Anda di halaman 1dari 86

YAYASAN PENDIDIKAN CIPTA KARYA PREMBUN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) CIPTA KARYA


( Status : TERAKREDITASI – B )
Jln. Kutoarjo KM 17. Tersobo, Prembun, Kebumen Telp/ Fax (0287) 662363 Kode Pos 54394
Surel : smk_ck_prembun@yahoo.com, Laman : www.smkciptakarya.sch.id
NSS : 322030509014 NPSN : 20330292

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMKS Cipta Karya Prembun


Program Keahlian : Teknik Elektronika
Mata Pelajaran : Informatika
Kelas :X
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Alokasi Waktu : 32 JP (8 pertemuan)

Fase : E
Elemen : Berpikir Komputasional (BK)
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi
algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional pada berbagai bidang untuk menghasilkan
beberapa solusi dari persoalan dengan data diskrit bervolume
besar.
Deskripsi : Berpikir komputasional (BK) mengasah keterampilan
problem solving sebagai landasan untuk menghasilkan
solusi yang efektif, efisien dan optimal dengan menerapkan
penalaran kritis, kreatif dan mandiri
Kompetensi Awal : Jenis teks dan kalimat
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Kreatif dan Berfikir Kritis
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Laptop/ komputer
2. Lab Komputer/ Ruang kelas
Sumber Belajar : Modul Informatika
Target Peserta Didik : Reguler 36 anak
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok

1
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Menjelaskan pengertian proposisi
2. Mengidentifikasi kalimat-kalimat proposisi
3. Menjelaskan pengertian proposisi majemuk
4. Menjelaskan pengertian negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan inferensi
5. Memberi contoh kalimat negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan inferensi (KK)
Pertemuan 2
6. Menjelaskan konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif
7. Memberi contoh penalaran deduktif, induktif, dan abduktif (KK)
8. Menganalisis suatu kasus untuk dipecahkan melalui logika inferensi (KK)

B. Pemahaman Bermakna
Pertemuan 1
Proposisi, kalimat-kalimat proposisi, proposisi majemuk, negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi,
implikasi, dan inferensi beserta contohnya.
Pertemuan 2
Konsep penalaran deduktif, induktif, dan abduktif, contoh penalaran deduktif, induktif, dan
abduktif (KK), Menganalisis suatu kasus untuk dipecahkan melalui logika inferensi (KK)

C. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pendahuluan
a. Salam pembuka
b. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.
c. Guru mengecek kehadiran siswa, mengecek kerapian dalam berpakaian dan kebersihan
kelas.
d. Peserta didik bersama guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
e. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
1) Pernahkan anda dalah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah informasi?
2) Apa bahayanya jika sebagai pemimpin salah dalam mengambil kesimpulan dari
informasi tersebut?

2. Kegiatan Inti
a. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
1) Peserta didik mengamati gambar/ video tentang musyawarah dalam lingkup desa
2) Peserta didik melakukan tanya jawab tentang pertanyaan stimulasi yang diberikan
oleh guru berdasarkan pengamatanya.
2
3) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
4) Setiap kelompok menerima LK tentang kalimat proposisi yang diberikan guru dan
melakukan tanya jawab tentang LK tersebut
b. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
1) Peserta didik mencermati isi LK
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengidentifikasi masalah yang
terdapat pada LK tersebut
3) Peserta didik berdiskusi menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada LK tersebut
c. Pengumpulan Data (Data Collection)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya mengumpulkan data dari berbagai
sumber untuk menyelesaiakan masalah yang terdapat pada LK
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mencari strategi yang cocok
untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
3) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan strategi untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
4) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan alat dan bahan/ media yang
dibutuhkan
5) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat beberapa strategi/ cara yang dipilih
beserta alat dan bahan/ media untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
d. Pengolahan Data (Data Processing)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya melakukan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam LK tersebut
2) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat hasil percobaan yang dipilih
3) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengolah data hasil percobaan
yang sesuai/ cocok
e. Pembuktian (Verification)
1) Setiap kelompok menemukan strategi/ cara yang cocok untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
2) Setiap kelompok mencatat hasil penemuan untuk menyelesaikan masalah dalam LK
tersebut
3) Setiap kelompok membuktikan hasil temuanya dengan cara membandingkanya
dengan teori dalam bahan bacaan.
f. Menarik kesimpulan (Generalization)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan setelah
membandingkan hasil temuanya dengan teori dari bahan bacaan
2) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk mmemutuskan strategi/
cara yang telah disimpulkan tersebut
3) Setiap kelompok mencatat hasil kesimpulan tersebut dalam bentuk laporan
3
4) Kelompok lain memberi tanggapan/ saran kepada kelompok presenter
5) Kelompok presenter mencatat tanggapan/ saran kelompok lain
6) Kelompok presenter memperbaiki laporan jika diperlukan

