Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN

KESALAH YANG DAPAT TERJADI PADA ALAT UKU

Nama : Alfiana Fauziyah

NIM /Kelas : 1904010/B

PROGAM DIPLOMA III

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA

2021
Kesalah yang Dapat Terjadi Pada Alat Ukur

1. Theodolite
Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran menggunakan alat Theodolite
dibagi menjadi 3 yaitu kesalahan kasar, kesalahan syestematik, dan kesalahan acak.
a. Kesalahan Kasar (Blunders)
Kesalahan ini terjadi karena kurangnya hati-hati (sembrono) kurangnya
pengalaman dan kurang perhatian. Sebagai catatan bahwa dalam pengukuran
kesalahan ini tidak boleh terjadi bila harus terjadi harus diulang
Contohnya, salah baca angka yang tertera pada Theodolite 3 dibaca 6 dibaca 9
dan 7 dibaca 9. Salah mencatatan misalkan 1 rentengan pengukuran tidak
tercatat atau salah menempatkan data ukuran (sudut horisontal terbalik dengan
helling), dan kesalahan dalam mendengar.
Cara mengatasinya dengan dilakukan pengecekan sendiri hasil
pengamatan dan pembacaan, menggunakan alat bantu kompas dan GPS, selalu
menggambar langsung sketsa setelah mendapatkan dan mencatat hasil ukuran.
b. Kesalahan Systematis
Kesalahan ini umumnya terjadi karena metode atau cara pengukuran
yang salah dan karena alat ukur yang dipakai itu sendiri seperti syarat
pengaturan alat tidak lengkap, tidak menggunakan unting – unting, penyinaran
pada alat bacaan tidak merata, kesalahan skala rambu yaitu kesalahan pada titik
nol rambu.
c. Kesalahan Acak
Kesalahan ini akan terlihat bila melakukan pengamatan yang berulang-
ulang. Beberapa contoh yang mengakibatkan kesalah ini adalah getaran tanah
atau tanah dalam kondisi tidak stabil, atmosfir bumi, psikis pengamatan
contohnya kelelahan. Kesalahan ini dapat dibetulkan dengan hitung perataan
apabila terdapat data yang cukup
2. Waterpass
Walaupun sebelum pengukuran peralatan telah dikoreksi dan syarat-
syarat lain telah terpenuhi, namun karena hal-hal yang tak terduga sebelumnya,
kesalahan-kesalahan yang lain tetap dapat terjadi, yaitu:
a. Bersumber dari alat ukur, antara lain:
• Garis bidik tidak sejajar arah nivo
Pada pengukuran dengan alat ukur waterpas, garis bidik harus
dibuat sejajar dengan garis arah nivo agar hasil yang didapatkan teliti.
Adapun jika garis bidik tidak sejajar dengan garis arah nivo, kesalahan
dapat dihilangkan dengan membuat jarak alat ukur ke rambu muka
sama dengan jarak alat ukur ke rambu belakang.

