BRAND EQUITY

- Brand knowledge, lebih rinci dan meluas mengenai brand.

Orang akan cenderung membaca iklan/ informasi lebih seksama adisaat sudah
membeli/mempunyai barang tsb dengan mksd meyakini diri sendiri (psikologi)
- Brand Awareness, hanya sekedar tahu
1. Differential Effect, akan lebih menotice brand yang lebih familiar dan memiliki hubungan
dengan diri sendiri.
2. Brand knowledge, sebelum brand knowledge haruslah membuat brand awareness agar lebih
banyak orang yang mengetahui brand dan familiar dengan brand. (akan lebih efektif apabila
menggunakan fitur berbayar agar insight sosmed lebih efektif dan cepat)  konten sosial
media, iklan tv (dengan target yang harus didapatkan), dll.
3. Brand response to marketing,
- Choice of a brand : jika memiliki brand knowledge yang tinggi pasti memiliki perspektif
yang sangat bagus terkait brand tersebut.
- Recall of copy points from an ad : mengingat tag line dan iklan yang terkait brand tersebut.
- Response to a sales promotions : diskon, cashback, obral, sayembara dan kupon yang
diberikan brand terkait.
- Evaluations of a proposed brand extension : akan lebih mengenal dan menerima (produk
baru) dari brand terkait.
4. Brand Equity as a “Bridge”
Membangun kesan tertentu kepada konsumen.
5. Making a brand strong : brand knowledge
- Akan lebih memilih produk yang kita ketahui meskipun dua brand tersebut memiliki kelas
yang sama.
- Brandnya akan sangat diingat dikarenakan brand tersebut sangat diketahui.
- Brand knowledge dibangun dari brand awareness dan brand image.
6. Sources of brand equity.
- Brand Awareness (harus dapat dikenalkan dengan baik dan mencolok ) dibangun dari dua
hal yaitu :
1. Brand recognition (mengenal)
2. Brand recall (mengingat)
- Brand image : sesuatu yang disukai dan unik
7. Manfaat brand awareness yang tinggi.
- Learning adventeges : selalu diinget oleh konsumen.
- Consideration adventeges : dipilih dari antara beberapa brand dalam waktu yang singkat.
Brand yang terpikirkan hanyalah brand yang dikenal dan diketahui.
- Choice adventeges : digunakan karna terbiasa dan percaya kepada brand.
8. Brand awareness :
- Haruslah membuat calon konsumen terpampang terus menerus dengan brand kita (for
brand recognition)
9. Kesan tertentu (brand associations)
- Kita ingin menjadi apa dalam mengkonsumsi sebuah produk (keren, kekinian) kesan
sebuah produk itu harus diciptakan oleh pemilik brand.
10. 4 tahap dalam membangun brand
- brand meaning bagi si konsumen,
- menciptakan kesan.
- Loyalitas konsumen, paling mudah dipahami yaitu dengan FMCG (repeat buying)  tapi
perilaku yang sebenernya yaitu konsumen poligamus yaitu lebih dari satu brand (tetapi
tidak sembarangan/ tertentu) BRAND PENGGANTI/ SUBSITUSI BRAND.
- Mengukur loyalitas produk durable (produk yang dapat digunakan long term).
11. Customer ask of brand :
- Who are you? (brand identity – Personality brand) : brand yang match dengan konsumen.
- What are you? (Brand meaning) : jadi siapa saat konsumen memakai brand terkait.
- What about you? (brand response) : apa arti brand tersebut bagi konsumen.
- What about you and me? : keterikatan antara produk brand dengan si konsumen.
12. Brand Equity Pyramid :
- Salience : termasuk kategori apa brand tsb, dijual bukan karna bentuknya tetapi
meaningnya. (rolex, tetapi bukan kategori jam tangan tetapi menjadi symbol sebuah
kesuksesan)
- Performance : style, desain dll (disaat masuk Uniqlo memiliki tema basic, sedangkan h&m
lebih bervariasi)
- Imagery : kelompok pembeli brand tersebut itu apa? (dapat membentuk person image
disaat menggunakan brand terkait)
- Judgements : penilaian konsumen terhadap brand (quality, superiority, credibility)
- Feelings : perasaan yang dirasakan disaat menggunakan brand terkait. (safety, warm, self
respect, security)
- Resonance : attachment terhadap brand, mengikuti sebuah komunitas terkait brand,
loyalty.
13. Salience Dimension (Depth and Breadth brand)
- Suatu brand yang terpikirkan pertama kali apabila kita mendengar sebuah produk yang
terkait dengan brand tersebut.
14. Performance dimension
- Modelnya yang bagus, update dan keren.
15.