OLEH :
RAHMAT SAFITRA MADU (831418159)
RISKI DARMA BUKA (8314181)
AMIRULLAH (831418039)
MUH NUR SYAIFUL HENTU (831417089)
MELISA NURAINI (831418156)
PANDRIS IBRAHIM(831418145)
KELOMPOK : III 5D
PRODI S1 PENJASKESREK
JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A 2020/2021
Daftar isi
Daftar isi..........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
A. Filsafat Islam.........................................................................................................................6
B. Olahraga Panahan Di Tinjau dari Filsafat Islam....................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................................10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul “OlahRaga Panahan Di Tinjau Dari Sudut Filsafat Islam” tepat
waktu.
Makalah “OlahRaga Panahan Di Tinjau Dari Sudut Filsafat Islam” disusun guna memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Filsafat Ilmu. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang tinjauan filsafat islam dalam olahraga
panahan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
A. Latar Belakang
Olahraga panahan adalah olahraga yang membutukan skill khusus, baik ketepatan,
koordinasi maupun melatih mental dan meningkatkan jasmani secara prima. Hal ini sejalan
dengan pendapat Leroyer et al (1993) yang menyatakan bahwa keterampilan dalam memanah
didefenisikan sebagai kemampuan untuk menembak panah ke target yang diberikan dalam
rentang waktu dan akurasi tertentu, sejalan dengan itu, menurut Nishizone et al, (1987), untuk
mendapatkan rekor yang baik dalam kompetesi memanah diperlukan keseimbangan yang baik
dan kemampuan menembak selama proses panahan. Terdapat 6 tahap gerakan dalam teknik
memanah, Nishizone et al (1987) yaitu Persiapan memanah, Menarik tali busur, full draw,
membidik, melepaskan tali dan gerak lanjut, sedangkan Pekalski (1990) membedakan teknik
memanah dari interaksi antara busur panah dan pemanah.
Olahraga panahan atau memanah,merujuk dari berbagai bukti sudah ada sejak peradaban
Islam dimulai Sebut saja, seperti literatur naskah kuno yang tersimpan di beberapa museum di
Eropa, menyebutkan tentang panahan, baik untuk olahraga maupun peperangan. Hal ini sudah
bukan hal yang asing, karena memanah sudah dikenal terlebih dahulu dalam budaya Islam Bukti
lain, terdapat di Istana Topkapi, Istanbul, Turki. Di Istana yang megah ini tersimpan tiga buah
anak panah yang dipercaya oleh warga setempat sebagai anak panah Rasulullah. Hal ini menjadi
bukti penting bahwa olahraga panahan sudah ada pada budaya Islam sejak ribuan abad silam
Filsafat Islam juga sering disebut filsafat Arab dan filsafat Muslim merupakan suatu
kajian sistematis terhadap kehidupan, alam semesta, etika, moralitas, pengetahuan, pemikiran,
dan gagasan politik yang dilakukan di dalam dunia Islam atau peradaban umat Muslim dan
berhubungan dengan ajaran-ajaran Islam. Dalam Islam, terdapat dua istilah yang erat kaitannya
dengan pengertian filsafa-falsafa (secara harfiah "filsafat") yang merujuk pada kajian filosofi,
ilmu pengetahuan alam dan logika, dan Kalam (secara harfiah berarti "berbicara") yang merujuk
pada kajian teologi keagamaan.
Olahraga panahan sangat Rasulullah menyukai panahan sebagaimana hadist ,“Memanah
dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada berkuda.” (HR. Ahmad,
Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang di maksud dengan filsafat islam?
2. Olahraga panahan di tinjau dari sudut filsafat islam?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1. Mengatahui apa yang di maksud filsafat islam .
2. Dapat mengetahui tinjauan filsafat islam dalam olahraga panahan.
BAB II
A. Filsafat Islam
Filsafat Islam terdiri dari dua kata yaitu filsafat dan Islam. Filsafat berasal dari kata
yunani, yaitu philosophia, kata beragkai dari kata philein yang berarti mencintai
dan sophia berarti kebijaksanaan. philosophia berarti: cinta akan kebijaksanaan (inggris : love
of wisdom, belanda : wijsbegeerte, arab : muhibbun al hikmah ), orang yang berfilsafat atau
orang yang melakukan filsafat disebut “filosof”, artinya pecinta kebijaksanaan. Sedangkan kata
Islam, secara semantik berasal dari akar katasalima artinya menyerah, tunduk, dan selamat.
