Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMETAAN LAHAN

Acara Praktikum : Kesalahan yang Dapat Terjadi Pada Alat Ukur

RADYAN GANI WISANDREAN

1904008

BTP D III B

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK LPP

YOGYAKARTA

2021
1. Theodolite
Pengukuran adalah pengamatan dari besaran (jarak,sudut,tinggi,
dll). Pengamatan tidak luput dari kesalahan-kesalahan. Ada tiga
jenis kesalahan yaitu:
a. Kesalahan Kasar (Blunders)
Kesalahan ini terjadi karena kurang hati-
hati( ketidaksengajaan), kurang pengalaman dan kurang
perhatian. Sebagai catatan bahwa dalam pengukuran kesalahan
ini tidak boleh terjadi, maka apabila terjadi harus diulang
kembali.
Contoh kesalahan blunder:
 Salah baca: misalnya 3 dibaca 8, 6 dibaca 9 dan 7 dibaca 9
 Salah catat: misalnya 1 rentangan pengukuran tidak
tercatat atau salah menempatkan data ukuran (sudut
horizontal terbalik dengan helling).
 Salah dengar

Cara mengatasi kesalahan blunder yaitu:

o Pengecekan sendiri hasil pengamatan dan pembacaan.


o Menggunakan alat bantu seperti kompas, GPS dll.
o Menggambar langsung sketsa setelah mendapatkan dan
mencatat hasil ukuran.
b. Kesalahan Systematis
Kesalahan systematis umumnya terjadi metode atau cara
pengukuran yang salah dank arena alat ukur yang dipakai itu
sendiri. Contoh kesalahan systematis yang terjadi yaitu:
 Syarat pengaturan alat tidak lengkap
 Penyinaran pada alat bacaan tidak merata.
 Skala rambu, kesalahan titik nol rambu.
c. Kesalahan Acak
Kesalahan acak akan terlihat apabila dilakukan yang berulang-ulang.
Beberapa contoh yang megakibatkan kesalahan acak yaitu:
 Getaran tanah atau tanah tidak stabil
 Atmosfer bumi
 Psikis pengamat (contoh: faktor kelelahan)
 Kesalahan ini dapat dibetulkan dengan hitung perataan
apabila terdapat data yang cukup.
2. Waterpass
Sebelum melakukan kegiatan pengukuran menggunakan waterpass kita
harus melakukan koreksi dan memenuhi syarat-syaratnya. Namun,
kesalahan dapat terjadi dalam pengukuran menggunakan waterpass.
Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada saat pengukuran
menggunakan waterpass yaitu:
a. Bersumber dari alat ukur
 Garis bidik tidak sejajar arah nivo.
Pengukuran dengan alat ukur waterpass, garis bidik harus
dibuat sejajar dengan garis arah nivo agar hasil yang dapat
diteliti. Adapun jika garis bidik tidak sejajar dengan garis
arah nivo, kesalahan dapat dihilangkan dengan membuat
jarak alat ukur ke rambu muka sama dengan jarak alat ukur
ke rambu belakang.
 Kesalahan titik nol rambu
Kesalahan ini bisa terjadi dari pabrik, namun bisa pula terjadi
karena alas rambu yang harus dimakan usia atau sebab yang
lain. Pengaruh dari kesalahan ini apabila jumlah slag dibuat
genap.
 Kesalahan karena rambu yang tidak betul-betul vertical
Untuk menghindari kesalahan ini maka rambu harus betul-
betul vertical dengan cara menggunakan nivo rambu atau
unting-unting yang digantungkan.
 Kesalahan karena penyinaran yang tidak merata
Sinar matahari yang jatuh tidak merata pada alat ukur
waterpass akan menyebabkan panas dan pemuaian pada alat
waterpass yang tidak merata pula, khususnya nivo teropong,
sehingga pada saat gelembung seimbang, garis arah nivo
tidak mendatar dan garis bidik juga tidak mendatar. Untuk
menghindari keadaan semacam ini sebaiknya alat ukur
dipayungi agar tidak langsung terkena sinar matahari.

b. Bersumber dari si pengukur


 Kurang paham tentang pembacaan rambu
Untuk menghindari kesalahan ini, pembacaan dikontrol
dengan koreksi 2BT=BA+BB
 Kesalahan karena mata cacat atau lelah
Untuk menghindari kesalahan ini sebaiknya mata yang cacat
menggunakan kacamata dan pengamatan dilakukan dengan
mata secara bergantian. Mata yang sedang tidak digunakan
untuk membidik juga tidak perlu dipejamkan atau
dipicingkan.
 Kondisi fisik yang lemah
Untuk menghindari keadaan yang demikian, surveyor perlu
istirahat ditengah hari, makan teratur dan selalu menjaga
kondisi tubuh.
 Pendengaran yang kurang
c. Bersumber dari alam antara lain:
 Kesalahan karena kelengkungan permukaan bumi.
Kesalahan ini dapat diabaikan dengan membuat jarak rambu
muka sama dengan jarak rambu belakang.
 Kesalahan karena refraksi sinar
Permukaan bumi diselimuti dengan lapisan-lapisan udara
yang ketebalannya tidak sama karena suhu dan tekanan yang
tidak sama. Hal ini akan mengakibatkan sinar yang sampai
pada teropong dari obyek yang dibidik akan menjadi
melengkung ke atas sehingga yang terbaca menjadi terlalu
besar.
 Kesalahan karena undulasi
Pada tengah hari yang panas antara pukul 11 sampai pukul
14 sering terjadi undulasi, yaitu udara dipermukaan bumi
yang bergerak naik karena panas (fatamorgana). Jika rambu
ukur didirikan ditempat yang demikian, maka apabila dibidik
dengan teropong akan kelihatan seolah-olah rambu tersebut
bergerak bergelombang-gelombang. Sehingga sukar sekali
untuk menentukan angka mana yang berimpit dengan garis
bidik atau benang silang. Sehingga apabila terjadi undulasi
sebaiknya pengukuran dihentikan.
 Kesalahan karena kondisi tidak stabil
Akibat kondisi tanah tempat berdiri alat atau rambu tidak
stabil, maka setelah pembidikan ke rambu belakang.
Pengamat pindah posisi untuk mengamat ke rambu muka
ketinggian alat atau statif akan mengalami perubahan
sehingga beda tinggi yang didapat akan mengalami
kesalahan. Untuk itu, hendaknya tempat berdiri alat dan
rambu harus betul-betul stabil atau rambu-rambu diberi alas
rambu.
3. Total Station
Dalam penggunaan total station, akan ditemui beberapa
kesalahan yang biasanya terjadi, kesalahan tersebut bisa dikategorikan
dalam tiga hal.
 Kesalahan yang bersumber dari alat
Tipe kesalahan ini bisa dikategorikan dalam kesalahan yang
bersifat tetap, dan kesalahan tersebut bisa direduksi besarnya
kesalahan yang terjadi. Yang termasuk dalam kategori
kesalahan yang bersumber dari alat total station ini adalah:
o Kesalahan alat pemusatan(tetap)
o Kesalahan alat ukur sudut horizontal dan vertical
(sistematik)
o Kesalahan alat ukur jarak (sistematik)
o Kesalahan karena tidak tegak lurusnya sumbu vertical
dari sumbu horizontal (tetap)
o Kesalahan karena garis bidik yang tidak tegak lurus
terhadap sumbu horizontal (tetap atau sistematik).
o Kesalahan karena tidak sejajarnya sumbu horizontal
terhadap bidang nivo (tetap)
o Kesalahan –n kesalahan lain yang diakibatkan karena
kondisi alat baik yang diakibatkan pemakaian
maupun usia.

Kesalahan yang bersifat tetap tersebut, bisa dihilangkan dengan


melakukan koreksi pada fisik alat tersebut. Hal tersebut dilakukan
setelah melakukan serangkaian kegiatan pengecekkan sehingga
diidentifikasi posisi yang seharusnya, sedangkan kesalahan yang bersifat
sistematis, bisa direduksi dengan dua cara yaitu dengan menggunakan
metode tertentu pada saat pengukuran data atau dengan memberikan
koreksi pada data hasil pengukuran.

