Anda di halaman 1dari 23

YAYASAN WAKAF AL-FATAH AMBON

RSU AL-FATAH AMBON


Jln. Sultan Babullah No : 02 Kel.Honipopu Kec.Nusaniwe Ambon
Kode Pos : 97126
Telp. (0911) 343848
Email :rsualfatah_ambon@yahoo.com

SURAT KEPUTUSAN
RUMAH SAKIT UMUM AL-FATAH AMBON
NOMOR : /RS.ALF/S.KEP.DIR/ /2019

TENTANG

PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


RSU AL-FATAH AMBON

Menimbang : a. Bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya;
b. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan RSU Al –Fatah Ambon
serta meningkatkan pemeliharaan kesehatan pasien yang diperoleh selama
berobat maupun dirawat, dirasa perlu mengatur RSU Al –Fatah Ambon
sesuai dengan Undang-Undang;
c. Bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas ditetapkan keputusan
Direktur Rumah Sakit tentang hak dan kewajiban pasien;

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


1
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009, tentang kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun pasal 31 ayat (1) dan pasal 32 tahun
2009 tentang hak dan kewajiban pasien;
3. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit;
4. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
5. Surat Keputusan Direktur Nomor Nomor : /Rs.Alf/S.Kep.Dir/
/2019tentang Kebijakan Hak dan Kewajiban Pasien di RSU Al –Fatah
Ambon.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab atas Panduan dalam memberikan
pelayanan hak dan kewajiban kepada pasien.

Kedua : Panduan atas pemberian hak pasien dalam mengetahui kondisi kesehatan
pasien tersebut dan memenuhi kewajibannya sebagai pasien selama dirawat di
RSU Al –Fatah Ambon.

Ketiga : Panduan tersebut dilaksanakan oleh seluruh petugas RSU Al –Fatah Ambon
dengan penuh tanggung jawab.

Keempat : Untuk melindungi secara efektif dan mengedepankan hak pasien, Direktur
bekerjasama dan berusaha memahami tanggung jawab mereka dalam
pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar pasien mendapatkan upaya
kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang
memenuhi standar pelayanan, petugas yang melayani dijamin akan
memberikan hak dan melaksanakan kewajibannya.
Kelima : Kebijakan tentang Hak Pasien dan Kewajiban Pasien Rumah Sakit Umum Al

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


2
– Fatah Ambon sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini;

Ditetapkan di : Ambon

Pada tanggal : 09 Juli 2019

TEMBUSAN :
1. Direktur Utama RSU Al-Fatah Ambon
2. Badan Pelaksana Harian RSU Al-Fatah Ambon
3. Arsip

Lampiran Surat Keputusan Rumah Sakit Umum Al-Fatah Ambon


Nomor : /RS.Alf/S.Kep-DIR/ /2019

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


3
BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
1. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya,
sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas
2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak dilaksanakan
3. General Concent atau persetujuan umum adalah pernyataan kesepakatan yang
diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifat umum.
4. Informed Consent adalah pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien)
yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan
kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup
tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.
5. Pasien Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pasien adalah orang yang sakit.
6. Pasien dalam praktik sehari-hari sering dikelompokkan menjadi:
a. Pasien dalam atau rawat inap, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan tinggal atau
dirawat khusus pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu dengan cara menginap
dan dirawat dirumah sakit.
b. Pasien luar atau rawat jalan, yaitu pasien yang hanya memperoleh pelayanan
kesehatan, biasanya pasien yang sudah sembuh tapi masih dalam perobatan saja
7. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik didalam maupun di luar
negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
8. Keluarga Pasien
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari Kepala Keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu
kandung, anak-anak kandung, saudara-saudara kandung atau pengampunya.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


4
a. Ayah adalah ayah kandung, termasuk ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan
penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat.
b. Ibu adalah ibu kandung, termasuk ibu angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan
pengadilan atau berdasarkan hukum adat.
c. Suami adalah seorang laki-laki dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Istri adalah seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang laki-
laki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila yang
bersangkutan mempunyai lebih dari satu istri, persetujuan atau penolakan dapat
dilakukan oleh salah satu dari mereka.
e. Wali adalah orang yang menurut hukum menggantikan orang lain yang belum dewasa
untuk mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum atau orang yang menurut
hukum menggantikan kedudukan orang tua.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


5
BAB II
RUANG LINGKUP

Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar
pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang
memenuhi stpasienr pelayanan.Kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No. 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.

