Anda di halaman 1dari 3

Nama : Novita Natalia Sitorus

M. pel : Pengantar Antropologi


Kelas : l-D
Nim : 220210131

Suku Batak

 asal usul
Batak merupakan suku yang tinggal di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. 
Suku ini berasal dari Asia Selatan dan bermigrasi ke Nusantara melalui Pulau
Sumatera. Dari semenanjung Malaya, mereka menyeberang ke Pulau Sumatera dan
akhirnya menetap di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.
nenek moyang Suku Batak merupakan kelompok Proto Melayu atau Melayu Tua.

Nenek moyang orang Batak berasal dari keturunan suku Mansyuria (Manchuria) yang
hidup di daerah Utara Tibet sekitar 7.000 tahun lalu ".*_

*● DIUSIR & DIKEJAR BANGSA TARTAR*

Pada masa itu, nenek moyang orang Batak diusir oleh suku Barbar Tartar dari
tanah leluhurnya di Utara Tibet. Pengusiran itu menyebabkan suku Mansyuria
bermigrasi ke pegunungaan Tibet melalui Tiongkok (China). Dari peristiwa
migrasi di pegunungan Tibet tersebut dapat ditemukan sebuah danau dengan
nama Toba Tartar. Suku Mansyuria memberikan nama danau itu untuk
mengenang peristiwa pengusiran mereka oleh suku Barbar Tartar.

Setelah dari pegunungan Tibet, suku Mansyuria turun ke Utara Burma atau
perbatasan dengan Thailand. Di sini, suku Mansyuria meninggalkan budaya
Dongson. Yakni sebuah kebudayan asli suku bangsa ini yang mirip dengan
budaya Batak yang ada sekarang ini.

Tak bertahan lama di wilayah itu, suku Mansyuria yang terus dikejar-kejar
suku Barbar Tartar kembali bergerak menuju arah Timur ke Kamboja, dan ke
Indocina. Dari Indocina, suku Mansyuria berlayar menuju Philipina, kemudian
ke Sulawesi Utara, atau Toraja (ditandai dengan hiasan kerbau pada Rumah
Adat Toraja). Kemudian mereka turun ke Tanah Bugis Sulawesi Selatan
(ditandai dengan kesamaan logat dengan orang Batak), dan mengikuti angin
Barat dengan berlayar ke arah Lampung di wilayah Ogan Komering Ulu, dan
akhirnya naik ke Pusuk Buhit, Danau Toba. 

Saat berlayar dari Indocina, sebagian suku Mansyuria melewati Tanah


Genting Kera di Semenanjung Melayu. Dari sini, mereka berlayar menuju
Pantai Timur Sumatera, dan mendarat di Kampung Teluk Aru di daerah Aceh.
Dari Teluk Aru ini, suku Mansyuria yang terus bermigrasi itu naik ke Tanah
Karo, dan kemudian meneruskan perjalanan hingga sampai ke Pusuk Buhit. 

*● MENCARI DATARAN TINGGI*

Penerus keturunan suku Mansyuria yang kemudian menjadi nenek moyang


orang Batak ini terus berpindah-pindah karena mengikuti pesan dari para
pendahulunya bahwa untuk menghindari suku Barbar Tartar, maka tempat
tinggal harus di wilayah dataran tinggi. Tujuannya agar gampang mengetahui
kehadiran musuh. Fakta ini diketahuinya dan dibuktikan langsung melalui
penelitian bersama dua rekannya dari Belanda dan Thailand. 

Pembuktian tentang asal usul nenek moyang orang Batak juga diperkuat
melalui sejumlah literatur. Antara lain, Elizabeth Seeger, Sejarah Tiongkok
Selayang Pandang, yang menegaskan nenek moyang orang Batak dari Suku
Mansyuria, dan Edmund Leach (Rithingking Anhtropology ) mempertegas
hubungan vertikal kebudayaan Suku Mansyuria dengan Suku Batak. 

*_Dari kajian literatur itu, generasi penerus suku Mansyuria tidak hanya
menetap di Pusuk Buhit, tapi juga di wilayah Barus, dan sebagian lagi
menetap di Tanah Karo._*

Lama perjalanan migrasi suku Mansyuria dari tanah leluhur di Utara Tibet
hingga keturunananya menetap di Pusuk Buhit, Barus dan Tanah Karo,
sekitar 2.000 tahun. Sehingga situs nenek moyang orang Batak di Pusuk
Buhit, diperkirakan telah berusia 5.000 tahun

 Fakta ini diketahui melalui penemuan kerangka manusia purba di sekitar


Takengon di daerah Gayo yang menunjukkan bahwa peninggalan manusia itu
ada hubungannya dengan Budaya Dongson yang mirip budaya Batak. 

kesenian suku Batak


 seni bangunan
Arsitektur rumah adat Batak merupakan perpaduan yang harmonis, antara
seni pahat, seni ukir, dan seni kerajinan. 
Rumah adat Batak atau ruma merupakan akronim dari Ririt di Uhum Manotari
di Adat, yang artinya sumber hukum adat dan sumber pendidikan suku
bangsa Batak.
 kerajinan
Salah satu hasil kerajinan yang paling terkenal dan sekaligus merupakan
identitas sosial masyarakat Batak adalah kain ulos. 
Ulos merupakan hasil kerajinan tenunan tradisional suku bangsa Batak yang
biasa diberikan oleh hula- hula (sebutan adat untuk orang tua yang anak
gadisnya dipersunting keluarga lain) kepada boru (sebutan untuk keluarga
pihak laki-laki yang mempersunting gadis). 

 pakaian adat
Pada umumnya pengantin laki-laki adat suku bangsa Batak mengenakan
baju teluk belanga dan kain sarung disuji dengan penutup kepala berupa
songkok. 

Pada bagian bahunya terselempang selembar kain ulos. Pengantin


perempuan mengenakan baju kurung dan berkain suji. 

 perkawinan
Perkawinan orang Batak adalah perkawinan dengan orang yang di luar
marganya sendiri. Dalam sistem perkawinan Batak Toba adanya larangan
kawin dengan marga yang sama, karena dianggap saudara sendiri. Apabila
terjadi pernikahan incest maka mereka akan dibuang.

 bahasa
Bahasa Batak Toba merupakan bahasa daerah di Tapanuli Utara dan di
beberapa daerah lainnya. Bahasa Batak Toba dipergunakan oleh masyarakat
pemakainya terutama dalam bidang pergaulan sehari-hari dan upacara adat.

 kepercayaan
Agama orang Batak
Mayoritas orang Batak beragama Kristen Protestan, Katolik, dan sebagian
lagi beragama Islam. Selain itu, ada pula masyarakatnya yang menganut
kepercayaan tradisional seperti agama Malim dan animisme.

Anda mungkin juga menyukai