Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan yang pesat di bidang olahraga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pengalaman membuktikan bahwa untuk mencapai
prestasi yang tinggi tidak cukup hanya dengan berlatih yang teratur, terukur dan terprogram,
tetapi harus ditunjang dengan ilmu-ilmu penunjang lainnya. Untuk peningkatan prestasi
olahraga sangat membutuhkan kondisi fisik yang prima, misalnya: kelentukan, kekuatan,
koordinasi, kecepatan daya tahan dan kelincahan.
Seringkali kecepatan menjadi faktor penentu dalam cabang olahraga seperti nomor-
nomor sprint, anggar, tinju dan beberapa cabang olahraga permainan. Karena kecepatan
dalam banyak cabang merupakan komponen kondisi fisik yang esensial (Harsono, 1988:
216). Kecepatan dipengaruhi oleh waktu rekasi, sedangkan waktu reaksi tergantung pada
proses rangsang indera atau syaraf pendengaran dan syaraf perintah. Misalnya seseorang
sedang melakukan start dalam lari sprint, maka waktu reaksi itu adalah waktu mendengarkan
aba-aba start sampai gerak pertama yang dilakukan (Sajoto, 1988 : 54-55).
Menurut Fox dan Mathews (1981) yang dikutip oleh Sodarno mengatakan bahwa kira-kira
diperlukan waktu 6 detik untuk mencapai kecepatan maksimum dari mulai start diam. Untuk
dapat mengalami kecepatan maksimum, seorang pelari hendaknya berlari minimal 50 yard.
Sedangkan kecepatan ulangan latihan kecepatan baru dimulai lagi setelah keadaan pulih asal
benar (Soedarno, SP, 1982 : 91).

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan Kecepatan ?
 Apa saja faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang ?
 Bagaimana Program Latihan Kecepatan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecepatan


Upaya pencapaian prestasi atau hasil optimal dalam berolahraga, memerlukan
beberapa macam penerapan unsur pendukung keberhasilanseperti kecepatan. Kecepatan
adalah waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan suatu kerja fisik tertentu.
Kecepatan dalam banyak cabang olahraga merupakan inti dan sangat diperlukan agar dapat
dengan segera memindahkan tubuh atau menggerakkan anggota tubuh dari satu posisi ke
posisi lainnya.
Kecepatan atau speeds, adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seperti
dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, smash dalam bulutangkis, dan lain-lain
(Dwiyogo dan Sulistyorini, 1991:29).
Pengertian kecepatan menurut Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-
singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarakdalam waktu yang cepat.
Abdul Kadir Ateng (1997:67), menyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan individu
untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Kecepatan menurut Kirkendall dkk (1980:243) adalah jarak dibagi waktu; kecepatan
diukur dengan satuan jarak dibagi dengan satuan waktu. Menurut Kent (dalam Budiwanto,
2004:37) kecepatan adalah jarak tempuh per satuan waktu yang diukur dalam menit atau
skala kuantitas, kecepatan adalah kemampuan melakukan gerakan dalam periode waktu yang
pendek.
Selanjutnya menurut Dick (1989) dalam Yunyun Yudiana, dkk (2011:10), kecepatan
adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau
kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat.
Berdasarkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan yang disampaikan oleh para ahli
tersebutdi atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan suatu komponen
kondisi fisik yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan secara berturut-turut atau
memindahkan tubuh dari posisi tertentu ke posisi yang lainpada jarak tertentu pada waktu
yang sesingkat-singkatnya.

