Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Tentang
Oleh
Kelompok 8
Anggota
Dosen Pengampu:
Dr. Fadriati, M.Ag.
A. Pendahuluan
Dalam proses pembelajaran, guru sangat di tuntut untuk memiliki segala
kelebihan dibanding siswanya. Mulai dari penguasaan materi hingga kepada
berbagai variasi yang digunakannya dalam mengajar. Salah satu dari variasi itu
adalah variasi guru dalam menggunakan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah suatu cara yang di gunakan seseorang untuk
memperoleh sesuatu. Sedangkan strategi pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam melakukan pembelajaran. Jadi, dalam mengajar guru
membutuhkan cara-cara agar apa yang disampakannya dapat di mengerti oleh
peserta didik.
Salah satu dari strategi pembelajaran yang sering digunakan oleh guru-
guru di sekolah adalah strategi pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Kooperatif learning ini adalah pembelajaran yang berbasis kerjasama kelompok
dan belajar kelompok. Untuk lebih jelasnya, telah di ulas dalam makalah berikut.
1
2
Jadi, hal yang menarik dari SPK adalah adanya harapan selain
memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar
peserta didik (student achievement) juga mempunyai dampak pengiring
seperti relasi social, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap
lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan
suka memberi pertolongan pada yang lain.
Strategi pembelajaran ini bisa digunakan manakala:
1) Guru menekankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha
individual dalam belajar.
2) Jika guru menghendaki seluruh siswa (bukan hanya siswa yang pintar
saja) untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar.
3) Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari teman
lainnya, dan belajar dari bantuan orang lain.
4) Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi siswa sebagai bagian dari isi kurikulum.
5) Jika guru menghendaki meningkatnya motivasi siswa dan menambah
tingkat partisipasi mereka.
6) Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan
(Sanjaya, 2006: 241-243).
b. Karakteristik SPK
1) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang
tinggi, sedang dan rendah.
2) Membentuk kelompok siswa yang didalamnya terdiri dari berbagai
macam ras, suku, budaya dan jenis kelamin yang berbeda.
3) Mengutamakan tanggung jawab individu
4) Menciptakan kemenangan bersama
5) Mengutamakan hubungan pribadi
6) Menitikberatkan kepada kepemimpinan
4
yang kurang cerdas, yang lemah lembut hingga yang kasar, yang berkulit
hitam maupun yang putih, islam maupun non islam, dan sebagainya. Di
balik maksud penjelasan ini, diharapkan guru mampu menanamkan nilai-
nilai karakter, seperti toleransi, cinta damai, bersahabat dan kemunikatif,
kepedulian sosial, belajar keras, dan sebagainya.
c. Penilaian
Penilaian dalam penerapan strategi pembelajaran kooperatif bisa
dilakukan melalui tes maupun kuis, baik secara individu maupun
kelompok. Tes individu akan memberikan informasi kemampuan suatu
kelompok. Hasil akhir penilaian adalah akumulasi diantara keduanya,
yakni nilai individu dan kelompok dijumlahkan kemudian dibagi dua. Di
balik maksud penilaian atau evaluasi ini, diharapkan guru mampu
menanamkan nilai-nilai karakter seperti kejujuran, penghargaan terhadap
prestasi, keadilan, dan tanggung jawab.
d. Pengakuan Tim
Pengakuan tim (team recognition) adalah penetapan tim yang
dianggap paling unggul atau tim yang tinggi prestasinya. Indikator tim
disebut unggul jika mampu mencapai target yang dicanangkan dengan
tetap menjaga kekompakan kelompok. Setelah terpilih tim yang paling
unggul, guru dapat memberikan hadiah, apresiasi, minimal pengakuan.
Pengakuan ini diharapkan dapat memotivasi kelompok yang lain untuk
bekerja sama dan belajar lebih keras. Demikian pula tim yang telah
dinyatakan unggul hendaknya dapat mempertahankan dan terus
meningkatkan prestasinya. Pengakuan ini dimaksudkan mampu
menanamkan nilai-nilai karakter seperti penghargaan terhadap prestasi,
tanggung jawab, kerja keras, cinta tanah air (bangga menjadi peserta
didik di sekolah “A”) dan sebagainya (Suyadi, 2013: 69-70).
6
b. Kelemahan
1) Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, mereka akan merasa
terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan.
Akibatnya keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama
dalam kelompok.
10
C. Penutup
Strategi pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran yang
menuntut peran aktif seluruh siswa dalam kelompok belajar. Mereka akan
bekerja sama dan belajar bersama dalam kelompok tersebut. Pembelajaran
kooperatif ini biasanya dilakukan dalam sebuah kelompok yang maa dalam
kelompok itu terdiri dari siswa yang heterogen dari berbagai segi.
Strategi pembelajaran kooperatif ini dapat dilakukan dengan beberapa
model pembelajaran seperti STAD, jigsaw learnign, dan group investigation (GI),
dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya, kooperatif learning kempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan bagi siswa, maupun bagi gurunya sendiri.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
http://dosenpsikologi.com/metode-pembelajaran-kooperatif