Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

HIPEREMESIS GRAVIDARIUM

Disusun Oleh :

1. Adji Mari Ramadan (S18215)


2. Ajeng Nur Safitri (S18216)
3. Devita Dewi Anggraini (S18225)
4. Dian Fitri Anna Ningsih (S18226)
5. Fika Nopia Sari (S18234)
6. Hesti Rahayu (S18236)
7. Indisa Nurul istiqomah (S18238)
8. Nef Unika (S18248)
9. Nis Septri Kumalasari (S18249)
10. Wafiq Faneisya Winingsih (S18264)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN & PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
A. Definisi
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-
hari karena umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti,
namun diperkirakan disebabkan oleh adanya peningkatan hormon
esterogen dan HCG (Hormon Chorinic Gonadothrophin) dalam
serum wanita. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah
yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Sehingga, pekerjaan
sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk
(Nadyah, 2013:38).

B. Etiologi
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti.Frekuensi kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan.Faktor-faktor
predisposisi yang dikemukakan (Rustam Mochtar, 2018).
1. Umumnya terjadi pada Primigravida, mola hidatidosa, diabetes
dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.
2. Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam
sirkulasi maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan
serta resitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan
– perubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu
respon dari jaringan ibu terhadap janin.
3. Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini.
Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai
ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar
terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian
kesukaran hidup.
4. Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.
C. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar
estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi
terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak
habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-
asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah.Muntah
menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium  dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan
berkurang.Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang
toksik.Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit,
dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung
(sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
D. Pathway

Peningkatan Menghambat Penuruna


Peningkatan
hormone ambang n pompa
tekanan
estrogen dan depolarisasi saraf pylorus
HCL
lambung
eritorik

Hiperemsis
Gravidarum

Reflek Kehilanagan
sebagian HCl Cairan
berlebih

Sensasi asam
Dehidrasi

Peningkatan Cairan eksta


tekanan gaster seluler dan
plasma

Nausea
Hipovolemia
E. Manifestasi klinis
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut
Hiperemesis  gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang
mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila
keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai Hiperemesis 
gravidarum. Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu:
1. Tingkatan I (ringan)
a) Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan
umum penderita
b) Ibu merasa lemah
c) Nafsu makan tidak ada
d) Berat badan menurun
e) Merasa nyeri pada epigastrium
f) Nadi meningkat sekitar 100 per menit
g) Tekanan darah menurun
h) Turgor kulit berkurang
i) Lidah mengering
j) Mata cekung

2. Tingkatan II (sendang)
a) Penderita tampak lebih lemah dan apatis
b) Turgor kulit mulai jelek
c) Lidah mengering dan tampak kotor
d) Nadi kecil dan cepat
e) Suhu badan naik (dehidrasi)
f) Mata mulai ikterik
g) Berat badan turun dan mata cekung
h) Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
i) Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria

3. Tingkatan III (berat)


a) Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen
sampai koma)
b) Dehidrasi hebat
c) Nadi kecil, cepat dan halus
d) Suhu badan meningkat dan tensi turun
e) Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal
dengan enselopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia
dan penurunan mental
f) Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati

F. Penatalaksanaan

1. Pemberian antiemetik
2. Dipuasakan selama masih muntah
3. Monitor intake dan output
4. Obat-obatan
Obat yang diberikan biasanya sedatif adalah fenobarbital, vitamin yang
dianjurkan vitamin B1, dan vitamin B6.
5. Isolasi
Penderita diberikan kamar yang tenang, tetapi cerah dan sirkulasi udara
yang baik, catat cairan yang keluar dan masuk.
6. Terapi psikologik
Penderita perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan
rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit
ini.
7. Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% sampai 10% dalam cairan garam fisiologik sebanyak
2-3 liter/hari.
G. Pemeriksaan Penunjang

 Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun


 Hemoglobin dan hematokrit menurun
 Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang  adanya protein
 Kadar vitamin dalam darah menurun
 BUN, non protein nitrogen, uric acid meningkat

H. Komplikasi

a. Dehidrasi
b. Ikterik
c. Takikardi
d. Alkalosis
e. Menarik diri, depresi
f. Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus,
diplopia, perubahan mental
g. Suhu tubuh meningkat

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a. Biodata / Identitas (nama pasien, jenis kelamin, umur, status perkawinan,
pekerjaan, alamat, pendidikan terakhir, tanggal masuk RS, nomor RM,
Diagnosis medis).
b. Riwayat kesehatan
- Keluhan Utama

