DISUSUN OLEH:
NAMA: VIDYA SALSABILLA TAIB
NIM: C03122034
MENGETAHUI:
1. TGL :........................................
TANGGAL PENGUMPULAN 2. TEPAT WAKTU
3. TERLAMBAT
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KEBUTUHAN OKSIGENASI (RESPIRASI)
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhanoksigen (02). Kebutuhan
fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan
untuk aktifitas berbagai atau sel. Apabila lelah dari 4 menit orang tidak
mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat
diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal. Kebutuhan oksigenasi merupakan
kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme dan.
Sehingga diperlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi juga berarti
gabungan aktifitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai o2 keseluruh
tubuh dan
2. Etiologi
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan
oksigenasi yaitu hiperventilisasi, hipoventilasi, deformitas tulang dan dinding
dada, nyeri, cemas, penurunan energi, keletihan, kerusakan neuromuskular,
kerusakan muskuloskeletal, obesitas tubuh, kelelahan otot pernapasan dan adanya
perubahan membrane kapiler aiveoli.
a. Faktor presdiposisi
1. Faktor fisiologis
a) Menurunnya kapasitas peningkatan o2 seperti pada anemia
b) Menurunya konsertrasi o2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi
saluran napas bagian atas
c) Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan
transpor o2 terganggu
d) mekanisme seperti adanya infeksi, dalam ibu hamil, luka dan lain-lain
e) Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas, muskuloskeletal yang abnormal, penyakit kronik
seperti tbc paru.
2. Faktor perkembangan
a) Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfatiten
b) Bayi dan toddler adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut
c) Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan
merokok
d) Dewasa mudah dan pertengahan: diet yang tidak sehat kurang
aktivitas, stres yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.
e) Dewasa tua, adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriostierosis, elastisitas menurun, ekspansi paru
menurun
3. Faktor perilaku
a) Nutrisi
b) Merokok
c) Subtansi abose ( alkohol dan obat-obatan )
d) Kecemasan
4. Faktor lingkungan
a) Tempat kerja
b) Suhu lingkungan
c) Ketinggian tempat dan permukaan laut
3. Manifestasi klinik
1. Suara nafas tidak normal
2. Perubahan jumlah perbatasan
3. Batuk disertai dahak
4. Penggunaan otot tambahan pernafasan
5. Dispnea
6. Penurunan keluaran urine
7. Penurunan ekspansi paru
8. Takiphnea
4. Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan transportasi.
Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari
dan ke paru-paru) apabila pada proses ini terdapat obstuksi maka oksigen tidak
dapat tersalur dengan baik dan sambutan tersebut akan direspon jalan nafas
sebagai benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukos. Proses difusi
(penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan) yang terganggu akan menyebabkan
ketidakefektifan pertukaran gas selain kerusakan pada proses ventilasi,difusi maka
kerusakan pada transfortasi seperti perubahan volume sekuncup, aferiood,
preloud , dan kontruktilitas miokard juga dapar mempengaruhi perukaran gas
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan fungsi paru : untuk mengetahui kemampuan paru dalam
melakukan pertukaran gas secara efisien
b. Pemeriksaan gas darah arteri : untuk memberikan informasi tentang difusi
gas melalui membran kapeler alveoli dan ke adekuatan osigenasi
c. Oksimetri : untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
d. Pemeriksaan sina x dada : untuk pemeriksaan adanya cairan massal fraktur,
dan proses-proses abnormal
e. Brocoscopy : untuk memperoleh sampai biopsy dan cairan atau sampel
sputum/benda asing yang menghambat jalan napas.
f. Endoscopy : untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi
g. Fluroscopy : untuk mengetahui mekanisme radial pilmonal misal : kerja
jantung dan kontraksi paru.
h. Ct scan : untuk mengidentifikasi adanya massa abnormal
6. Komplikasi
Obstruksi/sumbatan jalan napas atau gangguan pernapasan dapat mempengaruhi
sistem organ lain terutama sistem kardiovaskuler misalnya aritmea dan takikardi.
Selain itu seperti penurunan kesadaran, hipoksia, lemas dan gelisah.
7. Penatalaksaan
a. Penatalaksaan medis
1. Penatalaksaan hemodialisa
2. Pengobatan brokodikitor
3. Melakukan tindakan devegatif dalam pemberian medikasi oleh dokter
misalnya : nebulizer, nasal kanul, masker untuk membantu pemberian
oksigen jika di perlukan
4. Pengunaan ventilator mekanik
5. Fisioterapi dada
b. Penatalaksaan keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
a) Pembersihan jalan napas
b) Latihan batuk efektiff
c) Penguapan lendir
d) Jalan napas buatan
2. Pola napas tidak efektif
a) Atur posisi pasien (semi fowler)
b) Pemberian oksigen
c) Pengisapan lender
Parenkin Pard
Radang Airway/Infeksi
Reaksi Imunisasi
Infeksi Pada Bronkus Infeksi Saluran Napas Masuknya Seresi Gastroitestinal ProduksiMukosaMeningkat
Reaksi Kuman Tidak Mampu Bernapas Secara Adekuat Penurunan Tingkat Kesadaran Sputum Kental
Gannguan
Pertukaran Gas