1. Prinsip dalam pelayanan kesehatan


a) Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik-beratkan pada upaya penyembuhan
penderita, secara berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan upaya kesehatan
yang menyeluruh.
b) Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh
masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.
c) Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan
hidup sehat.
d) Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup tenaga,
sarana, prasarana baik dari segi jumlah maupun mutu.
e) Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada pasien yang sangat
membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat memuaskan para pasien.
f) Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena merupakan sifat
yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.
g) Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi kewajibannya, oleh
karena itu kewajiban menjadi hal yang paling utama dilakukan.
h) Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal yang bersifat
timbal balik artinya pihak-pihak tersebut dapat terlindungi atas hak-haknya bila
melakukan kewajibannya.
i) Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan
informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga akan disampaikan melalui
keluarga.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


6
j) Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga harus ada
panduan sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.

2. Hak pasien dan keluarga


Hak-hak pasien dan keluarga di RSU Al - Fatahsesuai dengan Hak Pasien Menurut Pasal 32
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 yaitu:
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien, petugas memberikan
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien.
c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi, petugas
memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan stpasienr pelayanan Rumah Sakit.
d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan stpasienr profesi dan
stpasienr prosedur operasional, petugas membuat, melaksanakan, dan menjaga stpasienr
mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
e) Mengajukan pengaduan diatas kualitas pelayanan yang didapatkan.
f) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit
g) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai SIP baik di dalam maupun diluar rumah sakit.
h) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk data-data
medisnya.
i) Mendapat informasi mengenai diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan, serta informasi
tentang tindakan – tindakan yang akan dilakukan setelah pasien pulang.
j) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
k) Didampingi keluarga dalam keadaan kritis
l) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu tidak
mengganggu pasien lainnya.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


7
m) Melakukan keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
n) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
o) Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
p) Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit didapati memberikan
pelayanan tidak sesuai dengan stpasienr baik secara perdata maupun pidana.
q) Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang setelah dilakukan pelayanan ulang ternyata
tidak sesuai dengan stpasienr pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kewajiban Rumah sakit dalam menghormati hak pasien dan keluarga


a) Memberikan hak pasien dalam menentukan informasi apa saja yang berhubungan
dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lain.
b) Menginformasikan pasien tentang kerahasiaan informasi dalam rekam medik pasien.
c) Pembukaan atas kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam rekam medik
diperbolehkan dalam UU No 9 tahun 2004, yaitu sebagai berikut:
1) Diminta oleh aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
misalnya,visum et repertum.
2) Atas permintaan pasien sendiri.
3) Untuk kepentingan kesehatan pasien itu sendiri.
4) Berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, misalnya: undang-
undang wabah, undang-undang karantina, dan sebagainya.
d) Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidak tercakup dalam
undang-undang dan peraturan.
e) Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien dengan membatasi
akses ke ruang penyimpanan rekam medik, tidak meletakkan rekam medik pasien di
tempat umum, dan sebagainya.
f) Rumah sakit merespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan
rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien. Respon
tersebut antara lain dengan menyediakan rohaniawan serta buku do’a.
g) Menyediakan partisi/sekat pemisah untuk menghormati privasi pasien di ruang

