafat dapat diartikan sebagai gagasan yang penuh pengetahuan, hikmah dan
kebijaksanaan. Sedangkan secara umum filsafat adalah ilmu yang membahas segala
fenomena yang ada dalam kehidupan serta pemikiran manusia secara skeptis dan bersifat
kritis. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam filsafat tidak ada percobaan atau eksperimen
apapun, melainkan mengungkapkan masalah secara jelas, mencari pemecahannya, dan
memberikan argumen terhadap solusi yang telah dikemukakan.
Pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-
potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan
norma-norma tersebut, serta mewariskannya kepada generasi berikutnya untuk
dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan.
Karena itu, bagaimana pun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya berlangsung dan terjadi
suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya.
Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan ilsafat sebagai
media untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskannya, serta
menerapkan nilai-nilai dan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Jadi, ilsafat pendidikan dan
pengalaman kemanusiaan merupakan tiga elemen bagi suatu kesatuan yang utuh.

2. Pandangan Filsafat Pendidikan tentang Pendidikan

Seseorang yang sedang menuntut ilmu pendidikan dituntut untuk memikirkan masalah-
masalah hakiki mengenai pendidikan. Pemikiran mengenai masalah-masalah pendidikan baik
dalam lingkup luas maupun mengerucut akan lebih terasah melalui filsafat pendidikan. Hal
tersebut membuat pelajar atau praktisi pendidikan lebih kritis dalam memandang persoalan
pendidikan.

Disamping itu filsafat ini juga akan membuat pelajar untuk merenungkan masalah hakiki
pendidikan yang secara otomatis akan memperluas cakrawala berpikir dan menjadi lebih arif
dalam memahami persoalan pendidikan. Filsafat pendidikan akan menuntut pelajar untuk
berpikir reflektif menggunakan kebebasan intelektual yang bertanggung jawab (sistematis).
Filsafat (pendidikan) memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Filsafat menolong mendidik.


2. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalanpersoalan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Filsafat memberikan pandangan yang luas.
4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri.
5. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika)
maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik,
dan sebagainya.

3. Dasar Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia


Pada Pasal 1 ayat 2 UU no. 2 tahun 1989, ditegaskan bahwa pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, maka
pendidikan nasional pada hakekatnya merupakan kelanjutan dari system pendidikan yang
telah ada sebelumnya yang merupakan warisan bangsa secara turun-temurun. Pasal 1 ayat 3:
“sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan
kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan
pendidikan nasional”. Dasar pendidikan merupakan karakteristik pendidikan suatu bangsa,
yang membedakannya dengan bangsa-bangsa yang lain.

B. Konsep dan Nilai-Nilai Filsafat Pendidikan


Filsafat pendidikan adalah muara ide dari berbagai kebutuhan utama pendidikan seperti
model pembelajaran dan berbagai aspek lain yang dibutuhkan untuk melanjutkan saga keilmuan
pendidikan. Seperti filsafat pada umumnya, filsafat ini juga mempertanyakan berbagai
kemungkinan yang telah dan/atau bisa diambil lalu diputuskan untuk menggiati keilmuan ini.
Filsafat membentuk dan memberikan asumsi-asumsi dasar bagi setiap ilmu pengetahuan,
tidak terkecuali pendidikan. Saat filsafat membahas ilmu alam, maka diperoleh filsafat ilmu
alam. Tujuan filsafat pendidikan dapat ditinjau dari tujuan filsafat dan pendidikan itu sendiri.
Filsafat diantaranya memiliki tujuan untuk mengkritisi suatu kepercayaan dan sikap yang telah
dijunjung tinggi, mendapatkan gambaran keseluruhan, analisis logis dari bahasa serta penjelasan
tentang arti kata dan konsep.
Nilai-nilai dalam filsafat pendidikan, yaitu: Logika adalah Logika adalah proses berfikir
selangkah demi selangkah,seperti yang di pakai oleh ilmuan yang baik, Etika sering kali disebut
sebagaifilsafat kesusilaanataufilsafat moral. Terdapat dua peredaan antara etika dankesusilaan.
Pertama, moralitas bersangkutan dengan apa yangseyogiyanya dilakukan dan apa yang seyogiyanya
tidakdilakukan karena berkaitan dengan prinsip moralitas yangditegakkan. Etika adalah wacana yang
memperbincangkanlandasan-landasan moralitas. Kedu bahwa etka berkaitandengan landasan
filsafiah norma dan nilai dalam kehiudpan kemasyarakatan atau budaya, dan Estetika adalah cabang
filsafat yang mempersolakan seni(art) dan keindahan (beauty). Istilah Estetika berasal dari
kataYunani aisthesis, yang berarti pencerapan indarawi, pemahamanintlektual (intelectual
understanding), atau bisa juga berarti pengamatan spiritual .Istilah art (seni) berasal dari kat Latin
ars ,yang berarti seni, keterampilan ilmu, atau kecakapan.
BAB III

