Anda di halaman 1dari 28

Setya Aristu Pranoto, S.Par., M.Tr.

Par

Week 1
Sejarah Pariwisata
Munculnya Pariwisata

Manurut Theobald pada bukunya yang berjudul “The meaning, scope and measurement of travel and
tourism”.
• Perjalanan telah ada sejak jaman primitif dimana kegiatan ini dilakukan untuk pencarian
makanan, berburu binatang untuk mempertahankan hidup, kemudian berkembang dengan
kegiatan berdagang, keagamaan, perang, bermigrasi dan kegiatan lainnya sesuai dengan
motivasinya.
• Pada era Romawi perjalanan juga dilakukan untuk kegiatan bersenang-senang (pleasure) pada
resort di pinggir pantai.
• Pariwisata yang dikenal saat ini merupakan phenomena sejak 20-tahun, para pelaku sejarah
mencatat bahwa kegiatan pariwisata dimulai di Inggris sejak terjadinya revolusi industri dengan
munculnya kelompok kelas mengengah dan transportasi yang murah. Dengan adanya pesawat
komersial dan perang dunia ke dua serta berkembangnya jet pada tahun 1950an yang ditandai
dengan tumbuh dan berkembangnya perjalanan internasional perkembangan pariwisata menjadi
semakin pesat.

3
Tanda-tanda bukti perjalanan
No Tahun Keterangan Perjalanan
1. 221-122 SM Masa pemerintahan dinasti Chou di Tiongkok telah dibangun jalan raya untuk kepentingan lalu lintas bangsanya, terutama untuk
perjalanan berdagang

2. 560-330 Masa kerajaan Persia di timur tengah dibangun jalan raya yang menghubungkan antara kaki gunung Zagrep ke laut Algean Bangsa
Austronesia melakukan imigrasi ke kepulauan Indonesia melalui Malaya ke Jawa dan juga Formosa, Filipina ke sebagian Kalimantan
dan Jawa, bangsa Austronesia ini yang akan menjadi nenek moyang langsung bangsa Indonesia. Mereka menghidupi diri dengan
berladang dan berburu binatang menggunakan anak panah dan busur dan tombak. Alat yang digunakan anak panah dan tombak.
Mereka hidup di gua-gua berpindah dari satu tempat awal ke tempat lain yang dianggap lebih nyaman
3. Kerajaan Romawi membangun jalan raya dengan nama The Appian Way sepanjang kurang lebih 350 mil

4. 334 SM Ephesus di Turki dikembangkan oleh Alexanderz the Great yaitu Iskandar Zulkarnaen mengadakan pertunjukan akrobatik adu
binatang buas, sihir, dan sulap yang banyak dikunjungi orang

5. Perjalanan ziarah ke tempat-tempat yang dihormati merupakan perjalanan yang di dorong oleh motivasi agama dan ritual
penghormatan leluhur

6. Bangsa Phunisia dan Polanesia merupakan bangsa yang pertama kali melakukan perjalanan untuk muhibah wisata dengan tujuan
perdagangan. Ratu Elishabeth I merupakan kaum ningrat Inggris mengadakan perjalanan ke Eropa, dengan berbagai tujuan untuk
kunjungan perkenalan, mencari ide-ide baru dalam mempelajari seni budaya, sistem pemerintahan dan pendapat bangsa lain.
7. Bangsa Austronesia melakukan imigrasi ke kepulauan Indonesia melalui Malaya ke Jawa dan juga Formosa, Filipina ke sebagian
Kalimantan dan Jawa, bangsa Austronesia ini yang akan menjadi nenek moyang langsung bangsa Indonesia. Mereka menghidupi diri
dengan berladang dan berburu binatang menggunakan anak panah dan busur dan tombak. Alat yang digunakan anak panah dan
tombak. Mereka hidup di gua-gua berpindah dari satu tempat awal ke tempat lain yang dianggap lebih nyaman 4
No Tahun Keterangan Perjalanan
8. 500 SM Terjadinya Perpindahan gelombang kedua. Perpindahan yang dilakukan sudah dengan
membawa kebudayaan Dongson melalui jalan barat lewat Malaysia barat. Kebudayaan
Dongson, yaitu kebudayaan yang telah memakai logam sebagai alat bantu kehidupan,
dikenal dengan sebutan zaman perunggu. Mereka mulai tinggal menetap
9. Abad ke-7 Sumatera kedatangan pelaut-pelaut Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng
hingga abad Ho/Zheng He (perang dan berdagang), serta para pedagang Arab dari Gujarat, India,
ke-14 yang membawa Islam
10. Awal abad ke- Orang-orang Eropa datang, mereka melakukan beberapa negara-negara kecil dan
16 menguasainya melalui perdagangan rempah
11. Abad ke-17 Abad ke-17 Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya
dan sedikit demi sedikit mulai menjajah Indonesia.