3. Penutup
1) Peserta didik menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru
2) Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
3) Peserta didik menerima apresisasi dan motivasi dari guru
4) Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a kemudian salam

Pertemuan 2
1. Pendahuluan
a. Salam pembuka
b. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.
c. Guru mengecek kehadiran siswa, mengecek kerapian dalam berpakaian dan kebersihan
kelas.
d. Peserta didik bersama guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
e. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
1) Informasi apa saja yang bisa kamu peroleh dalam sebuah koran?
2) Bagaimana cara menyimpulkan informasi?

2. Kegiatan Inti
a. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
1) Peserta didik mengamati gambar/ video tentang musyawarah dalam lingkup desa
2) Peserta didik melakukan tanya jawab tentang pertanyaan stimulasi yang diberikan oleh
guru berdasarkan pengamatanya.
3) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
4) Setiap kelompok menerima LK tentang kalimat proposisi yang diberikan guru dan
melakukan tanya jawab tentang LK tersebut
b. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
1) Peserta didik mencermati isi LK
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengidentifikasi masalah yang terdapat
pada LK tersebut
3) Peserta didik berdiskusi menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada LK tersebut
c. Pengumpulan Data (Data Collection)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya mengumpulkan data dari berbagai sumber
untuk menyelesaiakan masalah yang terdapat pada LK
4
2) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mencari strategi yang cocok untuk
menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
3) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah
dalam LK tersebut
4) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan alat dan bahan/ media yang
dibutuhkan
5) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat beberapa strategi/ cara yang dipilih
beserta alat dan bahan/ media untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
d. Pengolahan Data (Data Processing)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya melakukan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam LK tersebut
2) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat hasil percobaan yang dipilih
3) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengolah data hasil percobaan yang
sesuai/ cocok
e. Pembuktian (Verification)
1) Setiap kelompok menemukan strategi/ cara yang cocok untuk menyelesaikan masalah
dalam LK tersebut
2) Setiap kelompok mencatat hasil penemuan untuk menyelesaikan masalah dalam LK
tersebut
3) Setiap kelompok membuktikan hasil temuanya dengan cara membandingkanya dengan
teori dalam bahan bacaan.
f. Menarik kesimpulan (Generalization)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan setelah
membandingkan hasil temuanya dengan teori dari bahan bacaan
2) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk mmemutuskan strategi/
cara yang telah disimpulkan tersebut
3) Setiap kelompok mencatat hasil kesimpulan tersebut dalam bentuk laporan
4) Kelompok lain memberi tanggapan/ saran kepada kelompok presenter
5) Kelompok presenter mencatat tanggapan/ saran kelompok lain
6) Kelompok presenter memperbaiki laporan jika diperlukan

3. Penutup
1) Peserta didik menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru
2) Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
3) Peserta didik menerima apresisasi dan motivasi dari guru
4) Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a kemudian salam

D. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
5
a) Menanyakan kegiatan siswa
b) Menanyakan hal-hal yang disukai peserta didik terkait dengan pembelajaran
c) Mengukur sejauh mana pemahaman siswa
2. Asesmen Formatif
a) Bertanya acak kepada peserta didik
b) Latihan membuat contoh kalimat negasi/ ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
inferensi secara berkelompok
c) Diskusi antar kelompok
3. Asesmen Sumatif
Latihan soal sesuai dengan LK yang sudah disiapkan.

E. Remidial dan Pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Informatika dalam
berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

F. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan


saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?

