Anda di halaman 1dari 3

CROISSANT UBI SINGKONG

Croissant dikenal dengan nama kipferl dan merupakan makanan yang berasal dari
Austria. Kipferl sudah ada bahkan sejak tahun 1227 yang dibuat oleh para pembuat
roti Wina. Bentuknya juga sudah dikenal seperti bentuk bulan sabit. Kipferl milik
Austria menjadi makanan orang Prancis ketika orang-orang Prancis mulai membuat
adonan kipferl mereka sendiri sebagai inovasi dari adonan asli Austria. Perkembangan
croissant mulai meluas ke berbagai negara dari Amerika hingga ke seluruh penjuru
dunia dan sampai ke Indonesia. Di Indonesia sendiri croissant sudah menjadi pastry
favorit mayoritas masyarakat. Bahkan hotel-hotel berbintang di Indonesia menyajikan
croissant dengan berbagai isian yang bisa dipilih oleh para pelanggan. Tidak hanya
rasa asin dan gurih dari mentega, masyarakat Indonesia juga menyukai croissant
dengan banyak rasa seperti cokelat, stroberi, kacang almond, keju, green tea, dan
masih banyak lagi.
Croissant berbahan dasar tepung terigu yang dicampur dengan gula pasir, ragi,
telur dan bahan lainnya. Seperti yang diketahui tepung terigu memiliki kandungan zat
pati, karbohidrat kompleks dan protein yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk
memenuhi asupan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tepung terigu memiliki
kalori sebesar kurang lebih 364 kalori dalam 100 gram tepung. Jumlah kalori ini
cukup banyak jika dikonsumsi oleh orang yang sedang melakukan program diet.
Dalam hal ini kita dapat mengubah bahan dasar pembuatan croissant agar dapat
dinikmati juga oleh kalangan orang yang sedang melakukan program diet dengan
mengganti bahan dasar tepung terigu dengan ubi singkong.
Ubi singkong merupakan tanaman ketela pohon yang banyak dijumpai didaerah
pedesaan sebagai sumber karbo dan juga protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Ubi
singkong memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dari pada tepung terigu yaitu
sebesar 159 kkal dalam 100 gr ubi. Ubi singkong juga memiliki kandungan prtoein zat
pati dan juga karbohidrat yang cukup untuk tubuh, maka dari itu ubi dapat di jadikan
pengganti bahan dasar pembuatan croissant dengan kata lain jika austria punya
croissant sendiri, indonesia juga punya croissant lokal dengan bahan lokal dan juga
sehat.
Alat dan Bahan Croissant Ubi Singkong

Alat :
1. Oven
2. Sendok
3. Baskom
4. Loyang
5. Plastik
6. Alat kukus

Bahan :
1. Ubi singkong 500 gr
2. Mentega 4 sdm
3. Keju secukupnya
4. Kuning telur 2 butir
5. Susu kental manis 2 sdm
6. Garam secukupnya
7. Susu cair
8. Kuning telur 1 butir untuk olesan
9. Cokelat untuk isian

Cara Membuat :
1) Singkong yang telah dikukus dan sudah empuk lalu dihancurkan.
2) Masukan telur, butter, susu cair. Aduk rata.
3) Buat adonan, dibuat bulatan seperti bakso diameter 5 cm, lalu dipipihkan
berbentuk segitiga. Letakan cokelat dadu di bagian ujung mendatar, lalu
digulung.
4) Setelah dibentuk, letakan di loyang yang sudah dioleskan margarin, lalu
bagian atas dioleskan kuning telur dan diberi taburan keju parut.
5) Masukkan ke oven dan panggang sekitar 30-40 menit hingga berwarna
kuning kecokelatan.
6) Croissant singkong siap disajikan
Ketua TIM : Thania Azhmarnatasha Maharani Andalas, S.Si
Anggota TIM :
1. Diva Dewi Wahyuni
2. Zahra Adi Putra
3. Agustiono
4. Jacky Prayoga
5. Zian Ali Maruf

Dana yang diperlukan :


NO KEPERLUAN JUMLAH HARGA TOTAL
SATUAN
1. Transport pp palembang @2 org X 3 Rp. 45.000 x 2 Rp. 270.000
hari org x 3 hari
2. Mentega 3 bungkus Rp. 16.000 Rp. 48.000
3. Ubi Singkong 3 kg Rp. 5.000 Rp. 15.000
4. Susu cair full cream uht 1 kotak Rp. 24.500 Rp. 24.500
5. Keju 1 pack Rp. 26.000 Rp. 26.000
6. Telur 1 kg Rp. 26.000 Rp. 26.000
7. Cokelat compound 1 pack Rp. 45.000 Rp. 45.000
8. Plastik packing 1 pack isi 50 Rp. 72.000 Rp. 72.000
9. Kertas stiker untuk label 1 pack isi 10 Rp. 26.000 Rp. 26.000
lembar
10. Makan siang @2org x 3 Rp. 25.000 x Rp. 150.000
2org x 3 hari
TOTAL KESELURUHAN Rp. 702.500

Anda mungkin juga menyukai