Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI PEDOMAN K 3

KEGIATAN PELAKSANAAN

I. Identifikasi faktor-faktor Faktor fisik


resiko.Faktor fisik:  Sumber penerangan di tempat kerja berasal dari
penerangan, cuaca kerja, penerangan alam maupun penerangan buatan. Pada
kebisingan, getaran mekanis siang hari menggunakan sumber alam, tidakboleh
dan radiasi. menyebabkan sinar yang menyilaukan yang
mengganggu pekerjaan. Pada malam hari harus
menyediakan penerangan buatan yang aman dan cukup
intensitasnya serta menyediakan alat-alat penerangan
darurat yang ditempatkan pada tempat-tempat
strategis.
 Cuaca kerja akan berpengaruh terhadap daya kerja
seseorang. Bekerja di tempat yang panas akan
menyebabkan ketidaknyamanan, serba salah, mudah
marah, panas, basah karena berkeringat atau kering
karena keringat terus menguap.
 Kebisingan.
Dalam kesehatan kerja bising diartikan sebagai suara
yang dapat menurunkan pendengaran, baik secara
kuantitatif (peningkatan ambang pendengaran) maupun
kualitatif (penyempitan spectrum pendengaran),
berkaitan dengan intensitas, frekuensi, durasi dan pola
waktu.
 Getaran.
Getaran adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh
tranmisi/penjalaran, baik getaran yang mengenai
seluruh tubuh maupun getaran setempat melalui tangan
atau lengan operator alat bergetar subjek dengan
gerakan osilasi.
 Radiasi
Ada dua jenis radiasi yaitu:
 Radiasi pengion adalah radiasi yang mempunyai
kemampuan untuk melepaskan elektron pada suatu
atom untuk membentuk ion. Gejala yang timbul
dari ringan sampai berat tergantung dosis dan
waktu pemajanan.
 Radiasi non pengion adalah radiasi yang tanpa
disertai pelepasan eletron dan tergantung dari
panjang gelombang. Efek radiasi non pengion
terhadap kesehataan berupa gangguan pada mata
dan kulit, kebutaan sementara sampai permanen.
Keluhan pada umumnya bervariasi tergantung pada
intensitas sinar, jenis sinar dan waktu pemajanan.

KEGIATAN PELAKSANAAN
II. Faktor kimia: bahan kimia Faktor Kimia.
yang mengakibatkan gangguan  Bahan kimia yang mengakibatkan gangguan
kesehatan, mudah terbakar, kesehatan: beberapa bahan kimia yang digunakan
mudah meledak, bahan kimia dalam lingkungan kerja mempunyai kemampuan untuk
dengan sifat khususnya. menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia
kejadian keracunan di lingkungan industri sebagian
besar terjadi akibat penghirupan kemudian absorpsi
dan tertelan, bahan kimia dapat bersifat:
 Iritan adalah bahan kimia yang mampu
menimbulkan inflamasi (keradangan) pada selaput
lendir bila kontak pertama kali.
 Pada mukosa dan saluran pernapasan atas
 Pada saluran pernapasan atas dan bawah
 Pada saluran pernapasan terminal dan aveoli
 Asfiksian adalah bahan kimia yang mampu
menghalangi oksigenasi jaringan. Kelompok ini
dibedakan menjadi dua:
 Asfiksian sederhana (simple asphyxiant)
 Asfiksian kimia (chemical asphyxiant)
 Metal mempunyai kemampuan untuk melepas satu
elektronnya untuk membentuk ion positif
dan dapat merusak satu atau beberapa system
secara permanen.
 Racun-racun anestetik, narkotis dan sistemik
mempunyai efek depresi sistem syaraf pusat,
khususnya otak.
 Karsinogen adalah bahan kimia yang mampu
meningkatkan frekuensi tumor ganas.
 Toksin dibagi menjadi 2:
 Sangat toksik (highly toxic)
 Toksik
 Sensitizer adalah bahan kimia yang mengakibatkan
reaksi alergi pada jaringan yang sering terpapar
 Merusak organ tubuh tertentu
 Karbon tetraklorida dan nitrosamines
 Halogenerated, hydrocarbons dan uranium
 Air raksa dan karbon
 Karbonmonoksida dan sianida
 Silica dan serbuk asbes
 Timah hitam/Pb dan keton
 Keton dan komposisi klorin
 Solven organic/asam

 Bahan kimia yang mudah terbakar akan bereaksi


dengan oksigen sehingga menimbulkan kebakaran.
Reaksi kebakaran yang sangat cepat dapat
menimbulkan ledakan. Bahan kimia mudah terbakar
dapat berbentuk:

KEGIATAN PELAKSANAAN
 Padat: bahan padat tidak mudah meledak tetapi
dapat menimbulkan kebakaran karena gesekan,
absorbsi uap, perubahan kimia yang spontan dan
menyimpan panas selama proses.
 Cair: zat cair mudah menguap dan uapnya mudah
terbakar pada suhu 25,50C dan banyak dijumpai di
laboratorium dan dikenal sebagai pelarut organic.
 Gas: golongan ini yang sering menimbulkan
ledakan.
 Bahan kimia mudah meledak bila terkena panas,
gesekan atau bantingan. Bahan kimia ini mudah
membebaskan panas dengan cepat tanpa disertai
pengimbangan kehilangan panas sehingga kecepatan
reaksi, peningkatan suhu dan tekanan meningkat cepat
serta dapat menimbulkan ledakan. Contoh: gas klorin,
gas metan, TNT, NH4NO3, glyserin, lainnya:
 Azida
 Asam peklorat
 Asam pikrat dan garamnya
 Bahan kimia dengan sifat khusus
 Oksidator
 Reaktif terhadap air
 Reaktif terhadap asam
 Bahan radioaktif
 Bahan kimia yang tidak boleh tercampur

