MANAJEMEN :
TUJUAN & STRATEGI
KELOMPOK 1
DAFTAR ANGGOTA :
2
A. TUJUAN
SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
TUJUAN SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
01. DEFINISI DAN
PENTINGNYA TUJUAN 02. TUJUAN STOCKHOLDERS
DAN STAKEHOLDERS
4
TUJUAN SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
07. JENIS-JENIS TUJUAN 08. KARAKTERISTIK
TUJUAN
5
01.
DEFINISI DAN
PENTINGNYA TUJUAN
6
01. Definisi dan pentingnya tujuan.
Tujuan umumnya disusun dari analisis lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Analisis lingkungan disebut
pula sebagai analisis SWOT.
7
01. Definisi dan pentingnya tujuan.
Definisi Tujuan
Tujuan umumnya disusun dari analisis lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Analisis lingkungan
disebut pula sebagai analisis SWOT.
8
faktor penghubung antara tujuan dan
manajemen
01. Tujuan dipengaruhi oleh aspirasi para manajer
penting dalam organisasi.
9
02. Pentingnya Tujuan Organisasi
Tujuan meresap ke seluruh proses manajemen dengan
menyediakan dasar untuk perencanaan, pengarahan.
pemotivasian, dan pengendalian. Sentralitas tujuan
d.engan manajemen.
10
Terdapat empat butir pokok mengenai
pentingnya tujuan bagi organisasi
1. Tujuan menyediakan pedoman arah usaha-usaha
para individu dan kelompok dalam organisasi.
2. Tujuan mempengaruhi perencanaan dan
pengorganisasian aktivitas aktivitas organisasi
3.Tujuan menyediakan dasar untuk pemotivasian para
individu dalam melaksanakan aktivitas dengan tingkat
efisiensi dan efektivitas setinggi mungkin.
4.Tujuan membentuk basis untuk pengevaluasian dan
pengendalian aktivitas-aktiuvitas organisasi.
11
02.
TUJUAN
STOCKHOLDERS DAN
STAKEHOLDERS 12
TUJUAN STOCKHOLDERS DAN
STAKEHOLDERS
Dalam penentuan tujuan perusahaan dapat digunakan
dua macam pendekatan:
(1) tujuan stockholders, dan
(2) tujuan stakeholders.
13
1. Tujuan Stockholders
● Tujuan stockholders (pemegang saham) adalah
memaksimalkan dividen dan nilai saham sehingga
tujuan perusahaan adalah mencapai laba maksimal
atau kembalian investasi (return on invesment, ROI)
yang maksimal.
● Pendekatan ini sesuai dengan paham kapitalisme.
Kapitalisme adalah paham yang bertujuan untuk
melindungi para pemilik modal (pemegang saham).
14
Rumus ROI adalah sebagai berikut
ROI - Persentasi margin laba x Perputaran investasi
Sebagai contoh, jika pendapatan Rp10 M (miliar), beban
Rp9 M, dan investasi Rp4 M. Maka besarnya ROI adalah:
ROI [(Rp10 M- Rp9 M): Rp10M) x (Rp10 M: Rp4 M)
= 10% x 2.50-25%
15
Paham kapitalisme dan tujuan laba maksimal atau ROI maksimal
dapat menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut:
16
Paham kapitalisme dan tujuan laba maksimal atau ROI maksimal
dapat menimbulkan beberapa masalah sebagai berikut:
17
Tujuan Stakeholders
18
Tujuan Stakeholders
19
03.
KESELARASAN TUJUAN
20
03. KESELARASAN TUJUAN
Keselarasan tujuan adalah kondisi proses
tindakan-tindakan dilakukan oleh para
partisipan untuk mencapai tujuan atau
kepentingannya sesuai dengan kepentingan
terbaikorganisasi.
21
03. KESELARASAN TUJUAN
Keselarasan tujuan secara sempurna (absolut,
100%) antara tujuan indi vidu-individu dan tujuan
organisasi mungkin tidak pernah tercapai.
Namun, yang dicari bukanlah keselarasan tujuan
secara sempurna. Agar tercapai keselarasan
tujuan dapat ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasikan semua stakeholders.
2. Mengisolasi stakeholders yang krusial. Mereka
perlu dikelompok
22
03. KESELARASAN TUJUAN
3. kelompokkan sesuai dengan kekuatan dan
pengaruhnya pada organisasi.