METODE SURVEY
A. Tempat dan Waktu Survey

Pelaksanaan survey dilakukan di SD Negeri 030352 di Desa sipali-pali kec.sumbul,


kab.Dairi. Survey ini dilakukan dengan homevisit dikarenakan kondisi pandemik. Survey
dilakukan pada tanggal 5 November 2020

B. Subject Survey
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah
penelitian.. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD negeri 030352
Desa Sipali-pali.

C. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan..
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung.
Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati
menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar.

D. Instrumen Survey

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN YANG BERKAITAN


DENGAN CABANG-CABANG FILSAFAT PENDIDIKAN
Tanggal observasi : 6 November 2020
Nama Pengamat : Fretty Ida Basania Malau

DILAKUKAN
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
1. Penuh perhatian dalam belajar kelompok

2. Berani mengemukakan pendapat

3. Mampu membuat pertanyaan baru

4. Dapat memecahkan masalah dalam kelompok


5. Mampu mengomunikasikan hasil belajar

6. Mau berbagi dengan teman

7. Mampu membuat eksperimen

8. Sopan santun berbicara dengan teman dan guru

9. Menggunakan logika dalam belajar

10. Dapat merefleksikan diri jika terjadi kesalahan

11. Bersikap jujur

E. Teknik analisis data


Penelitian ini menggunkan pendekatan survei secara kualitatif dengan cara melakukn
observasi dengan menilai bebarapa aspek. Digunakannya metodologi kualitatif agar hasil
yang dicapaibenar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. adapun langkah-lngkah
kerjanya sebagai berikut :
1) Menentukan objek penelitian
2) Melakukan observasi dengan menilai aspek tertentu
3) Mengklasifikasi masalah
4) Merumuskan Masalah
5) Memberikan Solusi/Simpulan
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan


Filsafat pendidikan adalah merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis
terhadappermasalahan bidang pendidikan dan pengajaran. Sebaliknya filsafat pendidikan
menunjukkanhubungan vertikal, naik ke atas atau turun ke bawah, dengan cabang-cabang
ilmu pendidikanyang lain, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori
pendidikan, perbandinganpendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan.Maka dari itu,
filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan, adalahcabang ilmu
pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatanfilosofis pada
bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup danpenghidupan
manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia memiliki peran penting dalam
menentukadan menemukan eksistensinya dalam kegiatan ini manusia akan berusaha untuk
mencapaikearifan dan kebajikan. Berfilsafat berarti berpikir, tetapi tidak semua berpikir
dikategorikanberfilsafat. Berpikir yang dikategorikan berfilsafat adalah bila berpikir tesebut
mengandung tigaciri yaitu radikal, sistematis, dan universal.
Filsafat pendidikan juga mempunayi cabang-cabang yang juga apabila dilaksanakan akan
menyempurnakan proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Adapun cabang-cabang
filsafat, yaitu :
Ontologi secara bahasa terdiri dari kata ontos artinya ada, dan logos artinya ilmu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ontology pendidikan adalah suatu ilmu yang mengkaji
dan membahas tentang hakikat ada dan keberadaan sesuatu dalam dunia pendidikan
berdasarkan logika ataupun pikiran manusia. Dapat diartikan bahwa sebagai ilmu yang
membahas tentang apa yang ingin kita ketahui , seberapa jauh rasa ingin tahu kita terhadap
sesuatu yang "ada". Objek dari ontologi tidak terkait dengan suatu perwujudan tertentu,
melainkan tentang apa yang ada secara universal. Ontologi akan menjawab pertanyaan apa
hakikat manusia, mengapa pendidikan itu ada, dan mengapa ada lembaga pendidikan itu.
Hakikatnya, dalam filsafat pendidikan bahwa ontology memandang bagaimana memberikan
pengajaran, bimbingan dalam proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.

Epistemologi secara bahasa adalah, episteme artinya pengetahuan atau kebenaran dan
logos artinya pikiran atau teori. Maka dapat disimpulkan bahwa epistemologi pendidikan
adalah teori tentang suatu kebenaran atau pengetahuan. Atau dapat diartikan sebagai cara
atau metode untuk memperoleh suatu kebenaran atau pengetahuan.

