Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
Lampiran 10
RUBRIK 7:DOPS (Direct Observed Procedural Skill )untuk
Pengkajian Fisik Keperawatan

PENGKAJIAN FISIK KEPERAWATAN


[ Direct Observed Procedural Skill Examination]
PENDAHULUAN
Ujian praktikum (DOPS) pada mata kuliah ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa
dalam melakukan pengkajian keperawatan, khususnya pemeriksaan fisik dasar dengan pendekatan
head to toe.Dalam ujian ini, mahasiswa akan dinilai kemampuan dalam melakukan pengkajian fisik
keperawatan dengan mengitegrasikan prinsip-prinsip dasar keselamatan pasien dan komunikasi
efektif, serta mendokumentasikan hasil pengkajian sesuai dengan aktivitas pengumpulan data yang
dilakukan. Ujian akan dilaksanakan sesuai jadwal (tentatif).

PERATURAN UJIAN
1) Seluruh peserta ujian telah memenuhi kehadiran untuk kegiatan praktikum sebanyak 100%.
2) Peserta ujian menggunakan pakaian sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Fakultas,
berpenampilan rapi, khusus untuk mahasiswi dengan rambut panjang wajib mengikat rambut
dengan rapi.
3) Peserta ujian wajib menggunakan jas laboratorium dengan identitas yang sesuai.
4) Setiap peserta ujian wajib membawa format evaluasi/penilaian dan format dokumentasi
(terlampir).
5) Peserta ujian menggunakan alas kaki yang sudah disediakan di rumah
6) Peserta ujian tidak membawa telepon seluler saat ujian berlangsung, jam tangan dan alat tulis
(ballpoint pen dan catatan kecil untuk menuliskan hasil-hasil pemeriksaan yang penting)
diperbolehkan disiapkan.
7) Peserta ujian tidak boleh mengunyah permen karet, membawa makanan ataupun minuman saat
ujian berlangsung.
8) Peserta ujian yang melakukan perbuatan tidak menyenangkan atau semacamnya akan dilaporkan
pada Koordinator Ujian untuk selanjutnya diproses hingga ke tingkat Prodi.
9) Nilai batas lulus ujian adalah 80 untuk penampilan prosedur pengkajian fisik. Untuk penilaian level
penampilan pada aspek keselamatan pasien digunakan Bondy’s Rating Scale (terlampir),
sehingga didapatkan dua (2) komponen penilaian dalam ujian ini.
ALUR PELAKSANAAN

REGISTRASI
Sebelum ujian, mahasiswa wajib melakukan kontrak waktu dengan penguji ( waktu pelaksanaan ujian
(hari/jam) serta pasien yang dilibatkan saat ujian. Apabila telah disepakati bersama maka penguji
berhak mengeluarkan jadwal ujian agar pelaksanaan dapat dilakukan dengan maksimal.

PELAKSANAAN
Peserta melakukan pemeriksaan fisik pada pasien selama 30 menit. Penguji akan memberikan
peringatan pada 5 menit terakhir waktu pelaksanaan ujian. Penilaian oleh penguji menggunakan format
evaluasi/penilaian (terlampir) dan penguji WAJIB memberitahukan pada peserta sebelum memulai
penilaian apakah urutan prosedur yang diinginkan penguji sesuai format ATAU boleh tidak berurutan
sesuai format tetapi prinsip-prinsip pemeriksaan dipenuhi. Untuk komponen keselamatan pasien,
penilaian difokuskan pada pelaksanaan 5 momen higiene tangan, penggunaan APD sesuai kebutuhan,
perhatian pada keamanan pasien, lingkungan, dan keselamatan dalam bekerja.

DOKUMENTASI
Setelah setiap pasangan peserta melakukan pemeriksaan, akan diberikan waktu selama 15 menit
untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada format dokumentasi (terlampir). Dokumentasi
dikumpulkan kepada penguji melalui media yang telah disepakati (whattapps atau email).

REMEDIASI
Remediasi dapat dilakukan waktunya sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan penguji .
Remedial disampaikan setelah pelaksanaan ujian apabila tidak memenuhi batas minimal nilai lulus
yaitu 80.
NILAI: NAMA :
NPM :

FORMAT EVALUASI PENGKAJIAN FISIK KEPERAWATAN

NO. PROSEDUR SKALA KET.


PENAMPILAN
0 1 2
A. PERSIAPAN
1. Persiapan Alat : kelengkapan sesuai kebutuhan pemeriksaan
2. Persiapan Klien:
- Mengucapkan salam & memperkenalkan diri
- Melakukan anamnesis dan mengidentifikasi keluhan utama
- Menjelaskan tujuan pemeriksaan
- Menjelaskan prosedur pemeriksaan & kerjasama yang dibutuhkan
dari klien
- Menjaga privasi klien
- Memposisikan pasien senyaman mungkin
3. Persiapan lingkungan:
- Pencahayaan cukup
- Ruangan tenang
- Memperhatikan keamanan lingkungan
4. Persiapan perawat:
- Mencuci tangan, gunakan APD yang sesuai
SKOR SUBTOTAL (Maks 22)
B. PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM &TANDA-TANDA VITAL
1. Mengobservasi penampilan umum (mis. tingkat kesadaran, kesulitan
bernapas, napas dangkal, batuk, hygiene dan cara berpakaian, warna
kulit, struktur tubuh dan mobilitas, ekspresi wajah, mood, dan
kemampuan berbicara)
2, Melakukan pemeriksaan antropometri (TB, BB, TLK, LLA) [mana yang
aplikabel sesuai ketersediaan alat]
2. Mengukur tekanan darah:
- Mengukur dengan teknik yang benar
- Hasil pemeriksaan benar
3. Mengukur suhu:
- Mengukur dengan teknik yang benar
- Hasil pemeriksaan benar
4. Mengukur denyut nadi:
- Mengukur dengan teknik yang benar
- Hasil pemeriksaan benar (irama, frekuensi, kekuatan nadi)
5. Mengukur pernapasan:
- Mengukur dengan teknik yang benar
- Hasil pemeriksaan benar (irama, frekuensi, kedalaman)
SKOR SUBTOTAL (Maks 20)
C. PEMERIKSAAN KULIT
1. Inspeksi : warna, kebersihan, keutuhan kulit
2. Palpasi : tekstur, kelembaban, turgor, suhu, edema
3. Sekuensi
4. Hasil pemeriksaan benar
SKOR SUBTOTAL (Maks 8)
D. PEMERIKSAAN KEPALA
1. Regio Kepala: Inspeksi, Palpasi (Rambut, Bentuk & Ukuran, Arteri
temporal)
2. Regio Wajah: Inspeksi, Palpasi (Simetri, Warna Kulit, Pergerakan Otot
Wajah: volunter – involunter (N VII, N V:masseter), Sensasi (NV),
Edema, Nyeri tekan)
3. Regio Mata:
- Memeriksa struktur & fungsi mata bagian luar: alis, bulu mata,
kelopak mata, konjungtiva
- Memeriksa struktur & fungsi mata bagian dalam: kornea:
kejernihan, Blinking Reflex/N V; iris;, pupil: PERRLA/N II &III
- Memeriksa Visus (ketajaman penglihatan): Snellen Chart[skip], bisa
digantikan dengan meminta pasien membaca beberapa kalimat dari
koran atau majalah
- Memeriksa Ketajaman Warna: Ishihara’s Test[skip]
- Memeriksa Lapang Pandang: Test Konfrontasi
- Memeriksa fungsi otot okuler: Corneal Light reflex  Cover-
Uncover Test, 6 Gerakan Bola Mata (N III, IV, VI)
4. Regio Telinga:
- Memeriksa telinga bagian luar: posisi, bentuk, ukuran, warna (sama
dg kulit muka), kebersihan, bau, edema, nodus limfatikus
- Memeriksa telinga bagian tengah dan dalam dengan otoskop:
warna, kebersihan, keutuhan, bau, Membran Timpani: Refleks
Cahaya
- Memeriksa ketajaman pendengaran (N VIII): Tes Bisik (jarak 60
cm), Tes Weber, Tes Rinne
5. Regio Hidung:
- Memeriksa hidung bagian luar: simetri, adanya lesi atau inflamasi
- Memeriksa saluran hidung: kepatenan jalan napas, kelembaban,
mukosa, sekresi, lesi, edema
- Memeriksa area sinus (palpasi)
- Memeriksa fungsi penciuman (N I) dg mata tertutup[skip]
6. Regio Mulut dan Tenggorokan:
- Memeriksa warna & kelembaban mukosa bibir
- Memeriksa rongga mulut: warna & kelembaban mukosa,
kebersihan, jumlah & kondisi gigi, karakteristik permukaan lidah
- Memeriksa fungsi N XII: gerakan lidah, kemampuan melawan
tekanan spatula dengan lidah
- Memeriksa fungsi N VII & IX: pengecapan[skip]
- Memeriksa faring: mukosa, uvula, tonsil: ukuran, warna, eksudat
- Memeriksa fungsi N X: gerakan uvula, refleks menelan
7. Sekuensi
8. Kelengkapan pemeriksaan
9. Teknik pemeriksaan dilakukan dengan benar
10. Hasil pemeriksaan benar
SKOR SUBTOTAL (Maks 44)
E. PEMERIKSAAN LEHER
1. Memeriksa kesimetrisan leher, deviasi trakhea
2. Memeriksa ROM leher: fleksi, ekstensi, rotasi
3. Memeriksa fungsi N XI: menilai kekuatan otot dengan memberikan
tahanan pada gerakan kepala ke kiri dan ke kanan
4. Memeriksa pembesaran nodus limfatikus dan kelenjar ludah
5. Memeriksa kelenjar tiroid
6. Memeriksa pulsasi karotis: frekuensi, kekuatan, simetri
7. Memeriksa perkiraan JVP
8. Sekuensi
9. Kelengkapan pemeriksaan
10. Teknik pemeriksaan dilakukan dengan benar
11. Hasil pemeriksaan benar
SKOR SUBTOTAL (Maks 22)
F. PEMERIKSAAN DADA
1. Memeriksa bentuk dan kesimetrisan dada : anterior kiri-kanan: ,
posterior: prosesus spinosus lurus dan posisi skapula simetris,
payudara: posisi, simetri, kulit dan kontur
2. Memeriksa kekuatan otot trapezius: fungsi N XI
3. Memeriksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas (anterolateral
dan posterior/setinggi T9 atau T 10)
4. Melakukan palpasi dada: mengkaji Tactile Fremitus (anterior dan
posterior) pada kedua sisi dada, palpasi PMI, palpasi payudara: nodus
limfatikus, benjolan
5. Melakukan perkusi dada: memeriksa suara resonans paru pada kedua
sisi dengan perkusi (anterior, posterior), perkusi batas jantung
6. Melakukan auskultasi dada: suara napas (bronkial, bronkovesikuler,
vesikuler, suara napas tambahan merata pada kedua sisi dada),
auskultasi denyut jantung apikal, auskultasi bunyi jantung pada area
aortik, pulmonik, mitral, dan trikuspidalis
7. Sekuensi
8. Kelengkapan pemeriksaan
9. Teknik pemeriksaan dilakukan dengan benar
10. Hasil pemeriksaan benar
SKOR SUBTOTAL (Maks 20)
G. PEMERIKSAAN ABDOMEN
1. Mengkaji bentuk abdomen, warna kulit, adanya lesi
2. Melakukan auskultasi bising usus (hitung frekuensi)
3. Melakukan palpasi abdomen pada 4 kuadran: tekstur, kekakuan,
massa, nyeri tekan/lepas (Perhatikan teknik Palpasi Dalam pada
daerah Hepar, Splen, dan Ginjal [ballottement])
4. Melakukan perkusi abdomen pada 4 kuadran (perhatikan suara
timpani dan dullness), pemeriksaan liver span, nyeri ketok CVA
5. Sekuensi
6. Kelengkapan pemeriksaan
7. Teknik pemeriksaan dilakukan dengan benar
8. Hasil pemeriksaan benar
SKOR SUBTOTAL (Maks 16)
H. PEMERIKSAAN EKSTREMITAS
1. Memeriksa warna & keutuhan kulit, kelengkapan-ukuran-kontur
ekstremitas atas & bawah serta persendiannya
2. Melakukan palpasi pada ekstremitas atas dan bawah: suhu akral,
nyeri, raba sendi, CRT
3. Memeriksa Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah
4. Memeriksa ROM ekstremitas atas dan bawah: perhatikan
keterbatasan gerak atau nyeri
5. Memeriksa refleks tendon dalam: biseps, triseps, brakhioradialis,
patella, achilles
6. Melakukan pemeriksaan Homann’s Sign dan Refleks Babinski pada
ekstremitas bawah
7. Sekuensi
8. Kelengkapan pemeriksaan
9. Teknik pemeriksaan dilakukan dengan benar
10. Hasil pemeriksaan benar
SKOR SUBTOTAL (Maks 20)
I. PEMERIKSAAN GENITALIA DAN ANUS
1. Menanyakan keluhan daerah genital, BAB, BAK, dismenore
2. Menanyakan praktik higiene genital dan anal
3. Wanita: menanyakan siklus menstruasi
4. Sekuensi
5. Teknik pemeriksaan dilakukan dengan benar
6. Hasil pemeriksaan benar
SKOR SUBTOTAL (Maks 12)
J. EVALUASI & TERMINASI
1. Memperhatikan respons klien selama dan sesudah tindakan
2. Membantu klien memilih posisi yang nyaman
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada klien sesuai kebutuhan
4. Melakukan terminasi interaksi dan mengucapkan salam
5. Membereskan peralatan
6. Mencuci tangan
SKOR SUBTOTAL (Maks 12)
K. DOKUMENTASI
1. Mencantumkan identitas pasien dengan jelas dan benar
2. Mencatat semua data hasil pemeriksaan dengan jelas dan mudah
dibaca
3. Mencoret tulisan yang salah disertai paraf perawat
4. Mencantumkan nama jelas dan tandatangan perawat yang melakukan
pemeriksaan
5. Menggunakan tinta/ballpoint untuk mencatat
SKOR SUBTOTAL (Maks 10)
TOTAL SKOR yang diperoleh