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


8
perawatan.
h) Menyediakan loker/lemari untuk menyimpan harta benda pasien.
i) Memasang CCTV pada area yang perlu pengawasan ketat seperti di IGD, Ruang
Perawatan serta area rumah sakit yang jauh dari keramaian.
j) Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketat pengunjung yang masuk
ruang perawatan serta mewajibkan pengunjung yang menunggu pasien dan diluar jam
besuk memakai kartu tunggu atau kartu kunjungan diluar jam besuk.
k) Menyediakan gelang berwarna ungu dalam menghormati hak pasien dan keluarga
terhadap pilihan keputusan DNR.
l) Memberikan informasi bila terjadi penundaan pelayanan.
m) Menyediakan formulir permintaan rohaniawan
n) Menyediakan formulir permintaan menyimpan harta benda.
o) Menyediakan formulir pelepasan informasi.
p) Menyediakan formulir permintan privasi.

4. Kewajiban Pasien
Kewajiban pasien selama dirawat di RSU Al – Fatah :
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Umum Al-Fatah;
2. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab;
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta petugas
lainnya yang bekerja di rumah sakit
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap, dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di rumah sakit
dan disetujui oleh Pasien yang bersangkkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi
yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang
diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


9
kesehatannya; dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


10
BAB III
TATA LAKSANA

1. TANGGUNG JAWAB STAF ATAU PETUGAS


1. Pada saat pendaftaran

Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap, Petugas admisi
memberikan informasi hak dan kewajiban pasien dan keluarga dengan memberikan leaflet
kepada pasien/keluarga, dan untuk pasien rawat inap petugas menjelaskan mengenai
persetujuan untuk perawatan pengobatan, barang-barang berharga milik pasien untuk
dititipkan di RS, Keinginan privasi (saat wawancara klinis, pemeriksaan fisik, perawatan
dan tranportasi ), persetujuan pelepasan informasi, informasi hak dan tanggung jawab
pasien serta pengajuan keluhan dengan bahasa yang mudah dipahami dan Menanyakan
kepada pasien atau keluarganya apakah sudah atau belum paham dengan informasi yang
disampaikan serta Mempersilahkan pasien atau keluarganya untuk bertanya terhadap hal –
hal yang belum dipahami.

2. Pada saat pengobatan


Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang dirawat di ruang perawatan,
akan berlangsung tanya jawab antara pasien dan dokter (anamnesis), pasien harus bertanya
(berusaha mendapatkan hak pasien sebagai konsumen). Bila berhadapan dengan dokter yang
tidak mau membantu mendapatkan hak pasien, itu saatnya pasien mencari dokter lain atau
mencari second opinion ditempat lain.
Pasien menjadikan dirinya sebagai “partner” diskusi yang sejajar bagi dokter. Ketika
pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya sedikit banyak
harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua profesi memiliki
prosedur masing-masing, dan semua kebenaran tindakan dapat diukur dari kesesuaian
tindakan tersebut dengan stpasienr prosedur yang seharusnya.Begitu juga dengan dunia
kedokteran.Ada yang disebut dengan guideline atau panduan praktek klinis (PPK) dalam
menangani penyakit.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


