Anda di halaman 1dari 3

Anggota :

Nindy Lestarining Tiyas (P17240211005)


Afifatur Ghina Rahma Ralistia (P17240211011)
Dias Ary Dwiratna (P17240211012)
Shelly Mustika Bayu Hadiningrat (P17240211024)

Kasus : Kondisi Pasien Pasien Ibu Neny, usia 40 tahun MRS dengan keluhan sesak nafas. Ibu
Neny mengeluh batuk-batuk sudah lebih dari satu minggu dan hari ini ditambah dengan sesak
yang
Semakin berat disertai perasaan tidak nyaman di dada. Kondisi klien :tampak pucat, ada
pernapasan cuping hidung, respirasi rate lebihdari 20x/menit.

(Perawat dan Observer memasuki ruangan.)


Perawat : “Selamatpagi, Bapak/Ibu. Assalamualaikum”.

Pasien : “Pagi mbak” (dengannafasyang agakberat)

Perawat : “Perkenalkan Bu, saya perawat Nindy Lestarining Tiyas yang akan merawat Ibu pukul
07.00 – 14.00 siang nanti, apakah benar ini dengan Ibu Indah?

Pasien : “Iya mbak”

Perawat :“Baik Ibu Indah, Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Sepertinya Ibu tampak sedikit
pucat”.  

Pasien :“Iya mbak,ini nafas saya semakin sesak kalau dibarengi dengan batuk”. 

Perawat : “BaikIbu, Tujuan saya datang ke Ibu adalah akan melakukan pemeriksaan/pengkajian 

Keperawatan untuk mendapatkan data terkait dengan masalah pernafasan yang terjadi
pada Ibu. Pemeriksaan yang akan saya lakukan lebih kurang 15 menit, saya harap Ibu
dapat bekerjasama dengan saya selama pemeriksaan/pengkajian saya lakukan”. 

Pasien :“Baik mbak”. 

Perawat : “Tempatnya di tempat tidur ini saja ya bu agar ibu bisa tetap istirahat supaya tidak 
sesak”. 

Pasien :(Responsklien : menganggukataumengatakan “Ya”). 

Tahapkerja

Perawat : “Baiklah Bu, sebelumnya ada yang ingin Ibu tanyakan atau mungkin dari pihak
keluarga?

Pasien : “Sus apakah sakit pernafasan ini bisa terus menerus?”

Perawat : “Jadi begini bu ,sakit pernafasan ini bisa kambuh jika melakukan hal yang bisa
menyebabkan Ibu sesak”

Perawat : “Coba ceritakan sejak kapan Ibu merasa sesak napas Ibu bertambah berat!” 

Pasien : “Jadi waktu itu saya sedang bersih-bersih gudang, terus tiba-tiba saya batuk dan
semakin lama semakin berat dan disertai dahak”

Perawat :“Apakah sebelumnya Ibu memiliki riwayat penyakit sesak nafas?”

Pasien : “Iya mbak, tapi sudah lama tidak kambuh”

Perawat :“Apakah sebelumnya batuk Ibu tidak disertai sesak?”

Perawat :“Apabila Ibu merasa sesak, dampak apa yang paling berat Ibu rasakan?”

Pasien : “Saya sulit bicara dan setiap dibuat bicara dada saya berat tidak seperti sesak nafas saya
yang sebelumnya pernah terjadi”. 

Perawat : “Baik ibu, sekarang saya akan melakukan pemeriksaan suara napas dengan
menggunakan stetoskop. Mohon Ibu dapat bekerjasama dengan saya. Silakan Ibu
berbaring telentang. Mari, saya bantu untuk mengatur posisi yang nyaman untuk
Ibu. Bagaimana apakah posisi sekarang membuat Ibu nyaman?” 
Pasien :“Sudah mbak.” 

Perawat : “Permisi, ya, Bu, saya akan membuka baju bagian atas dan memeriksa paru-paru. 

Coba tarik napas dalam. Kemudian, embuskan dan seterusnya”.

FaseTerminasi: 

Perawat : “Baiklah, Ibu, terimakasih telah mampu bekerjasama dengan saya dalam rangka 

mengumpulkan data tentang masalah pernapasanIbu”.  

Pasien   : “Iya Mbak,terima kasih banyak”. 

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah pemeriksaan ini?”  

Pasien : “Saya merasa takut Mbak, khawatir,takut ada apa-apa dengan kondisisaya”. 

Perawat : “Saya akan menganalisis data Ibu untuk menetapkan diagnosa keperawatan Ibu 

Dan mengonsultasikan dengan dokter untuk treatment yang terbaik kepada Ibu.
Selanjutnya, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan dan akan kembali
menemui Ibu untuk mendiskusikannya”. 

Pasien : “IyaMbak”. 

Perawat : “semoga sakit Ibu tidak parah dan semoga ibu cepat sembuh”.

Pasien : “Iya Mbak aamiin.

Perawat : Saya dan petugas observerpermisiduluya, nantikalauadaapa-


apabisamenghubungisayayaMbak, Bu terimakasih”.

(Perawat dan Observer meninggalkan ruangan)

Anda mungkin juga menyukai