KET: 0 : tidak dilakukan/salah


1 : dilakukan, tetapi tidak adekuat
2 : dilakukan dengan adekuat

Nilai : [skor yang diperoleh/206] x 100

Batas lulus: 80
, 2021
EVALUATOR,

( )
Panduan Penilaian (Skoring) dengan BRS (BONDY’S RATING SCALE)
BRS merupakan instrumen yang digunakan untuk menilai kompetensi mahasiswa dalam melakukan
keterampilan klinis secara aman, akurat dan memuaskan (nilai ujian praktikum keselamatan
pasien). Skala ini mengevaluasi sejauhmana tingkat bantuan yang diperlukan dalam menguasai
keterampilan klinis tertentu (Rebeiro dkk., 2015).
Nilai :
Nama mahasiswa :
NPM :

SKALA SKOR STANDAR PROSEDUR KUALITAS TINGKAT


INDIKATOR PENAMPILAN BANTUAN
YANG
DIPERLUKAN
Mandiri 5 Aman Terampil Tidak
Akurat Percaya membutuhkan
Dapat mencapai hasil yang diri arahan
diharapkan Tepat
Perilaku sesuai dengan konteks

Dengan 4 Aman Terampil Sewaktu-waktu


pengawasan Akurat Percaya membutuhkan
Dapat mencapai hasil yang Diri arahan
diharapkan Cukup
Perilaku sesuai dengan konteks tepat

Dengan 3 Aman Terampil Sering


bantuan Akurat melakukan membutuhkan
Dapat mencapai sebagian besar sebagianbesar petunjuk verbal
hasil yang diharapkan langkahapabila danfisik selain
Perilaku secara umum sesuai dibantu arahanyang
dengan konteks mendukung

Marjinal 2 Aman hanya jika diarahkan Belum Terus-menerus


Tidaksepenuhnya akurat terampil membutuhkan
Tidak sepenuhnya dapat Belum arahan secara
mencapaihasil yang diharapkan efisien verbal dan fisik

Dependen 1 Tidak aman Belum terampil Terus-menerus


Belum mampu menunjukkan Belum mampu membutuhkan
perilaku yangdiharapkan menunjukkan petunjuk nyata
Perilaku belum sesuai konteks perilaku/ secara verbal dan
prosedur yang fisik
diharapkan
X 0 Tidak diobservasi

NILAI: (Skor: 5) x 100


FORMAT DOKUMENTASI (untuk Pengkajian Fisik Keperawatan)

A. Identitas Pasien B. Keluhan Utama:


Nama :
No. Medical : C. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Record
Penanggungjawab
Pasien
Tanggal :
pengkajian
D. Pemeriksaan Fisik:

1. Penampilan Umum

2. Status Antropometri

D. Pemeriksaan Fisik (lanjutan):


3. Tanda-tanda Vital

4. KULIT

5. KEPALA

5. LEHER

9|DOPS_KDKP/Ganjil 2021
7. ABDOMEN

6. DADA

9. GENITALIA & ANUS

8. EKSTREMITAS

10 | D O P S _ K D K P / G a n j i l 2 0 2 1
…………, 2021
Nama Jelas Pemeriksa & Paraf/Tanda tangan
NAMA PENGUJI:

11 | D O P S _ K D K P / G a n j i l 2 0 2 1

Anda mungkin juga menyukai