4. Menentukan persaingan antara kelompok
stakeholders tertentu yang dominan.
5. Menentukan tujuan perusahaan sesuai dengan
keselarasan tujuan organisasi dengan
tujuan-tujuan stakeholders tersebut.
23
03. KESELARASAN TUJUAN
Terciptanya keselarasan tujuan tersebut
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. faktor-faktor informal.
2. sistem pengendalian formal.
24
Keselarasan tujuan secara sempurna (absolut, 100%) antara
tujuan individu-individu dan tujuan organisasi mungkin tidak
pernah tercapai. Namun, yang dicari bukanlah keselarasan tujuan
secara sempurna. Agar tercapai keselarasan tujuan dapat
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
26
04.
FAKTOR-FAKTOR
INFORMAL
27
04. FAKTOR-FAKTOR INFORMAL
Faktor-faktor informal yang mempengaruhi
keselarasan tujuan dapat digolongkan
menjadi dua yaitu:
1. faktor informal eksternal, dan
2. faktor informal internal
28
04. FAKTOR-FAKTOR INFORMAL
Faktor Informal Eksternal
Faktor eksternal adalah norma-norma
perilaku yang diinginkan yang ada dalam
masyarakat keberadaan organisasi. Faktor
eksternal di sebut pula etika kerja.Faktor
eksternal tersebut dapat bersifat lokal,
industri, nasional, regional, maupun global
(internasional).
29
04. FAKTOR-FAKTOR INFORMAL
Faktor Informal Eksternal
Organisasi secara berkesinambungan terlibat
dalam interaksi dua arah dengan lingkungan
eksternalnya sehingga organisasi perlu
mengidentifikasikan keunggulan, kelemahan,
kesempatan, dan tantangan sebagai akibat
interaksi tersebut.
30
04. FAKTOR-FAKTOR INFORMAL
Faktor Informal Internal
Keselarasan tujuan juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor informal internal antara lain:
1. budaya,
2. gaya manajemen,
3. organisasi in formal,
4. persepsi dan komunikasi, dan
5. kerja sama dan konflik budaya.
31
05.
SISTEM PENGENDALIAN
FORMAL
32
05. SISTEM PENGENDALIAN FORMAL
Faktor lainnya yang mempengaruhi
pengendalian manajemen adalah sistem
formal yang dapat digolongkan menjadi dua
yaitu:
1. sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen (SPM)
2. aturan-aturan.
33
05. SISTEM PENGENDALIAN FORMAL
1. Aturan-aturan
semua tipe instruksi dan pengendalian
formal (ter tulis) misalnya instruksi-instruksi
kerja, pedoman praktik, deskripsi tugas,
prosedur pengoperasian standar,
manual-manual, dan kode etika.
34
05. SISTEM PENGENDALIAN FORMAL
Aturan dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe
misalnya:
a. pengendalian fisik,
mencakup pengamanan oleh satpam,
ruangan-ruangan terkunci, rintangan-rintangan, "pass
words" komputer, monitor televisi, dan cara-cara
pengendalian fisik
b. manual,
pedoman yang harus diikuti, atau petunjuk praktis
tentang suatu jenis pekerjaan, atau tentang cara kerja..
35
05. SISTEM PENGENDALIAN FORMAL
c. sistem pengamanan,
sistem yang perlu dibangun dalam sistem pengolahan
informasi untuk menjamin bahwa informasi yang
mengalir melalui sistem tersebut akurat dan untuk
mencegah penyelewengan dan kelalaian.
d. sistem pengendalian tugas.
sistem yang dapat digunakan untuk menjamin bahwa
tugas-tugas dilaksa nakan secara efisien dan efektif.
36
05. SISTEM PENGENDALIAN FORMAL
2. Proses Pengendalian Formal
Perencanaan strategi (penyusun an
program) adalah proses untuk menentukan
rencana-rencana strategi. Rencana strategi
adalah rencana untuk
mengimplementasikan strategi
37
06.