6
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
infografis?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

Kebumen, 22 Juni 2022


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah

Drs.H. Tuntum Prayitno, M.Pd Wasino, S.Pd

7
LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik

Materi Ajar : “Logika Proposisi “


Mata Pelajaran : Informatika
Jenjang/Kelas : SMK/X
Nama Kelompok : 1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional pada berbagai bidang untuk menghasilkan beberapa solusi dari persoalan dengan
data diskrit bervolume besar

B. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian proposisi
2. Mengidentifikasi kalimat-kalimat proposisi
3. Menjelaskan pengertian proposisi majemuk
4. Menjelaskan pengertian negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan inferensi
5. Memberi contoh kalimat negasi/ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan inferensi (KK)

C. Alat dan Bahan


Laptop/Hp, aplikasi presentasi, aplikasi pengolah kata , jaringan internet

D. Tugas Diskusi
1. Misalkan p adalah “ iwan bisa berbahasa Jawa”, q adalah “ Iwan bisa berbahasa Indonesia”, dan
r adalah “Iwan bisa berbahasa Mandarin”. Terjemahkan kalimat majemuk berikut kedalam notasi
simbolik :
a. Iwan bisa berbahasa Jawa atau Indonesia
b. Iwan bisa berbahasa Indonesia tetapi tidak bahasa mandarin
c. Iwan bisa bahasa jawa atau bahasa Indonesia atau dia tidak bisa mandarin atau bahasa
Indonesia
d. Tidak benar bahwa iwan bisa berbahasa mandarin atau jawa
e. Tidak benar bahwa iwan bisa berbahasa Indonesia atau mandarin tetapi tidak bisa jawa

2. Misalkan p adalah “ Hari ini adalah hari minggu”, q adalah “hujan turun”, dan r adalah “hari ini
panas”. Terjemahkan notasi simbolik ini dengan kata-kata
8
a. p ^ ~ q
b. ~ p ^ ~ q
c. p ^ q ^ ~ r
d. ~ (p v q) ^ r
e. (p ^ q) v (~r v p)

3. Diketahui informasi sebagai berikut, maka tentukan inferensinya (kesimpulan)


a. P = digit terakhir suatu bilangan adalah 0
Q – bilangan tersebut habis dibagi 10
Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan tersebut habis dibagi 10.digit
terakhir suatu bilangan adalah 0
Kesimpulannya adalah …..
b. P = saya kangen
Q = saya akan melihat foto mu
Jika saya kangen, maka saya akan melihat foto mu, Saya tidak melihat fotomu
Kesimpulannya …..

E. Langkah kerja :
1. Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota
2. Mengidentifikasi soal
3. Mendiskusikan hasil identifikasi soal
4. Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal
5. Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan MS. Word
6. Membuat presentasi hasil kelompok
7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan
dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Berpikir komputasional dibangun
dengan dasar dan batasan proses komputasi, entah proses tersebut dieksekusi oleh manusia atau
mesin. Metode dan model komputasional memberikan kemampuan bagi kita untuk memecahkan
masalah dan mendesain/merangkai sistem yang tidak bisa kita tangani sendiri. Berpikir
komputasional mencakup pemecahan masalah, mendesain sistem, dan memahami perilaku
manusia, dengan menggambar konsep berdasarkan teknologi komputer.
Berpikir komputasional memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berdasarkan konsep, informatika tidak hanya mempelajari tentang cara menulis kode program
melainkan diperlukan pemahaman untuk berpikir pada beberapa tingkat abstraksi.
2. Kemampuan dasar yaitu kemampuan yang harus dimiliki setiap orang dizaman sekarang.

9
3. Berpikir komputasional untuk memecahkan masalah dan tidak membuat orang mencoba
berpikir seperti komputer.
4. Saling melengkapi dan mengkombinasikan antara pemikiran matematis dan pemikiran teknik.
5. Sebuah gagasan dan bukan sebuah benda.
6. Diperlukan bagi setiap orang dimanapun.
7. Secara intelektual menantang dan mengharuskan masalah saintifik dapat dipahami dan
diselesaikan.
8. Orang yang memiliki kemampuan komputasional dapat menguasai informatika dan
melakukan apa saja.

Pengertian Proposisi
Proposisi merupakan satu pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu
benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah biasa digunakan
dalam analisis logika dimana keadaan dan peristiwa secara umum melibatkan pribadi atau orang
yang dirujuk dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak
berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan
materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur
yang dimaksudkan ialah istilah sebagai subjek, istilah sebagai predikat, kopula dan kuantor.