2
2.2 Faktor-faktor yang memepengaruhi kecepatan seseorang
Haag Jonath dan Krempel (1987) dalam Andi Suhendro (2005:4.26) adalah tenaga otot,
viscositasotot, kecepatan reaksi, kecepatan kontraksi, koordinasi antara syaraf pusat dan otot,
ciri antropometrik, dan daya tahan kecepatan. Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan
dan penerapannya dalam aktivitas olahraga, unsur kecepatan merupakan salah satu unsur
yang penting dalam mencapai hasil optimal. Implikasi kecepatan berupa kecepatan reaksi
sebagian,sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan gerak anggota tubuh secara
keseluruhandalam menempuh jarak tertentu seperti lari.
Lari merupakan gerakan memindahkan kaki secara bergantian diikuti dengan gerakan
lengan dan ada saat melayang diudara. Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari
seperti pada atletik, sepakbola, bola basket dan lain-lain. Berkaitan dengan penerapan lari
pada cabang olahraga atletik, lari merupakan salah satu nomor yang sering dipertandingkan.
Penerapan lain tentang lari juga dibutuhkan pada nomor lompat yaitu lompat jauh. Penerapan
lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan lompatan agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah lari dengan kecepatan
danmenumpu. Jadi,seorang pelompat akan berhasil melompat apabila larinya cepat dan
kemudian diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpu. Oleh karena
ituseseorang yang ingin mencapai hasil baik dalam lompatannya, dituntut untuk melakukan
lari awalan yang cepat dengan langkah-langkah yang tetap. Agar dapat melakukan gerakan
atau berlari dengan cepat dalam melakukan lari awalan, maka dalam latihan juga harus
berlatih kecepatan.
Kecepatan bukan berarti hanya menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat
pula terbatas pada gerak tubuh, Seperti kecepatan melempar bola ditentukan oleh singkat
tidaknya lengan dalam menempuh jarak gerak lempar, dan sebagainya. Para ahli penelitian
dari Leningrat Physical Culture Recerch Institute yang dikutip oleh Harsono (1988) tekah
melakukan beberapa penelitian tersebut menyimpulkan bahwa, jika ingin mengembangkan
kecepatan (speed) jangan hanya berlatih kecepatan saja, akan tetapi berlatih pula komponen-
komponen lainnya seperti kekuatan dan daya tahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan itu menurut Bompa (1983) yang dikutip
Harsono (1988) ada enam faktor yaitu :
 Keturunan (Heredity) dan natural talent

 Waktu reaksi

3
 Kemampuan untuk mengatasi tahan (resistance) ekternal seperti peralatan lingkungan
dan lawan

 Teknik seperti, misalnya gerakan tangan, tungkai, sikap tubuh pada waktu lari, dan
sebagainya.

 Konsentrasi dan semangat

 Elastisitas otot, terutama otot-otot di pergelangan kaki dan pinggul.


Mungkin diperngaruhi oleh faktor hereditas, namun kecepatan aerobic dapat
ditingkatkan dengan jalan meningkatkan otot secara optimal dan dengan memperbaiki
ediensi mekanis dari gerakan-gerakan itu. Akan hal ini usaha latihan kekuatan harus
dipusatkan pada kelompok otot yang paling berperan dalam kegiatan olahraga
tersebut. Misalnya untuk lari cepat atau melompat, maka kekuatan harus
dikembangkan pada otot-otot pendukung anggota bawah (Pete, Rotella, Mc.
Clenanghon, Pentejemah K.Dwijowiyono, 1993 : 325).

2.3 Program Latihan Kecepatan


Tujuan                                     : Meningkatkan kecepatan
Metoda yang digunakan         : Pengulangan
Bentuk Latihan           :
1. Bentuk Latihan 1
2. Bentuk Latihan 2
3. Bentuk Latihan 3
4. Bentuk Latihan 4
5. Bentuk Latihan 5
6. Bentuk Latihan 6
7. Bentuk Latihan 7
Intensitas beban          :
1. Maksimal
2. Maksimal
3. Maksimal
4. Maksimal
5. Maksimal

4
6. Maksimal
7. Maksimal
Repetisi           :
1. 3 kali
2. 3 kali
3. 2 kali
4. 2 kali
5. 3 kali
6. 2 kali
7. 2 kali
Set                   :
1. 3 set
2. 2 set
3. 2 set
4. 2 set
5. 3 set
6. 3 set

Alokasi Istirahat Antar


Tahap Latihan Durasi Repetisi Set Keterangan
Waktu Repetisi Set
1. Pemanasan
5 menit
 Pereganan
10 menit
 Jogging
5 menit
 Senam

2. Latihan Inti Waktu  3  3  1 menit  3


 Bentuk latihan Maksimal  3  2  2 menit menit
kecepatan 1  2  2  6 menit  6
 Bentuk latihan  2  2  3 menit menit
kecepatan 2 18
 3  3  1 menit 
 Bentuk latihan menit
 2  3  2 menit
kecepatan 3  6

