Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aditia Pratama

Nim : 855739501

Mapel : Bahasa Indonesia

Jawaban :

1. Rumah Sakit

2. Bersifat Konvensional dapat diartikan sebagai satu pandangan atau anggapan bahwa kata- kata sebagai penanda tidak memiliki hubungan
instrinsik atau inhern dengan objek, tetapi berdasarkan kebiasaan, kesepakatan atau persetujuan masyarakat yang didahului pembentukan
secara arbitrer

3. Vokal adalah jenis bunyi bahasa yang ketika dihasilkan atau diproduksi, setelah arus ujar ke luar dari glotis tidak mendapat
hambatan dari alat ucap, melainkan hanya diganggu oleh posisi lidah, baik vertikal maupun horisontal, dan bentuk mulut.

Konsonan adalah bunyi bahasa yang diproduksi dengan cara, setelah arus ujar keluar dari glotis, lalu mendapat hambatan pada
alat-alat ucap tertentu di dalam rongga mulut atau rongga hidung. Bunyi konsonan dapat diklasifikasikan berdasarkan (1)
tempat artikulasi, (2) cara artikulasi, (3) bergetar tidaknya pita suara, dan (4) striktur.

Diftong adalah bunyi vokal angkap yang tergolong menjadi satu suku kata. Ciri diftong ialah waktu diucakannya bunyi bahasa
posisi lidah yang satu dengan yang lain saling berbeda. Perbedaan itu menyangkut tinggi rendahnya lidah, bagian lidah yang
bergerak, serta strikturya (jarak lidah dengan langit-langit) Berdasarkan perbedaanya itulah maka diftong diklasifikasikan
menjadi diftong naik dan diftong turun dan diftong memusa

4. Pada kalimat “ Setiap malam ia berpesta pora menuruti hawa nafsunya” Pada kata ini termasuk morfem terikat karena
terdapat morfem dasar pesta yang diberi afiks atau digabung dengan morfem lain. Jadi kata pesta diberi afiks ber menjadi {ber-
pesta}. Sedangkan pada kalimat yang kedua yaitu “ Balap sepeda bertajuk tour de Siak bakal dimulai besok” kalimat ini juga
merupakan morfem terikat karena terdapat kata {Ber-tajuk} yang berasal dari morfem dasar tajuk yang diberi afiks {ber-}

Afiks yang produktif ialah afiks yang hidup, yang memiliki kesanggupan yang besar untuk melekat pada kata-kata atau
morfem-morfem, misalnya morfem afiks {ke-an} dapat membentuk kata baru : kepemimpinan,keadilan,kemanusiaan,
kerakyatan, keterampilan dan lain-lain.Afiks tak produktif adalah morfem afiks yang sudah tidak mampu lagi membentuk kata-
kata baru. Misalnya morfem afiks {-em-},{-el-},dan {-er-} pada kata telunjuk dan gemetar.

5. -Klausa Verbal
1. Harimau berlari
2. Ikan berenang

- Klausa Nominal

1. Ayahnya seorang guru

2. Pak Ratan dulu seorang kepala desa

- Klausa Adjektival

1. Harga baju itu sangat

2. Anak itu cerdas sekali

6. -Contoh kalimat transitif: Ayah meninju maling yang masuk kedalam rumah.
Adik melihat maling yang masuk keruangan

-Kalimat Intransitif: Ular bergerak dengan tubuhnya.

Kucing sedang kejar kejaran

-Kalimat aktif: Ibu sedang menjahit baju.

Baju itu sobek

-Kalimat pasif: Baju sedang dijahit Ibu.

Ibu sedang mencari baju

-Kalimat tunggal: Saya suka teh manis.

Ani suka dengan bakso

-Kalimat majemuk: Saya suka teh manis sedangkan Ani suka kopi.

Ibu saya suka bernyanyi sedangkan ayah saya suka menonton TV

7. - Murni : cumi- cumi


- imbuhan : sakit²an

Anda mungkin juga menyukai