Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Aditya Wibowo

Prodi : Pendidikan Bahasa Jepang (S1)


Nim : 20220830001
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

UTS TE 1A (TNR, 12, 1.5)

Ketentuan:
A. Sertakan sumber referensi (buku atau artikel) dalam menjawab soal
B. Jawaban diunggah di tautan https://s.id/1qGBc maksimal 3 Desember 2022 pukul 21.00.
C. Kerjakan dengan mandiri dan jujur, saya cek dengan turnitin dengan batas 35%

Soal
1. Bagaimana hubungan antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia?. Bagaimana
keterkaitan dengan rumpun bahasa dan lingua franca?.
2. Apakah syarat berfungsinya sebuah bahasa?. Apakah bahasa perlu jumlah minimal
pengguna?.
3. Jelaskan konsep bahasa ibu, bahasa pertama, bahasa kedua, dan bahasa asing!
4. Sunting teks di bawah ini sesuai dengan EYD (ejaan yang disempurnakan) edisi V!

Pengembangan buku Ajar Dokkai berjudul “Yoku Wakatta Nihongo, Chukyu


Reberu” bagi mahasiswa Prodi di latar belakangi oleh diperlukannya buku
pendamping yang memiliki tingkat kesulitan wacana lebih atas sedikit, dapat
memotivasi dan menantang mahasiswa untuk terus belajar, berisi informasi yang
menarik untuk diketahui. Fokus penelitian yakni tentang bagaimana proses
pengembangan buku ajar, bagaimana kwalitas buku ajar dilihat dari segi tingkat ke
validan (media dan materi buku ajar) serta keefektifan dilihat dari hasil uji coba pada
mahasiswa yang dilakukan dalam pembelajaran dokkai.

Langkah pengembangan yang digunakan R and D oleh Sugiyono. Proses


pengembangan dimulai dari potensi atau masalah dalam pembelajaran dokkai.
Kemudian pengumpulan informasi melalui penyebaran angket dan wawancara.
Kemudian, mendesain produk buku ajar sesuai dengan persyaratan secara didaktis,
kontruktif dan teknik, membuat layout, cover, menulis soal latihan, dan dilanjutkan
pada validasi desain. Terakhir, menguji cobakan buku ajar dokkai setelah direvisi
berdasarkan masukan dari validator pada 25 orang mahasiswa untuk mengetahui
bagaimana keefektifan buku dalam pembelajaran di kelas.
Dari hasil validasi materi dan media diperoleh angka 87. Kemudian dari hasil uji
terbatas penggunaaan buku pada angkatan 2020 dalam Mata kuliah Chukyu Dokkai
diperoleh rata rata kelas 77,2. Sehingga dapat dikatakan bahwa buku ini layak dan
terstandarisasi untuk digunakan dalam pembelajaran dokkai

Jawaban :

1. Cikal bakal Bahasa Indonesia adalah berawal dari Bahasa Melayu yang akrab dan
banyak dipakai oleh penduduk Nusantara sebelum putusan Kongres Bahasa
Indonesia II 1954 di Medan. Bahasa ini berdiri sebagai Bahasa lingua franca atau
bahasa perhubungan.

Referensi : Bahasa Melayu: Asal-Usul Bahasa Indonesia | Narabahasa

2. Syarat berfungsinya Bahasa ialah selagi komunikasi diungkapkan dengan susunan


suara atau ungkapan tulis terstruktur untuk membentuk satuan kata, morfem, dan
kalimat lalu lawan bicara/individu lain dapat memahami maksud dari tanda-tanda
tersebut maka Bahasa tersebut sah-sah saja.

Sedangkan Bahasa tidak memiliki Batasan pengguna karena diluar sana terdapat
bermacam-macam Bahasa yang berhak kita pelajari atau tidak.

Referensi : Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara Umum di


Masyarakat (tirto.id)

3. Bahasa Ibu adalah Bahasa yang pertama kali dipahami dan diucapkan seorang
individu secara alami sejak kecil dan prosesnya tidak dapat dilepaskan dari situasi
lingkungan dan budaya tempat individu belajar Bahasa pertama kalinya. Bahasa
ibu seorang individu dapat kita lihat dari naik turunnya suara yang individu
tersebut tuturkan.

Referensi : Definisi Bahasa Ibu dan Identitas Budaya yang Melekat (viva.co.id)

4. Pengembangan buku ajar Dokkai berjudul “Yoku Wakatta Nihongo, Chukyu


Reberu” bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang yang di latar belakangi
oleh diperlukannya buku pendamping yang memiliki tingkat kesulitan wacana
yang lebih tinggi. Hal ini dapat memotivasi dan menantang mahasiswa untuk terus
belajar, karena buku ini berisi informasi yang menarik untuk diketahui. Hal ini
fokus kepada penelitian yakni tentang bagaimana proses pengembangan buku ajar,
bagaimana kualitas buku ajar dilihat dari segi tingkat kevalidan (media dan materi
buku ajar) serta keefektifan dilihat dari hasil uji coba pada mahasiswa yang
dilakukan dalam pembelajaran Dokkai.

Langkah pengembangan tersebut digunakan untuk Research and Development


oleh Sugiyono, yang dimana proses pengembangannya dimulai dari potensi atau
masalah dalam pembelajaran Dokkai. Kemudian pengumpulan informasi
dilakukan melalui penyebaran angket dan wawancara. Setelah itu, desain produk
buku ajar sesuai dengan persyaratan secara didaktis, konstruktif, teknik, membuat
layout, cover, menulis soal latihan, dan dilanjutkan pada validasi desain. Terakhir,
menguji coba buku ajar Dokkai setelah direvisi berdasarkan masukan dari
validator pada 25 orang mahasiswa untuk mengetahui bagaimana keefektifan
buku dalam pembelajaran di kelas.

Dari hasil validasi materi dan media diperoleh angka 87. Kemudian dari hasil uji
terbatas penggunaaan buku pada angkatan 2020 dalam mata kuliah Chukyu
Dokkai, diperoleh rata-rata nilai kelas 77,2. Sehingga dapat dikatakan bahwa buku
ini layak dan terstandarisasi untuk digunakan dalam pembelajaran Dokkai.

Anda mungkin juga menyukai