GIGI
Oleh:
Krishna Septian Dwi Utama (2250161015)
Athira Azzahra (2250161116)
Khalishah Berliani Dewasandra (2250161113)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “PENGARUH DAUN
TEH HIJAU TERHADAP KESEHATAN GIGI”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata ahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Cimahi, November 2022
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
2.1 Kesehatan Gigi.................................................................................................................5
2.2 Teh Hijau..........................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
3.1 Metode..............................................................................................................................7
3.2 Sumber Data.....................................................................................................................7
3.3 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................................8
3.4 Teknik Analisa Data dan Tahapan Pelaksanaannya.........................................................8
3.5 Hasil..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi perhatian di Indonesia. Salah satu
penyebabnya ialah terabaikannya kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu mendapatkan
perhatian khusus agar dapat menekan jumlah masalah kebersihan gigi dan mulut.
Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2018 diperoleh informasi bahwa 57.6%
masyarakat Indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut dalam kurun waktu satu
tahun terakhir. 10.2% di antara mereka mendapatkan perawatan dan pengobatan dari tenaga
medis (perawat gigi, dokter gigi, dan dokter spesialis), 2.8% merupakan mereka yang
memiliki perilaku menyikat gigi, yakni pagi dan malam secara teratur, sedangkan sisanya
tidak mendapatkan perlakuan khusus. Masalah tersebut disebabkan oleh sisa makanan yang
tidak dibersihkan dengan metode menyikat gigi yang benar. Sisa makanan yang tertinggal di
gigi tanpa disadari akan terakumulasi menjadi plak dan mengakibatkan masalah lebih lanjut
seperti terjadinya karies gigi serta masalahmasalah periodontal lainnya, seperti gingivitis dan
periodontitis kronis.
Plak merupakan salah satu faktor pendukung yang menjadi penyebab masalah
kesehatan gigi dan mulut. Streptococcus sanguis merupakan bakteri yang dapat berkolonisasi
di permukaan gigi pada tahap awal pembentukan plak sehingga menyebabkan bakteri lain
termasuk Streptococcus mutans untuk menempel pada plak tersebut (Mounika et al., 2015).
Penggunaan bahan herbal sebagai bahan pembuatan obat kumur telah terbukti aman
dan efektif digunakan sebagai obat gingivitis, halitosis, sariawan dan mencegah kerusakan
3
gigi. Salah satu bahan herbal yang diketahui memiliki daya antibakteri adalah teh hijau
Teh hijau merupakan jenis tanaman yang sangat familiar di masyarakat karena
fungsinya sebagai minuman khas berkhasiat dan bermanfaat untuk kesehatan. Tanaman teh
hijau merupakan salah satu tanaman obat di indonesia yang memiliki khasiat menyembuhkan
beberapa penyakit antara lain menurunkan kadar gula darah, mencegah kanker,
mempertahankan berat tubuh ideal, mengurangi stress, menurunkan tekanan darah dan
mencegah gigi berlubang (Hartoyo, 2007). Teh hijau memiliki kandungan katekin (senyawa
polifenol) yang terbukti memiliki sifat antimikroba, antikariogenik dan efek terapeutik
terhadap beberapa penyakit. Teh hijau juga terbukti efektif terhadap penyakit periodontal,
1. Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan indeks plak pada gigi?
3. Apakah berkumur larutan teh hijau memiliki pengaruh dalam menurunkan akumulasi
secara umum untuk mengetahui pengaruh dari teh hijau terhadap kesehatan gigi seperti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya bebas dari penyakit
dan rasa sakit, berfungsi secara optimal, yang akan menjadikan percaya diri serta hubungan
Kesehatan gigi merupakan salah satu aspek dari seluruh kesehatan yang merupakan
hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental, dan sosial. Aspek fisik yaitu keadaan
kebersihan gigi dan mulut, bentuk gigi, dan air liur yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi
dan mulut. Kebersihan gigi dan mulut adalah keadaan gigi geligi yang berada di dalam
rongga mulut dalam keadaan bersih bebas dari plak dan kotoran lain yang berada di atas
permukaan gigi seperti debris, karang gigi, dan sisa makanan (Setyaningsih, 2007).
pembuluh darah, memperlancar air seni dan menghambat sel-sel kanker. Kandungan fluor teh
hijau dapat memperkuat struktur gigi. Selain itu dalam teh hijau juga terkandung senyawa-
senyawa penting lain seperti flavanol, linalol, cadinene, nerolidol yang mempunyai aktivitas
Minum teh hijau dapat membantu meningkatkan kesehatan gigi dan gusi. Menurut
penelitian sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Periodontology,
5
periodontal dari 940 pria dan menemukan bahwa mereka yang secara teratur minum teh hijau
memiliki kesehatan periodontal yang lebih baik daripada subjek yang mengonsumsi lebih
sedikit teh hijau. Dengan asal-usul lebih dari 4.000 tahun, teh hijau telah lama menjadi
minuman populer dalam budaya Asia, dan sementara pengobatan Tiongkok dan Jepang kuno
percaya bahwa konsumsi teh hijau dapat menyembuhkan penyakit dan menyembuhkan luka,
studi ilmiah baru-baru ini mulai membuktikan potensinya. manfaat kesehatan dari minum teh
hijau, terutama dalam penurunan berat badan, kesehatan jantung, dan pencegahan kanker.