5
 Bentuk latihan
menit
kecepatan 4
 3
 Bentuk latihan
menit
kecepatan 5
 2  3  2 menit  4
 Bentuk latihan
menit
kecepatan 6
 4
 Bentuk latihan
menit
kecepatan 7

3. Pelemasan
10 menit
(cooling down)

LATIHAN INTI
1. Bentuk Latihan 1
10 meter
1. INTENSITAS : Maksimal
2. REPETISI : 3x
3. SET : 3
4. KETERANGAN :
5. Pertama, peserta berada di garis star, lalu melakukan posisi siap
6. Kedua, peserta berlari melewati bilah-bilah secara maksimal
7. Ketiga, peserta melakukan sprint secara maksimal sejauh 10 meter
8. Keempat, kemudia peserta recovery aktif (jalan) selama 1 menit/repetisi. Recovery
antar set selama 3 menit
9. Alat-alat yang diperlukan seperti :
 Kuns
 Tepung/ bilah
 Stopwatch
 Peluit

1. Bentuk latihan 2

6
10 meter                                           20 meter
Jalan (recovery)               jalan (recovery)
1. INTENSITAS : Maksimal
2. REPETISI : 3x
3. SET : 2
4. KETERANGAN :
5. Pertama, peserta berada di garis star, lalu melakukan posisi siap
6. Kedua, peserta berlari secara maksimal sejauh 10 meter, setelah itu peserta kembali
dengan berjalan sejauh 10 meter selama 30 detik, kemudian peserta kembali melakukan lari
secara maksimal sejauh 30 meter, kemudian peserta kembali dengan berjalan selama 2 menit.
Recovery antar set 6 menit.
7. Alat-alat yang diperlukan :
 Peluit
 Stopwatch
 kuns
1. Bentuk latihan 3
star                                             Sprint 60 meter
1. INTENSITAS : Maksimal
2. REPETISI : 2x
3. SET : 2
4. KETERANGAN :
5. Pertama, peserta berada di garis star, lalu melakukan posisi siap
6. Kedua, peserta berlari secara maksimal sejauh 60 meter
7. Ketiga , peserta melakukan recovery selama 6 menit. Recovery antar set 18 menit
8. Alat-alat yang diperlukan :
 Kuns
 Stopwatch
 Peluit
1. Bentuk Latihan 4

7
10 meter
star                  finish
10 meter
1. INTENSITAS : Maksimal
2. REPETISI : 2x
3. SET : 2
4. KETERANGAN :
5. Pertama, peserta berada di tempat star, lalu melakukan posisi siap
6. Kedua, peserta ditempatkan di tengah-tengah atau tempat star sebanyak 4-6 orang,
kemudia setiap peserta berlari kearah kuns yang berada didepannya
7. Ketiga, setelah berlari ke arah kuns yang ada didepannya, kemudian kembali lagi
berlari secara maksimal ke arah kuns tempat star, peserta kembali dengan cara memutari kuns
seaarah jarum jam
8. Keempat, setelah sampai ditengah peserta kemudian berlari kearah kuns yang
disebelah kanannya, kemudian kembali lagi ketengah.
9. Kelima, peserta melakukan bentuk latihan tersebut 4x dan berakhir pada tempat
pertama peserta memulai berlari atau ditengah.
10. Keenam, recovery per repetisi selama 3 menit, dan recovery perset selama 6 menit
11. Alat-alat yang diperlukan :
 Kuns
 Stopwatch
 peluit

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
8
Speed adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan
dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesing-singkatnya.
Kecepatan adalah berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam waktu
yang singkat.
kecepatan adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk melakukan gerakan
dalam waktu yang pendek.

3.2 Saran

Dari pembahasan makalah di atas, diharapkan siswa mampu mengaplikasikan


pembelajaran latihan Kecepatan dan koordinasi dalam olahraga sesuai dengan kaidah-kaidah
yang ada yang dapat di terima secara keilmuan

DAFTAR PUSTAKA

https://tulisanorangcerdas.blogspot.com/2018/09/makalah-penjas-kecepatan-speed.html

9
http://rajudinalasro.blogspot.com/2018/02/makalah-kebugaran-jasmani-tentang.html

10

Anda mungkin juga menyukai