Aksiologi secara bahasa adalah aksios yang berarti nilai dan logos berarti teori. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa aksiologi pendidikan adalah teori mengenai nilai yang dapat
digunakan manusia berkaitan dengan suatu pengetahuan yang telah diperoleh. Atau dapat
diartikan sebagai teori yang menjelaskan tentang bagaimana manusia menggunakan ilmu
yang telah ia peroleh. Dan nilai tentang kegunaan ilmu itu harus disesuaikan dengan etika
dan estetika. Dalam hal ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu guru dan siswa mengenai
hubungan timbal balik diantara keduanya dalam kegiatan pembelajaran.
Cabang filsafat ini merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembelajaran.

Dari hasil pengamatan/observasi dari siswa kelas IV SD Negeri 030352 diperoleh hasil
pengamatan sebagai berikut :

Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siswa Terkait Dengan


Implikasi Cabang-Cabang Filsafat Pendidikan

Mata Pelajaran : IPA


Nama Guru : Mariani Lumban Gaol, S.Pd
Materi : Sumber Energi dan Kegunaanya
Hari, tanggal : Kamis 6 November 2020
Pengamat : Fretty Ida Basania Malau

DILAKUKAN
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
1. Mampu membuat pertanyaan baru

2. Mampu menghubungkan materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari dengan menggunakan logika 
3. Mempunyai sopan santun

4. Dapat memecahkan masalah

5. Mampu mengomunikasikan hasil belajar

6. Mampu bereksperimen 
7. Dapat merefleksikan diri jika terjadi kesalahan

8. Bersikap jujur

9. Antusias dalam belajar 

Dari Lembar Observasi II yaitu mengenai analisi siswa dalam proses pembelajaran yang
terkait dengan cabang-cabang filsafat pendidikan,dapat dilihat bahwasanya dalam proses
pembelajaran siswa dapat melaksanakan beberapa cabang-cabang filsafat pendidikan seperti
epistemologi , Ontologi, dan aksiologi seperti yang ada pada aspek penilaian observasi tetapi
belum sepenuhnya terlaksana oleh siswa.
Lembar Observasi Proses Pembelajaran oleh Guru Terkait Dengan
Implikasi Cabang-Cabang Filsafat Pendidikan

Mata Pelajaran : IPA


Nama Guru : Mariani Lumban Gaol, S.Pd
Materi : Sumber Energi dan Kegunaanya
Hari, tanggal : Kamis 6 November 2020
Pengamat : Fretty Ida Basania Malau

DILAKUKAN
ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
memberikan pendapat dalam mengomunikasikan
hasil belajar. 
2. Menjelaskan materi pelajaran berdasarkan teori-
teori yang telah ada 
3. Membuktikan kebenaran teori dengan
melakukan eksperimen bersama siswa 
4. Mejelaskan keterkaitan antara materi dengan
kehidupan sehari-hari serta manfaatnya 
5. Memotivasi siswa agar tetap semangat dalam
belajar 

Dari Lembar Observasi diatas yaitu mengenai aspek penilaian guru dalam proses
pembelajaran. Dapat dilihat bahwasanya guru dapat menerapkan cabang-cabang filsafat
pendidikan walaupun belum sepenuhnya sempurna karena keberhasilan guru tergantung dari
keberhasilan siswanya juga. Dimana guru memberikan seluruh kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran dan guru berusaha untuk menjadikan dirinya lebih
unggul (luar biasa ) agar dapat dijadikan teladan bagi para siswa, dapat dilihat dari penguasaan
materi oleh guru yang cukup baik, penjelasan materi yang sangat sederhana dan mudah
hubungan, dan sikap guru yang komunikatif terhadap siswanya. Namun hal ini tidak semua
siswa menyambut baik apa yang dilakukan oleh gurunya hanya sebagian siswa yang begitu
antusias mengikuti pelajaran.
BAB V

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari hasil survey diatas dapat disimpulakan bahwa :
1.Siswa kelas IV SD Negeri Sipali-pali dapat menerapkan cabang-cabang filsafat
pendidikan, yakni: Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi namun belum sempurna karena
faktor usia yang pada masa masih sulit diarahkan.
2.Guru kelas IV dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan cabang filsafat
pendidikan yang mana keberhasilannya dalam mengajar tergantung dengan kesiapan dan
kematangan peserta didik.

2. SARAN

Hendaknya para pendidik terkusus di jenjang sekolah dasar tidak pernah lelah
dalam mengarahkan peserta didik yang sesuai dengan filsafat pendidikan. Karena filsafat
yang mempunyai cabang-cabang ini dapat dijadikan sebagai bagian dari strategi proses
pembelajaran di kelas agar lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Muhammad.2017.Filsafat Pendidikan.Jakarta:KENCANA

https://ulahulahjemaritangan.blogspot.com/ Diakes pada tanggal 7 November 2020


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai