Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH

“BOBOT ISI,KADAR AIR,DAN TOTAL RUANG PORI TANAH”

Disusun oleh :

Nama : Firli Anistia Sari

NIM : D1B021122

Kelas : Reg.G

Semester : 3 (Tiga)

Kelompok : IV

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Serta


salawat dan salam senantiasa kepada Nabi Muhammad SAW. Atas berkat dan rahmat-NYA
saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Bobot Isi,Kadar Air,Dan Total Ruang
Pori Tanah”.Laporan ini diajukan sebagai syarat memenuhi tugas praktikum mata kuliah
Dasar-Dasar Ilmu Tanah.

Dalam menyelesaikan laporan ini,saya mendapat banyak bimbingan,arahan dan


bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu,saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir.
M.Syarif, M.S., selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah dan teman-
teman kelompok empat yang sudah mau bekerja sama dengan baik.

Saya menyadari laporan ini masih belum sempurna,oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi perbaikan laporan ini.Semoga laporan ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan.

Jambi, 3 Oktober 2022

Firli Anistia Sari


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2. Tujuan.........................................................................................................................................1
1.3. Manfaat.......................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................2
2.1. Bobot Isi.....................................................................................................................................2
2.2. Kadar air.....................................................................................................................................4
2.3. Total Ruang Pori (TRP)..............................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................8
METODE PENELITIAN......................................................................................................................8
3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum......................................................................................................8
3.2. Alat dan Bahan...........................................................................................................................8
3.3. Pelaksanaan Praktikum...............................................................................................................9
3.4. Interpretasi................................................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................................13
4.1. Hasil.........................................................................................................................................13
4.1.Bobot Isi Tanah.........................................................................................................................14
4.2.Kadar Air Tanah........................................................................................................................14
4.3.Total Ruang Pori Tanah.............................................................................................................15
4.2. Pembahasan..............................................................................................................................16
BAB V.................................................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................................18
5.1.Kesimpulan................................................................................................................................18
5.2.Saran..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah merupakan bagian permukaan bumi,yang digunakan untuk berbagai hal.Dari
semua kehidupan sampai kematian selalu berhubungan dengan tanah.Dalam lingkup
pertanian sendiri,tanah berguna sebagai media tumbuh tanaman,penyedia unsur hara
tanaman,penyedia air dan lain-lain.Dalam mempelajari tentang tanah haruslah memulai satu
persatu dari yang sederhana hingga yang kompleks.

Tanah merupakan aspek penting dalam media tumbuh pada tumbuh-tumbuhan.Dilihat


dari kegunaan serta tempat bagi tumbuhan,tanah dapat diibaratkan sebagai rumah bagi
tumbuhan.Oleh sebab itu untuk mempertahankan fungsinya kita perlu
mempelajari,memperhatikan,dan mengolahnya dengan baik.

Maka kita harus memperhatikan kadar air tanah,bobot isi dan ruang pori yang dimiliki
oleh tanah yang akan diamati.

1.2. Tujuan
Dilaksanakannya praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah tentu memiliki tujuan yaitu :

1.Agar terpenuhinya pembelajaran mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah pada semester 3

2.Agar mahasiswa mampu memahami dan mengetahui cara perhitungan bobot isi,kadar air
dan total ruang pori tanah.

3.Agar mahasiswa memahami sifat fisik tanah.

1.3. Manfaat
Dalam pelaksanaan praktikum ini dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu :

1.Mahasiswa mampu menghitung bobot isi,kadar air, dan total ruang pori tanah.

2.Mahasiswa mampu mengetahui langkah-langkah mengambil sampel tanah.

3.Sebagai penambah pengetahuan mahasiswa Agribisnis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bobot Isi


Bobot isi atau kerapatan Lindak menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering
dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bobot isi merupakan petunjuk
kepadatan tanah. Makin pada suatu tanah makin tinggi bobot isinya,yang berarti makin sulit
meneruskan air atau menembus akar tanaman. Pada umumnya bobot isi berkisar dari 1,1
sampai 1,6 g/cc beberapa jenis tanah mempunyai bobot isi kurang dari 0,9 G per cc (misalnya
tanah Andisol), bahkan ada yang kurang dari 0,10 g/cc (misalnya tanah Gambut). Bobot isi
penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah yang
didasarkan pada berat tanah per hektar.

Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi
kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut.

Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kepadatan tanah.
Tanah dengan kemampuan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman pori
makro terbatas dan penetrasi air terhambat. Berat isi adalah perbandingan berat tanah kering
dengan satuan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan dalam
gram/cm³.

Nilai bobot isi dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada tanah, pengolahan
tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya menggenang air, sifat
drainase dan kemudahan tanah ditembus akar. Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu
padatan air persatuan isi titik yang paling sering dipakai adalah bobot isi kering yang
umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-alat pertanian,tekstur, struktur
dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan perhitungan
seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi, pemupukan dan pengolahan tanah.

Bobot isi merupakan petunjuk kepadatan tanah.Makin padat suatu tanah makin tinggi
bobot isi, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.Tanah yang
lebih padat memiliki bobot isi yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang
padat.Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai bobot isi yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya. Nilai bobot isi tanah mineral berkisar 1 - 0,7
gram/cm³, sedangkan tanah organik umumnya memiliki bobot isi antara 0,1 - 0,9 gram/cm³.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi bobot isi tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi bobot isi tanah adalah :

 Tekstur

Tanah yang memiliki tekstur berliat mempunyai bobot isi yang kecil dan tanah yang
bertekstur pasir mempunyai nilai bobot isi besar. semakin baik tekstur tanah maka tanah
tersebut baik digunakan sebagai lahan pertanian. ini dikarenakan akan mudah meneruskan air
dan tanah akan mudah ditembus oleh akar tanaman.

 Kerapatan volume.

Kerapatan volume ditetapkan dalam gram/cm maka kerapatan isi lapisan berstruktur
halus biasanya berkisar 1,0 sampai 1,3,sedangkan jika tekstur tanah itu kasar maka kisaran itu
selalu diantara 1,3 sampai 1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan oleh yang
bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah-
tanah berpasir. Semakin rendah struktur tanah maka semakin rendah presentase bobot isi
tanah tersebut.

 Bahan organik

Bahan organik juga dapat memperkecil kerapatan bobot isi tanah. Persentase bobot isi
akan besar apabila bahan organik yang terdapat pada tanah tersebut sedikit, dan begitupun
sebaliknya. Tanah tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding
tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan
organik dan kelembaban tanah.

b. Pengaruh bobot isi terhadap produktivitas tanaman

Bobot isi merupakan petunjuk kerapatan tanah. Makin pada suatu tanah makin tinggi
bobot isinya, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.

Bobot isi sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman karena berhubungan


bahan organik di dalam tanah. Di mana semakin banyak bahan organik di dalam tanah maka
semakin tinggi bobot isinya dan semakin besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
Selain itu, kita ketahui bahwa bobot isi mempunyai hubungan timbal balik dengan total pori
dalam tanah.

Di mana semakin tinggi bobot isi di dalam tanah maka semakin rendah total ruang pori
di dalam tanah maka semakin baik pula dijadikan media yang baik untuk melangsungkan
kehidupan tanaman untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Semakin tinggi ruang pori
tanah maka semakin kecil kemungkinan tanaman untuk hidup lama karena akar tidak dapat
menahan batang.

Kandungan bahan organik yang tinggi dapat meningkatkan kualitas sifat fisik tanah,
melalui perangsangan aktivitas biologi tanah hingga pembentukan struktur tanah yang tepat.
Bahan organik telah membantu proses granulasi tanah dapat mengakibatkan penurunan berat
isi tanah dan mengurangi tingkat pemadatan tanah. Semakin banyak granulasi tanah yang
terbentuk, maka rumput yang tersedia juga akan semakin banyak.

2.2. Kadar air


Kadar air dalam tanah dapat dinyatakan sebagai persen volume, yaitu persentase
volume air terhadap volume tanah. Metode ini memiliki keunggulan dalam memberikan
gambaran ketersediaan air tanaman dalam jumlah tanah tertentu. Suatu metode untuk
menentukan kadar air dapat dilakukan dengan mengeringkan serangkaian tanah basah dalam
oven selama waktu tertentu. Kehilangan air pengeringan adalah banyaknya air yang
terkandung dalam tanah.

Ketika air irigasi memasuki tanah, pertama-tama ia menggantikan udara yang


terkandung dalam pori-pori makro dan kemudian pori-pori mikro. Jumlah air yang bergerak
melalui tanah tergantung pada ukuran pori-pori tanah. Dalam proses perpindahan air jenuh,
air tambahan berikut bergerak ke bawah. Pergerakan air terjadi secara horizontal maupun
vertikal. Gravitasi tidak berpengaruh pada gerakan horizontal.

Setiap tanah memiliki kadar air yang berbeda, dan selain kedalaman tanah,
perlakuannya juga berbeda. Tanah yang tidak diolah dengan kedalaman 0-10 cm memiliki
kadar air yeng lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang diolah, karena tanah yang diolah
terbuka pori-pori di lapisan atasnya sehingga drainase berjalan dengan baik.

Daya ikat tanah antara lain dipengaruhi oleh komposisi tanah. Tanah berstruktur kasar memiliki
kapasitas menahan air yang lebih rendah daripada tanah berstruktur halus. Oleh karena itu, tanaman
yang tumbuh di tanah berpasir umumnya lebih rentan terhadap kekeringan daripada tanah lempung
atau liat. Terlalu banyak atau terlalu sedikit air dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi oleh:

 jumlah air hujan atau air irigasi,


 kapasitas tanah menahan air,
 evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan vegetasi),
 tinggi muka air tanah,
 kadar bahan organik dalam tanah,
 senyawa kimia atau salinitas, dan
 dasar tanah atau kedalaman lapisan tanah.

Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai jumlah air antara kapasitas lapang dan faktor
layu. Jumlah air yang dibutuhkan tanaman juga tergantung pada pertumbuhan tanaman dan
porsi profil tanah yang tersedia untuk akar tanaman. Namun, dalam kebanyakan kasus di
dekat titik layu, penyerapan air oleh tanaman tidak secepat dan dapat mempertahankan
pertumbuhan tanaman. Adaptasi untuk mempertahankan kehilangan air di atas titik layu
didokumentasikan dengan baik.
Kadar air dalam tanah dapat diukur dengan berbagai cara. Seringkali istilah nisby
seperti basah dan kering digunakan. Keduanya merupakan rentang kadar air yang tidak pasti,
sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan terisi penuh, artinya kadar air yang
pori-porinya tidak terisi penuh. Oleh karena itu, kadar air tanah berarti jumlah air yang
mempertahankan berat kering tanah yang konstan ketika dipanaskan sampai 105 ° C dalam
oven.

2.3. Total Ruang Pori (TRP)


Pori-pori total tanah adalah ruang-ruang di dalam tanah yang ditempati oleh air dan
udara. Dalam keadaan basah, semua pori makro, meso, dan mikro terisi air, sedangkan dalam
keadaan kering sebagian pori makro dan mesopori terisi udara. Porositas merupakan
gambaran aerasi dan drainase tanah, sehingga perlu diketahui.

Porositas adalah persentase total ruang pori (ruang kosong) yang terdapat dalam satu
satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, oleh karena itu merupakan
indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan dengan dua cara.
Yaitu menghitung selisih berat tanah jenuh dengan berat tanah kering, dan menghitung
besarnya volume tanah yang ditempati padatan. Komposisi pori tanah yang ideal terbentuk
dari kombinasi fraksi debu, pasir dan lempung. Porositas itu sendiri mencerminkan derajat
bersarang aliran massa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau laju aliran air melalui massa
tanah (penetrasi, waktu per jarak).

Kedua indeks ini ditentukan oleh semacam tabung berukuran non-kapiler (terbentuk
dari makropori dan meso yang terhubung terus menerus) di dalam tanah. Ini menyoroti
bahwa tanah permukaan berpasir memiliki porositas yang lebih rendah daripada tanah liat.
Hal ini dikarenakan tanah berpasir memiliki total ruang pori yang kecil namun mayoritas
memiliki komposisi pori yang besar sehingga efisien untuk pergerakan udara dan air. Hal ini
karena fraksi volume pori-pori yang kecil dari tanah berpasir mengurangi kapasitas menahan
airnya. Oleh karena itu, lantai dengan tekstur halus, ruang pori besar, dan pori kecil memiliki
proporsi yang relatif besar.

Porositas atau ruang pori adalah ruang antar tanah yang biasanya diisi oleh air atau
udara. Pori-pori sangat penting untuk permeabilitas tanah, semakin besar pori-pori tanah,
semakin cepat tanah meresap.

Meskipun rata-rata ukuran pori tanah bertekstur kasar lebih besar dari pada tanah
bertekstur halus, tanah bertekstur kasar memiliki persentase total ruang pori yang lebih
rendah daripada tanah bertekstur halus.

a. Pengaruh Total Pori Tanah Terhadap Produktivitas Tanaman


Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur
tanah. Semakin banyak bahan organik, semakin tinggi porositas tanah. Tanah berstruktur
granular atau gembur memiliki porositas yang lebih tinggi daripada tanah berstruktur padat
(solid). Tanah berpasir memiliki banyak pori makro dan tidak mudah menahan air.
Porositas tanah adalah perbandingan antara volume pori tanah terhadap volume total
tanah, yang menunjukkan kombinasi atau susunan partikel tanah primer (pasir, debu,
lempung) dan partikel sekunder yang disebut agregat. Struktur dapat mengubah efek tekstur
dengan menunjukkan rasio kelembaban terhadap udara.
Tanah yang baik adalah tanah yang mengandung cukup udara dan air serta seimbang
dan stabil. Hal ini hanya terlihat pada struktur tanah berpori besar dengan rasio pori makro
terhadap pori mikro dan ketahanan terhadap tetesan air hujan yang sama. Juga dikatakan
bahwa yang terbaik adalah memiliki rasio yang sama antara padatan dalam air dan padatan di
udara.
Resirkulasi tailing atau sisa tanaman yang dikombinasikan dengan pupuk kandang
dapat memperbaiki kondisi fisik tanah seperti: Memperbaiki tingkat kohesi tanah,
meningkatkan permeabilitas tanah, mengurangi kepadatan tanah, meningkatkan porositas
tanah, meningkatkan perkembangan akar.

b.Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Ruang Pori Tanah


Iklim, kelembaban, dan struktur tanah mempengaruhi porositas. Iklim, suhu,
kelembaban, ekspansi dan sifat kontraksi memiliki dampak yang signifikan terhadap
porositas. Misalnya, di daerah dengan iklim hutan hujan tropis, ketika tanahnya lembab, ia
menerima lebih banyak curah hujan, yaitu ketika tanah berkembang dan mengisi rongga
tanah dengan air. Kelembaban tanah meningkatkan porositasnya. Sebaliknya pada saat
musim kemarau, tanah menyusut dan pori-pori dalam tanah menjadi lebih besar yang
sebagian besar terisi udara, yang kemudian mempengaruhi porositas tanah. Selain itu,
struktur tanah juga memiliki pengaruh yang besar, karena sangat tergantung pada kandungan
liat, pasir dan debu di dalam tanah. Ketika struktur tanah rusak, porositas tanah berubah.
Penentuan porositas menitikberatkan pada partikel-partikel pada lapisan tanah. Oleh
karena itu, porositas setiap jenis tanah adalah konstan dan tidak berubah dengan ukuran
interval atau ukuran antar partikel. Di sebagian besar tanah mineral, kepadatan Zahra rata-rata
adalah 2,6 g/cm3. Perbedaan kerapatan zahra antar jenis tanah tidak signifikan kecuali
terdapat perbedaan kandungan bahan organik tanah dan komposisi mineral.
Salah satu tugas terpenting dari pengolahan tanah adalah meningkatkan porositas tanah.
Selain pengolahan tanah, ada cara lain untuk meningkatkan porositas tanah. Itu berarti
menambahkan bahan organik dan meminimalkan pengolahan tanah. Tanah pertanian dengan
pengolahan tanah yang intensif cenderung memiliki ruang pori yang lebih sedikit, sehingga
tanpa pengolahan tanah terus menerus mengurangi pori-pori dan kandungan bahan organik
tanah.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum


Pelaksanaan praktikum mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah dilaksanakan pada :

Lokasi 1 : Lahan percobaan, tepatnya di belakang Program studi Kehutanan,Fakultas


Pertanian,Universitas Jambi

Lokasi 2 : Laboratorium Tanah,Fakultas Pertanian,Universitas Jambi

Waktu : 08.00-14.00 WIB

Tanggal : Senin,3 Oktober 2022

Gambar 1.Lokasi 1 (Pengambilan Sampel) Gambar 2. Lokasi 2 (Laboratorium Pertanian)

