Nama Anggota
Materi Pembahasan Pusat Beban
1. Pusat Pertanggungjawaban
2. Pusat Beban
3. Pengendalian Pusat Beban Kebijakan
4. Pusat Administrasi
5. Pusat Penelitian dan Pengembangan
6. Pusat Pemasaran
#1 Pusat
Pertanggungjawaban
DEFINISI 12 10 22
4. Peran Laba
➢ Standar atau anggaran laba yang mungkin ditentukan secara tidak teliti.
➢ Laba lebih menekankan pengukuran kinerja jangka pendek yang bahkan bisa
mengorbankan tujuan jangka panjang.
5. Penggolongan Pusat Pertanggungjawaban
a b
Ketidaksesuaian Tujuan
Dalam perusahaan kecil umumnya manajemen puncak dapat secara
langsung mengendalikan pusat administrasi dengan ketat. Namun
dalam perusahaan besar, pusat administrasisemakin membengkak
sejalan dengan perekembangan perusahaan tersebut.
2. Karakteristik Pengendalian
a. Bagian yang Mencakup Biaya Pokok Departemen
Biaya ini meliputi biaya untuk menjalankan kegiatan pusat
administrasi dan ditambah biaya untuk menyelenggarakan semua
1
kegiatan yang tanpa memerlukan keputusan manajemen puncak.
Penyusun
an b. Bagian yang Mencakup Biaya Kegiatan Kebijakan
Anggaran Biaya ini meliputi deskripsi tujuan dan taksiran setiap kegiatan
pusat administrasi yang memerlukan kebijakan manajemen puncak.
Tujuan bagian ini adalah untuk menyajikan informasi yang
memungkinkan manajemen puncak dalam membuat keputusan
mengenai biaya dan efektivitas kegiatan yang diusulkan.
Pengukuran prestasi manajer pusat
2
administrasi biasanya menggunakan Pengukuran
laporan bulanan yang membandingkan Prestasi
Manajer
antara biaya sesungguhnya dengan
anggarannya.
Dalam Pengendalian pusat administrasi,
umumnya sistem Pengendalian manajemen
hanya terbatas dalam membantu manajemen
3 untuk menentukan tingkat biaya yang
Pertimbangan optimum bagi pusat beban ini.
Manajerial Konsekuensinya, keputusan besarnya biaya
yang harus dikeluarkan untuk pusat
administrasi termasuk unit-unitnya, sebagian
besar didasarkan atas pertimbangan
manajemen puncak.
#5 Pusat Penelitian
dan Pengembangan
DEFINISI
Pusat penelitian dan pengembangan
Pusat beban yang kegiatannya mencakup : penelitian dasar, penelitian
terapan, pengembangan, pilot plant testing, manufacturing, tolling, dan
debugging, serta test pemasaran.
Penelitian dasar (murni)
Penelitian suatu gejala-gejala tanpa menentukan kegunaan yang
diperoleh dari penelitian tersebut.
Karakteristik Pengendalian
Pendekatan Pengendalian
2
Manajemen harus membuat tiga keputusan penting sebagai berikut :
memutuskan jumlah dana untuk membiayai kegiatan, memutuskan
arah kegiatan usaha, dan menilai efektivitas hasil kegiatan penelitian
dan pengembangan.
Pengukuran Prestasi
4
Pertimbangan Manajemen
Pertimbangan manajemen memegang peranan penting dalam
menentukan kegiatan dan biaya pusat pertanggungjawaban ini.
5
Komite Riset
Manajemen membentuk komite riset yang ditugaskan untuk
menelaah, mengesahkan, dan menyusun pedoman teknis
penelitian dan pengembangan.