11
Lalu, dalam posisi sebagai pasien, setelah mengetahui peran penting pasien dalam
menyetujui tindakan medis apa yang dapat dilakukan, karena tindakan medis apapun,
harusnya disetujui oleh pasien (informed consent) sebelum dilakukan tindakan dan setelah
dokter memberikan informasi yang cukup. Bila pasien tidak menghendaki, maka tindakan
medis seharusnya tidak dapat dilakukan. Pihak dokter atau rumah sakit memberikan
kesempatan kepada pasien untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya menyatakan
penolakan. Persetujuan itu dapat dinyatakan secara tulisan.
Selanjutnya, UU No. 29/2004 pada pasal 46 menyatakan dokter wajib mengisi rekam
medis untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien secara clear, correct,
dan complete. Dalam pasal 47, dinyatakan rekam medis merupakan milik rumah sakit yang
wajib dijaga kerahasiaannya, tetapi isinya merupakan milik pasien. Artinya, pasien berhak
mendapatkan salinan rekam medis dan pasien berhak atas kerahasiaan dari isi rekam medis
miliknya tersebut, sehingga rumah sakit tidak bisa memberi informasi terkait data-data medis
pasien kepada orang pribadi/perusahaan asuransi atau ke media cetak/elektronik tanpa seizin
dari pasiennya.
Petugas di ruang pelayanan bertanggungjawab untuk :
a. Memahami hak dan kewajiban pasien dan keluarganya.
b. Menjelaskan tanggungjawab untuk melindungi hak pasien dan keluarganya.
c. Menjelaskan informasi tentang diagnosis,
d. Menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami.
e. Menanyakan kepada pasien atau keluarganya apakah sudah atau belum paham dengan
informasi yang disampaikan.
f. Mempersilahkan pasien atau keluarganya untuk bertanya terhadap hal – hal yang belum
dipahami.

3. Pada saat perawatan


Selama dalam perawatan, pasien berhak mendapatkan privasi baik saat wawancara
klinis, saat dilakukan tindakan ataupun menentukan siapa yang boleh mengunjunginya.
Begitu pula untuk pelayanan rohani, pasien berhak mendapatkan pelayanan rohani baik
secara rutin maupun secara insidensial manakala dibutuhkan.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


12
Semua petugas atau Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bertanggung jawab untuk :
a. Memahami hak dan kewajiban pasien dan keluarganya.
b. Menjelaskan tanggungjawab untuk melindungi hak pasien dan keluarganya.
c. Menjelaskan informasi tentang diagnosis, tindakan pengobatan yang sedang diberikan
dan yang akan direncanakan, kondisi saat ini, dan rencana tindakan atas kondisi pasien.
d. Memberikan informasi terkait kepulangan pasien (discharge planning). Menjelaskan
dengan bahasa yang mudah dipahami.
e. Menanyakan kepada pasien atau keluarganya apakah sudah atau belum paham dengan
informasi yang disampaikan.
f. Mempersilahkan pasien atau keluarganya untuk bertanya terhadap hal – hal yang belum
dipahami.
4. Pada Saat Pemulangan Pasien
Petugas atau PPA yang terlibat dalam rencana pemulangan pasien (discharge planning)
bertanggungjawab untuk :
a. Menjelaskan criteria pemulangan pasien.
b. Menjelaskan tindak lanjut dan edukasi pasien setelah di rumah.
c. Pada saat pemulangan, petugas menyiapkan dokumen-dokumen yang menjadi hak
pasien, seperti hasil pemeriksaan, surat rujukan, surat kontrol, dan sebagainya.
d. Memenuhi permintaan pasien, seperti surat keterangan dll.

II. PENATALAKSANAN HAK PASIEN

1. Pasien berhak mendapatkan informasi mengenai tata tertib dan peraturan RSU Al –
Fatah Ambon
Pada tahap awal pasien melakukan pendaftaran, petugas pendaftaran rawat jalan
dan rawat inap harus memberikan penjelasan mengenai tata tertib dan peraturan RSU Al -
Fatah

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


13
2. Pasien berhak mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien
Selain memberikan penjelasan mengenai tata tertib dan peraturan RSU Al - Fatah
pada tahap awal pasien melakukan pendaftaran, petugas pendaftaran juga harus
memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pasien bisa secara langsung atau tidak
langsung leaflet).

3. Pasien berhak mendapatkan pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskrimasi.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, semua petugas RSU Al – Fatah Ambon
harus menghormati pasien dan melayaninya dengan penuh amanah tanpa melihat
perbedaan baik ras, umur, jenis kelamin, agama, kewarganegaraan, kedudukan sosial
maupun ketidakmampuan fisik.

