KELOMPOK 6
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunian-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah Tinjauan Perpajakan PPN
dan PPH ini dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Perpajakan. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Timotius Kambu selaku dosen mata kuliah Perpajakan. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
guna perbaikan di masa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................................16
PENUTUP........................................................................................................................................16
KESIMPULAN.................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PPN adalah pajak tidak langsung PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan
atas ”konsumsi barang atau jasa” (General Indirect Tax on Consumption). PPN sebagai pajak
objektif Sebagai pajak objektif, timbulnya kewajiban untuk membayar PPN ditentukan oleh
adanya objek pajak. PPN sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri Sebagai pajak atas
konsumsi umum dalam negeri, PPN hanya dikenakan atas Konsumsi Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak yang dilakukan di dalam negeri.
Pajak adalah Kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Sedang pajak Penghasilan adalah pajak yang dibebankan kepada
penghasilan perorangan , perusahaan atau badan hukum lainnya. Pajak penghasilan bisa
diberlakukan secara progresif, proposional, atau regresif. Pajak Penghasilan merupakan pajak
yang dipungut kepada objek pajak atas penghasilan yang diperolehnya. PPh akan selalu
dikenakan terhadap orang atau badan usaha selaku wajib pajak yang memperoleh
penghasilan. Setiap perusahaan jasa maupun non jasa sebagai wajib pajak diwajibkan untuk
membayar pajak. Bagi perusahaan , pajak merupakan sumber pengeluaran tanpa adanya
imbalan langsung untuk perusahaan tersebut. Sehingga biasanya banyak perusahaan
melakukan upaya untuk membayar pajak terutangnya sekecil mungkin selama hal tersebut
memungkinkan.Untuk itu penulis akan membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan
pajak penghasilan.
B. RUMUSAN MASALAH
PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan atas “konsumsi barang atau jasa”
(General Indirect Tax on Consumption).
Sebagai pajak objektif, timbulnya kewajiban untuk membayar PPN ditentukan oleh
adanya objek pajak.
Sebagai pajak atas konsumsi umum dalam negeri, PPN hanya dikenakan atas
Konsumsi Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang dilakukan di dalam
negeri.
a. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;
b. Impor Barang Kena Pajak;
c. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;
d. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean;
e. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
atau
f. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
g. Ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud oleh pengusaha kena pajak
h. Ekspor Jasa Kena Pajak oleh pengusaha kena pajak
1. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari
sumbernya, meliputi:
a. minyak mentah.
b. Gas bumi
c. Panas bumi.
d. Pasir dan kerikil
e. Batu bara sebelum diproses menjadi briket batu bara .
f. bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta
bijih bauksit.
g. Barang hasil pertambangan dan pengeboran lainya yang diambil langsung
dari sumbernya.
2. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, yaitu sebagai
berikut:
1) Segala jenis beras dan gabah, seperti berats putih, beras merah, beras ketan
hitam atau beras ketan puth dalam bentuk:
2) Segala jenis jagung, seperti jagung putih, jagung kuning, jagung kuning,
jagung kuning kemerahan atau popcorn (jagung brondong), dalam bentuk:
a. Empulur sagu
b. Tepung, tepung kasar dan bubuk dari sagu
4) Segala jenis kedelai, seperti kedelai putih, kedelai hijau, kedelai kuning atau
kedelai hitam dalam bentuk pecah atau utuh.
5) Garam baik yang beryodium maupun tidak beryodium termasuk:
a. Garam meja;
b. Garam dalam bentuk curah atau kemasan 50 kg atau lebih, dengan kadar
Na CL 94,7 % (dry basis)
c. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,
warung, dan sejenisnya.
1. Pengusaha
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
lingkungan perusahaan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa atau memanfaatkan jasa dari
luar daerah pabean.
Pengusaha adalah pengusaha yang mengekspor BKP yang telah dikukuhkan sebagai
PKP.