kalimat-kalimat proposisi
Kebenaran suatu kalimat sesuai dengan fakta, kalimat palsu tidak sesuai dengan fakta. Kalimat
terdiri dari empat elemen, dua di antaranya adalah subjekkalimat, sementara dua lainnya
berfungsi sebagai objek yang menyertainya. Keempat elemen yang dimaksud adalah konsep
sebagai subjek, konsep sebagai predikat, kopula dan kuantifier. Kalimat proposisi adalah ucapan
atau pernyataan yang menggambarkan beberapa keadaan yang tidak selalu benar atau salah
dalam bentuk kalimat. Contoh Proposisi :
1. 2 + 3 = 5 (proposisi yang bernilai benar)
2. Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia (proposisi yang bernilai benar)
3. x + 5 = 7 (bukan termasuk proposisi karena nilai “x” belum ditentukan)
4. 5 + 2 = 8 (proposisi yang bernilai salah)
5. Jam berapa pesaat garuda sampai di bandara Soekarno Hatta ? (bukan proposisi karna belum
ditentukan )

Proposisi Majemuk
Proposisi majemuk menjelaskan "kemajemukan proposisi (anteseden dan konsekuen) yang
dipadukan". Anteseden sering disebut dengan premis, dan konsekuen disebut dengan
kesimpulan. Proposisi majemuk terdiri atas satu subjek dan dua predikat atau bisa juga terdiri
atas dua proposisi tunggal.
10
Contoh kalimat proposisi majemuk, antara lain :
a. Bayam merupakan tanaman sayuran sekaligus obat alami penurun darah tinggi.
Subyek: Bayam; predikat : sayuran dan obat alami penurun darah tinggi
b. Antiseden : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan dan Kuda merupakan
simbol kejayaan”.
Menjadi Konsekuen : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan dan symbol
kejayaan”
c. Jika sinta rajin belajar maka ia lulus ujian dan mendapat hadiah istimewa.
A = sinta rajin belajar
B = sinta lulus ujian
C = sinta mendapat hadiah istimea

Negasi (~ )
Negasi/ingkaran suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B),
jika pernyataan semula bernilai salah (S) dan sebaliknya. Berikut adalah table
kebenaran Negasi
P ~P
B S
S B

B = Pernyataan bernilai benar


S = Pernyataan bernilai salah
Artinya, jika suatu pernyataan (P) benar, maka bernilai salah.
Contoh :
P = Es mencair jika dipanaskan
~ P = Es tidak mencair jika dipanaskan

Konjungsi ( ^ )
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga semua pernyataan
yang di hubungkan dengan kata “dan” disebut konjungsi. Berikut adalah table kebenaran
Konjungsi
p Q p^q
B B B
B S S
S B S
S S S
Konjungsi hanya akan bernilai benar jika kedua pernyataan benar
Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
11
p : Sapi berkaki empat (benar)
q : Sapi memiliki gading (salah)
Kalimat Konjungsi nya yaitu : Sapi berkaki empat dan memiliki gading (salah) (p ^ q)
2. Kalimat “dua adalah bilangan genap dan bilangan prima”
Kalimat diatas bernilai benar karena ….
P = dua adalah bilangan genap (benar)
Q = dua adalah bilangan prima (benar)
Dikarenakan keduanya bernilai benar, maka dipastikan diatas bernilai benar.

Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “atau”. Sehinggasemua
pernyataan yang di hubungkan dengan kata “atau” disebut disjungsi. Berikutadalah table
kebenaran disjungsi.
P Q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S

Konjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan salah.


Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
p : Kerbau berkaki empat (benar)
q : kerbau memiliki gading (salah)
Kalimat disjungsi nya yaitu : Sapi berkaki empat dan memiliki gading (benar)
(p v q)
2. Kalimat “empat adalah bilangan genap dan bilangan prima”
Kalimat diatas bernilai salah karena ….
P = empat adalah bilangan ganjil (salah)
Q = empat adalah bilangan prima (salah)
Dikarenakan keduanya bernilai salah, maka dipastikan diatas bernilai salah.

Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “jika ….maka…”. Sehingga
semua pernyataan yang di hubungkan dengan kata “jika” disebut implikasi. Berikut adalah table
kebenaran implikasi.
p Q p→q
B B B

12
B S S
S B B
S S B
Implikasi hanya akan bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen(q) salah
Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
p : Kerbau berkaki empat (benar)
q : kerbau memiliki gading (salah)
Kalimat implikasi nya yaitu : jika sapi berkaki empat maka sapi memiliki gading (salah) (p → q)

2. Kalimat “empat adalah bilangan genap dan bilangan prima”


Kalimat diatas bernilai salah karena ….
P = dua adalah bilangan genap (benar)
Q = dua adalah bilangan prima (benar)
Kalimat implikasinya yaitu : jika dua adalah bilangan ganjil maka dua adalah bilangan prima
(Benar)

