Anda di halaman 1dari 8

Tentir Farmasi

By: Khansa dan Hani

NOTE : Plis ya baca ss slide nya juga soalnya ibunya


baca slide, kalo ada yang salah bisa hubungi kami 
Bismillah 

Produk sediaan obat yang bermutu harus memenuhi


aspek:
 Keamanan (Safety) Biasanya tambah pemanis untuk membuat nyaman
 Efektivitas (Efficacy)
 Stabilitas (Stability)
 Kenyamanan Saat Digunakan (Acceptability)
Contoh :
1. Anak-anak tak mampu menelan tablet dan
kapsul  dibuat sediaan sirup (acceptability)
2. Antibiotika mudah terurai dalam lingkungan
berair  dibuat sediaan sirup kering (stability)
3. Bahan aktif mengalami peruraian di lambung 
dibuat sediaan buccal, parenteral, atau
suppositoria (efficacy)
4. Bahan aktif bisa mengiritasi lambung  dibuat - b.o tu bahan obat
sediaan enteric coated tablet (safety) - Disolusi = terlarut
- Penyerapan dalam usus lebih tinggi karena luas
permukaan nya lebih luas daripada lambung (utk
obat sistemik)
- Semakin kecil ukuran semakin luas permukaan
yang terpapar kelembapan dan cahaya ini
jelasin yang kerugian sediaan serbuk

Perbedaan resep dtd dengan non-dtd


- Dtd  dosis per puyernya
- Kalo yang non-dtd, misal 2400 mg itu harus
dbagi 12 dulu
QnA dari andin : lebih bagus mana?
Menurut saya, lebih bagus dtd karena seperti
menulis dosis per kali pakai, bisa menentukan dosis
maks nya juga,tapi ya bebas
- Dosis ganda yang obat dalam sudah dibagi
walaupun dipakai sendiri
- Ada juga yang serbuk terbagi, dosisnya
tunggal abis itu dibungkus

Eutektik = kedua bahan ketika dicampur, titik


leburnya akan menurun, tetap bisa lebur namun
dengan cara tertentu

Bahan obat serbuk ga harus selalu kering,bisa


setengah padat dan cair, tapi umumnya kering
Bahan pembantu Talcum utk obat luar, sisanya
untuk obat dalam

Semakin tinggi nomor ayakan, semakin banyak


jumlah lubang, maka ukuran partikel semakin kecil

Kalo di apotik, pencampurannya pake teknik


penggerusan, selain memperkecil ukuran obat
sekalian mencampur.

- Dosis ganda (serbuk tidak terbagi), jumlah


pemakaian ditakar sendiri oleh pasien
- Misal yang obat luar, contoh serbuk tabur,
seberapa banyak dipakenya kan ditentuin
sendiri sama yang make
Bahan obat poten = bahan obat yang dalam dosis
kecil sekali sudah dapat memberikan efek

- Gerus -> bisa ditekan kemudian diaduk dalam


mortar
- Penggilingan-> ditambahkan bahan lain
- Jadi yang Geometric dilution method itu, bahan
kemudian digiling dalama mortir sampai
obat sebanyak a + bahan pengisi sebanyak a 
konsistensi kental
nanti bakal menghasilkan hasil gerusan yang
homogen sebanyak 2a
- Nah nanti hasil yang 2a itu akan ditambah lagi
dengan bahan pengisi sebanyak 2a juga  akan
membentuk hasil gerusan homogeny sebanyak
4a
- Begitu seterusnya. Tujuannya adalah untuk
menjamin bahwa hasil akhir dari penggerusan
benar2 homogen.
- Untuk melihat homogenitas, bisa juga
menggunakan zat warna dan dilihat sebaran
warnanya

- Menggunakan Pelarut yang mudah menguap


sehingga mudah dipisahkan setelah proses
- Tp bahan pelarutnya pake yang tidak
mempengaruhi efektivitas dan stabilitas obat
(bahan inert)
- Kalo misalnya bahan obatnya sedikit,
kebanyakan bahan tambahannya, bisa dibagi - Umumnya dipakai cara 1 (yang atas)
secara visual, agat tdk mempegaruhi dosis - Kalo kata ibunya langkah 2 (yang bawah) itu kalo
- Nah tapi, Jika jumlah sangat banyak (misal 15, 30 sudah ahli
bungkus), takut sulit dibagi secara visual (lewat
mata), maka timbang dulu dan dibagi dalam 5
bungkus/ 3 bungkus