4. Pasien berhak mendapatkan layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan


stpasienr profesi dan stpasienr prosedur operasional.
Semua petugas medis yang memberikan pelayanan di RSU Al – Fatah Ambon
telah memenuhi stpasienr profesi yang ditetapkan dan memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan regulasi rumah sakit yang telah ditetapkan yaitu kebijakan dan stpasienr
prosedur operasional.

5. Pasien berhak mendapatkan layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
RSU Al – Fatah Ambon menerapkan kendali mutu dan kendali biaya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, seperti :
1. PPA dapat memantau pemberian pelayanan kesehatan setiap hari baik dari segi biaya
maupun tindakan medis.
2. Memberikan pelayanan perjanjian rawat jalan dimana pasien dapat membuat perjanjian
konsultasi dengan dokter beberapa hari sebelumnya dan pasien dapat diberikan
informasi nomor urut dan perkiraan jam kedatangannya sehingga pasien tidak menunggu
lama di ruang tunggu. Dengan adanya pelayanan perjanjiann rawat jalan diharapkan

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


14
semua pasien dapat melakukan perjanjian dengan mudah dan dapat meningkatkan
kepuasan dokter dan pasien.
Dengan adanya pelayanan perjanjian rawat jalan ini diharapkan semua pasien
dapat melakukan perjanjian dengan mudah dan dapat meningkatkan kepuasan dokter dan
pasien.

6. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.


Untuk meningkatkan kepuasan pasien, RSU Al – Fatah Ambon memberikan beberapa
fasilitas pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan oleh pasien. Adapun fasilitas
pengaduan yang diberikan adalah :
1. Formulir Survei Kepuasan Pasien
2. Formulir Saran dan Masukan di setiap Kotak Saran
3. Formulir Komplain

7. Pasien berhak mendapatkan kebebasan untuk memilih dokter dan kelas perawatan
yang sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
RSU Al – Fatah Ambon menyediakan leaflet jadwal praktik dokter yang mudah
terlihat oleh pasien dan pada saat pasien melakukan pendaftaran, petugas pendaftaran
selalu menanyakan nama dokter yang diinginkan dan kelas perawatannya sehingga pasien
bebas untuk menentukan dokter yang akan merawatnya dan kelas perawatan yang
diinginkan.

8. Pasien berhak mendapatkan kebebasan untuk meminta second opinion mengenai


penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
RSU Al – Fatah Ambon sangat mendukung hak pasien untuk meminta second
opinion kepada dokter lain dan hal ini telah diatur dalam Panduan permintaan second
opinion.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


15
9. Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, RSU Al – Fatah Ambon
senantiasa berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan penyakit yang diderita pasien, seperti
:
1. Petugas non medis (petugas pendaftaran dan Verivikasi BPJS) diwajibkan untuk
melakukan sumpah yang diselenggarakan oleh RSU Al – Fatah Ambon
2. Setiap pasien yang menjalankan perawatan kesehatannya di RSU Al – Fatah Ambon
wajib mengisi formulir pelepasan rahasia kedokteran dimana pasien tersebut
menunjuk 2 (dua) orang yang dipercayainya untuk menerima informasi kesehatannya.
3. Ruangan Rekam medis pasien dalam keadaan terkunci dan memiliki buku control bagi
petugas yang meminjam rekam medis pasien

10. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
1. Dokter penanggung jawab pasien akan memberikan edukasi kepada setiap pasien baru
dan dokter ruangan akan memberikan edukasi kepada pasien setiap hari. Tenaga
medis lainnya seperti apoteker, ahli gizi, fisioterapis akan memberikan edukasi kepada
setiap pasien sebelum memberikan pelayanan. Setelah memberikan edukasi, dokter
penanggung jawab pasien, dokter ruangan, tenaga medis lainnya dan pasien yang
bersangkutan akan menandatangani formulir edukasi.
2. Pasien dapat menghubungi petugas rumah sakit (administrasi rawat inap dan kasir
setiap saat apabila membutuhkan informasi mengenai biaya pengobatan.