3.2. Alat dan Bahan


Dalam pelaksanaan praktikum ini memerlukan beberapa alat dan bahan yaitu :

 Alat
-Parang
-Pemukul
-Kayu tumpuan
-Ring
-Cater
-Gunting
-Tutup galon
-Plastik
-Karet gelang
-Lakban
-Alas Besi
-Timbangan
-Penjepit besi
-Oven
-Jangka sorong

 Bahan
-Tanah

Gambar 1. Pemukul & kayu tumpuan Gambar 2. Penjepit besi,alas besi & oven

Gambar 3. Timbangan Gambar 4. Ring & jangka sorong.

3.3. Pelaksanaan Praktikum


Pelaksanaan praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah melewati beberapa tahap yaitu :

 Pengambilan Sampel Tanah


Pengambilan sampel tanah ini dilaksanakan di lahan percobaan tepatnya di belakang
gedung Prodi Kehutanan,Fakultas Pertanian,Universitas Jambi.Langkah awal yang
dilakukan adalah :
1.) Membersihkan lahan yang akan diambil tanahnya sebagai sampel dari sampah atau
gulma disekelilingnya.Kegiatan ini dilakukan secara manual dengan tangan kosong.
2.) Menggemburkan tanah supaya tidak terlalu padat
3.) Memasukkan ring ke dalam tanah dengan alat pemukul dan kayu tumpuan.
4.) Mengambil sampel tanah menggunakan ring,yang sebelumnya sudah dimasukkan ke
dalam tanah dengan alat pemukul dan kayu tumpuan.
5.) Membersihkan ring dari tanah yang tidak digunakan dan dari akar serabut yang
muncul dengan menggunakan gunting.
6.) Memasukkan ring dan sampel tanah ke dalam plastic
7.) Tutup kedua sisinya menggunakan tutup galon

Gambar 1.Penggemburan tanah Gambar 2.Memasukkan Ring ke Tanah

Gambar 3.Ring sudah di dalam tanah Gambar 4.Pembersihan Ring dari kotoran

 Pengamatan bobot isi,kadar air,dan ruang pori pada Sampel Tanah


Kegiatan ini dilakukan di laboratorium tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
dengan langkah-langkah berikut :
1.) Menimbang alas besi supaya mengetahui terlebih dahulu berat alas besi tersebut.
2.) Mengukur diameter dan tinggi ring.
3.) Sampel tanah dikeluarkan dari plastic,kemudian diletakkan di atas alas besi,
4.) Menimbang sampel tanah yang ada di dalam ring supaya mengetahui berat tanah
basah.
5.) Memasukkan sampel tanah ke dalam oven dengan suhu 105ºC, kemudian tunggu
sampai 3 jam.
6.) Setelah 3 jam,kemudian sampel tanah dikeluarkan dan ditimbang lagi, fungsinya
untuk mengetahui berat tanah kering.
Gambar 1. Menimbang alas besi Gambar 2.Mengukur Ring

Gambar 3. Menimbang berat tanah basah Gambar 4. Menimbang berat tanah kering

Gambar 5. Peletakkan sampel tanah ke alas Gambar 6. Pengambilan sampel tanah dari oven
3.4. Interpretasi
Tabel 3.4.1.Hasil perhitungan perlengkapan menghitung volume ring,bobot tanah,kadar air
dan ruang pori tanah.

Perhitungan Hasil
Berat alas 17,4 gram
BTB+ALAS+RING 213,4 gram
BTK+ring 180,1 gram
Diameter ring 5,1 cm
Tinggi ring 5,1 cm
Ring 91,8 cm
Rupe(partikel density) 2,65
Bahan organik 3,24

Tabel 3.4.2.Kelas ruang pori tanah yang dikemukakan Arsyad (1989)

Porositas (%) Kelas


100 Sangat porous
80-60 Porous
60-50 Baik
50-40 Kurang baik
40-30 Buruk
< 30 Sangat buruk

Volume Bobot Isi Kadar Air Total Ruang Pori


Tanah (gram) (%) (%)
%berat %volume < 1% >1%

104 0,85 8,8 7,48 68 67,2

Tabel 3.4.3.Hasil perhitungan volume tanah,bobot isi,kadar air dan total ruang pori
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Dari praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah yang sudah dilaksanakan didapat hasil berikut ini :

 Berat Alas = 17,4 g


 BTB+Alas+Ring= 213,4 g
 BTK+Ring= 180,1 g
 Diameter Ring= 5,1
 Tinggi Ring = 5,1
 Ring = 91,8
 Bahan organik=3,24

Menghitung bahan organik :


1,88.1,724
=3.24

 Rupe(partikel density) =2,65

menghitung rupe :
=2,65-0,02x3,24
=2,65-0,0648
=2,58

 Volume tanah= 104

Menghitung volume tanah :


ᴫ.r2.t
22
= . (2,55)2.5,1
7
22
= . 6,5025.5,1
7
22
= . 33,16275
7
=104,22
4.1.Bobot Isi Tanah

BI =
BTK
VOLUME RING

Dihitung:

88,3
=
104

= 0,85

4.2.Kadar Air Tanah

 Kadar air %berat

( BTU + B . RING )−(BTK 105° C+ B . RING)


BTK 105° C

Dihitung:

=
( 196+91,8 ) −( 1801 + 91,8)
180,1

15,9
= 100 %
180,1

=0,088.100%

=8,8%berat

 Kadar Air %volume

BI . KA%berat
Dihitung:
=0.85.8,8%
=7,48 %volume

4.3.Total Ruang Pori Tanah

 Total ruang pori <1%

BI
1− 100
RUPE

Dihitung :

0,85
=1− 100
2,65

=1-0,32.100

=0,68.100

=68%volume

 Total ruang pori>1%

BI
1−
RUPE(2,65−0.02 .3.24)
100

Dihitung :

0.85
=1− 100
2,5852

=1-0,328.100

=0,672.100

=67,2%volume
4.2. Pembahasan
Pada praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah yang mengenai “Bobot isi,Kadar Air Tanah
dan Total Pori Tanah” dilakukan supaya mahasiswa mampu mengetahui cara perhitungan
bobot isi,kadar air tanah serta total ruang pori tanah selain itu juga mahasiswa dapat
memahami sifat fisik tanah.

Pengamatan dalam praktikum ini menggunakan alat yaitu ring,alas besi.timbangan,oven


dan penjepit besi.Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel
tanah.

Tanah merupakan sarana tanam bagi petani,selain itu tanah merupakan aspek penting
yang harus diperhatikan.Tanah adalah kumpulan dari bagian-bagian padat yang tidak terikat
antara satu dengan yang lain dan rongga-rongga diantara bagian-bagian tersebut berisi udara
dan air.

Sebelumnya kita sudah menghitung bobot isi,kadar air,dan total pori tanah,karena tiga
hal tersebut merupakan prioritas dalam dunia pertanian.Karena dengan mengetahui hal
tersebut kita dapat menentukan bahwa tanah ini cocok atau tidak untuk media tanam.

Pertama kita akan membahas mengenai bobot isi tanah.Bobot isi tanah adalah ukuran
pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah.Untuk mengetahui bobot isi tanah kita
harus mengetahui terlebih dahulu berat tanah kering(BTK) dan volume tanah.Berat tanah
kering(BTK) yang sudah didapat adalah 88,3 gram,hasil ini diperoleh dengan cara
mengurangkan jumlah berat tanah kering yang sudah ditambah berat ring yaitu
180,1(BTK+b.ring)-91,8.Kemudian kita menghitung volume tanah dengan cara mengalikan
π dengan jari-jari(r2) dan tinggi ring,sehingga didapat jumlah yaitu 104.Ketika sudah
diketahui berat tanah kering dan volume tanah lalu dihitung dengan cara membagi berat
tanah kering dan volume tanah yaitu 88,3/104=0,85 gram.Jadi bobot isi tanah dari sampel
tanah yang didapat yaitu sebesar 0,85 gram.

Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-pertikel tanah itu.Dan
kedalaman tanah pun dapat menjadi hal yang sangat berpengaruh,karena semakin padat suatu
tanah makin tinggi bobot isi tanah,yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar
tanaman.Tanah yang lebih padat memiliki bobot isi tanah yang lebih besar dari tanah yang
sama tetapi kurang padat.Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai
bobot isi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya.