Gini gambaran bagi secara visual yang biasa


dilakukan di apotik
Ini yang butuh perlakuan khusus

Jika salah satu syarat tdk terpenuhi, maka bukan


wadah yang baik
- Bahan obat keras dengan jumlah sedikit
- Cara melihat homogeniatsnya dengan
menambahkan zat warna, jika beratnya <50 mg,
harus dilakukan pengenceran dengan bahan
yang bersifat inert
- Di apotik tdk bisa menimbang <50 mg, jika kecil
dari 50 mg maka harus di encerkan
Contoh:
Atropin SO4 0,75 mg x 10 bungkus = 7,5 mg <50 mg
- Jadi atropin sulfatnya kita timbang 50 mg
- Timbang sakirum latis dan zat warna
secukupnya hingga 1000 mg
- Di gerus hingga homogen
- Berapa yg di perlukan atropine sulfatnya: 150 mg
 campuran akan mengandung 7,5 atropin yang
di butuhkan

Pehaclor 3/4X 10 bungkus = 7,5 tablet  8 tablet


Panadol tab 1/2 X 10 bungkus = 5 tablet

Amoxixilin sediaan 500 mg  harus di ambil 5 kapsul


 karena 200 mg x 12 bungkus = 2400 mg  5 tablet
= 2500 mg

Campuran eutektik  basah krn penurunan titik


lebur
Jangan kasar, krn akan merasa tidak nyaman saat
Butuh perlakuan khusus (2 slide di bawah ini)
digunakan

Minyak atsiri  selalu ditambah di akhir, krn


minyaknya gampang menguap

QnA Mumtaz: masih bigung ttg perhitungan ini Ditambahkan minyak atsiri untuk wewangian
Rumus perhitungan dosis

Contoh Perhitungan Dosis Maksimum Anak


R/ Acetosal 0,250
Sach. Lact qs
m.f.l.a. pulv. dtd.No XII
s.prn.4.dd.I
Pro: An. Fandi (4 tahun)
Tidak diracik sendiri Dalam Farmakope Indonesia ed. III tertulis :
Acetosal
- DM untuk dewasa (Dd):
 DM 1xp/DM 1xh :
1000 mg (sekali pakai)/8ooo mg (sehari)

- DM Infans 4 th  Dihitung dengan Rumus


Young
Penyelesaian:

Tidak diracik sendiri  DM Asetosal sekali pakai untuk 4th = DIp(4)

Dikalikan 1000 untuk sekali pakai


 DM Asetosal sehari untuk 4th = DI h(4)

Dikalikan 8000 untuk sehari


R/ Acetosal 0,250 Contoh Soal
Sach. Lact qs
m.f.l.a. pulv. dtd.No XII
s.prn.4.dd.I
Pro: An. Fandi (4 tahun)

 Dosis Maksimum untuk 4th setelah dihitung


dengan Rumus Young:
 DM 1xp/DM 1xh :
250 mg ( sekali pakai) /2ooo mg (sehari)
Penyelesaian:
Perbandingan DP terhadap DM dalam % :

Sekali Pakai
1xp = 250 mg/250 mg x 100%
= 100%  Tepat Dosis

Sehari
1xh = 4 x 250 mg/2000 mg x 100% Diminta membuat 10 bungkus puyer, masing2
= 50% < 100%  Tepat Dosis dengan dosis seperti tertulis dalam resep (dtd). Jika
setiap bungkus puyer dibuat 300 mg beratnya, maka:
Kesimpulan: dosis yang tertera pada resep tidak PCT 10 x 0,150 = 1,500 g
overdose Lum 10 x 0,010 = 0,100 g

Note: DM= Dosis Maksimum Gluc 10 x 0,300 – 1,600 (dari total 1500+0,100) = 1,400 g

QnA Mumtaz: Apakah pengobatannya hanya untuk Cara peracikan:

Asetosal? 1. Timbang 100 mg Luminal  gerus ad halus +

Dosis ini berdasarkan usia, atau untuk berat badan karmin qs  aduk ad homogeny

itu disesuaikan dengan anakanya, ini berlaku untuk 2. Timbang glucose 1,4 g  gerus ad halus. (1) +

semua obat. Dosisnya seperti ini krn berdasakan (2) secara geometric dilution  aduk ad

literature. Perhatikan juga dosis maksimumnya jika homogen.

berlebihan maka harus di turunkan 3. Timbang parasetamol 1,5 g  gerus ad halus.


4. (3) + (4)  aduk ad homogen.
5. dibagi 2 aa dengan timbangan  masing2
dibagi 5 secara visual  dibungkus  masuk
wadah, beri etiket putih dan label NI.

Sekian, Terimakasih
Semangat Sumatifnya!!

Anda mungkin juga menyukai