5
Bukti tokoh-tokoh sebagai Traveller

No Tahun Nama Tokoh Keterangan


1. 1254-1324 Marcopolo Mengadakan perjalanan dari Eropa hingga Tiongkok
2. 1325 Ibnu Battutah Terkenal sebagai “The First Traveller of Moslem” telah
melakukan perjalanan dari Tangger (Afrika) ke Mekkah
3. 1451-1506 Cristoper Colombus Melakukan pelayaran dari Spanyol ke Barat dan menemukan
Cuba dan Haiti (Amerika)
4. 1498 Vasco Da Gama Menjelajahi 5 Benua

5. 1728-1779 Captain James Cook Menejelajahi Selandia Baru dan Australia Timur

6
Sejarah Pariwisata
Pembagian wisata menurut
Zamannya
World Tourism Organization (WTO) membagi perkembangan atau
sejarah pariwisata ini ke dalam 3 ( tiga) jaman, yakni :
◉ Zaman kuno
◉ Zaman pertengahan, dan
◉ Zaman modern
7
1 Zaman Kuno
Pariwisata pada jaman kuno, ditandai oleh motif perjalanan yang masih terbatas dan sederhana, yaitu:

• Adanya dorongan karena kebutuhan praktis dalam bidang politik dan perdagangan, dambaan ingin
mengetahui adat istiadat dan kebiasaan orang lain atau bangsa lain,dorongan yang berhubungan
dengan keagamaan, seperti melakukan ziarah dan mengunjungi tempat-tempat ibadah.
• Sarana dan fasilitas yang digunakan selama perjalanan pada zaman kuno inipun masih sederhana.
Alat angkutan dengan menggunakan binatang, seperti kuda, onta, atau perahu-perahu kecil yang
menyusuri pantai merupakan alat transportasi yang paling populer. Akan tetapi, perjalanan dengan
jalan kaki untuk menempuh jarak berpuluhpuluh atau beratus-ratus kilometer paling banyak
dilakukan.
• Contoh perjalanan pada jaman kuno:seperti yang dilakukan oleh pedagang-pedagang Arab ke
Cina untuk membeli barang berharga, pedagang Yunani ke Laut Hitam, pedagang Vinisia ke
Afrika. Perjalanan kaum Buddhis Cina ke India, kaum Muslimin yang melakukan ibadah Haji ke
Mekkah atau kaum Nasrani ke Yerusalem.
• Badan atau organisasi yang mengatur jasa-jasa perjalanan pada jaman ini belum ada. Pengaturan
perjalanan ditentukan secara individu, baik oleh perorangan atau kaumkaum. Akomodasi yang
digunakan masih sederhana. Para pelancong membangun tenda-tenda sendiri atau tinggal di
rumah-rumah saudagar, pemuka-pemuka masyarakat, pemuka agama atau tempat-tempat
beribadah, seperti mesjid dan gereja. Akomodasi yang dikelola secara komersiil pada jaman ini 8
belum ada.
2 Zaman Pertengahan
• Motivasi dan motif perjalanan pada abad pertengahan lebih luas dari motivasi dan motif perjalanan pada jaman
kuno. Di samping motif perjalanan untuk keperluan perdagangan, keagamaan dan dambaan ingin tahu, pada
jaman ini telah berkembang motif untuk tujuan yang berhubungan dengan kepentingan negara (mission) dan
motif untuk menambah pengetahuan.
• Para pedagang tidak lagi melakukan pertukaran secara barter. Para pedagang cukup dengan membawa contoh
barang yang ditawarkan melalui pekan-pekan raya perdagangan. Seperti di St. Denis, Champagne atau Aix-la-
Cappalle.
• Untuk menjaga hubungan antar negara, baik negara penjajah maupun yang dijajah atau antar negara merdeka,
dilakukan saling kunjungan petugas-petugas negara.
• Pada jaman pertengahan telah ada perguruan-perguruan tinggi seperti Al Azhar di Kairo, di Paris, Roma,
Salamanca, dan sebagainya. Para mahasiswa dari berbagai negara melakukan kunjungan ke universitas-
universitas ini untuk menambah atau memperdalam pengetahuannya dengan mendengarkan kuliah-kuliah
yang diberikan oleh para guru besar.
• Dengan semakin banyaknya yang melakukan perjalanan antar negara, berbagai negara mulai mengeluarkan
peraturan-peraturan guna melindungi kepentingan negara, penduduknya serta kepentingan para wisatawan.
• Akomodasi yang bersifat komersiil mulai bermunculan walaupun masih sederhana. Demikian pula restoran-
restoran yang menyediakan makanan untuk keperluan para pelancong.
• Alat angkut tidak hanya dengan menunggang kuda, keledai atau onta, tetapi telah meningkat dengan
menambah kereta yang ditarik kuda atau keledai. Angkutan laut telah menggunakan kapal-kapal yang lebih
besar.
9
3 Zaman Modern
• Perkembangan pariwisata pada jaman modern, ditandai dengan semakin beraneka ragamnya
motif dan keinginan wisatawan yang harus dipenuhi sebagai akibat meningkatnya budaya
manusia.
• Formalitas atau keharusan para pelancong untuk membawa identitas diri bila mengunjungi suatu
negara mulai diterapkan.
• Tempat-tempat penginapan (akomodasi) yang dikelola secara komersiil tumbuh dengan subur.
Fasilitas yang digunakan semakin lengkap.
• Timbulnya revolusi industri di negara-negara Barat telah menciptakan alat angkut yang sangat
penting dalam perkembangan pariwisata. Diketemukannya mesin uap, mulai diperkenalkan
angkutan kereta api dan kapal uap, dan menggantikan alat angkut yang menggunakan binatang.
• Perkembangan selanjutnya ditemukan alat angkut yang menggunakan mesin motor, yang jauh
lebih cepat dan fleksibel dalam angkutan melalui darat. Teknologi mutakhir yang sangat penting
dalam jaman modern adalah dengan digunakannya angkutan udara yang dapat menempuh jarak
jauh dalam waktu yang lebih cepat.
• Sejak permulaan abad modern, ditandai pula oleh adanya badan atau organisasi yang menyusun
dan mengatur perjalanan.

10
Pariwisata di Indonesia
Sejarah nusantara mencatat bahwa kebiasaan mengadakan perjalanan
sudah dilakukan sejak zaman kerajaan:
1. Pada abad XIV, Raja Hayam Wuruk mengelilingi Majapahit yang di ikuti
beberapa pejabat negara menjelajah daerah Jawa Timur
2. Pada abad XX, Susuhunan Pakubuwono X sering melakukan perjalanan
setiap tahunnya ke Jawa Tengah.
3. Tradisi kerajaan Mataram baik itu Raja atau Pengusa daerah harus
melakukan unjuk kesetian pada keraton dua kali setiap tahunnya
sambil membawa para pejabat dan pekerja untuk logistic dan barang
persembahan raja.

11
Berdasarkan kurun waktu perkembangan, sejarah pariwisata Indonesia
di bagi menjadi tiga periode penting, yaitu:
• Periode masa penjajahan Belanda
• Masa pendudukan Jepang
• Setelah Indonesia Merdeka

12
Masa Penjajahan Belanda

◉ Kegiatan kepariwisataan masa penjajahan Belanda dimulai


secara resmi sejak tahun 1910-1912 setelah keluarnya
keputusan Gubernur jenderal atas pembentukan
Vereeneging Toeristen Verkeer (VTV) yang merupakan
suatu badan atau perushaan yang mengurus wisatawan
sebagai Tourist Government Office dan bertindak juga
sebagai biro wisata atau tourist bureau pada masa itu.
Saat itu kantor tersebut digunakan pula oleh maskapai
penerbangan swasta Belanda KNILM (Koninklijke
Nederlandsch Indische Luchtfahrt Maatschapijj).