Islam artinya menyerahkan diri kepada Allah, dan dengan menyerahkan diri kepada-Nya maka ia
memperoleh keselamatan dan kedamaian. Jadi filsafat Islam berarti berpikir yang bebas, radikal,
dan berada pada taraf makna, yang mempunyai sifat, corak dan karakter yang menyelamatkan
dan memberi kedamaian hati.
Filsafat islam juga dapat di artikan pembahasan meliputi berbagai soal alam semesta dan
bermacam masalah manusia atas dasar ajaran-ajaran keagamaan yang turun bersama lahirnya
agama Islam
Memanah suatu kegiatan yang amat cintai dan dianjurkan oleh Rasullah Bahkan barang
siapa yang sudah mengetahui ilmu memanah tetapi dia tidak menyukai kegiatan memanah itu
maka orang tersebut kufur nikmat bahkan ada 2 hadist yang membahas hal tersebut yakni:
1.
. قد عصی: من تعلم الرمي ثم تركه فليس منا – أو: قال رسول ﷲ صلی ﷲ عليه و سالم: عن عقبۃ بن عمر قال
Barang siapa tidak bersedia memanah seusai mengetahui ilmu memanah karena ia tidak
menyukainya, sesungguhnya hal tersebut merupakan nikmat yang dikufuri (Shahih Muslim)
2.
Diriwayatkan oleh Nasai-3522, Rasulullah SAW bersabda yang artinya tidak ada jenis hiburan
kecuali tiga hal, yaitu seorang pria melatih kudanya, candaan suami kepada istrinya serta
lemparan anak panah. Barang siapa enggan memanah karena tidak suka padahal ia tahu ilmunya,
ia termasuk golongan kufur nikmat
Panahan mempunyai keutamaan dalam pandangan islam memanah itu menjadi anjuran
dari rasulullah bahkan rasulullah memerintahkan umatnya untuk mempelajari serta mengajarkan
memanah anak-anak mereka sejak dini,sesuai dengan hadist,Rasulullah bersabda,
يَقُو ُل، َوه َُو َعلَى ال ِم ْنبَ ِر،ْت َرسُو َل هللا صلى هللا عليه وسلم َ ُض َي هللاُ َع ْنه
ُ َس ِمع:قال ِ َوع َْن ُع ْقبَةَ ْبنَ عَا ِم ٍر َر:
{}وَأ ِع ُّدوا لَهُ ْم َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم ِم ْن قُ َّو ٍة
َ
ّ َ َأال، َأالَ ِإ ّن القُ ّوةَ ال ّر ْم ُي،َأالَ ِإ ّن القُ ّوةَ ال ّر ْم ُي
إن القُ ّوةَ ال ّر ْم ُي
أخرجه مسلم.
Artinya : Dari Uqbah bin Amir ra ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam berkhutbah di atas mimbar. Tentang ayat ‘dan persiapkanlah bagi mereka al quwwah
(kekuatan) yang kalian mampu‘ (QS. Al Anfal: 60) Rasulullah bersabda: ‘ketahuilah bahwa al
quwwah itu adalah skill menembak /memanah(sampai 3 kali)’” (HR. Muslim 1917)
Namun, situasi menjadi berbalik ketika Kaum Muslimin di Bukit melihat kemenangan
seperti sudah di ujung mata, Ashab bin Jabir berkata dari puncak bukit, “Mari kita ambil harta
rampasannya!”. Ibnu Jubair (pemimpin pasukan pemanah) mencoba mengingatkan, “Apa kalian
lupa pesan Nabi?”. Tanpa memperdulikan peringatan tersebut, mereka pun turun dari bukit.
Sehingga, kemenangan di periode pertama di bukit Uhud pun hilang saat Kholid bin Walid
bersama pasukan Kavalerinya menyadari kecerobohan pasukan pemanah Nabi dengan mengitari
bukit, Kholid bin walid menyerang pasukan ini dari belakang.
Dari kisah di atas pasukan pemanah mempunyai andil besar saat perang uhud,rasulullah
sebagai panglima perang saat itu menyusun strategi yang amat brilian dengan menempatkan
pasukan pemanah berjumlah 50 orang untuk mengintai sekaligus menghentikan menghambat
pergerakan musuh.
Keutamaan memanah (musuh) itu sangat besar pahalanya sesuai dengan hadist
“Barangsiapa yang menembak satu panah kepada musuh baik kena atau tidak kena, pahalanya
setara dengan memerdekakan budak“” (HR. Ibnu Majah 2286, dishahihkan Al Albani
dalam ShahihIbniMajah)
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: