2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penyusun
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Makalah berjudul “Al Qur’anul Karim” disusun untuk memenuhi tugas mata
menyampaikan terima kasih kepada Ibu Mutahharah, S.Pd.I., M.Pd.I. sebagai dosen
makalah ini, namun penyusun menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasanya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya makalah ini. Kiranya isi makalah ini
Penyusun
Daftar Isi
Hal
Halaman Judul ....................................................................................................................... i
Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Qur’anul karim merupakan firman Allah dan wahyu yang diberikan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam, yang apabila kita membacanya akan menjadi sebuah
nilai ibadah yang bernilai kebaikan untuk kita sendiri yang membacanya. Kata kalam yang
merupakan definisi dari alquran merupakan sebuah kelompok yang dapat mencakup keseluruhan
jenis kalam, dan merupakan penyandaran kepada Allah yang menjadikan Alquran sebagai
Kalamullah yang menujukan secara khusus bahwa Alquran merupakan firman Allah, bukan kalam
manusia maupun kalam Jin.1 Umat Islam di seluruh dunia meyakini bahwa Alquran merupakan
petunjuk bagi kehidupan (Way of life). Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk selalu
mengamalkan Alquran dalam kehidupan seharihari, dengan demikian kita akan memperoleh
kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang di angkat
adalah :
1. Menjelaskan pengertian Al Qur’anul Karim
2. Menjelaskan keutamaan Al Qur’an
3. Menjelaskan adab tilawatil Qur’an
4. Menjelaskan asbabun nuzul
5. Menjelaskan hikmah diturunkannya Al Qur’an
C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas yang telah diuraikan, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah :
PEMBAHASAN
Secara Istilah: Para ulama menyebutkan definisi Qur’an yang mendekati maknanya
dan membedakannya dari yang lain,
القرآن هو كﻼم ﷲ المنزل علﻰ ﻣﺤمﺪ عليه السﻼم المتعﺒﺪ بتﻼوﺗه
“Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhamad saw. Yang
pembacanya merupakan suatu ibadah”.
Al Qur'anul karim adalah wahyu Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW
untuk menjadi pedoman petunjuk dan sebagai sumber pertama hukum islam. Karena itu
manusia terutama islam harus berusaha untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
al qur'an. Mengingat al qur'an itu bahasa arab sedangkan semua orang tidak sama kemampuan
intelektualnya dan ilmu pengetahuannya, maka perlu bantuan antara satu dengan lainnya agar
bisa sama sama memahami ajaran al qur'an. Oleh karena para ulama dan cendikiawan islam
terdorong oleh rasa tanggung jawabnya untuk menyebarkan ajaran al qur'an kepada umat,
khususnya pada umat islam, maka mereka berusaha untuk menafsirkan / menterjemahkannya
ke dalam bahasan lain yang diperlukan oleh umat tersebut.
Tafsir dan terjemah ala qur'an sangat berguna bagi umat islam, terutama bagi umat islam
non arab yang tidak atau belum menguasai bahasa arab dan kurang mengerti ajaran agama
islam. Perbedaan tafsir dan terjemah al qur'an terletak pada pengertian tapi pada hakekatnya
sama sama untuk memahami dan menggali isi kandungan al qur'an agar dimengerti maksud dan
tujuannya. Dilarang menerjemahkan al qur'an tanpa memperhatikan susunan kata dan rahasia
sastra, dan tiada larangan menerjemahkan al qur'an dengan memperhatikan susunan kata dan
rahasia sastra, yang demikian itu berarti menggubah atau mengganti redaksi al qur'an.
Kedudukan terjemah tidak sama dengan kedudukan al qur'an baik pada hakekatnya atau
hukumnya. Kedudukan terjemah al qur'an adalah identik dengan kedudukan tafsir baik dari segi
hukumnya maupun hakekatnya. Dalam menafsirkan dan menterjemahkan al qur'an
memerlukan keahlian khusus, menguasai ilmu agama islam dan menguasai bahasa dengan
sempurna dan memiliki ilmu pengetahuan umum yang relevan dengan ayat ayat yang
ditafsirkan/yang diterjemahkan, menguasai bahasa kitab yang akan diterjemahkan dan
menguasai bahasa yang ditulis.
B. Keutamaan Al Qur’an
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia
akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,”
(HR. Ahmad). Hari Kiamat merupakan sebuah kepastian yang akan datang. Kita tidak pernah
tahu kapan hari kiamat tersebut, bagaimana keadaan kita saat terjadinya, dan apa saja amal yang
sudah kita bawa untuk menghindarkan diri dari siksaan pedih di akhirat nanti. Jika dosa-dosa
kita aman banyak, tentu jaminan neraka jahannam sudah di pelupuk mata. Namun, sebaliknya
jika pahala dan amal kebajikan yang sangat banyak, meskipun hari kiamat tiba, kita sudah siap
karena ganjalannya Surga. Salah satu keutamaan dari membaca Al Qur’an sebagaimana sabda
Rosulullah adalah memberikan syafa’at ketika hari kiamat tiba. Al Quran bisa menjadi saksi di
depan Allah bahwasannya ketika hidup di dunia, kita sering membacanya. Tentunya itu bisa
menjadi penolong agar itu terbebas dari siksaan yang pedih.
1. Membersihkan Mulut
Sebelum membaca Al-Quran ada baiknya membersihkan mulut terlebih dahulu agar
nafas lebih segar. Membersihkan mulut bisa dilakukan dengan cara bersiwak atau melakukan
gosok gigi.
2. Bersuci
Sebelum membaca Al-Quran juga dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan wudhu agar
kita bersih dan suci saat memegang Al-Quran. Namun ini tidak berlaku bagi kita yang membaca
Al – Quran melalui smartphone. Karena yang dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu adalah
mereka yang membaca Al – Quran melalui mushaf.
3. Menghadap Kiblat
Ada baiknya bagi kita saat ingin membaca Al – Quran adalah dengan menghadap kiblat.
Sekalipun kita tidak sedang lagi shalat, namun diusahakan untuk mencari kiblat dan membaca
dengan menghadapnya.
4. Mengucapkan Taawudz
Ucapan Taawudz sebelum mengucap lafadz basmallah merupakan adab tilawah Al – Quran
yang baik. Terdapat banyak kebaikan dalam lafal Taawudz, salah satu diantaranya adalah kita
sedang memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT dan semoga Allah SWT
mendengarkannya.
5. Membaca Basmallah
Selain Taawudz, Basmallah juga merupakan bagian dari adab tilawah Al – Quran. Kita
dianjurkan membaca Basmallah disetiap awal surah kecuali saat membaca surah At –Taubah.
Mengapa? Dari sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, penjelasan
mengenai mengapa tidak dibacakan lafadz basmalah dalam surat At – Taubah adalah dikarenakan
Basmalah adalah lafadz penuh rahmat Allah SWT, penuh kedamaian dan keamanan. Arti ini
bertolak belakang dengan surat At – Taubah yang berisikan seruan kepada orang musyrikin,
dimana Allah SWT dan Rasulullah SAW memusuhi dan menentang mereka.
6. Merenungkan Maknanya
Saat kita sudah mulai membacanya, ada baiknya membaca dalam kondisi tenang dan
khusyu, serta merenungi makna – makna dari lafadz Ayat Al – Quran yang telah kita baca
tersebut. Hal ini tertulis dalam Quran surah An – Nissa ayat 82 yang berbunyi:
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari
sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
7. Menangis ketika Membaca Al –Quran
Ada baiknya disaat kita membaca Al – Quran, dan merenungkan lafadznya , kita tenggelam
dan menangis membayangkan betapa Allah SWT menyayangi kita hingga menurunkan Al –
Quran sebagai pedoman hidup kita agar kita tidak lalai dengan perintahNya.
atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
D. Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul artinya diambil dari bahasa Arab. Di mana asbabun nuzul artinya adalah
sebab-sebab turunnya dalam hal ini yang dimaksudkan adalah ayat Alquran. Sementara itu,
asbabun nuzul artinya juga termasuk dari latar belakang atau sebab-sebab turunnya surat atau
ayat Alquran. Pasalnya setiap ayat Alquran memiliki latar belakang sebab turunnya ayat tersebut
dari Allah SWT untuk Rasulullah SAW sampaikan kepada umatnya. Ada beberapa bentuk
asbabun nuzul, misalnya saja mengandung kisah-kisah Nabi, peristiwa atau kejadian tertentu,
ataupun berawal dari sebuah pertanyaan sahabat Nabi atau seseorang yang hidup di zaman
Rasulullah SAW. Sehingga dengan adanya asbabun nuzul tersebut bisa menjawab apa yang
hendak dicari dengan diturunkannya ayat Alquran. Itulah asbabun nuzul artinya yang merupakan
sebab-sebab turunnya ayat Alquran. Karena itu bisa jadi turunnya ayat Alquran terjadi karena
beberapa hal baik sebuah peristiwa, kisah tertentu, atau pertanyaan sahabat Nabi.