III. Faktor biologi: kelompok Faktor biologi


resiko satu, dua, tiga dan Faktor biologi merupakan faktor yang dapat menimbulkan
empat gangguan kesehatan atau penyakit yang disebabkan oleh:
 Kelompok resiko satu merupakan mikroorganisme
yang tidak dapat menimbulkan resiko (resiko rendah),
baik terhadap individu maupun masyarakat Pada
umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan
penyakit.
 Kelompok resiko dua merupakan mikroorganisme
yang mempunyai resiko sedang terhadap individu dan
resiko rendah terhadap masyarakat, dapat
menyebabkan penyakit pada individu namun tidak
menimbulkan bahaya yang serius pada umumnya dapat
diobati dan resiko penyebarannya terbatas.
 Kelompok resiko tiga merupakan mikroorganisme
yang mempunyai resiko tinggi terhadap individu dan
resiko rendah terhadap masyarakat, dapat
menyebabkan penyakit yang serius pada individu
namun tidak menyebar dari individu ke individu
lainnya pada umumnya tersedia tindakan pengobatan
dan pencegahan penyebaran yang efektif.

KEGIATAN PELAKSANAAN
 Kelompok resiko empat merupakan mikro- organisme
yang mempunyai resiko tinggi terhadap individu dan
masyarakat, dapat menyebabkan penyakit yang sangat
serius pada individu dan sangat menyebar/menular,
baik secara langsung maupun tidak langsung pada
umumnya belum tersedia tindakan pengobatan dan
pencegahan penyebaran yang efektif.

IV. Faktor Fisiologis Faktor fisiologis.


Merupakan permasalahan Beberapa faktor resiko akibat masalah ergonomis:
yang berkaitan dengan faktor  Pekerjaan yang dilakukan dalam posisi duduk, tanpa
ergonomis umumnya tempat duduk yang sesuai dengan postur tubuh
disebabkan oleh adanya sehingga terjadi kelelahan pada pinggang leher
ketidaksesuaian antara  Pekerjaan yang dilakukan pada posisi berdiri akan
pekerja dengan lingkungan terasa pada persendian jaringan otot, jaringan saraf
kerja secara menyeluruh (low back pain).
termasuk peralatan kerja.  Menuruni tangga yang terlalu curam sehingga posisi
tubuh tidak seimbang mudah jatuh terperosok
 Posisi pandangan mata yang tidak lurus sehingga
kelelahan pada otot tengkuk dan sakit kepala.
 Bekerja dengan komputer dalam waktu yang lama
menyebabkan kelelahan pada otot mata.

V. Faktor Psikologis: stress, kerja


bergilir, penyalahgunaan obat Faktor psikologis.
dan pelecehan seksual  Stress adalah ancaman fisik dan psikologis dari factor
lingkungan terhadap kesejahteraan individu dan dapat
diukur dengan meningkatnya kejadian-kejadian dalam
hidupnya, dukungan sosial, umumnya berhubungan
dengan definisi system imunologi. Stress juga dapat
menyebabkan penyakit kanker dan jantung. Keadaan
tempat kerja yang dapat menimbulkan stress:
 Tuntutan pekerjaan
 Beban kerja yang berlebihan maupun kurang
 Tekanan waktu
 Tanggung jawab yang berlebihan maupun
kurang
 Konflik peran, umumnya pekerja wanita
 Adanya perubahan struktur organisasi
 Kurangnya pemanfaatan kemampuan seseorang
 Adanya tuntutan
 Dukungan dan kendala
 Hubungan dengan atasan, teman sekerja dan
bawahan, baik yang baik maupun buruk
 Adanya suara-suara yang tidak
dikehendaki/rumor/gosip

KEGIATAN PELAKSANAAN
 Atasan terlalu campur tangan dalam
penanganan tugas-tugas (kurang pendelegasian
wewenang)
 Adanya kesulitan keuangan
 Adanya peran yang tidak jelas
 Tidak diajak berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan

 Kerja bergilir adalah pekerjaan yang pada dasarnya


dilakukan di luar jam kerja yang normal. Cirinya:
adanya kontinuitas, pergantian giliran dan jadual kerja
khusus. Kerja bergilir dikatakan mempunyai
kontinuitas bila dikerjakan selama 24 jam setiap hari
termasuk hari Minggu dan hari libur. Dapat
menyebabkan penyakit:
- Ketidaksesuaian ritme sirkadian akan menimbulkan
gangguan tidur, peningkatan kepekaan dan
desinkronisasi internal.
- Perubahan kebiasaan: diet dan merokok.
- Perubahan pola kehidupan sosial dapat
menimbulkan insufisiens sosial yang akan
menyebabkan stress dan perubahan kebiasaan yang
akhirnya akan mengakibatkan penyakit akibat
kerja.

 Penyalahgunaan obat adalah pemakaian suatu macam


obat/zat kimia, baik secara periodic maupun terus-
menerus yang tidak berdasarkan petunjuk medis,
dimana hal ini dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan serta dapat membahayakan masyarakat
khususnya masyarakat pekerja.
 Pelecehan seksual adalah setiap ucapan atau perbuatan
yang menjurus ke tindak seksual, umumnya disertai
ancaman secara terselubung atau nyata. Terjadi akibat
ketidakseimbangan strata dalam hubungan tersebut dan
bukan atas dasar suka-sama-suka. Pada umumnya
merugikan seseorang dalam pandangan masyarakat,
dapat menimbulkan penurunan kinerja, gangguan jiwa
dan psikosomatik serta penurunan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai