Anda di halaman 1dari 5

dengan DNA sel host → disaster

K. Infeksi Virus : HIV, start…


Aspek Virologi
GENOM PADA HIV
dan Imunologi Infeksi Genom = keseluruhan informasi genetik yang
Penentir : Dissu n Trinur dimiliki suatu sel (dalam kasus ini, virion)

STAGING OF HIV
WHO membagi clinical staging HIV ke dalam 4
kategori :

Gejala klinis HIV yang khas pada orang


dewasa : ISPA berulang, herpes zoster,
angular cheilitis, candidiasis berulang

Lalu dalam panduan TB dijelaskan juga jika


pasien TB BTA (+) atau dengan tes cepat
molekular (+) → cek rapid HIV nya
- Jadi orang TB selalu di cek HIV, orang Pada virus HIV, daerah gag polyprotein adalah
HIV harus selalu di cek juga tes TB daerah yang penting untuk mengkode matriks
nya (MA), kapsid (CA), nukleokapsid (NC), pb,
SP1, SP2.
VIROLOGI RETROVIRUS
Mostly, penyakit virus itu zoonosis = ditularkan Fungsi diagnostik molekuler :
dari hewan ke manusia, atau melibatkan jika ada mutasi di daerah tsb (contoh : mutasi
transmisi hewan di NC/nukleokapsid) → maka obat yang target
- e.g = virus ebola, SARS COV-2, dll kerjanya u/ membunuh virus dengan
menghancurkan nukleokapsidnya tidak akan
bisa bekerja

FILOGENI HIV
Cara baca : semakin jauh dari ancestor, maka
semakin jauh kekerabatannya

Pada virus ini, terdapat :


- tonjolan-tonjolan glikoprotein yang
penting yaitu gp120 dan gp41 →
glikoprotein ini akan berikatan dgn
reseptor pada sel host
- virus HIV diselubungi oleh membran HIV 1 punya titik percabangan yang sama dgn
- asam nukleatnya adalah RNA HIV 2 = kekerabatannya dekat
- virus ini punya enzim reverse
transcriptase → membalik RNA virus Fungsi filogeni ini secara epidemiologi untuk
itu sendiri menjadi DNA → lalu melihat infeksi lama atau baru, atau justru
DNA virus ini akan berintegrasi reinfeksi. Kalau titik infeksinya berbeda berarti
infeksi baru, kalau titiknya sama berarti → Th 17 (infeksi bakteri,fungi, dll) :
reinfeksi akan meningkatkan respon imun
inflamasi
PRINSIP IMUNOLOGI INFEKSI VIRUS →Th 1 u/infeksi intraseluler patogen :
EBV, HIV, kerja sel ini spt makrofag,
meningkatkan respon imun seluler,
membentuk igG untuk mediasi respon
→ Th 2 targetnya eosinofil, u/infeksi
parasit : membentuk IgG, IgE, dan IgA
6. CD8 kerjanya sadis, ia akan
memapoptosis sel yang terinfeksi oleh
virus.
→ Jadi yg dibunuh bukan spesifik
virusnya aja, tapi sekalian sama sel
Harus ada keterkaitan antara host yang
yang terinfeksi jg dihancurkan
susceptible, agent yang virulent, dan
environment yang mendukung untuk
terjadinya proses infeksi.

Ketika ada infeksi virus :


Sistem imun innate :
- yg bekerja keras itu awalnya NK sel,
Catatan penting dari gambar ini :
lalu pada hari ke-5 nanti akan ada
1. MHC Class 2 selalu
CTLs yg membantu membunuh sel
mengenali/berikatan dengan APC
terinfeksi oleh virus
untuk antigen ekstraseluler (e.g :
- IFN gamma (di gambar : type 1 IFN)
bakteri)
→ antiviral state (mematikan fungsi
2. MHC Class 1 mengenali antigen yang
virus tanpa menghancurkan virus tsb)
berasal intrasel (e.g : HIV, dan
- Yang bertanggung jawab u/
COV-19)
menghancurkan sel yang terinfeksi :
3. MHC hanya bisa mengenali antigen
NK sel
setelah dipecah menjadi peptida
→ kecuali pada superantigen.
Superantigen kerjanya lgsg
Sistem imun adaptif :
mengaktifkan sel T, ga ikut ikutan - Sel B → menetralisasi virus (virus ini
sama APC dilucuti senjatanya supaya ga virulent
4. APC tidak memfagosit, fungsinya lagi, tapi sel virusnya masih ada)
hanya men-endosit saja lalu - Yang bertanggung jawab u/
memecah-mecah. menghancurkan sel yang terinfeksi :
→ APC bukan sel fagosit, yang sel sel CD8
fagosit adalah makrofag, leukosit,
PMN
5. CD4 adalah induk/awal mula dari
semua sel T helper (liat di gambar
mengenai diferensiasi dari sel CD4)
glikoprotein gp120 dan gp41 pada HIV hanya
mau berikatan dengan CXCR-4 dan CCR-5
- TLR 9 → peka thd DNA virus pada sel CD4. Glikoprotein ini gmw berikatan
- TLR 7,8 → peka thd SS RNA → dgn reseptor laen kecuali reseptor yg ada di
bertanggung jawab pada HIV-1 CD4 dan beberapa di makrofag yg punya
reseptor itu jg, gmw tuh si HIV ini berikatan
dgn CD8.