Kedua kita akan membahas mengenai kadar air tanah.Kadar air tanah dapat dinyatakan
dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah dan persen berat
yaitu persentase berat air terhadap berat tanah.Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat
memberikan gambaran tentang tersedianya air untuk tanaman pada volume tanah tertentu.

Untuk mendapatkan hasil kadar air persentase volume maka diperlukan mencari
terlebih dahulu perhitungan kadar air persen berat,supaya dikalikan dengan bobot isi.Pada
kadar air persen berat diperoleh 8,8%berat.Kemudian dapat dikalikan dengan bobot isi yaitu
0,85.8,8 = 7,48%volume.Jadi Kadar air %volume yang diperoleh adalah 7,48%volume.

Kemampuan tanah dalam mencegah air dipengaruhi oleh tekstur tanah.Tanah-tanah


bertekstur kasar mempunyai daya tahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus.Dan
hal lain bisa mempengaruhi kadar air tanah yaitu tanah itu sendiri,tanah yang sudah diolah
dan belum diolah memiliki kemampuan penyerapan air tanah yang berbeda.Setiap tanah
memiliki kadar air yang berbeda,selain itu kedalaman tanah dan perlakuan juga akan
membedakannya,tanah yang tidak diolah pada kedalaman tertentu memiliki kadar air yang
lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang diolah,karena yang diolah terbuka pori-pori
dilapisan atasnya sehingga drainase berjalan dengan baik.

Terakhir kita akan membahas mengenai total ruang pori tanah atau porositas
tanah.Total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara.Total
ruang pori tanah berbeda-beda,tergantung dengan bahan organiknya.Jika bahan organik lebih
kecil dari 1% maka hasil yang sudah didapat yaitu 68%volume sedangkan jika bahan
organiknya lebih besar dari 1% maka hasil yang telah diperoleh yaitu 67,2%volume.

Perbedaan diatas dapat dipengaruhi dari struktur tanah,karena jika tanah itu padat maka
porositas tanahnya semakin kecil kerena ruang pori sendiri adalah ruang antara udara dan air
sehingga tanah yang padat memiliki ruang udara dan air yang kecil dibandingkan tanah yang
sudah diolah.

Tanah bertesktur kasar mempunyai persentase ruang pori total lebih rendah dari pada
tanah bertekstur halus,meskipun rataan ukuran pori bertekstur kasar lebih besar daripada
ukuran pori tanah bertekstur halus.Jadi tekstur tanah sangat berpengaruh pada perhitungan
total ruang pori tanah.

Dari tiga data diatas dapat diketahui bahwa kedalaman tanah berpengaruh dalam
menghitung bobot isi,kadar air,dan total ruang pori tanah.Selain itu tekstur tanah pun
berpengaruh karena tekstur tanah yang padat mempunyai berat yang lebih besar
dibandingkan tekstur tanah yang halus dan tekstur tanah padat pun berpengaruh dalam
menentukan pori tanah karena jika tanah itu padat maka pori tanah itu akan kecil
dibandingkan tanah yang halus.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan
Simpulan dari praktikum yang sudah dilaksanakan yaitu tanah merupakan dari bagian-
bagian padat yang tidak terikat antara satu dengan yang lain dan rongga-rongga diantara
bagian-bagian tersebut berisi udara dan air yang disebut pori ruang tanah.

Dalam melakukan pengukuran bobot isi,kadar air, dan pori tanah tidaklah rumit tetapi
harus memiliki kefokusan dan kesabaran dalam melakukan kegiatan dengan sampel tanah.

5.2.Saran
Adapun saran dari praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah ini adalah sebaiknya sebelum
melakukan praktikum kita harus benar-benar faham langkah-langkah yang akan dilakukan
supaya teratur dan dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S., 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press
Bowles, Joseph E. Johan K. Helnim. 1991. Analisis dan Desain Pondasi I. Jakarta: PT.
Erlangga
Buckman, H. O,Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara : Jakarta. Dielektrik pada
lahan jagung. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol. 7 No. 1
Craig, R.F. 1991. Mekanika Tanah. Jakarta: PT. Erlangga.
Das, B. M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I . PT.
Erlangga. Jakarta.
Hakim, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: UNILA.
Hanafiah, A.K., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada.Jakarta
Timur
Rafidi, S., 1982, Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Saifuddin, S., 1988. Kimia Fisika Pertanian. Bandung: CV. Buana

Anda mungkin juga menyukai