#6 Pusat Pemasaran
DEFINISI 12 10 22
Keterangan
Keterangan
• KA = Kuantitas penjualan
yang dianggarkan
3. Selisih Komposisi Penjualan
• KA = Kuantitas penjualan
yang dianggarkan setiap
jenis produk
Anggaran Penjualan
PT BENTARA KASIH
Divisi I
Realisasi Penjualan, Januari 2XX1
(Anggaran Penjualan Sesungguhnya RP5.200.000,00)
Produk Volume Penjualan Harga Jual per Unit Total
A 1.200 Rp 190,00 Rp 228.000,00
B 900 Rp 320,00 Rp 288.000,00
Jumlah 2.100 Rp 516.000,00
Realisasi Penjualan
Anggaran penjualan Rp500.000,00
Realisasi penjualan Rp516.000,00
Atau
Kuantitas sesungguhnya setiap jenis produk pada harga jual yang dianggarkan :
(1.200xRp200,00) + (900xRp300,00) = Rp510.000,00
Total kuantitas penjualan sesungguhnya pada harga jual rata-rata yang dianggarkan :
(1.200+900)[(Rp200,00+Rp300,00) : 2] = Rp525.000,00
Jumlah selisih komposisi penjualan = Rp15.000,00 Rugi
Perhitungan Selisih Kuantitas Penjualan Final
Atas dasar rumus, besarnya selisih kuantitas penjualan final pada Departemen
Pemasaran Divisi I sebesar :
Atas dasar rumus, besarnya selisih pasar industri pada penjualan pada Departemen
Pemasaran Divisi I sebesar :
Atas dasar rumus, besarnya selisih pangsa pasar pada penjualan pada Departemen
Pemasaran Divisi I sebesar :
6. Selisih Pangsa
2. Selisih Volume 4. Selisih Kuantitas Pasar pada Laba
Laba Bruto Laba Bruto Final Bruto
Keterangan •
•
KS = Kuantitas sesungguhnya yang dijual
LBS = Laba bruto per unit yang sesungguhnya
• LBA = Laba bruto per unit yang dianggarkan
2. Selisih Kuantitas Laba Bruto (SKLB)
Selisih kuantitas laba bruto adalah selisih yang disebabkan karena departemen pemasaran telah
menjual barang dan jasa dengan kuantitas yang sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan kuantitas yang dianggarkan.
Keterangan •
•
KS = Kuantitas sesungguhnya yang dijual
KA = Kuantitas penjualan yang dianggarkan
• LBA = Laba bruto per unit yang dianggarkan
3. Selisih Komposisi Laba Bruto
Selisih komposisi laba bruto adalah selisih antara laba bruto pada komposisi sesungguhnya
dengan laba bruto pada komposisi yang dianggarkan. Selisih ini disebabkan karena departemen
pemasaran
Keterangan •
•
PIS = Pasar industry sesungguhnya
PPP = Pangsa atau bagian pasar
• TKS = Total kuantitas penjualan
sesungguhnya
perusahaan • LBRA = Laba bruto rata-rata per
• LBA = Laba bruto dianggarkan unit yang dianggarkan
CONTOH SOAL
Perhitungan SLBU
A = (1.000-1.200) Rp70,00 = Rp14.000,00 Laba
B = (1.000-900) Rp80,00 = Rp8.000,00 Rugi
Jumlah SKLB = Rp6.000,00 Laba
Perhitungan SKLB
Perhitungan Selisih Komposisi Laba Bruto
(1) (2) (3) (4) = (2) - (3) (5) (6) = (4) (5)
Jenis Komposisi Selisih Harga Jual per Selisih Komposisi
Komposisi Anggaran
Produk Sesungguhnya Komposisi (unit) Unit Anggaran Penjualan
A 1.200 (1.000:2.000) 2.100 = 1.050 150 Laba Rp 70,00 Rp10.500,00 Laba
B 900 (1.000:2.000) 2.100 = 1.050 150 Rugi Rp 80,00 Rp12.000,00 Rugi
1.200 2.100 Rp1.500,00 Rugi
Atau
Kuantitas sesungguhnya setiap jenis produk pada harga jual yang dianggarkan :
(1.200xRp70,00) + (900xRp80,00) = Rp156.000,00
Total kuantitas penjualan sesungguhnya pada harga jual rata-rata yang dianggarkan :
(1.200+900)[(Rp70,00+Rp80,00) : 2] = Rp157.000,00
Jumlah selisih komposisi laba bruto = Rp1.500,00 Rugi
SKLBF = (KA x LBA) – (TKS x LBRA)
= [(1.000xRp70,00)+(1.000xRp80,00)] - 2.100 [(Rp70,00+Rp80,00) : 2]
= Rp150.000,00 – Rp157.500,00
= Rp7.500,00 Laba
Atau
SKLBF = (TKAxLBRA) – (TKSxLBRA)
= (TKA x TKS) LBRA
= (2.000xRp75,00)-(2.100xRp75,00)
= Rp7.500 Laba
Dalam hal ini :
TKA = Total kuantitas penjualan yang dianggarkan
Rumus perhitungan selisih laba bruto per unit dan selisih komposisi
laba bruto sama dengan rumus yang telah dibahas di muka, namun rumus
perhitungan selisih volume atau kuantitas laba bruto memerlukan
modifikasi.
Rumus Selisih Laba Bruto Menurut Anthony and Reece
1 3
2
THANK YOU