 Kesalahan yang bersumber dari operator


Tipe kesalahan ini termasuk pada kesalahan blunder, oleh
karena itu susah untuk direduksi atau dihilangkan. Untuk
menghindari ini maka diperlukan ketelitian baik pada saat
melakukan pembidikan target, maupun saat memasukkan
data
ke alat pada saat pengukuran, baik pada saat memasukkan
nomor titik, kode titik, tinggi alat reflector, koordinat titik
berdiri, maupun koordinat titik ikatan dan data lainnya yang
sejenis.
 Kesalahan yang bersumber dari alam
Tipe kesalahan ini termasuk pada kesalahan yang bisa
direduksi, dengan melakukan pengukuran tambahan.
Termasuk dalam kesalahan ini adalah kesalahan karena
refleksi atmosfer, kesalahan karena kelengkungan bumi.
Kesalahan karena perbedaan suhu, tekanan, dan kelembaban,
serta kesalahan lain yang sejenis. Pemberian koreksi dari
hasil pengukuran tambahan tersebut, akan mereduksi
kesalahan yang terkandung pada data hasil ukuran.
4. Abney Level
Abney level adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengukur
ketinggian yang terdiri dari skala busur derajat. Beberapa kelebihan
abney level adalah mudah untuk digunakan, relative murah dan akurat.
Abney level digunakan untuk mengukur derajat dan elevasi topografi.
Berikut ini beberapa kesalahan dalam penggunaan alat abney level
yaitu:
 Kesalahan alami
 Pengaruh lengkung bumi (bisa diabaikan dengan
membuat jarak yang sama).
 Pengaruh refraksi cahaya, akibatnya pembacaan tidak
teliti.
 Kesalahan instrument
 Adanya kesalahan indeks pita ukur
 Gelembung tidak datar (pada waterpass tangan)
 Kesalahan juru pengukur
 Kesalahan pembacaan ataupun pencatatan.
 Pengaturan instrument yang tidak sempurna
 Penempatan mistar Jalon yang tidk sempurna.
5. GPS

Menentukan titik lokasi menggunakan GPS seringkali mengalami


kesalahan. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan
kesalahan yang terjadi pada alat ukur GPY yaitu:
 Kesalahan orbital
Kesalahan orbital yang juga dikenal sebagai kesalahan
efermis merupakan ketidakakurasian lokasi yang dilaporkan
oleh satelit penerima GPS.
 Delay ionosfer dan troposfer
Sinyal satelit GPS yang terlambat sampai ke atmosfer
dikarenakan diatmosfer tersebut mengalami perubahan
dalam hal suhu, tekanan,kelembaban dan perubahan cuaca
lain. Sistem GPS menggunakan suatu model dapat
mengakulasi rata-rata jumlah delay.
 Sinyal multipath
Hal seperti ini terjadi ketika sinyal GPS direflesikan ke suatu
objek seperti bangunan tinggi sebelum sinyal tersebt dapat
ditangkap oleh penerima GPS. Bertambahnya waktu
perjalanan sinyal untuk sampai ke penerima GPS tersebut
dapat memengaruhi ketelitian pengukuran.
 Geometri satelit
Hal ini memicu pada posisi relative suatu satelit pada satu
waktu. Geometri satelit yang ideal yaitu ketika satelit
ditempatkan pada sudut yang relative lebar. Pengukuran
yang lemah dihasilkan ketika satelit ditempatkan pada satu
garis atau dalam satu kelompok yang padat.
 Jumlah satelit yang tampak
Semakin satelit GPS itu jelas terlihat maka semakin baik
ketelitian itu. Bangunan, tanah lapang, intervensi sinyal
elektronik dapat menghalangi penerimaan sinyal sehingga
dapat menyebabkan kesalahan posisi atau bahkan mungkin
tidak dapat mendeteksi posisi sama sekali. Oleh karena itu GPS
tidak dapat digunakan didalam bangunan atau di daerah urban.
 Penurunan kualitas sinyal satelit
Selective availability merupakan suatu penurunan kualitas
sinyal yang dikenakan oleh pejabat Amerika Serikat. SA
dimaksudkan untuk mencegah musuh militer dari penggunaan
sinyal GPS yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai