ROLLPLAY KEJIWAAN
Perawat (Tisa): Selamat pagi kak ! Perkenalkan saya perawat Siti Alyssa, Saya senang di
panggil suster Tisa .Saya perawat yang bertugas di ruangan ini dan akan memeriksa kak.
Apa benar dengan kak Rivan ?
Pasien (Rivan): Iya saya
Perawat (Tisa): Kalau disebalahnya siapa?
Keluarga (Diane): Saya kakaknya sus.nama saya Diane.apakah saya harus keluar sus ?
Perawat (Tisa) : Tidak apa apa kak,kak bisa dampingi adeknya,nah bapak bagaimana
perasaan nya saat ini ?
Pasien (Rivan ) : Saya kesal dan takut sus
Perawat (Tisa) : Nah sekarang kita akan berbincang-bincang mengenai perasaan kesal dan
takut yang bapak rasakan. Berapa lama bapak ingin berbincang-bincang bersama saya
mengenai perasaan bapak? Bagaimana kalau 10-15 menit kedepan?
Pasien (Rivan) : (Hanya mengangguk)
Perawat (Tisa) : Bapak mau kita bicara dikamar saja atau kita keluar ?
Pasien (Rivan) : disini saja
Perawat (Tisa) : Baik kalau begitu kita bicaranya disini saja, Jadi, apa yang menyebabkan
bapak merasa kesal dan takut?
Pasien (Rivan) : Dia muncul setiap malam !!!
Perawat (Tisa) : Apa yang terjadi setiap malam pak?
Pasien (Rivan) : Bayangan hitam,dia hadir setiap jam 2 malam sus. Saya takut sus
Perawat (Tisa) : Bayangan hitam seperti apa yang bapak Rivan lihat?
Pasien (Rivan) : Seperti sahabat saya, saya merasa bersalah pada sahabat saya dia meninggal
karena saya
Keluarga (Diane): kakak saya selalu merasa bersalah sus,menurutnya kematian sahabatnya
terjadi karena dia
Perawat (Tisa) : Mengapa bapak berpikiran begitu ?
Pasien (Rivan) : saya yang menyebabkan kematian sahabat saya,saya yang mengendarai
mobil dan saya tidak berhati hati makanya kami kecelakaan dan sahabat saya meninggal dinia
Perawat (Tisa) : Apakah bapak Rivan melihat bayangan hitam itu setiap hari?
Pasien (Rivan) : Iya! Dia selalu ada setiap malam!
Perawat (Tisa) : Apa yang bayangan itu lakukan saat muncul?
Pasien (Rivan) : Dia hanya diam sambil menatap ke arah saya.
Perawat (Tisa) : Apa yang biasanya bapak Rivan lakukan agar bayangan hitam itu pergi?
Pasien (Rivan) : Saya teriak!
Perawat (Tisa) : Bagaimana perasaan bapak Rivan saat bayangan itu muncul?
Pasien (Rivan) : Saya takut, dia mau balas dendam !!!
Perawat (Tisa) : Kalau bayangan itu datang lagi, maukah bapak Rivan mengusir bayangan
aneh itu?
Pasien (Rivan) : Iya saya mau sus
Perawat (Tisa) : Baik, saya akan mempraktekkan terlebih dahulu, lalu bapak Rivan
mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan ya.
Pasien (Rivan) : iyaa sus
Perawat (Tisa) : Nah begini pak… Jika bayangan hitam itu muncul, bapak bisa menutup
kedua mata bapak seperti ini, lalu ucapkan “Pergi..pergi..pergi. Saya tidak mau melihat
bayangan itu lagi karena bayangan itu palsu.”
Coba sekarang bapak Rivan ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.
Pasien (Rivan) : Jika saya melihat kembali bayangan hitam itu, saya menutup kedua mata
saya, dan bilang “Pergi..pergi..pergi. Saya tidak mau melihat bayangan itu lagi karena
bayangan itu palsu.”
Perawat (Tisa) : Wah bagus sekali bapak sudah bisa mempraktekkan. Jadi kalau bayangan
itu muncul kembali, bapak bisa gunakan cara ini ya.
Perawat (Tisa) : Jadi jika bapak melihat bayangan hitam, apa yang bisa bapak lakukan?
Pasien (Rivan) : Menutup telinga dan bilang “Pergi..pergi..pergi. Saya tidak mau melihat
bayangan itu lagi karena bayangan itu palsu.”
Perawat (Tisa) : Nah sekarang bapak dapat jalan jalan di luar kamar
Keluarga (Diane): Sus kak saya sudah tidak melakukan komunikasi lagi dengan orang lain
kecuali keluarga terdekatnya. Semenjak kejadian itu dia sudah tidak mau lagi keluar rumah.
Perawat (Tisa) : Nah kalau begitu bagaimana jika besok kita ketemu lagi? Besok saya akan
ajarkan cara berkenalan dengan orang lain agar bapak Rivan juga bisa memiliki banyak
teman.
Perawat (Tisa) : Baik, bagaimana kalau di jam yang sama juga seperti saat ini?
Perawat (Tisa) : Baik kalau begitu bapak. Besok kita bertemu lagi disini ya. Sekarang
pertemuan kita sampai disini dulu. Jangan lupa apa yang kita pelajari bersama hari ini harus
bapak terapkan ya. Sekarang bapak Rivan bisa beristirahat kembali.