• Kesalahan Titik Nol Rambu


Kesalahan ini bisa terjadi dari pabrik, namun bisa pula
terjadi karena alas rambu yang aus dimakan usia atau sebab yang
lain. Pengaruh dari kesalahan ini apabila jumlah slag dibuat genap.
• Kesalahan Karena Rambu yang tidak Betul-Betul Vertikal
Untuk menghindari kesalahan ini maka rambu harus betul-
betul vertikal dengan cara menggunakan nivo rambu atau unting-
unting yang digantungkan padanya.
• Kesalahan Karena Penyinaran yang Tidak Merata
Sinar matahari yang jatuh tidak merata pada alat ukur
waterpas akan menyebabkan panas dan pemuaian pada alat
waterpas yang tidak merata pula, khususnya nivo teropong,
sehingga pada saat gelembung seimbang, garis arah nivo tidak
mendatar dan garis bidik juga tidak mendatar. Untuk menghindari
keadaan semacam ini sebaiknya alat ukur dipayungi agar tidak
langsung terkena sinar matahari.
b. Bersumber dari si pengukur, antara lain:
Kurang paham tentang pembacaan rambu. Untuk menghindari
kesalahan ini, pembacaan dikontrol dengan koreksi 2BT=BA+BB
• Kesalahan karena mata cacat atau lelah
Untuk menghindari kesalahan ini sebaiknya mata yang cacat
menggunakan kacamata dan pengamatan dilakukan dengan mata
secara bergantian. Mata yang sedang tidak digunakan untuk
membidik juga tidak perlu dipejamkan atau dipicingkan.
• Kondisi fisik yang lemah
Untuk menghindari keadaan yang demikian, surveyor perlu
istirahat di tengah hari, makan teratur dan selalu menjaga kondisi
tubuh.
• Pendengaran yang kurang
c. Bersumber dari alam, antara lain:
Kesalahan karena kelengkungan permukaan bumi. Kesalahan
ini dapat diabaikan dengan membuat jarak rambu muka sama dengan
jarak rambu belakang
• Kesalahan karena refraksi sinar
Permukaan bumi diselimuti dengan lapisan-lapisan udara
yang ketebalannya tidak sama karena suhu dan tekanan yang tidak
sama. Hal ini akan mengakibatkan sinar yang sampai pada teropong
dari obyek yang dibidik akan menjadi melengkung ke atas sehingga
yang terbaca menjadi terlalu besar.
• Kesalahan Karena Undulasi
Pada tengah hari yang panas antara pukul 11 sampai pukul
14 sering terjadi undulasi, yaitu udara di permukaan bumi yang
bergerak naik karena panas (fatamorgana). Jika rambu ukur
didirikan di tempat yang demikian, maka apabila dibidik dengan
teropong akan kelihatan seolah-olah rambu tersebut bergerak
bergelombang-gelombang, sehingga sukar sekali untuk
menentukan angka mana yang berimpit dengan garis bidik atau
benang silang. Sehingga apabila terjadi undulasi sebaiknya
pengukuran dihentikan.
• Kesalahan karena kondisi tanah tidak stabil
3. Total Station
Pada penggunaan total station, akan ditemui beberapa kesalahan yang
bisanyaterjadi, kesalahan tersebut bisa dikategorikan dalam tiga hal.1.Kesalahan
yang bersumber dari alat Tipe kesalahan ini bisa dikategorikan dalam kesalahan
yang bersifat tetap, dan kesalahan yang bersifat sistematik dan bisa direduksi
besarnya kesalahan yang terjadi. Yang termasuk dalam kategori kesalahan yang
bersumber dari alat Total Station ini, antara lain:
a. Kesalahan yang bersumber dari alat
Tipe kesalahan ini bisa dikategorikan dalam kesalahan yang bersifat tetap,
dan kesalahan yang bersifat sistematik dan bisa direduksi besarnya kesalahan
yang terjadi. Yang termasuk dalam kategori kesalahan yang bersumber dari alat
Total Station ini, antara lain:
1) Kesalahan alat pemusatan (tetap)
2) Kesalahan alat ukur sudut horisontal dan vertikal (sistematik)
3) Kesalahan alat ukur jarak (sistematik)
4) Kesalahan karena tidak tegak lurusnya sumbu vertikal dan sumbu
horisontal(tetap)
5) Kesalahan karena garis bidik yang tidak tegak lurus terhadap
sumbuhorisontal (tetap atau sistematik)
6) Kesalahan karena tidak sejajarnya sumbu horisontal terhadap bidang
nivo(tetap)
7) Kesalahan-kesalahan lain yang diakibatkan karena kondisi alat baik
yangdiakibatkan pemakaian maupun usia.
8) Kesalahan yang bersifat tetap tersebut, bisa dihilangkan dengan
melakukankoreksi pada fisik alat tersebut. Hal tersebut dilakukan setelah
melakukanserangkaian kegiatan pengecekan sehingga diidentifikasi posisi