13
Timeline Penjajahan Belanda

1913 1926 1928 1947 1952

Vereeneging Toeristen Untuk dapat memberikan Lislind berganti menjadi Pada 1 Juli 1947, pemerintah Sesuai dengan keputusan
Verkeer (VTV) pelayanan yang lebih baik NITOUR (Nederlandsche Indonesia berusaha presiden RI, dibentuk
mengeluarkan buku untuk mereka yang IndischeTouristen Bureau) menghidupkan sektor Panitia InterDepartemental
panduan mengenai objek melakukan perjalanan ini, yang merupakan bagian dari pariwisata Indonesia dengan Urusan Turisme yang
wisata di Indonesia. Bali maka didirikan untuk KNILM. Saat itu kegiatan membentuk badan yang bertugas menjajaki
mulai dikelan oleh pertama kali suatu cabang pariwisata lebih banyak dinamakan HONET (Hotel kemungkinan terbukanya
didominasi oleh orang kulit National & Tourism) yang kembali Indonesia sebagai
wisatawan mancanegara Travel Agent di Jalan
putih saja, sedangkan bangsa diketuai oleh R. Tjitpo Ruslan.
dan jumlah kedatangan Majapahit No. 2 Jakarta tujuan wisata.
pribumi sangat sedikit Badan ini segera mengambil
wisawatan meningkat yang bernama Lissone
bahkan dapat dikatakan alih hotel-hotel yang terdapat
hingga lebih dari 100% Lindeman (LISLIND) yang tidak ada. Perusahaan di daerah sekitar Jawa dan
pada tahun 1927. berpusat di Belanda. perjalanan wisata saat itu seluruhnya dinamai Hotel
Sekarang tempat tersebut tidak berkembang karena Merdeka. Setelah Konferensi
digunakan oleh PT. NITOUR dan KNILM Meja Bundar, badan ini
NITOUR. memegang monopoli. berganti nama menjadi NV 14
Masa Penjajahan Jepang

o Sejarah mencatat terjadinya perang dunia ke II dan pendudukan Jepang ke Indonesia


menyebabakan kondisi Pariwisata di Indonesia dikatakan terlantar, buruk dan sulit. akibat
yang ditimbulkan:
o Objek wisata menjadi terbengkalai
o Sarana dan prasarana public menjadi tempat rusak.
o Fasilitas jalan rusak dan jembatan penguhubung menjadi hancur untuk mengatisipasi
masuknya musuk.
o Hotel berubah fungsi menjadi rumah sakit dan asrama, sedangkan untuk hotel yang
bagus disita.
o Data dan informasi pariwisata tidak tersedia.

15
Indonesia Merdeka

• Tahun 1946 terbentuknya Badan Pusat Hotel Negara yang merupakan Organisasi
perhotelan Indonesia pertama yang di prakarsai Bupati Kepala Daerah Wonosobo
yang menugaskan W.Soetanto, Djasman Sastro Hoetomo dan R. Alwan.
• Berdasarkan Surat Keputusan Wakil Presiden Indonesia Dr. Mohammad Hatta
mendirikan suatu badan yang mengelola hotel-hotel di Indonesia yang Bernama
HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai R. Tjipto Ruslan.
• Hotel yang dikelola diambil dari masa pendudukan jepang ke Indonesia yang ada di
daerah Yogyakarta, Surakta, Madiun, Cirebon, Sukabumi, Malang, Sarangan,
Purwokerto, Pekalongan dengan menggunakan nama yang sama yaitu Hotel
Merdeka

16
Tahun 1949
Terjadi KMB (Konferensi Meja Bundar) yang mengaharuskan HONET
dibubarkan dan selanjutnya berdiri badan hukum NV HONET yang
merupakan badan satu-satunya menjalankan aktivitas dibidang Perhotelan
dan Pariwisata Indonesia.

Tahun 1952
Keputusan Presiden Republik Indonesia, dibentuk Panitia Inter Departemental
Urusan Turisme yang diketuai oleh Nazir St. Pamuncak dengan sekretaris RAM
Sastrodanukusumo. Tugas panitia tersebut antara lain menjajagi kemungkinan
terbukanya kembali Indonesia sebagai daerah tujuan wisata.