KRITERIA TUJUAN
YANG BAIK
38
06. KRITERIA TUJUAN YANG BAIK
Kriteria untuk menilai tujuan yang baik yang dapat
digunakan untuk menilai berbagai tipe tujuan yang
berbeda-beda. Kriteria tersebut dapat digunakan untuk
menilai apakah tujuan baik atau jelek. Kriteria-kriteria tujuan
penting bagi semua tipe organisasi. Kriteria-kriteria tersebut
menyediakan arah dan momentum yang diperlukan untuk
menyempurnakan kinerja
1. Jelas dan spesifik.
2. Berjangka waktu.
3. Konsistensi.
4. Kesulitan dan ketercapaian.
39
07.
JENIS-JENIS TUJUAN
40
07. JENIS-JENIS TUJUAN
Tipe dan karakteristik tujuan
KRITERIA CONTOH TUJUAN YANG JELEK CONTOH TUJUAN YANG BAIK
42
08.
KARAKTERISTIK TUJUAN
43
08. KARAKTERISTIK TUJUAN
Tujuan organisasi mempunyai
karekteristik-karakteristik pokok yaitu:
1. tujuan harus terukur,
2. keserba ragaman tujuan,
3. pengorderan tujuan.
44
08. KARAKTERISTIK TUJUAN
1. Tujuan harus terukur
Tujuan suatu organisasi, divisi, departemen, atau tujuan individual
para manajer harus terukur. Jika tujuan tidak terukur berarti tidak
ada kriteria efektivitas dan metode pengukuran kriteria pencapaian
tujuan tersebut
Dua tipe pengukuran yang sering digunakan ada lah:
a. Pengukuran kuantitatif. Pengukuran kuantitatif atau pengukuran
obyektif adalah pengukuran yang menggunakan angka-angka
yang dapat diperhitungkan,
b. Pengukuran kualitatif. Pengukuran kualitatif atau pengukuran sub
yektif adalah pengukuran yang tidak dapat menggunakan angka
angka.
45
08. KARAKTERISTIK TUJUAN
2. Keserbaragaman Tujuan
Setiap organisasi dan setiap manajer mempunyai lebih dari satu tujuan
sebagai pedoman aktivitas-aktivitas dan tindakan-tindakannya.
Keserbaragaman tujuan dapat dihubungkan dengan hierarki organisasi
dan sekaligus tujuan-tujuan tersebut merupakan jaringan kerja.
3. Pengorderan Tujuan
Untuk menga tasi masalah-masalah yang berhubungan dengan konsep
tujuan, manajemen perlu menggunakan proses pengorderan tujuan.
Proses pengor deran tujuan melibatkan tiga faktor sebagai berikut:
1. Jaringan kerja tujuan
2. Prioritas tujuan
3. Keseimbangan tujuan
46
09.
KUNCI SUKSES
TUJUAN
47
KUNCI SUKSES TUJUAN
Semua organisasi yang beroperasi berdasar kerangka kerja yang
berorientasi tujuan mungkin menghadapi masa lah yang tidak dapat
dijawab oleh teori yang ada. Untuk menghadapi masalah tersebut
dapat diberikan pedoman yang mungkin membantu para manajer.
● Usahakan agar tujuan dapat diterima dan merupakan komitmen
para karyawan
● Tekankan pada komunikasi dan umpan-balik
● Tujuan ganda tidak boleh bertentangan satu dengan lainnya
● Balas jasa harus secara jelas dihubungkan dengan tingkat
pencapaian tujuan
● Usahakan agar dalam pencapaian tujuan dapat menghilangkan
per saingan yang tidak produktif
● Tidak tercapainya tujuan, tidak selalu berarti pemberhentian
tugas atau karier personal
48
10.
KESADARAN TERHADAP
TUJUAN SOSIAL
49
10. KESADARAN TERHADAP TUJUAN
SOSIAL
Suatu organisasi bisnis juga harus mempunyai
sumbangan sih terhadap peningkatan standar
hidup, pelestarian lingkungan, dan tanggap
terhadap masalah-masalah sosiopolitik yang
dihadapi oleh masyarakat. Banyak faktor yang
mendorong organisasi agar lebih berperan aktif
dan ikut bertanggung-jawab untuk "mengobati
penyakit-penyakit sosial" yang mungkin timbul di
masyarakat
50
11.
TUJUAN ORGANISASI
DAN PERILAKU SOSIAL
51
11. TUJUAN ORGANISASI DAN
PERILAKU SOSIAL
1. Interkoneksi Tujuan Organisasi,
Masyarakat, dan Pemerintah
Perilaku sosial organisasi harus diletakkan
dalam konsep tujuan or ganisasi, serta
dihubungkan dengan tujuan masyarakat,
dan tujuan pemerintah..
52
11. TUJUAN ORGANISASI DAN
PERILAKU SOSIAL
2. Kunci Sukses Perilaku Sosial
Manajer tidak boleh mengabaikan penyebab penurunan
dan erosi organisasi karena citranya sebagai "public
figure" rusak atau kepemimpinannya dalam
menyelesaikan masalah-masalah sosial menjadi rusak.
Kondisi ini berarti bahwa manajer tersebut tidak
bertanggung jawab secara sosial. Rusaknya citra dan
kepemimpinan sosial manajer dapat berakibat
mempengaruhi organisasi dalam mencapai tujuan laba.
Oleh karena itu, para manajer harus memberikan
perhatian terhadap kunci sukses perilaku sosial.
53
Isu-isu penting yang menentukan kunci sukses perilaku
sosial para manajer meliputi:
a. Untuk mencapai sukses perilaku sosial, para manajer
tidak harus mengorbankan kinerja ekonomi menjadi status
sekunder
b. Penyelesaian masalah-masalah sosial dapat menjadi
mahal, tidak hanya bagi organisasi namun juga bagi
masyarakat itu sendiri
c. Sistem Pengendalian Manajemen
d. Tanggung-jawab sosial juga menyatakan otoritas sosial
54
B. STRATEGI
SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
STRATEGI SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
01. DEFISINI SPM 02. MODEL MANAJEMEN
STRATEGI
03. MANFAAT DAN
KETERBATASAN STRATEGI 04. TINGKAT STRATEGI
57
01. DEFINISI SPM
Sistem pengendalian manajemen (SPM)
adalah sistem yang digunakan oleh para
manajer untuk mengarahkan para anggota
organisasinya dalam me ngimplementasikan
strategi secara efisien dan efektif dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
58
02.
MODEL MANAJEMEN
STRATEGI
59
02. MODEL MANAJEMEN STRATEGI
Model manajemen strategi memiliki lima
komponen penting yaitu:
1. penentuan misi dan tujuan,
2. analisis lingkungan,
3. analisis dan pemilihan
alternatif-alternatif strategi,
4. implementasi strategi,
5. evaluasi dan pengendalian kinerja.
60
1. Penentuan Filosofi, Visi, Misi, dan
Tujuan Organisasi
Konsep tujuan dapat dipisahkan ke dalam
empat komponen yaitu:
1. filosofi,
2. visi,
3. misi, dan
4. tujuan.
61
1. Penentuan Filosofi, Visi, Misi, dan
Tujuan Organisasi
1. Filosofi
Filosofi adalah seperangkat keyakinan
pokok yang menentukan
parameter-parameter untuk bisnis dan
memberikan dorongan sema ngat bagi
para karyawannya
62
1. Penentuan Filosofi, Visi, Misi, dan
Tujuan Organisasi
2. Visi
Visi adalah pandangan atau wawasan
luas manajemen mengenai kondisi
(lingkup, skala, dan ukuran) yang ingin
dicapai oleh organisasi di masa depan.
63
1. Penentuan Filosofi, Visi, Misi, dan
Tujuan Organisasi
3. Misi
Misi adalah pernyataan pokok mengenai
alasan eksistensi organisasi dan peta
umum arah dan pola organisasi di masa
depan.
64
1. Penentuan Filosofi, Visi, Misi, dan
Tujuan Organisasi
4. Tujuan
Tujuan adalah target-target atau
hasil-hasil yang lebih spesifik yang ingin
dicapai oleh organisasi.
65
2. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan, mencakup lingkungan
eksternal dan internal, adalah aktivitas yang
berjalan terus dan mendalam yang berperan untuk
1. Menyediakan dasar-dasar bagi manajemen
untuk menyatakan misi atau
mengkonfirmasikan misi yang dinyatakan
sebelumnya,
2. Membantu manajemen untuk menentukan
mengenai apa yang seharusnya dilaksana kan
untuk mencapai misi dan tujuan organisasi.