HARI KE 2
Pasien (Rivan) : Yang kemarin kan? Ini suster Tisa kan lalu yang satunya siapa ?
Perawat (Shania) : Perkenalkan pak saya perawat Shania kampeusawang saya senang di
panggil Shania.
Perawat (Diane) : Iya bapak. Terima kasih bapak sudah mengingat saya. Nah tujuan kita
hari ini kemari adalah untuk berbincang sedikit dengan bapak dan akan mengajari bapak cara
berkenalan dengan teman-teman yang ada disini.
Apakah bisa kita berbincang selama 15-20 menit kedepan?
Pasien (Rivan) : bisa sus
Perawat (Diane) : Bapak mau kita berbincang disini atau kita ke taman?
Perawat (Diane) : Baik kalau begitu ayo kita keluar kamar dulu bapak
Perawat (Diane) : Nah sekarang sudah di taman, bagaimana perasaan bapak Rivan hari ini?
Keluarga (Shania) : Tadi kakak cerita bahwa bayangannya dating Kembali namun kakak
bisa mengatasinya dengan cara yang sus ajarkan
Perawat (Diane) : Wah bagus sekali bapak. Kabar yang sangat baik. Lalu kalau sekarang,
apa yang bapak rasakan?
Perawat (Diane) : bapak Rivan tenang saja. Karena topik kita hari ini adalah berkenalan
seperti yang sudah saya bilang dipertemuan terakhir, apakah bapak sudah siap?
Ayo kita coba pak. Misalnya saya belum kenal dengan bapak, coba bapak berkenalan dengan
saya
Pasien (Rivan) : (mengikuti sesuai arahan)
Perawat (Diane) : Nah bagus sekali. Setelah bapak kenalan, bapak bisa lanjut bercerita
tentang hal-hal yang menyenangkan. Sampai disini apakah ada yang ingin bapak tanyakan?
Keluarga Pasien : Sus seringkali kakak saya tidak dapat menahan emosinya,dia selalu
memukul dirinya sendiri .
Perawat (Shania) : ohhhiya, bapak rivan mengapa bapak memukul diri bapak sendiri?
Perawat (Shania) : Bagaimana kalau saat ini kita belajar lagi mengenai cara megendalikan
emosi? Apakah bapak Rivan bersedia?
Perawat (Shania) : Saya bisa membantu bapak. Ada banyak cara untuk mengendalikan
emosi bapak. Saya akan ajarkan beberapa caranya. Untuk yang pertama, kalau perasaan
marah bapak timbul, bapak merasa sesak di dada dan tangan bapak mengepal, bapak bisa
tarik nafas lewat hidung, tahan sebentar dan keluarkan melalui mulut. Bapak bisa lakukan
sebanyak 3x. ayo cob akita lakukan bersama.
Perawat (Shania) : Nah seperti itu bapak. Lalu yang kedua adalah latihan memukul bantal.
Jadi kalau bapak Rivan merasa sedang marah atau kesal, bapak bisa lampiaskan perasaan
marah bapak dengan cara memukul bantal. Nah sekarang coba bapak latihan memukul bantal
yang ada dihadapan bapak.
Perawat (Shania) : Nah bagus sekali. Untuk solusi yang terkahir adalah dengan cara
beribadah dan berdoa kepada Tuhan. Tuhan selalu ada di dekat kita. Tuhan tau apa yang
terjadi di kehidupan kita. Tuhan maha melihat, Tuhan maha mendengar, Tuhan maha adil.
Jadi setiap bapak merasa emosi, bapak bisa meredamkan emosi bapak dengan cara beribadah
dan berdoa kepada Tuhan.
Perawat (Shania) : Nah baik sekali bapak. Jadi bagaimana perasaan bapak setelah
berbincang-bincang dengan kami?
Perawat (Diane) : Nah kalau begitu, bisa bapak ulangi lagi kepada saya poin-poin penting
dalam teknik berkenalan apa saja?
Perawat (Shania) : dan untuk emosi , apa yang dapat bapak lakukan ?
Pasien (Rivan) : Menarik napas, membuang napas, latihan pukul bantal, beribadah dan
berdoa kepada Tuhan
Perawat (Diane) : Iya bagus sekali bapak! Nah jadi bapak bisa praktekkan ke teman-teman
yang ada disini ya.
Perawat (Diane) : Nah sekarang bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan berkenalan?
Perawat (Diane) : Bagus sekali. Hari ini bapak sudah mempraktekkan dengan baik teknik-
teknik berkenalan. Setelah ini bapak dapat mencoba berkenalan dengan orang lain
Keluarga (shania) : Namun sus sepertinya kakak saya masih tidak percaya diri dalam hal
keluar kamar sendiri tanpa ada orang di sampingnya
Perawat (Diane) : ohhiya, kalua begitu bagaimana besok kita Kembali bertemu untuk
bercerita Kembali bapak Rivan ?
Perawat (Diane) : Apakah waktunya seperti saat ini ? dan kita mau berbincang di mana ?
bagaimana kalau di taman ?
Pasien (Rivan) : Saya masih malu sus untuk keluar,saya takut penampilan saya tidak
diterima di sini
Perawat (Diane) : ohhiya tidak apa” bapak rivan.jadi kita ketemu besok di kamar saja yah ?
Perawat (Diane) : Saya permisi dulu yah bapak rivan dan kak diane
HARI KE 3