Tahun 1953
Beberapa Tokoh Perhotelan mendirikan Serikat Gabungan Hotel dan Tourisme Indonesia
(SERGAHTI) yang diketuai oleh A Tambayong, pemilik Hotel Orient yang berkedudukan di
Bandung. Badan tersebut dibantu pula oleh S. Saelan (pemilik hotel Cipayung di Bogor), dan M
Sungkar Alurmei (Direktur hotel Pavilion/Majapahit di Jakarta)

Tahun 1955
Beberapa anggota dari SERGAHTI, pejabat tinggi negara Indonesia dan kelompok
masyarakat mendirikan YTI (Yayasan Tourisme Indonesia) kemudian berubah
menjadi Depari (Dewan Pariwisata Indonesia) yang menjadi cikal bakal menjadi
Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia)
Perkembangan Pariwisata Di Indonesia

Geliat kepariwisataan Indonesia dapat dikatakan dimulai sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969 tentang Pedoman Pembinaan Pengembangan
Kepariwisataan Nasional. Usaha-usaha yang dilakukan sesuai dengan pasal 4 Inpres Nomor 9 Tahun
1969 adalah:

1. Memelihara/membina keindahan dan kekayaan alam serta kebudayaan masyarakat Indonesia


sebagai daya tarik kepariwisataan;
2. Menyediakan/membina fasilitas-fasilitas transportasi, akomodasi, entertainment dan pelayanan
pariwisata lainnya yang diperlukan, termasuk pendidikan kader;
3. Menyelenggarakan promosi kepariwisataan secara aktif dan efektif di dalam maupun di luar
negeri
4. Mengusahakan kelancaran formalitas-formalitas perjalanan dan lalu-lintas para wisatawan dan
demikian menghilangkan unsur-unsur yang menghambatnya;
5. Mengarahkan kebijaksanaan dan kegiatan perhubungan, khususnya perhubungan udara, sebagai
sarana utama guna memperbesar jumlah dan melancarkan arus wisatawan.

18
Pada tahun 1980-an Indonesia untuk pertama kali mengkuti World Tourism
Market (WTM) menandai dimulainya era promosi pariwisata secara
internasional, seiring dengan lahirnya 7 kebijakan strategi pokok pariwisata
dalam Pelita V yakni:
a) Promosi pariwisata yang konsisten
b) Penambahan aksesibilitas
c) Mempertinggi kualitas pelayanan dan produk pariwisata
d) Pengembangan DTW
e) Promosi daya tarik alam, satwa dan wisata bahari
f) Mempertinggi kualitas SDM
g) Melaksanakan kampanye sadar wisata melalui Sapta Pesona.
19
Timeline Dinamika Pariwisata Indonesia

20
Isu Strategis (Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya) 21
Perkembangan Pariwisata di Indonesia

01

Isu Keempat Isu Pertama


Banyaknya daerah tujuan wisata Timbulnya persaingan antar daerah,
yang sangat potensial di Indonesia persaingan pariwisata yang bukan
Namun sayangnya belum bisa dijual mengarah pada peningkatan
atau mampu bersaing dengan komplementaritas dan pengkayaan
daerah-daerah tujuan wisata baik di alternatif berwisata.
kawasan regional maupun
internasional. 04 02

Isu Ketiga Isu Kedua


Situasi dan kondisi daerah yang Kondisi pengembangan pariwisata
berbeda baik dari potensi wisata Indonesia yang masih bertumpu
alam, ekonomi, adat budaya, mata pada daerah tujuan wisata utama
pencaharian, kependudukan dan lain tertentu saja, walaupun daerah-
sebagainya yang menuntut pola daerah lain diyakini memiliki
pengembangan yang berbeda pula, 03 keragaman potensi kepariwisataan
baik dari segi cara atau metode,
prioritas, maupun penyiapannya.
Beberapa Faktor Penyebab isu Strategis
Terjadi:

1. Lemahnya pemahaman tentang pariwisata.


2. Lemahnya kebijakan pariwisata daerah.
3. Tidak adanya pedoman dari pemerintah pusat
maupun provinsi dan daerah.
4. Belum dikemas secara professional pariwisata di
Indonesia.
5. Rendahnya mutu pelayanan yang diberikan.
6. Interpretasi budaya atau alam yang belum
memadai yang disebabkan belum adanya citra
(image).
22
Kelemahan Produk Wisata Indonesia

Diversifikasi
Produk Wisata

Kualitas Pelayanan
Wisata
Gagasan Pengembangan Pariwisata Indonesia

Sri Sultan Hamengkubuwana X mengusulkan


konsep kebijakan pariwisata Borderless.