11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
Sebelum memberikan tindakan kepada pasien, petugas medis akan memberikan
informasi tindakan kepada pasien dan meminta persetujuan dari pasien. Apabila pasien
setuju atau pun menolak dengan tindakan yang akan diberikan, pasien akan

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


16
menandatangani formulir persetujuan atau penolakan tindakan (formulir persetujuan dan
penolakan terlampir). Hal ini diatur dalam Panduan persetujuan tindakan kedokteran.

12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.


Kebutuhan pasien dalam keadaan kritis tidak hanya pemenuhan/pengobatan gejala
fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual
yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin. Untuk memenuhi kebutuhan ini, RSU Al
– Fatah Ambon telah mengatur tata cara pelayanan kepada pasien tahap terminal atau kritis
dalam Panduan pasien terminal, salah satunya adalah mengijinkan pasien untuk
didampingi oleh keluarganya.

13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya


selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
Pelayanan bombingan rohani yang dilaksanakan oleh RSU Al – Fatah Ambon
adalah untuk Islam, Kristen Protestan dan Kristen Katolik,. Terdapat proses untuk
mengidentifikasi dan menghormati nilai-nilai dan kepercayaan pasien juga keluarganya.
Rumah Sakit Umum Al – Fatah Ambon merupakan rumah sakit yang telah memfasilitasi
serta melayani banyak pasien muslim dan non muslim disekitarnya sesuai permintaan
pasien dengan mengisi form perimataan pelayanan kerohanian dan mendapat bimbingan
kerohanian sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Seluruh staf Rumah sakit yang
memberikan pelayanan kerohanian memahami kebijakan ini mempraktekan serta
merespon dan memberikan dukungan permintaan yang bersifat rutin atau kompleks yang
berkenaan dengan agama atau dukungan spritual.

14. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan untuk pasien selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
RSU Al – Fatah Ambon senantiasa memberikan keamanan dan keselamatan untuk
pasien selama perawatan. Adapun upaya yang dilakukan, antara lain :
1. Petugas medis, non medis dan keamanan RSU Al – Fatah Ambon harus
mengidentifikasi pasien/pengunjung/karyawan dengan benar saat masuk rumah sakit
dan selama berada di rumah sakit.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


17
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di RSU Al – Fatah Ambon harus
menggunakan tanda pengenal berupa gelang pasien identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung atau ID CARD karyawan.
3. Setiap pelayanan medis yang diberikan kepada pasien harus sesuai dengan regulasi RS
yaitu kebijakan dan prosedur operasional.

15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya.
Untuk meningkatkan kepuasan pasien, RSU Al – Fatah Ambon memberikan
beberapa fasilitas pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan oleh pasien.
Adapun fasilitas pengaduan yang diberikan adalah :
1. Formulir Survei Kepuasan Pasien
2. Formulir Saran dan Masukan di setiap Kotak Saran
3. Formulir Komplain
Tata laksana penanganan masukan dan saran terdapat di dalam Panduan
penanganan komplain.

16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien, yaitu menjalankan ibadah sesuai agama
dan kepercayaannya, RSU Al – Fatah Ambon memberikan pelayanan kerohanian. Namun
setiap pelayanan kerohanian yang diberikan, RSU Al – Fatah Ambon harus meminta
persetujuan terlebih dahulu dengan pasien yang bersangkutan.

17. Menerima secara terbuka terhadap pasien yang menggugat atau menuntut rumah
sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
stpasienr baik secara perdata maupun pidana.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit, tidak terlepas adanya
komplain yang terjadi antara pasien dan rumah sakit. Dalam setiap komplain yang
diberikan oleh pasien terhadap RSU Al – Fatah Ambon selalu ditanggapi dengan baik dan
diselesaikan dengan cepat. Namun bila pasien tetap ingin menggugat atau menuntut

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


18
rumah sakit, RSU Al – Fatah Ambon tidak melarang dan mempersilahkan pasien tersebut
untuk menggugat dan manajemen RSU Al – Fatah Ambon akan menjelaskan bahwa hak
pasien mengenai kerahasiaan data rekam medis akan gugur dengan sendirinya apabila
kasus ini sudah berada di pengadilan.