Selain untuk dikonsumsi, teh hijau juga bisa dijadikan sebagai salah satu bahan obat
kumur. Obat kumur ekstrak teh hijau digunakan dalam perlindungan erosi dan abrasi dentin
dari gigi. Juga mengurangi aksi virulen kariogenik patogen seperti Streptococcus mutans dan
lactobacillus. Ekstrak teh hijau mengurangi á amilase aktivitas dalam air liur manusia dan
menghambat aksi enzim laktat dehidrogenisasi dan mengurangi produksi asam. Bubuk teh
hijau mengurangi senyawa sulfur yang mudah menguap dan mencegah halitosis.
Teh hijau adalah antioksidan. Mereka melindungi sel terhadap efek merusak dari
dan oksigen spesies yang menyebabkan kerusakan sel. Polifenol dalam teh hijau
diklasifikasikan sebagai enam senyawa katekin. Teh hijau menurunkan risiko penyakit arteri
coroner dengan mengurangi oksidasi lipoprotein densitas rendah dan menghasilkan insiden
kanker yang rendah. Di rongga mulut, merokok menyebabkan kerusakan DNA sel.
Antioksidan dapat menonaktifkan dan menghancurkan penyebab ROS kerusakan tersebut dan
mencegah kerusakan sel. Oleh karena itu, teh hijau memiliki peran yang sangat penting
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan
metode analisis deskriptif, yaitu dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau
deskriptif yang dipilih karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan
dengan jelas tentang objek yang diteliti secara alamiah (Djajasudarma 1993:8-9). Sementara
itu, kajian deskriptif menurut Chaer (2007:9) biasanya dilakukan terhadap struktur internal
bahasa, yaitu struktur bunyi (fonologi), struktur kata (morfologi), srtuktur kalimat (sintaksis),
struktur wacana, dan struktur semantik. Kajian deskriptif ini dilakukan dengan mula-mula
keteraturan yang terdapat pada keteraturan data itu khususnya kajian morfsintaksis.
Hasil yang dianalisis adalah pengaruh teh terhadap kesehatan gigi. Alasan pemilihan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari teh hijau terhadap kesehatan gigi
7
PENYEBAB KARIES (In vitro)”, jurnal “Pengaruh berkumur larutan teh hijau dalam
menurunkan akumulasi plak pada gigi anak usia 8-10 tahun”, dan jurnal ”Pengaruh gel
ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kekerasan email gigi manusia (in vitro)”
pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti. Data yang diambil menggunakan
metode deskriptif singkronik artinya data dikumpulkan seperti kondisi apa adanya dan
pada web “Google Scholar” dengan menggunakan keywords: “Pengaruh” AND “Teh
dengan analisis induktif. Menurut Sugiyono (2005) analisis data kualitatif adalah
bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya
yaitu data yang dikaji melalui proses yang berlangsung dari data ke teori.
berdasarkan data yang terkumpul. Kategori tersebut dapat merupakan pola yang
berupa keteraturan, atau berupa tema dari permasalahan yang muncul dari data.
Dalam analisis induktif ada dua kemungkinan yang akan muncul dalam
8
yang telah lazim dipakai oleh subjek penelitian dan kemungkinan kedua, peneliti
semua kategori-kategori yang lazim dan bila menemukan data baru di luar kategori-
1. Previewing, yaitu membaca judul, membaca abstrak, membaca kalimat utama pada
2. Skimming, yaitu dengan membaca sejumlah kecil dari keseluruhan teks pada jurnal
4. Detailed reading, yaitu teknik membaca intensif dan berfokus pada bagian penting
seperti bab utama, buku, dan halaman untuk memperoleh pemahaman sepenuhnya
3.5 Hasil
Hasil dari analisis data pada jurnal-jurnal tersebut yaitu :
1. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan indeks plak ditinjau dari aktivitas
berkumur dengan teh hijau yaitu frekuensi berkumur, waktu berkumur, durasi
berkumur, volume berkumur dan kandungan teh hijau. Kandungan teh hijau yang
berpengaruh pada penurunan indeks plak yaitu polifenol. Senyawa polifenol yang
2. Seduhan dauh teh hijau (Camellia sinensis) memiliki aktivitas antibakteri terhadap
9
(Camellia sinensis) masih belum memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan
3. Berkumur larutan teh hijau memiliki pengaruh dalam menurunkan akumulasi plak
pada gigi anak usia 8- 10 tahun. Rerata penurunan akumulasi plak gigi pada kelompok
perlakuan berkumur larutan teh hijau lebih kecil dari pada kelompok kontrol yang
4. Pemendaman gigi di dalam gel ekstrak daun teh hijau dapat meningkatkan kekerasan
10
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana, H., Sitanaya, R. I., & Irayani, S. (2021). PENGARUH BERKUMUR SEDUHAN
Makassar, 19(2).
Nubatonis, N. D., Gunawan, P. N., & Wuisan, J. (2016). Pengaruh berkumur larutan teh hijau
dalam menurunkan akumulasi plak pada gigi anak usia 8-10 tahun. e-GiGi, 4(2).
Yongki, R., Rovani, C. A., Gemilang, P. T., & Kawulusan, N. N. (2018). Pengaruh gel
ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kekerasan email gigi manusia
11