- Riwayat penyakit sekarang


- Riwayat penyakit dahulu

- Riwayat penyakit keluarga

c. Pengkajian Pola fungsi Gordon


a) Pola Aktivitas-Latihan
b) Pola tidur-istirahat
d. Pemeriksaan Fisik
- Keaaan Umum
- Head to toe

I. Diagnose Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
pasien hyperemesis gravidarum adalah meliputi:
1. Nausea b.d kehamilan (D.0076)
2. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif (D.0023)
J. Intervensi
No Dx. Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
1 Nausea b.d Setelah dilakukan Manajemen Mual (I.03117)
kehamilan tindakan keperawatan 1. Monitor mual
(D.0076) selama 3x24jam 2. Kendalikan faktor
diharapkan Tingkat lingkungan penyebab
Nausa menurun dengan mual
kriteria hasil 3. Ajarkan penggunaan
(L.12111) : teknik nonfarmakologis
1. Keluhan mual untuk mengatasi mual
menurun 4. Kolaborasi pemberian
2. Perasaan ingin antiemetik
muntah
menurun
3. Frekuensi
menelan
menurun
2 Hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen Syok Hipovolemik
b.d kehilangan tindakan keperawatan (I.02050) :
cairan aktif selama 3x24jam 1. Monitor status cairan
(D.0023) diharapkan Status 2. Berikan posisi syok
Cairan membaik 3. Pertahankan jalan
dengan kriteria hasil nafas
(L.03028) : 4. Kolaborasi
1. Intake cairan pemberian infus
membaik cairan kristaloid 1-2
2. Turgor kulit pada dewasa
meningkat
3. Membran
mukosa
membaik

K. EVALUASI
Evaluasi terhadap pasien secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan
dalam :
1. Keluhan mual menurun
2. Perasaan ingin muntah menurun
3. Frekuensi menelan menurun
4. Intake cairan membaik
5. Turgor kulit meningkat
6. Membran mukosa membaik

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. R DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


ISTIRAHAT DAN TIDUR

DIRUANG PENYAKIT DALAM RS KUSUMA


Tgl/ Jam MRS : 21 JUNI 2020/ 08.00 WIB

Tanggal / jam pengkajian : 21 JUNI 2020/ 08.00 WIB

Metode pengkajian : autoanamesa Dan Auloanamesa

Diagnose medis :- Hipermesis Gra vidarum

No. Regristasi :12345678

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama klien : ny D
Jenis kelamin :perempuan
Alamat : solo
Umur : 30 Tahun
Agama : islam

Status Perkawinan : Sudah menikah


Pendidikan : sma
Pekerjaan : ibu rumah tangga

2. Identitas penanggung jawab

Nama klien : aji


Jenis kelamin :laki-laki
Alamat : solo
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : sma
Pekerjaan :-
Hubungan dengan klien : suami

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien Pasien mengeluh merasa mual muntah

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan mual muntah terus
menerus dan pasien mengatakaqn tidak mendapatkan haid selama 2
bulan. Darinhasil peneriksaan fisik didaptakan hasil turgor kulit
kering, pasien merasa lemas , mual dan muntah setiap kali berusaha
untuk minum, TD: 90/60 mmHg, N:82X/menit, RR: 23X/menit.
S:38◦c
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit Diabetes
Militus, Hipertensi atau penyakit menurun lainnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
dahulu yaitu hipertensi dan Diabetes

Genogram :

- -------------------------------------------------

N.N
Yd
--- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

KET:

: Laki- Laki

:perempuan

_______ : tinggal serumah

: pasien

III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Pasien mengatakan jika mengalami sakit ringan/ berat langsung berobat
kefasilitas kesehatan ( puskesmas/ rumah sakit)

2. Pola Aktifitas dan Latihan (Sebelum dan Selama Sakit)


Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

Kemampuan 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
perawatan diri

Makan/ minum √ √

Mandi √ √

Toileting √ √

Berpakaian √ √

Mobilitas ditempat tidur √ √

Berpindah √ √
Ambulasi/ ROM √ √

Ket:

0: mandiri, 1: dengan alat bantu, 2: dibantu orang lain , 3: dibantu orang


lain dan alat , 4: tergantung total

3. Pola istirahat dan tidur


No Keterangan Sebelum sakit Selama sakit
1 Jumlah tidur 1-2 jam / hari 1 jam / hari
siang
2 Jumlah tidur 7-8 jam /hari 5-6 jam / hari
malam
3 Penggunaan Tidak ada Tidak ada
obat tidur
4 Gangguan Tidak ada Kadang terbangun
tidur
5 Perasaan Nyaman Masih merasa mengatuk
waktu bangun dan lemas

