Catatan Filsafat
Catatan Filsafat
Mengapa harus belajar filsafat? Berdasarkan konsep dan teori tersebut proses
Agar mampu berpikir sistematis, berfilsafat tersebut melalui empat tahap :
kritis untuk memperoleh kebenaran.
1. LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan
nnnn logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui
Pengertian filsafat :
tiga tahap:
Dari sisi kebahasaan :
- Pemahaman
Kata filsafat berasal dari bahasa
- Keputusan
Yunani, yaitu philosophia.
- Argumentasi
- Philo = cinta
- Sophia = Contoh:
kebijaksanaan/kebenaran. - Alam berubah-ubah (premis minor)
Orang yang mencintai kebenaran - Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)
berupaya memperoleh dan - Alam baru (simpulan)
memilikinya.
Kata philosophia ditransformasikan 2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang
ke berbagai bahasa. sistemik sehingga ditemukan adanya koheren
- Dalam bahsa arab disebut falsafah. (saling runtut), diantara satu pertanyaan dengan
- Dalam bahasa Indonesia disebut pertanyaan lainnya.
falsafat/filsafat.
- Dalam bahasa Belanda dan Jerman
3. RADIKAL, berpikir sampai kepada dalamnya bermacam-macam binatang, dan
akar masalah. perkisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh,
4. UNIVERSAL, berpikir secara umum merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
bukan khusus. Disini perbedaannya orang-orang yang mengerti.
ilmu berpikir secara khusus, filsafat
Daya akal manusia :
berpikir secara umum.
Menurut Quraish Shihab (1996 : 294-295) :
Perintah Berpikir dalam Islam (1) : Akal mempunyai tiga daya sebagaimana dapat
QS Ali Imran: 190-191 dipahami dari penuturan ayat-ayat Al-Qur’an:
- Pertama, daya untuk memahami dan
ِ َف الَّي ِْل َوالنَّه
ار ِ اختِاَل ِ ْت َوااْل َر
ْ ض َو ِ اِ َّن فِ ْي خَ ْل
ِ ق السَّمٰ ٰو menggambarkan sesuatu.
ۙب ْ اْل
ِ ت ولِى ا َلبَا ُ اِّل ٰ
ٍ اَل ٰي. Sesungguhnya dalam - Kedua, dorongan moral (daya untuk
penciptaan langit dan bumi, dan mengikuti nilai-nilai moral)
pergantian malam dan siang terdapat - Ketiga, daya untuk mengambil pelajaran
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang dan kesimpulan serta hikmah.
yang berakal,
Rasionalisme :
الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ هّٰللا َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم Ismail R. Al-Faruqi menyatakan bahwa salah satu
َض َربَّنَا َما َخلَ ْقتِ ۚ ْت َوااْل َر ِ ق السَّمٰ ٰو ِ َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل aspek dari tauhid adalah rasionalisme.
ار َّ
ِ اب الن َ
َ ك فَقِنَا َعذ ۚ اًل
َ َهذا بَا ِط ُسب ْٰحن َ ٰ Rasionalisme di sini bukan berarti mendewakan
(yaitu) orang-orang yang mengingat akal dan mengesampingkan wahyu, tetapi
Allah sambil berdiri, duduk atau dalam rasionalisme dengan tiga watak, yaitu:
keadaan berbaring, dan mereka - Penolakan terhadap hal-hal yang tidak
memikirkan tentang penciptaan langit berkaitan dengan realitas
dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan - Pengingkaran terhadap adanya
kami, tidaklah Engkau menciptakan pertentangan-pertentangan pokok
semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, - Selalu terbuka pada hal-hal yang baru atau
lindungilah kami dari azab neraka.” berbeda.
ص َدقَ ٍة
َ :ث ٍ ِإ َذا َماتَ اِإْل ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل
ُح يَ ْدعُو لَه ٍ ِصالَ َأوْ َولَ ٍد، َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه،اريَ ٍة
ِ َج
“Jika seorang manusia meninggal,
terputuslah amalnya, kecuali dari tiga
hal: sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, atau anak shalih yang
berdoa untuknya” (HR. Muslim).
Syarat penuntut ilmu : Apabila ada yang berbuat baik kepadamu
- Cerdas
Allah tidak memerintahkan nabi-nya maka balaslah dengan balasan yang setimpal.
- Lapang
meminta dada tambahan apa pun selain ilmu : Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka
- Bersabar
Allah berfirman: doakanlah dia hingga engkau memandang
- Bekal yang cukup telah mencukupi untuk membalas dengan
ي ِع ْل ًما
- Arahan َِوقُلْ َربِّ ِز ْدن
guru balasan yang setimpal.”
“Dan
- Waktu yangkatakanlah,‘Wahai
lama Rabb-ku,
tambahkanlah kepadaku ilmu“. (HR. Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod no.
Adab terhadap guru : 216, lihat as-Shohihah 254)
Maka setiap saya menemukan sebuah Fisikawan pada Masa Keemasan :
tulang putih, saya mengambilnya dan
- Ibn Haytham dan Kamera Obscura :
menulis di atasnya. Apabila sudah penuh
tulisannya, saya menaruhnya di dalam
botol yang sudah tua”