yang seharusnya.Sedangkan kesalahan yang bersifat sistematis, bisa
direduksi dengan dua cara, yaitu dengan penggunaan metode tertentu pada
saat pengukuran data, atau denganmemberikan koreksi pada data hasil
pengukuran.
b. Kesalahan yang Bersumber Dari Operator
Tipe kesalahan ini termasuk pada kesalahan blunder, oleh karenanya
susahuntuk direduksi atau dihilangkan. Untuk menghindari ini maka
diperlukanketelitian baik pada saat melakukan pembidikan target, maupun
saat memasukkandata ke alat pada saat pengukuran, baik pada saat
memasukkan nomor titik, kodetitik, tinggi alat, tinggi reflektor, koordinat
titik berdiri, maupun koordinat titik ikatan, dan data lainnya yang sejenis.
c. Kesalahan yang Bersumber Karena Alam
Tipe kesalahan ini termasuk pada kesalahan yang bisa direduksi,
denganmelakukan pengukuran tambahan. Termasuk dalam kesalahan ini
adalah, kesalahankarena refraksi atmosfer, kesalahan karena kelengkungan
bumi, kesalahan karenaperbedaan suhu, tekanan, dan kelembaban, serta
kesalahan lain yang sejenis.Pemberian koreksi dari hasil pengukuran
tambahan tersebut, akan mereduksikesalahan yang terkandung pada data
hasil ukuran.
4. Abney Level
Perbedaan hasil pengukuran mengguakan alat ukur Abney Level dapat
terjadi akibat beberapa factor yang mempengaruhi, seperti halnya perbedaan tinggi
alat, perbedaan presepsi dalam pembacaaan sudut vertical pada abncy level, selain
itu perbedaan jarak dua titik pengukuran (dalam sketsa ditunjukkan dengan buruf
AB) juga akan mempengaruhi hasil pengukuran.
Beberapa kesalahan dalam pengukuran dapat terjadi akibat pengaruh
beberapa hal seperti penentuan dua titik yang harus segaris lurus, apabila penentuan
titik tidak pas atau bergeser akan terjadi kesalahan yang akan berpengaruh pada hasil
akhir pengukuran. Kesalahan lain yang dapat terjadi adalah karena human error,
yaitu terjadi kesalah saat membidik sudut dengan abney level. Ketepatan dan juga
ketelitian yang tinggi sangat diperlukan. Kesalahan dalam beberapa derajat saja
akan sangat berpengaruh pada hasil perhitungan.
5. GPS
Faktor-faktor yang dapat menurunkan sinyal GPS dan mempengaruhi
akurasi adalah sebagai berikut:
a. Penundaan dari Ionosfer dan troposfer - Sinyal satelit melambat saat melewati
atmosfer. Sistem GPS menggunakan model yang sudah terpasang dengan
menghitung jumlah rata-rata keterlambatan dan mengkoreksi kesalahan.
b. Sinyal multipath - ini terjadi ketika sinyal GPS ini tercermin dari objek seperti
gedung-gedung tinggi atau permukaan batu besar sebelum mencapai penerima.
Hal ini akan meningkatkan waktu perjalanan sinyal, sehingga menyebabkan
kesalahan.
c. Kesalahan jam Receiver - Sebuah receiver built-in jam tidak seakurat jam-jam
atom pada satelit GPS onboard. Karena itu, mungkin ada kesalahan sedikit pada
waktu kesalahan Orbital - Juga dikenal sebagai kesalahan ephemeris, ini adalah
ketidakakuratan dari satelit melaporkan lokasi.
d. Jumlah satelit terlihat - Semakin banyak satelit yg bisa dilihat oleh GPS akurasi
yang lebih baik. Bangunan, bentuk suatu permukaan, interferensi elektronik,
atau bahkan kadang-kadang dedaunan yg lebat dapat memblokir penerimaan
sinyal, menyebabkan kesalahan posisi atau mungkin tidak membaca posisi
sama sekali. Unit GPS biasanya tidak akan bekerja dalam ruangan, bawah laut
atau bawah tanah.
e. Geometri satelit / shading - ini mengacu pada posisi relatif satelit pada suatu
waktu. Geometri satelit ideal terjadi ketika satelit berada di sudut lebar relatif
terhadap satu sama lain. Hasil geometri yg tidak bagus saat satelit berada dlm
satu garis atau dalam kelompok satelit yg berdekatan.
f. Degradasi dari sinyal satelit yg disengaja – Selective Availability (SA) adalah
kesengajaan degradasi sinyal oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
g. SA dimaksudkan untuk mencegah musuh militer dari menggunakan GPS yang
sangat akurat.
h. SA dinonaktifkan oleh pemerintah AS pada bulan Mei 2000, yang secara
signifikan meningkatkan akurasi penerima GPS sipil.

Anda mungkin juga menyukai