4. Pola nutrisi metabolic


A. Pola nutrisi
No Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

1 Frekuensi 3x sehari 3x sehari

2 Jenis Nasi, lauk, sayur, air Nasi , lauk, sayur dan air
putih kadang kopi dan putih
jamu
3 Porsi 1 porsi habis Minum 1000 cc/hari,
makan 300 cc/hari

4 Keluhan Tidak ada Kurang nafsu makan

B. Pengkajian Nutrisi (ABCD)


a. antropometri 

bb:60

tb:155 cm

imt: 
berat badan(kg )
ting gi badan(m 2)

=
6o
¿¿

=
60
2.4025

= 24,973 Jadi IMT:


KEGEMUKAN

b : biomechanical  hb : 14,3 g/dl

leukosit :5,000/km darah

trombosit :199,000/km darah

c : clinical sign -

d : diet makanan habis 1 porsi penuh, tidak ada


pantangan makan
5. Pola eliminasi
a. BAB
No Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

1 Frekuensi 1x sehari Belum bab

2 Konsistensi Lunak -

3 Warna Normal (kuning -


kecoklatan)

4 Keluhan Tidak ada -

b. BAK
No Keterangan Sebelum sakit Selama sakit

1 Frekuensi 4-6 x sehari 3-6 x sehari

2 Jumlah 400- 900 ml/hari Urine hanya menetes


urine (sekitar 50 ml/hari)

3 Warna Kuning jernih Kuning agak keruh

4 Keluhan Tidak ada Kencing/BAK tidak


lancar

ANALISA KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN

Intake Output Analisa


a. Minuman : 250 cc a. Urine : 50 cc Intake :450 cc
b. Makanan : 200cc b. Feses : - Output : 50 cc
Total 450 cc Total 100 cc Balance +128
6. Pola kognitif dan perceptual
pasien mampu mengatakan keluhan keluhan keluhan yang pasien rasakan
pasien mengatakan mual dan muntah terus menerus dan pasien mampu
menjawab beberapa pertanyaan dari perawat

7. Pola konsep diri


a. Harga diri
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien selalu melakukan tugasnya
dan keluarga pun juga selalu menghargai dan menghormati semua
hasil yang diperoleh

b. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa ia ingin menjadi sosok istri yang baik ,
tetapi dengan kondisi saat ini pasien tidak bisa melakukan tugasnya
dengan baik.

c. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa pasien menyadari pasien seorang istri
dan, semua hal yang menimpa dirinya adalah kehendak tuhan. Dan
pasien ingin menjadi sosok istri yang baik.

d. Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa ia merasa tidak nyaman dengan merasa
sering mual dan muntah yang dirasakan dan merasa tidak percaya
diri.

e. Peran
Pasien mengatakan jika dirawat di rumah sakit, pasien tidak bisa
menyukupi kebutuhan dirumah

8. Pola koping
a. Masalah utama selama masuk RS (keuangan,dll)
Pasien tidak mengalami kesulitan dalam keuangan pada saat pasien
dirawat

b. Kehilangan/ perubahan yang terjadi sebelumnya


Pasien mengatakan mengalami perubahan ketika sakit ,pasien tidak
bisa menjalani kewajibanya menjadi istri yg baik

c. Pandangan terhadap masa depan


Pasien mengatakan sangat optimis dia akan segera sehat dan besok
boleh pulang dan bisa beraktifitas dengan baik lagi.

d. Koping mekanisme yang digunakan saat terjadinya masalah


Pasien mengatakan saat mengalami nyeri pasien selalu berdzikir dan
berdoa dan tidak lupa minum obat