18. Mempersilahkan pasien untuk mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak
sesuai dengan stpasienr pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
RSU Al – Fatah Ambon mempersilahkan pasien untuk mengeluhkan pelayanan
rumah sakit yang tidak sesuai dengan stpasienr pelayanan melalui media cetak dan
elektronik apabila pasien belum merasakan puas atas tindak lanjut manajemen RSU Al –
Fatah Ambon terhadap keluhannya.

19. Pasien berhak mendapatkan pelayanan kerohanian.


Untuk memudahkan pasien menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan
yang dianutnya, RSU Al – Fatah Ambon menyediakan pelayanan kerohanian sesuai
dengan permintan pasien. Hal ini telah diatur dalam Panduan pelayanan kerohanian
(formulir permintaan pelayanan kerohanian).

20. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kebutuhan privasi pasien.


Dalam memberikan pelayanan kesehatan, RSU Al – Fatah Ambon sangat
menghormati kebutuhan privasi pasien, seperti :
Setiap pasien di RSU Al – Fatah Ambon berhak menolak kunjungan tamu yang
akan menjenguk. Petugas keamanan RSU Al – Fatah Ambon akan mengkonfirmasi
kepada pasien mengenai tamu yang akan menjenguknya melalui perawat dan perawat
yang akan mengkonfirmasinya langsung kepada pasien.

21. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap harta yang dimilikinya.


1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
mendapatkan perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk rumah sakit
dan selama berada di rumah sakit.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


19
2. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus berusaha
menjaga harta benda pribadi.
3. Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien/ pengunjung/ karyawan masuk
dalam rumah sakit atau selama berada dalam lingkungan rumah sakit.
Tata laksana perlindungan harta benda pasien telah diatur dalam Panduan
perlindungan harta benda.

22. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kekerasan fisik.


RSU Al – Fatah Ambon senantiasa memberikan perlindungan kepada pasien
terhadap kekerasan fisik. Adapun upaya yang dilakukan, antara lain :
1. Petugas medis, non medis dan keamanan RSU Al – Fatah Ambon harus
mengidentifikasi pasien/pengunjung/karyawan dengan benar saat masuk rumah sakit
dan selama berada di rumah sakit.
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di RSU Al – Fatah Ambon harus
menggunakan tanda pengenal berupa gelang pasien/identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung dan untuk karyawan menggunakan ID CARD
Tata laksana perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik terdapat dalam Panduan
perlindungan terhadap kekerasan fisik.

23. Pasien berhak mendapatkan perlindungan terhadap kerahasiaan informasi yang


berkaitan dengan kondisi kesehatannya.
RSU Al – Fatah Ambon menjaga kerahasiaan informasi yang berkaitan dengan
kondisi kesehatan pasien dan hanya membuka informasi kondisi kesehatan pasien kepada
orang yang telah dtunjuk oleh pasien. Apabila ada pihak lain yang meminta informasi
kondisi kesehatan pasien harus meminta surat pernyataan pelepasan rahasia kedokteran
dari pasien yang bersangkutan.

24. Pasien berhak mendapatkan edukasi tentang pelayanan.


Setiap pelayanan yang diberikan di RSU Al – Fatah Ambon harus diinformasikan
kepada pasiennya dan setiap edukasi yang dilakukan disertai dengan tanda tangan
pemberi edukasi dan pasien yang menerima edukasi pada formulir edukasi.

