Disusun oleh :
NIM : D1B021122
Kelas : Reg.G
Semester : 3 (Tiga)
Kelompok : IV
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Saya menyadari laporan ini masih belum sempurna,oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi perbaikan laporan ini.Semoga laporan ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan.
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2. Tujuan.........................................................................................................................................1
1.3. Manfaat.......................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................2
2.1. Bobot Isi.....................................................................................................................................2
2.2. Kadar air.....................................................................................................................................4
2.3. Total Ruang Pori (TRP)..............................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................8
METODE PENELITIAN......................................................................................................................8
3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum......................................................................................................8
3.2. Alat dan Bahan...........................................................................................................................8
3.3. Pelaksanaan Praktikum...............................................................................................................9
3.4. Interpretasi................................................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................................13
4.1. Hasil.........................................................................................................................................13
4.1.Bobot Isi Tanah.........................................................................................................................14
4.2.Kadar Air Tanah........................................................................................................................14
4.3.Total Ruang Pori Tanah.............................................................................................................15
4.2. Pembahasan..............................................................................................................................16
BAB V.................................................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................18
5.1.Kesimpulan................................................................................................................................18
5.2.Saran..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Maka kita harus memperhatikan kadar air tanah,bobot isi dan ruang pori yang dimiliki
oleh tanah yang akan diamati.
1.2. Tujuan
Dilaksanakannya praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah tentu memiliki tujuan yaitu :
1.Agar terpenuhinya pembelajaran mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah pada semester 3
2.Agar mahasiswa mampu memahami dan mengetahui cara perhitungan bobot isi,kadar air
dan total ruang pori tanah.
1.3. Manfaat
Dalam pelaksanaan praktikum ini dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu :
1.Mahasiswa mampu menghitung bobot isi,kadar air, dan total ruang pori tanah.
TINJAUAN PUSTAKA
Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi
kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut.
Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kepadatan tanah.
Tanah dengan kemampuan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman pori
makro terbatas dan penetrasi air terhambat. Berat isi adalah perbandingan berat tanah kering
dengan satuan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan dalam
gram/cm³.
Nilai bobot isi dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada tanah, pengolahan
tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya menggenang air, sifat
drainase dan kemudahan tanah ditembus akar. Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu
padatan air persatuan isi titik yang paling sering dipakai adalah bobot isi kering yang
umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-alat pertanian,tekstur, struktur
dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan perhitungan
seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi, pemupukan dan pengolahan tanah.
Bobot isi merupakan petunjuk kepadatan tanah.Makin padat suatu tanah makin tinggi
bobot isi, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.Tanah yang
lebih padat memiliki bobot isi yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang
padat.Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai bobot isi yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya. Nilai bobot isi tanah mineral berkisar 1 - 0,7
gram/cm³, sedangkan tanah organik umumnya memiliki bobot isi antara 0,1 - 0,9 gram/cm³.
Tekstur
Tanah yang memiliki tekstur berliat mempunyai bobot isi yang kecil dan tanah yang
bertekstur pasir mempunyai nilai bobot isi besar. semakin baik tekstur tanah maka tanah
tersebut baik digunakan sebagai lahan pertanian. ini dikarenakan akan mudah meneruskan air
dan tanah akan mudah ditembus oleh akar tanaman.
Kerapatan volume.
Kerapatan volume ditetapkan dalam gram/cm maka kerapatan isi lapisan berstruktur
halus biasanya berkisar 1,0 sampai 1,3,sedangkan jika tekstur tanah itu kasar maka kisaran itu
selalu diantara 1,3 sampai 1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan oleh yang
bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah-
tanah berpasir. Semakin rendah struktur tanah maka semakin rendah presentase bobot isi
tanah tersebut.
Bahan organik
Bahan organik juga dapat memperkecil kerapatan bobot isi tanah. Persentase bobot isi
akan besar apabila bahan organik yang terdapat pada tanah tersebut sedikit, dan begitupun
sebaliknya. Tanah tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding
tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan
organik dan kelembaban tanah.
Bobot isi merupakan petunjuk kerapatan tanah. Makin pada suatu tanah makin tinggi
bobot isinya, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.