9. Pola seksual-reproduksi
a. Masalah menstruasi
Pasien mengatakan tidak terjadi masalah saat menstruasi

b. Papsmear terakhir
Pasien mengatakan cuman sekali papsmear yaitu sebelum menikah

c. Perawatan payudara setiap bulan


d. Alat kontrasepsi yang digunakan
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontra sepsi

e. Apakah ada kesukaran dalam berhubungan seksual


Pasien mengatakan tidak mengalami kesukaran dalam berhubungan
seksual

f. Apakah penyakit sekarang menggangu fungsi seksual


Pasien mengatakan juka nyerunya timbul pasien tidak bisa
melakukan hubungan seksual dan suami memakluminya.
10. Pola peran hubungan
a. Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat
Pasien mengatakan bahwa hubungan pasien dengan suami dan
keluarganya sangat harmonis ,pasien juga aktif dalam lingkup
hubungan kemasyarakatan seperti kumpulan pkk

b. Apakah klien punya teman dekat


Pasien mengatakan mempunyai banyak teman dekat

c. Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan


Pasien mengatkan jika dia mengalami kesulitan orang yang
dipercaya untuk membantunya dalah keluarga terutama suaminya

d. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana


keterlibatan klien

Pasien mengatakan pasien saangat aktif di organisasi ibu ibu pkk di


desanya dan pasien menjadi bendahara disemua kegiatan yang ada.

11. Pola nilai dan kepercayaan


Pasien mengatakan pasien sangat percaya adanya tuhan. Pasien mengatakan dia
sebagai umat muslim dengan mempercayai bahwa pasien diberi sakit pasien pasti
akan sembuh dan sakitnyaadalah cara untuk menggugurkan dosanya. Pasien selalu
beribadah dengan keadaan apapun meskipun sakit, dosanya. Pasien selalu
beribadah dengan keadaan apapun meskipun sakit,

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. KeadaanUmum : lemah
a. Kesadaran :composmentis
b. Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : 90/60 mmHg.
2) Nadi
- Frekuensi : 82x/ menit
- Kekuatan: cepat
3) Pernafasan
- Frekuensi : 23x/menit ..
- Irama: normal ..
4) Suhu : 38◦c
2. Pemeriksaan
Head To Toe
a) Kepala
a. Bentuk dan ukuran kepala :simetris
b. pertumbuhan rambut :normal ,tidak ada alopesia
c. Kulit kepala :warna putih, tidak ada ketombe
b) Muka
1. Mata
• Kebersihan : mata bersih

• Fungsi penglihatan :normal.


• Palpebra : Tidak ada odem
• Konjungtiva : Tidak anemis
• Scelera : Tidak ikterik
• Pupil : Isokor
• Diameter ki/ka : ± 2 mm
• Reflek terhadarp cahaya : +/+
• Penggunaan alat bantu penglihatan : Tidak ada
2.. Hidung

Fungsi penghidung :masih berfungsi dengan normal


Sekret : tidak ada sekret
Nyeri sinus :tidak ada sinus
Polip : tidak ada polif
Napas Cuping hidung : napas normal
2. Mulut
- Kemampuan bicara :mampu berbicara .
- Keadaan bibir: tidak ada bibir sumbing
- Selaput mukosa : tidak ada sariawan
- Warna lidah : normal..
- Keadaan gigi : tidak ada gigi yang berlubang
Bau nafas : tidak bau napas
3. Gigi
-Jumlah : NORMAL
- - Kebersihan : gigi bersih
- Masalah : tidak ada masalah
4. Telinga
- Fungsi pendengaran :.tidak terdapat gangguan
pendengaran
- Bentuk :.simetris .
- Kebersihan :telinga bersih
- Serumen :tidak ada kotoran
- Nyeri telinga :.tidak ada nyeri terlinga

c) Leher
 Bentuk : simetris.
 Pembesaran tyroid :tidak ada pembesaran kalenjar
• Kelenjar getah bening :..tidak membengkak .
• Nyeri waktu menelan :.tidak nyeri .
d) Dada (thorax).
• Paru-paru

Inspeksi :bentuk dada simetris


Palpasi : vocal premitus kanan kiri sama

➢ Perkusi : sonor
➢ Auskultasi :tidak terdapat bunyi napas tambahan

• Jantung
➢ Inspeksi : ictus cardi sedikit tampak
➢ Palpasi : ic teraba
➢ Perkusi :suara redup
➢ Auskultasi :suara jantung normal

e) Abdomen
- Inspeksi :tidak terdapat lesi/luka
- Auskultasi : bising usus 18 x/ menit
- Perkusi :bunyi timpani
- Palpasi :tidak ada nyeri tekan dan dan tidak ada masa
f) Genetalia :tidak terdapat kelainan atau luka
g) Anus dan rektum : tidak ada hemoroid / wasir,
h) Ekstermitas
1. atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : 3  pergerakan aktif hanya
melawan gravitasi dan tidak
melawan tahanan.
ROM kanan dan kiri : Aktiv
Perubahan bentung tulang : Tidak ada
Pergerakan sendi bahu : Normal
Perabaan akral : Hangat
Piting edema : Normal, kembali <2 detik
Terpasang infuse : Ringer Laktat

2. Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : 3 pergerakan aktif hanya
melawan gravitasi dan tidak
melawan tahanan.
ROM kanan dan kiri : Aktiv
Perubahan bentuk tulang : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Perabaan akral : Hangat
Piting edema : Normal,<2 detik

i. Integumen : turgor kulit kering


V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. pemeriksaan laboratorium

Tanggal pemeriksaan : 21 juni 2020

Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan hasil

Hemoglobin 13,00-16.0 g/dL 16,1


>NORMAL
10^
Leukoait 5.0- 12.0 3,87 < normal
3/uL
10^
Trombosit 100-400 108 normal
3/uL
Hematocrit 35.0-49.0 % 52 > normal

10^
Eritrosit 4,0-5,20 4,7 Normal
6/uL

2. pemeriksaan diagnostic

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan


USG POSITIF
VI. TERAPI MEDIS

Hari/ Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi

Tanggal Kandungan

Menggantika
20 TPM Elektrolit n cairan yg
Cairan IV: infus RL hilang
21 juni 2020

B. ANALISA DATA
No Hari/ Data focus Masalah Etiologi Dx Ttd
tanggal keperawatan
1 Senin 21 Ds : Nausea Kehamilan Nausea √
juni 2020  Pasien berhubungan
mengatakan dengan
mual kehamilan
muntah (D.0076)
setiap ingin
minum
 Pasien
mengatakan
tidak haid
selama 2
bulan
Do :
 Pasien
tampak
pucat
Pasien
tampak lemas
2 Senin 21 Ds : Hipovole Kehilangan Hipovolemia √
juni 2020  Pasien mia cairan aktif b.d
mengatakan kehilangan
mual cairan aktif
muntah (D.0023)
terus
menerus.
Do :
 Turgor
kulit
pasien
tampak
kering
Td : 90/60
mmHg
N : 82x
/menit
S : 38℃

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif (D.0023)


2. Nausea berhubungan dengan kehamilan (D.0076)

INTERVENSI KEPERAWATAN

N Hari/ Dx kep Tujuan dan kriteria Intervensi Ttd


o tanggal hasil
1 Senin Hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen √
tindakan keperawatan Syok
21 juni b.d kehilangan
selama 3x24jam Hipovolemik
2020 cairan aktif diharapkan Status (I.02050) :
Cairan membaik O:
(D.0023)
dengan kriteria hasil  Monitor status
(L.03028) : cairan
- Intake cairan T:
membaik  Berikan posisi
- Turgor kulit syok
meningkat  Pertahankan
- Membran mukosa jalan nafas
membaik K:
 Kolaborasi
pemberian
infus cairan
kristaloid 1-2
pada dewasa
2 senin 21 Nausea Setelah dilakukan Manajemen √
tindakan keperawatan Mual (I.03117)
juni berhubungan
selama 3x24jam O;
2020 dengan diharapkan Tingkat  Monitor
Nausa menurun mual
kehamilan
dengan kriteria hasil T:
(D.0076) (L.12111) :  Kendalikan
- Keluhan mual faktor
menurun lingkungan
- Perasaan ingin penyebab
muntah menurun mual
- Frekuensi menelan E:
menurun  Ajarkan
penggunaan
teknik
nonfarmakol
ogis untuk
mengatasi
mual
K:
 Kolaborasi
pemberian
antiemetik
DAFTAR PUSTAKA

Nadyah, 2013. Kegawatdaruratan Neonatal, Anak dan Maternal. Makassar :


Alauddin University Press.

Jannah, 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : CV.Andi Offset.

Rahma Marlina dan Tita, “ Asuhan pada Ibu Hamil Trimester I dengan
Hiperemisis Gravidarum Tingkat I”,Jurnal Bidan, Vol 2, No 2,Juli 2016.
Indrayanti Triana,”Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Hiperemesis
Gravidarum di RSUD Dr.Drajat Prawinegara Kabupaten Serang Tahun 2017”,
Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jati.

Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia 2020. Diagnosa Keperawatan : Definisi


dan Indikator Diagnostik. Jakarta : PPNI.

Standar Luaran Keperawatan Indonesia, 2020, Standar Luaran Keperawatan


Tujuan dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta : PPNI.

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, 2020, Standar Intervensi


Keperawatan: Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta :PPNI.

Anda mungkin juga menyukai