3. Pengusaha kecil
Pengusaha kecil adalah pengusaha yang dalam satu tahun buku melakukan
penyerahan:
a. BKP dengan jumlah peredaran bruto tidak lebih dari Rp 240.000.000,00
4. Hubungan istimewa
2) Penguasaan manajemen
Pengusaha yang satu menguasai pengusaha lainnya atau dua atau lebih pengusaha
berada di bawah penguasaan pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak
langsung.
3) Hubungan kekeluargaan
Pajak Penghasilan (PPh) adalah Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan
atas Penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut
dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima
atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan (PPh) disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang
diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenai pajak untuk
penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau
berakhir dalam tahun pajak.
Pajak Penghasilan merupakan jenis pajak subjektif yang kewajiban pajaknya melekat
pada Subjek Pajak yang bersangkutan, artinya kewajiban pajak tersebut dimaksudkan untuk
tidak dilimpahkan kepada Subjek Pajak lainnya. Oleh karena itu dalam rangka memberikan
kepastian hukum, penentuan saat mulai dan berakhirnya kewajiban pajak subjektif menjadi
penting.
yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
yaitu warisan dari seseorang yang sudah meninggal dan belum dibagi tetapi
menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak.
3. Badan
badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu
dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua
belas bulan, atau badan yang tidak didirikan dan berkedudukan di Indonesia, yang
melakukan kegiatan di Indonesia.
Dan yang tidak termasuk Subjek Pajak adalah sebagai berikut :
penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang
pensiun atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam Undang-
undang Pajak Penghasilan;
hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan;
laba usaha;
keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:
keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan,dan badan lainnya
sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;
keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya karena
bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian utang;
dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi
kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
royalti;
sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
- Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau
pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, epanjang
tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara
pihak-pihak ybs;
2. Warisan;
Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau
kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah.
5. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan , baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
6. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang
tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
7. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan
kongsi;
8. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana selama 5 (lima)
tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usahaPenghasilan yang
diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan atas “konsumsi barang atau jasa”
(General Indirect Tax on Consumption).
Sebagai pajak objektif, timbulnya kewajiban untuk membayar PPN ditentukan oleh
adanya objek pajak.
Sebagai pajak atas konsumsi umum dalam negeri, PPN hanya dikenakan atas
Konsumsi Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang dilakukan di dalam
negeri.
1. Pajak Penghasilan (PPh) adalah Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak
Penghasilan atas Penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.
- Orang Pribadi
- Badan
5. PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak ) adalah penghasilan yang menjadi batasan
tidak kena pajak bagi wajib pajak orang pribadi, dengan kata lain apabila
penghasilan netto wajib pajak orang pribadi jumlahnya di bawah PTKP tidak akan
terkena pajak penghasilan (PPh) pasal 25 /29 dan apabila berstatus sebagai
pegawai atau penerima penghasilan sebagai objek PPh pasa 21 maka penghasilan
tersebut tidak akan dilakukan pemotongan PPh pasal 21 .
2. Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan, "Seri PPN dan PPnBM - Cara
Menghitung PPN dan PPnBM", diakses dari
http://www.pajak.go.id/content/seri-ppn-dan-ppnbm-cara-menghitung- ppn-dan-
ppnbm,
3. Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan, "Tata Cara Pembayaran dan
Pelaporan PPN &PPnBM Seri - PPN", diakses dari
http://www.pajak.go.id/sites/default/files/BookletPPN.pdf,
4. http://jendelailmusebi.blogspot.com/2013/06/pengertian-pajak-penghasilan-pph.html
5. http://jendelailmusebi.blogspot.com/2013/06/pengertian-pajak-penghasilan-pph.html
6. http://forever2705.wordpress.com/2008/08/11/pengertian-pajak-penghasilan/ptkp
7. http://www.ekonomi-holic.com/2013/01/tarif-pajak-penghasilan-2013-dan-
cara_2918.html
8. http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=272
LAMPIRAN :