Di mana semakin tinggi bobot isi di dalam tanah maka semakin rendah total ruang pori
di dalam tanah maka semakin baik pula dijadikan media yang baik untuk melangsungkan
kehidupan tanaman untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Semakin tinggi ruang pori
tanah maka semakin kecil kemungkinan tanaman untuk hidup lama karena akar tidak dapat
menahan batang.
Kandungan bahan organik yang tinggi dapat meningkatkan kualitas sifat fisik tanah,
melalui perangsangan aktivitas biologi tanah hingga pembentukan struktur tanah yang tepat.
Bahan organik telah membantu proses granulasi tanah dapat mengakibatkan penurunan berat
isi tanah dan mengurangi tingkat pemadatan tanah. Semakin banyak granulasi tanah yang
terbentuk, maka rumput yang tersedia juga akan semakin banyak.
Setiap tanah memiliki kadar air yang berbeda, dan selain kedalaman tanah,
perlakuannya juga berbeda. Tanah yang tidak diolah dengan kedalaman 0-10 cm memiliki
kadar air yeng lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang diolah, karena tanah yang diolah
terbuka pori-pori di lapisan atasnya sehingga drainase berjalan dengan baik.
Daya ikat tanah antara lain dipengaruhi oleh komposisi tanah. Tanah berstruktur kasar memiliki
kapasitas menahan air yang lebih rendah daripada tanah berstruktur halus. Oleh karena itu, tanaman
yang tumbuh di tanah berpasir umumnya lebih rentan terhadap kekeringan daripada tanah lempung
atau liat. Terlalu banyak atau terlalu sedikit air dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi oleh:
Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai jumlah air antara kapasitas lapang dan faktor
layu. Jumlah air yang dibutuhkan tanaman juga tergantung pada pertumbuhan tanaman dan
porsi profil tanah yang tersedia untuk akar tanaman. Namun, dalam kebanyakan kasus di
dekat titik layu, penyerapan air oleh tanaman tidak secepat dan dapat mempertahankan
pertumbuhan tanaman. Adaptasi untuk mempertahankan kehilangan air di atas titik layu
didokumentasikan dengan baik.
Kadar air dalam tanah dapat diukur dengan berbagai cara. Seringkali istilah nisby
seperti basah dan kering digunakan. Keduanya merupakan rentang kadar air yang tidak pasti,
sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan terisi penuh, artinya kadar air yang
pori-porinya tidak terisi penuh. Oleh karena itu, kadar air tanah berarti jumlah air yang
mempertahankan berat kering tanah yang konstan ketika dipanaskan sampai 105 ° C dalam
oven.
Porositas adalah persentase total ruang pori (ruang kosong) yang terdapat dalam satu
satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, oleh karena itu merupakan
indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan dengan dua cara.
Yaitu menghitung selisih berat tanah jenuh dengan berat tanah kering, dan menghitung
besarnya volume tanah yang ditempati padatan. Komposisi pori tanah yang ideal terbentuk
dari kombinasi fraksi debu, pasir dan lempung. Porositas itu sendiri mencerminkan derajat
bersarang aliran massa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau laju aliran air melalui massa
tanah (penetrasi, waktu per jarak).
Kedua indeks ini ditentukan oleh semacam tabung berukuran non-kapiler (terbentuk
dari makropori dan meso yang terhubung terus menerus) di dalam tanah. Ini menyoroti
bahwa tanah permukaan berpasir memiliki porositas yang lebih rendah daripada tanah liat.
Hal ini dikarenakan tanah berpasir memiliki total ruang pori yang kecil namun mayoritas
memiliki komposisi pori yang besar sehingga efisien untuk pergerakan udara dan air. Hal ini
karena fraksi volume pori-pori yang kecil dari tanah berpasir mengurangi kapasitas menahan
airnya. Oleh karena itu, lantai dengan tekstur halus, ruang pori besar, dan pori kecil memiliki
proporsi yang relatif besar.
Porositas atau ruang pori adalah ruang antar tanah yang biasanya diisi oleh air atau
udara. Pori-pori sangat penting untuk permeabilitas tanah, semakin besar pori-pori tanah,
semakin cepat tanah meresap.