4. Memperkuat Bukti dan Keyakinan Bahwa Al Qur’an Adalah Benar dari Allah SWT
Walaupun Al-Qur-an turun secara berangsur-angsur dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari dan
dengan banyak sekali perselisihan serta ujian dari kaum kafir atau musyrik. Akan tetapi secara
keseluruhan terdapat keserasian di antara satu bagian al-Qur-an dengan bagian lainnya. Hal ini
tentunya hanya dapat dilakukan Allah yang Maha Bijaksana.
5. Mempermudah dalam Menghafal Serta Memahami Al-Qur’an
Dengan Al-Qur’an diturunkan secara bertahap, tentu hal ini akan mempermudah umat muslim
dalam membaca serta menghafal tulisan. Karena tidak semua masyarakat Arab saat itu pandai
membaca dan menulis, sehingga pengetahuan mereka adalah daya hafalan dan ingatan. Pada saat
itu Nabi Muhammad SAW memberi petunjuk kepada para sahabatnya untuk mempelajari dan
menghafalkan setiap ayat-ayat Al-Qur’an yang turun agar tidak ada yang terlewatkan. Terlebih,
ketika ayat itu turun dengan latar belakang peristiwa tertentu atau yang biasa disebut Asbabun
Nuzul, maka semakin kuatlah pemahaman dan ingatan para sahabat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al Qur'anul karim adalah wahyu Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW
untuk menjadi pedoman petunjuk dan sebagai sumber pertama hukum islam. Karena itu
manusia terutama islam harus berusaha untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
al qur'an. Salah satu keutamaan dari membaca Al Qur’an sebagaimana sabda Rosulullah adalah
memberikan syafa’at ketika hari kiamat tiba. Al Quran bisa menjadi saksi di depan Allah
bahwasannya ketika hidup di dunia, kita sering membacanya. Tentunya itu bisa menjadi
penolong agar itu terbebas dari siksaan yang pedih. Dengan berbagai kemuliaan Al – Quran,
kita sebagai umat muslim harus meyakini bahwa Al-Quran adalah sebaik baik pedoman kita
untuk menuntun kita menuju syurgaNya Allah SWT di hari akhir nanti.
Asbabun nuzul artinya diambil dari bahasa Arab. Di mana asbabun nuzul artinya adalah
sebab-sebab turunnya dalam hal ini yang dimaksudkan adalah ayat Alquran. Sementara itu,
asbabun nuzul artinya juga termasuk dari latar belakang atau sebab-sebab turunnya surat atau
ayat Alquran. Pasalnya setiap ayat Alquran memiliki latar belakang sebab turunnya ayat
tersebut dari Allah SWT untuk Rasulullah SAW sampaikan kepada umatnya.
Sebagai pedoman hidup untuk umat manusia, hikmah diturunkannya Al-quran adalah
untuk menjadi petunjuk manusia selama hidup di dunia dan agar selamat di akhirat. Allah SWT
menurunkan Al-quran secara bertahap. Proses penurunan wahyu yang bertahap dan tidak
sekaligus ini memiliki hikmah agar penetapan hukum Islam mudah diterima, dihapal, dan
dimengerti.
B. Saran
Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulis rasa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan yang diharapkan, karena masih banyak kekurangan dan kelemahan. Maka dari itu,
guna menyempurnakan hasil karya tulisan ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun penyempurnaan makalah ini bagi para pembaca. Dan akhirnya penulis
mengucapkan ucapan rasa syukur kepada Allah dan Rasul-Nya, karena berkat taufik dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://ulumulislam.blogspot.com/2014/05/pengertian-dan-kedudukan-alquranul-karim.html
https://tarbawiyah.com/al-quranul-karim/
http://digilib.uinsby.ac.id/14644/2/Abstrak.pdf
https://muslim.or.id/9030-keutamaan-keutamaan-al-quran.html
https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/adab-tilawatil-quran
https://plus.kapanlagi.com/asbabun-nuzul-artinya-sebab-sebab-turunnya-ayat-alquran-ketahui-
fungsinya-154c4d.html
https://tirto.id/sejarah-al-quran-isi-pokok-keistimewaan-dan-hikmah-diturunkannya-gcev
https://zakat.or.id/hikmah-turunnya-al-quran-secara-berangsur-angsur/