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


20
25. Pasien berhak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.
RSU Al – Fatah Ambon bersikap terbuka apabila pasien menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan setelah petugas medis memberikan informasi medis mengenai
dampak negatif yang akan berakibat pada keselamatan pasien. Pasien yang menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan harus mengisi formulir penghentian pengobatan yang akan
diberikan oleh perawat.

26. Pasien berhak menolak atau memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar.
RSU Al – Fatah Ambon bersikap terbuka apabila pasien menolak atau
memberhentikan resusitasi atau bantuan hidup dasar yang tata laksananya terdapat
didalam Panduan jangan lakukan resusitasi (do not resuscitate).

27. Pasien dan keluarga berhak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang
pelayanan.
Selama perawatan di RSU Al – Fatah Ambon pasien dan keluarga selalu
dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan khususnya pelayanan yang
memiliki resiko tinggi terhadap pasien. Hal ini diatur dalam Panduan persetujuan
tindakan kedokteran.

28. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent).
Sebelum memberikan tindakan kepada pasien, petugas medis akan memberikan
informasi tindakan kepada pasien dan meminta persetujuan dari pasien. Apabila pasien
setuju dengan tindakan yang akan diberikan, pasien akan menandatangani formulir
persetujuan tindakan dan bila pasien menolak tindakan maka pasien akan menandatangani
formulir penolakan tindakan (formulir persetujuan dan penolakan terlampir). Hal ini diatur
dalam Panduan persetujuan tindakan kedokteran.

29. Pasien berhak mendapatkan pelayanan tahap terminal di akhir kehidupannya.


RSU Al – Fatah Ambon sangat memperhatikan kebutuhan pasien bahkan saat
pasien berada pada tahap terminal. Tata laksana pelayanan pasien pada tahap terminal
terdapat dalam Panduan pasien terminal

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


21
BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi perlindungan hak pasien dan keluarga adalah:

1. Formulir general consent MR-2


2. Formulir permintaan pelayanan kerohanian MR-2a
3. Formulir permintaan privasi MR-2b
4. Formulir keterangan pulang bayi/anak MR NEO-8
5. Formulir Serah terima bayi petugas ke orang tua / keluarga MR NEO-9
6. Formulir persetujuan pengambilan bayi yang dirawat MR NEO-10
7. Formulir permintaan menyimpan harta benda MR-2c
8. Formulir penerimaan informasi kondisi pasien MR-2e
9. Formulir informasi & edukasi MR-6
10. Formulir second opinion MR-2F
11. Formulir penolakan tindakan kedokteran MR-3b
12. Formulir persetujuan tindakan kedokteran MR-3a
13. Formulir edukasi tindakan anastesi dan sedasi MR-3c
14. Formulir persetujuan tindakan pembiusan MR 3d
15. Formulir penolakan tindakan pembiusan MR 3e
16. Formulir penetapan DPJP MR-2i
17. Formulir pernyataan pemberian informasi kondisi terminal MR-4C
18. Formulir pra sedasi / anestesi MR-3f
19. Formulir Laporan sedasi di luar kamar operasi MR-3G
20. Formulir persetujuan tranfusi darah MR-3H
21. Formulir penolakan tranfusi darah MR-3i
22. Formulir penolakan pengobatan MR-10a
23. Formulir pulang atas permintaan sendiri MR-4a
24. Formulir pernyataan jangan dilakukan resusitasi MR 10 b
25. Formulir perintah dokter tentang DNR MR-10c
26. Formulir manajemen nyeri comfort scale MR-3F

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


22
27. Formulir Asesmen Ulang Nyeri MR-3J
28. Skrining nyeri MR-5d
29. Formulir skala nyeri flacks ( anak < 6 tahun ) MR-5e
30. Formulir skala nyeri neonatal MR-Neo 11
31. Formulir assesmen tahap terminal MR-4b
32. Formulir komplain pasien atau keluarga pasien MR-2G
33. Formulir identifikasi nilai – nilai dan kepercayaan pasien MR-2H

Panduan Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga


23

Anda mungkin juga menyukai