Konsep Borderless yaitu suatu konsep pengembangan


pariwisata yang tidak hanya terpaku pada satu obyek
untuk satu wilayah, sedangkan pola distribusinya harus
makin dikembangkan dengan tidak melihat batas geografis
wilayah.

24
Perkembangan Perhotelan sebagai Pariwisata

◉ Hotel tertua berada di Pompei bagian selatan Italia. Kemudian gunung Vesuvius meletus
sehingga lahar panas mengubur hampir seluruh bagian kota
◉ Industri akomodasi berkembang pada tahun 1282 di Florance dengan istilah Innkeepers.
◉ Industri perhotelan berawal dari Inggris 1658 disebut sebagai Inn atau Travern yang
menyediakan pelayanan penginapan untuk para penumpang coach yang singgah dan
bermalam.
◉ Inn tertua berada di Amerika serikat yang berdiri pada tahun 1640.

25
PERKEMBANGAN HOTEL
Batavia:
• Hotel Des Indes Malang:
• Hotel der Neterlanden • Hotel Palace
• Hotel Royal
• Hotel Rijswijk Abad 19 Abad 20 Solo:
• Stier Hotel

Surabaya: Bandung:
• Hotel Sarkies • Hotel Van Hangel
• Hotel Oranye • Hotel Preanger
• Hotel Homann

Semarang: Yogyakarta:
• Hotel Du Pavilion • Grand Hotel
• Amburokmo
Medan:
• Hotel de Boer Bogor:
• Hotel Astoria • Hotel Salak
Bukittinggi:
Makassar: • Hotel Merdeka
• Hotel Grand Luar Kota :
• Hotel Staat • Hotel Grand
• Hotel Lembang
Perkembangan Hotel Modern
No Tahun Keterangan
1. 1794 City hotel di Kota Baltimore oleh David Barnum
2. 1800 Coffeehouse di Amerika
3. 1829 Tremont House di Boston
4. 1824 New York House
5. 1830 The Palmer House
6. 1888 Sherman House di Chicago
7. 1893 The Spring House
8. 1880-1928 Denver’s Brown di San Fransisco
9. 1954 E.M. Statler disebut juga sebagai Raja Hotel di Amerika, didirikan oleh Ellswoeth M.Statler, pendiri Hotel Chain pertama di dunia.
10. 1954 Statler menjual asset termasuk hotel chain kepada Conrad Hilton. Kemudian Conrad mendirikan Hilton Hotel Coorperation pada tahun
1946. Dua tahun kemudian berdiri perusahaan internasional Hilton.
11. 1950 Holiday inn chain dibangun di Memphis, Tennese Hotel tersebut dikembangkan untuk wisatawan dan kelurga, kemudian pemasaran
dikembangkan untuk para tamu-tamu bisnis.
12. J.W. Marriot. Merupakan salah satu pendiri hotel di Virginia (Daerah Washington DC) dengan nama hotel Marriott. Kemudian
mengembangkan bisnis Marriot hotel and resort.
13. 1937 Ernest Henderson dan Robert Moore mendirikan Sheraton chain. Hotel Sheraton Stonesheaven adalah cikal bakal dari hotel sheraton
di dunia. Sheraton adalah hotel pertama yang terdaftar di bursa saham New York 27
Perkembangan Hotel di Indonesia

1. Didirikan hotel di Batavia yaitu hotel Des Indes, hotel Royal dan Hotel Rijswijk.
2. Kemudian hotel Du Pavillon di Semarang
3. Hotel Sarkies dan Hotel Oranje di Surabaya
4. Hotel De boer dan Astoria di Medan
5. Grand Hotel dan Staat Hotel di Makassar
6. Hotel Internasional Pertama Pada tanggal 5 Agustus 1962, didirikan sebuah hotel di Jakarta
milik PT. Hotel Indonesia, sebuah perusahaan pemerintah, dan merupakan hotel bertaraf
Internasional pertama di Indonesia,
7. Februari 1966 hotel Samudera Beach di Pelabuhan Ratu beroprasi
8. Maret 1966 hotel Ambarukmo Palace di Yogyakarta beroprasi
9. November 1966 Hotel Bali Beach di Pantai sanur Bali beroprasi.

28

Anda mungkin juga menyukai