66
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
Teknik analisis strategi mencakup dua tahap
analisis secara kritis pemilihan strategi yaitu:
a. Menganalisis keunggulan daya saing
organisasi dalam lingkungan yang cepat
berubah dengan menggunakan analisis SWOT
atau Kekepan sebagaimana telah dibahas di
atas, dan
b. Penerapan berbagai teknik analisis strategi
mencakup teknik analisis portofolio
67
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
Strategi induk dapat digolongkan dengan:
1. strategi pertumbuhan terkonsentrasi,
2. strategi pertumbuhan terintegrasi,
3. strategi pertumbuhan terdiversifikasi,
4. strategi stabilitas,
5. strategi penurunan, dan
6. strategi penutupan.
68
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
1. Strategi Pertumbuhan Terkonsentrasi
Strategi pertumbuhan terkonsentrasi
adalah strategi yang memusatkan pada
penyempurnaan berbagai produk dan
pasar yang dimiliki perusahaan saat ini
tanpa mengubah faktor-faktor lainnya.
69
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
2. Strategi Pertumbuhan Terintegrasi
Strategi pertumbuhan terintegrasi adalah
strategi yang memusatkan pada gerakan
ke tingkat industri yang berbeda dengan
menggunakan teknologi dan
menghasilkan produk yang berbeda,
namun inti atau basis produk, pasar,
industri, dan teknologinya masih sama.
70
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
3. Strategi Pertumbuhan Terdiversifikasi
Strategi pertumbuhan terdiversifikasi
adalah strategi pertumbuhan dengan
berusaha untuk mengubah
karakteristik-karakteristik bisnis misalnya
produk, pasar, teknologi, atau
ketiga-tiganya.
71
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
4. Strategi Stabilitas
Strategi stabilitas atau strategi netral
adalah strategi untuk mempertahankan
atau memelihara posisi daya saing
dengan menggunakan strategi yang
sama dengan yang digunakan
sebelumnya.
72
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
5. Strategi Penurunan
Strategi penurunan adalah strategi yang melibatkan
pengelompokan kembali bisnis untuk menyempurnakan
efisiensi setelah periode pertumbuhan cepat, atau
pengurangan berbagai tipe bisnis jika pertumbuhan
jangka panjang dan peluang untuk mencapai laba
tidak tersedia dalam industri tersebut selama periode
ketidakpastian ekonomi, atau jika timbul
peluang-peluang lain yang lebih menarik dari pada
yang ada sebelumnya.
73
3. Analisis Dan Pemilihan
Alternatif-Alternatif Strategi
6. Strategi Penutupan
Strategi penutupan adalah strategi yang
terpaksa dipilih manajemen dengan cara
menutup perusahaan jika semua bisnis
gagal.
74
4. Implementasi Strategi
Agar strategi dapat diimplementasikan:
1. Para anggota organisasi dapat menerima strategi tersebut
beserta perubahan-perubahan yang diamanatkan oleh
strategi
2. Struktur organisasi harus dikaji dan jika perlu disesuaikan
agar cocok dengan strategi yang akan diimplementasikan
3. Perlu dikembangkan anggaran, sistem balas jasa, sistem
informasi, kebijakan, dan prosedur yang cocok dengan
strategi tersebut
4. Para individu dan unit-unit organisasi harus mempunyai
komitmen terhadap strategi
5. Kepemimpinan dalam organisasi tersebut harus
mendorong proses implementasi strategi
75
5. Evaluasi dan Pengendalian Kinerja
Setelah strategi diimplementasikan, manajemen puncak
perusahaan harus menentukan apakah strategi tersebut dapat
bekerja sesuai yang direncanakan. Strategi yang sudah
diimplementasikan mungkin gagal mencapai tujuan karena
berbagai sebab misalnya:
1. Terjadi perubahan lingkungan yang tidak diantisipasikan
sebelumnya,
2. Kurangnya komitmen manajemen dan para anggota
organisasi lainnya,
3. Syarat-syarat lain untuk mengimplementasikan strategi
tidak dapat tercipta.
76
03.
MANFAAT DAN
KETERBATASAN
STRATEGI 77
Manfaat dan Keterbatasan Strategi
1. Mengantisipasikan kekuatan dan kelemahan organisasi dalam
lingkungan yang berubah-ubah secara cepat dan rumit.
78
04.
TINGKAT STRATEGI
79
TINGKAT STRATEGI
Perkembangan perekonomian suatu negera mendorong perubahan
organisasi bisnis dari fungsionalisasi ke divisionalisasi. Akibatnya,
perusahaan yang semua menjadi satu unit bisnis berubah menjadi
beberapa unit bisnis yang disebut divisi. Perubahan ini juga
mempunyai pengaruh terhadap konsep perumusan strategi,
perusahaan yang semula menyusun satu strategi untuk seluruh
perusahaan berubah harus menyusun strategi korporasi atau strategi
untuk seluruh perusahaan dan strategi untuk setiap unit bisnis atau
strategi divisi.
80
level strategi
1) Strategi korporasi
(1) dalam bidang apa bis nis atau bisnis-bisnis perusahaan berada
atau seharusnya berada (lingkup dan bauran aktivitas-aktivitas
korporasi),
(2) bagaimana setiap bisnis ha rus diarahkan (tingkat koordinasi dan
(atau) integrasi dengan divisi-di visi lain dalam korporasi),
(3) bagaimana sumber-sumber akan diinvestasikan, dan
(4) bagaimana organisasi dan bisnis-bisnisnya berhubungan dengan
masyarakat. Strategi umit bisnis adalah penentuan mengenal
bagaimana setiap unit bisnis berusaha untuk mencapai misi dan
tujuannya (sehingga memberikan kontribusi pada pencapaian strategi
korporasi) dengan memilih bidang bidang usaha keras unit bisnis.
81
2. Strategi unit bisnis
Penentuan mengenal bagaimana setiap unit bisnis berusaha untuk
mencapai misi dan tujuannya (sehingga memberikan kontribusi pada
pencapaian strategi korporasi) dengan memilih bidang. bidang usaha
keras unit bisnis.
3. Strategi fungsional
Berisi rencana-rencana tindakan untuk aktivitas-ak vitas utama yang
berada di bawah unit bisnis untuk mendukung strategi unit bisnis dan
korporasi. Para manajer fungsional mempunyai peran strategi yang
penting yaitu bertanggung-jawab untuk mengembangkan strategi
fungsional dalam bidangnya masing-masing misalnya pembe lian,
produksi, pemasaran, dan sebagainya untuk membantu pencapaian
tujuan strategi tingkat unit bisnis maupun korporasi.
82
05.
STRATEGI LEVEL
KOMPARASI
83
STRATEGI LEVEL KOMPARASI
Strategi korporasi adalah penentuan mengenai
(1) apa bisnis atau bisnis bisnis perusahaan berada atau seharusnya
berada (lingkup dan bauran akti vitas-aktivitas korporasi),
(2) bagaimana setiap bisnis harus diarahkan (tingkat koordinasi dan
(atau) integrasi dengan divisi-divisi lain dalam korporasi).
(3) bagaimana sumber-sumber akan diinvestasikan, dan
(4) bagaimana organisasi dan bisnis-bisnisnya berhubungan dengan
masyarakat.
84
06.
STRATEGI UNIT BISNIS
85
06. STRATEGI UNIT BISNIS
Strategi unit bisnis berhubungan dengan bagaimana
unit bisnis tersebut dapat menciptakan dan
mempertahankan keunggulan daya saing dan
berpartisipasi bagi perusahaan secara keseluruhan.
Strategi unit bisnis berhubungan dengan dua aspek: (1)
misinya, (2) keunggulan daya saing. Misi adalah jawaban
terhadap pertanyaan mengenai: apa tujuan-tujuan
menyeluruhnya? Keunggulan daya saing adalah
jawaban terhadap pertanyaan mengenai: bagaimana
seharusnya unit-unit bisnis bersaing dalam industrinya
untuk mencapai misinya?
86
07.
KEUNGGULAN DAYA
SAING UNIT BISNIS
87
07. KEUNGGULAN DAYA
SAING UNIT BISNIS
Setiap bisnis harus mengembangkan keunggulan daya
saing dihubungkan dengan misinya.
Dalam mengembangkan keunggulan daya saing unit bisnis
perlu dipertimbangkan tiga pertanyaan yang saling
berhubungan sebagai berikut:
1. Apa struktur persaingan industri di mana unit bisnis
berpartisipasi?
2. Bagaimana seharusnya unit bisnis tersebut
memanfaatkan struktur daya saing industri?
3. Apa yang menjadi dasar keunggulan daya saing unit
bisnis tersebut?
88
TERIMAKASIH
89