Meskipun rata-rata ukuran pori tanah bertekstur kasar lebih besar dari pada tanah
bertekstur halus, tanah bertekstur kasar memiliki persentase total ruang pori yang lebih
rendah daripada tanah bertekstur halus.
METODE PENELITIAN
Alat
-Parang
-Pemukul
-Kayu tumpuan
-Ring
-Cater
-Gunting
-Tutup galon
-Plastik
-Karet gelang
-Lakban
-Alas Besi
-Timbangan
-Penjepit besi
-Oven
-Jangka sorong
Bahan
-Tanah
Gambar 1. Pemukul & kayu tumpuan Gambar 2. Penjepit besi,alas besi & oven
Gambar 3.Ring sudah di dalam tanah Gambar 4.Pembersihan Ring dari kotoran
Gambar 3. Menimbang berat tanah basah Gambar 4. Menimbang berat tanah kering
Gambar 5. Peletakkan sampel tanah ke alas Gambar 6. Pengambilan sampel tanah dari oven
3.4. Interpretasi
Tabel 3.4.1.Hasil perhitungan perlengkapan menghitung volume ring,bobot tanah,kadar air
dan ruang pori tanah.
Perhitungan Hasil
Berat alas 17,4 gram
BTB+ALAS+RING 213,4 gram
BTK+ring 180,1 gram
Diameter ring 5,1 cm
Tinggi ring 5,1 cm
Ring 91,8 cm
Rupe(partikel density) 2,65
Bahan organik 3,24
Tabel 3.4.3.Hasil perhitungan volume tanah,bobot isi,kadar air dan total ruang pori
BAB IV
4.1. Hasil
Dari praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah yang sudah dilaksanakan didapat hasil berikut ini :
menghitung rupe :
=2,65-0,02x3,24
=2,65-0,0648
=2,58
BI =
BTK
VOLUME RING
Dihitung:
88,3
=
104
= 0,85
Dihitung:
=
( 196+91,8 ) −( 1801 + 91,8)
180,1
15,9
= 100 %
180,1
=0,088.100%
=8,8%berat
BI . KA%berat
Dihitung:
=0.85.8,8%
=7,48 %volume
BI
1− 100
RUPE
Dihitung :
0,85
=1− 100
2,65
=1-0,32.100
=0,68.100
=68%volume
BI
1−
RUPE(2,65−0.02 .3.24)
100
Dihitung :
0.85
=1− 100
2,5852
=1-0,328.100
=0,672.100
=67,2%volume
4.2. Pembahasan
Pada praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah yang mengenai “Bobot isi,Kadar Air Tanah
dan Total Pori Tanah” dilakukan supaya mahasiswa mampu mengetahui cara perhitungan
bobot isi,kadar air tanah serta total ruang pori tanah selain itu juga mahasiswa dapat
memahami sifat fisik tanah.
Tanah merupakan sarana tanam bagi petani,selain itu tanah merupakan aspek penting
yang harus diperhatikan.Tanah adalah kumpulan dari bagian-bagian padat yang tidak terikat
antara satu dengan yang lain dan rongga-rongga diantara bagian-bagian tersebut berisi udara
dan air.
Sebelumnya kita sudah menghitung bobot isi,kadar air,dan total pori tanah,karena tiga
hal tersebut merupakan prioritas dalam dunia pertanian.Karena dengan mengetahui hal
tersebut kita dapat menentukan bahwa tanah ini cocok atau tidak untuk media tanam.
Pertama kita akan membahas mengenai bobot isi tanah.Bobot isi tanah adalah ukuran
pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah.Untuk mengetahui bobot isi tanah kita
harus mengetahui terlebih dahulu berat tanah kering(BTK) dan volume tanah.Berat tanah
kering(BTK) yang sudah didapat adalah 88,3 gram,hasil ini diperoleh dengan cara
mengurangkan jumlah berat tanah kering yang sudah ditambah berat ring yaitu
180,1(BTK+b.ring)-91,8.Kemudian kita menghitung volume tanah dengan cara mengalikan
π dengan jari-jari(r2) dan tinggi ring,sehingga didapat jumlah yaitu 104.Ketika sudah
diketahui berat tanah kering dan volume tanah lalu dihitung dengan cara membagi berat
tanah kering dan volume tanah yaitu 88,3/104=0,85 gram.Jadi bobot isi tanah dari sampel
tanah yang didapat yaitu sebesar 0,85 gram.
Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-pertikel tanah itu.Dan
kedalaman tanah pun dapat menjadi hal yang sangat berpengaruh,karena semakin padat suatu
tanah makin tinggi bobot isi tanah,yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar
tanaman.Tanah yang lebih padat memiliki bobot isi tanah yang lebih besar dari tanah yang
sama tetapi kurang padat.Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai
bobot isi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya.
Kedua kita akan membahas mengenai kadar air tanah.Kadar air tanah dapat dinyatakan
dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah dan persen berat
yaitu persentase berat air terhadap berat tanah.Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat
memberikan gambaran tentang tersedianya air untuk tanaman pada volume tanah tertentu.
Untuk mendapatkan hasil kadar air persentase volume maka diperlukan mencari
terlebih dahulu perhitungan kadar air persen berat,supaya dikalikan dengan bobot isi.Pada
kadar air persen berat diperoleh 8,8%berat.Kemudian dapat dikalikan dengan bobot isi yaitu
0,85.8,8 = 7,48%volume.Jadi Kadar air %volume yang diperoleh adalah 7,48%volume.
Terakhir kita akan membahas mengenai total ruang pori tanah atau porositas
tanah.Total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara.Total
ruang pori tanah berbeda-beda,tergantung dengan bahan organiknya.Jika bahan organik lebih
kecil dari 1% maka hasil yang sudah didapat yaitu 68%volume sedangkan jika bahan
organiknya lebih besar dari 1% maka hasil yang telah diperoleh yaitu 67,2%volume.
Perbedaan diatas dapat dipengaruhi dari struktur tanah,karena jika tanah itu padat maka
porositas tanahnya semakin kecil kerena ruang pori sendiri adalah ruang antara udara dan air
sehingga tanah yang padat memiliki ruang udara dan air yang kecil dibandingkan tanah yang
sudah diolah.
Tanah bertesktur kasar mempunyai persentase ruang pori total lebih rendah dari pada
tanah bertekstur halus,meskipun rataan ukuran pori bertekstur kasar lebih besar daripada
ukuran pori tanah bertekstur halus.Jadi tekstur tanah sangat berpengaruh pada perhitungan
total ruang pori tanah.
Dari tiga data diatas dapat diketahui bahwa kedalaman tanah berpengaruh dalam
menghitung bobot isi,kadar air,dan total ruang pori tanah.Selain itu tekstur tanah pun
berpengaruh karena tekstur tanah yang padat mempunyai berat yang lebih besar
dibandingkan tekstur tanah yang halus dan tekstur tanah padat pun berpengaruh dalam
menentukan pori tanah karena jika tanah itu padat maka pori tanah itu akan kecil
dibandingkan tanah yang halus.
BAB V
5.1.Kesimpulan
Simpulan dari praktikum yang sudah dilaksanakan yaitu tanah merupakan dari bagian-
bagian padat yang tidak terikat antara satu dengan yang lain dan rongga-rongga diantara
bagian-bagian tersebut berisi udara dan air yang disebut pori ruang tanah.
Dalam melakukan pengukuran bobot isi,kadar air, dan pori tanah tidaklah rumit tetapi
harus memiliki kefokusan dan kesabaran dalam melakukan kegiatan dengan sampel tanah.
5.2.Saran
Adapun saran dari praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah ini adalah sebaiknya sebelum
melakukan praktikum kita harus benar-benar faham langkah-langkah yang akan dilakukan
supaya teratur dan dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S., 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press
Bowles, Joseph E. Johan K. Helnim. 1991. Analisis dan Desain Pondasi I. Jakarta: PT.
Erlangga
Buckman, H. O,Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara : Jakarta. Dielektrik pada
lahan jagung. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol. 7 No. 1
Craig, R.F. 1991. Mekanika Tanah. Jakarta: PT. Erlangga.
Das, B. M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I . PT.
Erlangga. Jakarta.
Hakim, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: UNILA.
Hanafiah, A.K., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada.Jakarta
Timur
Rafidi, S., 1982, Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Saifuddin, S., 1988. Kimia Fisika Pertanian. Bandung: CV. Buana