PATOGENESIS INFEKSI HIV

intinya, prinsip nya sama, ujung-ujungnya


akan mengaktifkan NK sel

Point penting dari gambar ini :


HIV punya enzim reverse transcriptase untuk
membalik materi genetiknya dari RNA menjadi
DNA sehingga bisa berintegrasi dengan DNA
sel CD4. Akibatnya, host/CD4 akan
mentranslasikan DNA virus untuk membentuk
protein-protein virion agar terbentuk virus
Semua infeksi akan mengalami viremia baru. Proses ini terjadi sampai CD4 kelelahan
primer dulu lalu apoptosis, setelah itu virus-virus ini akan
mencari sel CD4 yang lain.
TROPISM
👍
For more detail, tonton video animasi
Definisi : sifat infeksi dari sebagian patogen berikut gan →
yang hanya spesifik menyerang inang dan https://www.youtube.com/watch?v=PlSvy
jaringan inang tertentu wlLuNw

→ Setiap virus memiliki reseptornya


VIRAL SHEDDING and TRANSMISSION
masing-masing sehingga virus secara spesifik
Transmission → perpindahan virus dari orang
akan menginfeksi sel tertentu. Contoh : SARS
sakit ke orang sehat
COV-2 hanya menyerang sel paru yg punya
- Jadi kenapa HIV bisa ditularkan
reseptor yang cocok dgn dia.
(transmitted) dari ibu yang hamil ke
bayi nya? karena kan HIV ini
menyerangnya ke sel imun, ingat lagi
bahwa sistem kekebalan tubuh ibu
akan ditransfer ke janin melalui INFEKSI OPORTUNISTIK
pembuluh darah dan plasenta.

Shedding → penyebaran virus di dalam


tubuh host
- Virus yang menyebabkan infeksi akut
biasanya menyebar dalam waktu
dalam jangka waktu yang singkat
dalam tubuh host, 1-4 minggu
pengambilan sample sesuai dengan
tempat yg terinfeksinya dimana.

Kenapa bisa terjadi infeksi oportunistik?


→ HIV menyerangnya CD4 padahal CD4 itu
induk dari sel T helper sehingga kalau CD4
mati, maka tidak bisa berdiferensiasi menjadi
T helper yang akan mengaktivasi sitokin
proinflamasi seperti inf y dkk, tidak ada th
1,17 dkk (yg merupakan hasil differensiasi
cd4) jadi infeksi lain mudah masuk

- Virus seperti HBV dan HIV, yang Baca-baca lagi fungsi dari
menyebabkan infeksi persisten, masing-masing sel t helper dan bila
awalnya menyebar (shedding) dalam
terganggu fungsinya maka akan
jumlah yang sedikit/ titer rendah
menyebabkan apa (keluar SUMA)
selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun, tetapi pada akhirnya
akan ditularkan (transmitted) selama TERAPI ARV
infeksi yang berlangsung
lama/long-lasting infection.

→ Pada ODHA, kondisi CD4 sudah


banyak yang mati serta tubuh
kelelahan untuk memproduksi CD4 → Kapan mulai terapi?
masuk ke stage 3 atau 4. Kalau gak
ada CD4, virus gak bisa bereplikasi
lagi namun dalam keadaan ini, tubuh
host sudah sangat lemah sehingga
bisa memicu terjadinya infeksi
oportunistik.
Pemeriksaan virologi sangat
dianjurkan untuk pemeriksaan HIV
pada bayi karena antibodi bayi belum
bagus
- Kalau serologis meragukan tapi
secara klinis valis HIV, maka perlu
PCR
- Pada kasus terminal, tes antibodi
justru - karena sel imunnya sudah
habis.
penjelasan dibawah ini dari slide di PPT
Pemeriksaan resistensi pakainya sequencing
baru → pakai partial genom → target obat →
gagal klinis → adanya infeksi mutasi dimana
oportunistik
gagal imunologis → CD4 dibawah kalau di covid sequensing untuk membedakan
100 beta omicron delta dkk
gagal virologis → viral load masih
ada 1000/ml darah setelah diterapi
dalam 3-6 bulan
😀
Selesaai!! daah ya dah abangnya mo
pulang Byee peeps

Kenapa harus kombinasi ARV?


→ karena virus RNA itu poor proof
reading, akan ada kesalahan baca asam
amino sehingga rawan mutasi, sehingga
protein target obat berubah, jika berubah
maka bisa terjadi resistensi obat. Untuk
mengatasi resistensi tsb maka obat yang
diberikan harus dikombinasi.
→ pengobatan ARV pasti tahunan.

DETEKSI MIKROBIOLOGI
- Serologi → rapid test
imunokromatografi. Hasil Rapid (+)
blm tentu beneran HIV. Harus 3x
pemeriksaan dengan metode berbeda,
atau metode sama tapi merk alat
pemeriksaannya berbeda
- Kombinasi ELISA + Rapid Test
- Virologi (pemeriksaan konfirmasi u/
mendeteksi asam nukleat virus) →
PCR kualitatif. kalau hasil testnya +
sudah pasti + jadi tidak terbantah.

Anda mungkin juga menyukai