Inferensi
Inferensi menurut Collins Dictionary adalah kesimpulan yang kita tarik tentang sesuatu dengan
menggunakan informasi yang sudah kita miliki tentang itu .
Contoh :
1. Selly mendengar alarm asap di rumah tetangganya dan mencium bau daging gosong .
Selly dapat menyimpulkan bahwa masakan tetangganya terbakar (gosong)
2. Heri melihat remah – remah kue di ruang tamu dan coklat di sekitar mulut putrinya.
Heri dapat menyimpulkan bahwa putrinya makan kue di ruang tamu

3. Glosarium
4. Daftar Pustaka

13
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Kerja Kelompok (Diskusi)

Hari / Tgl :…………………………………………………………………………………………


Mata
Pelajaran :…………………………………………………………………………………………
Kompetensi
Dasar :…………………………………………………………………………………………

Indikator Penilaian

Pembagian Tugas

Tanggungjawab

Nilai Akhir
Tenggangrasa
Kerjasama

Toleransi
No Nama Peserta didik

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

14
31
32
33
34
35
36

Skoring
: Guru Mata Pelajaran
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup …………………………………...
1 Kurang NIP

15
KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN/PRESENTASI
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Presentasi

Hari / Tgl :……………………………………………………………………………………


Mata Pelajaran :……………………………………………………………………………………
Kompetensi :……………………………………………………………………………………
Dasar

Indikator Penilaian
Kelayakan Isi / materi

Sistematika Penyajian

Ketepatan Jawaban

Partisipasi Aktif

Nilai Akhir
Bahasa
No Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
16
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Skoring : Guru Mata Pelajaran


86 - 100 Sangat Baik
75 - 85 Baik
65 - 74 Cukup …………………………………..
< 65 Kurang NIP

Keterangan:
1. Kelayakan isi : ketepatan penyampaian materi
2. Ketepatan jawaban : keakuratan materi dan kemutakhiran
3. Kelayakan penyajian : disajikan secara kontekstual, menarik dan kreatif
4. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
5. Partisipasi aktif : keterlibatan peserta didik

17
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

A. Asesmen Non Kognitif

1. Coba gambarkan bagaimana suasana kelas saat ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajarmu?
4. Sebutkan apa hal yang kamu sukai ketika belajar dan hal tidak kamu sukai selama
belajar?
5. Berapa waktu yangkamu perlukan untuk belajar?
6. Apa harapanmu setelah mempelajari materi tentang posting ke buku besar dan
menyusun neraca saldo?

18
B. Asesmen Kognitif

Kemungkinan Skor
Identifikasi Pertanyaan Rencana Tindak Lanjut
Jawaban (Kategori)
materi yang akan
diujikan

Menerapkan Mengapa perlu Karena jurnal Paham Pembelajaran dapat


posting ke buku memosting belum bisa untuk seutuhnya dilanjutkan ke unit
besar jurnal ke buku menyusun laporan berikutnya.
besar? keuangan,
sehingga perlu
tahapan
selanjutnya yaitu
memposting jurnal
ke buku besar.

Menyusun Mengapa harus Untuk meringkas Paham Pembelajaran dapat


neraca saldo menyusun saldo akhir buku seutuhny dilanjutkan ke unit
neraca saldo? besar dan sebagai a berikutnya.
dasar untuk
menyusun laporan
keuangan

19
YAYASAN PENDIDIKAN CIPTA KARYA PREMBUN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) CIPTA KARYA
( Status : TERAKREDITASI – B )
Jln. Kutoarjo KM 17. Tersobo, Prembun, Kebumen Telp/ Fax (0287) 662363 Kode Pos 54394
Surel : smk_ck_prembun@yahoo.com, Laman : www.smkciptakarya.sch.id
NSS : 322030509014 NPSN : 20330292

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMKS Cipta Karya Prembun


Program Keahlian : Teknik Elektronika
Mata Pelajaran : Informatika
Kelas :X
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Alokasi Waktu : 8 JP (2 pertemuan)

Fase : E
Elemen : Berpikir Komputasional (BK)
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi
algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional pada berbagai bidang untuk menghasilkan
beberapa solusi dari persoalan dengan data diskrit bervolume
besar.
Deskripsi : Berpikir komputasional (BK) mengasah keterampilan
problem solving sebagai landasan untuk menghasilkan
solusi yang efektif, efisien dan optimal dengan menerapkan
penalaran kritis, kreatif dan mandiri
Kompetensi Awal : Jenis bilangan
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Kreatif dan Berfikir Kritis
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Laptop/ komputer
2. Lab Komputer/ Ruang kelas
Sumber Belajar : Modul Informatika
Target Peserta Didik : Reguler 36 anak
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok

20
G. Tujuan Pembelajaran
9. Menjelaskan konsep bilangan biner dan heksadesimal
10. Mengonversi proposisi menjadi konsep bilangan biner dan heksadesimal (KK)
11. Menerapkan negasi, konjungsi, dan disjungsi pada bilangan biner dan heksadesimal
12. Menerapkan operator logika proposional pada bilangan biner dan heksadesimal (KK)

H. Pemahaman Bermakna
Konsep bilangan biner dan heksadesimal, mengonversi proposisi menjadi konsep bilangan biner
dan heksadesimal (KK), menerapkan negasi, konjungsi, dan disjungsi pada bilangan biner dan
heksadesimal, menerapkan operator logika proposional pada bilangan biner dan heksadesimal.

I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3
4. Pendahuluan
f. Salam pembuka
g. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.
h. Guru mengecek kehadiran siswa, mengecek kerapian dalam berpakaian dan kebersihan
kelas.
i. Peserta didik bersama guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
j. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
3) Sebutkan bilangan yang kamu ketahui!
4) Bagaimana cara mengubah dari suatu bilangan ke bilangan yang lainya? Jelaskan!

5. Kegiatan Inti
g. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
5) Peserta didik mengamati soal yang ada di papan tulis
h. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
4) Peserta didik mencermati soal yang diberikan
i. Pengumpulan Data (Data Collection)
6) Peserta didik mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk menyelesaiakan soal
7) Peserta didik mencari strategi yang cocok untuk menyelesaiakan soal
8) Peserta didik menentukan strategi untuk menyelesaikan soal
9) Peserta didik menentukan alat dan bahan/ media yang dibutuhkan
10) Peserta didik mencatat beberapa strategi/ cara yang dipilih beserta alat dan bahan/
media untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
j. Pengolahan Data (Data Processing)
4) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya melakukan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam LK tersebut
21
5) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat hasil percobaan yang dipilih
6) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengolah data hasil percobaan
yang sesuai/ cocok
k. Pembuktian (Verification)
4) Setiap kelompok menemukan strategi/ cara yang cocok untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
5) Setiap kelompok mencatat hasil penemuan untuk menyelesaikan masalah dalam LK
tersebut
6) Setiap kelompok membuktikan hasil temuanya dengan cara membandingkanya
dengan teori dalam bahan bacaan.
l. Menarik kesimpulan (Generalization)
7) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan setelah
membandingkan hasil temuanya dengan teori dari bahan bacaan
8) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk mmemutuskan strategi/
cara yang telah disimpulkan tersebut
9) Setiap kelompok mencatat hasil kesimpulan tersebut dalam bentuk laporan
10) Kelompok lain memberi tanggapan/ saran kepada kelompok presenter
11) Kelompok presenter mencatat tanggapan/ saran kelompok lain
12) Kelompok presenter memperbaiki laporan jika diperlukan

6. Penutup
5) Peserta didik menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru
6) Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
7) Peserta didik menerima apresisasi dan motivasi dari guru
8) Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a kemudian salam

Pertemuan 4
1. Pendahuluan
a) Salam pembuka
b) Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.
c) Guru mengecek kehadiran siswa, mengecek kerapian dalam berpakaian dan kebersihan
kelas.
d) Peserta didik bersama guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
e) Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
1) Sebutkan bilangan yang kamu ketahui!
2) Bagaimana cara mengubah dari suatu bilangan ke bilangan yang lainya? Jelaskan!

22
2. Kegiatan Inti
a. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
1) Peserta didik mengamati soal yang ada di papan tulis
b. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
1) Peserta didik mencermati soal yang diberikan
c. Pengumpulan Data (Data Collection)
1) Peserta didik mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk menyelesaiakan soal
2) Peserta didik mencari strategi yang cocok untuk menyelesaiakan soal
3) Peserta didik menentukan strategi untuk menyelesaikan soal
4) Peserta didik menentukan alat dan bahan/ media yang dibutuhkan
5) Peserta didik mencatat beberapa strategi/ cara yang dipilih beserta alat dan bahan/
media untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
d. Pengolahan Data (Data Processing)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya melakukan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam LK tersebut
2) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat hasil percobaan yang dipilih
3) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengolah data hasil percobaan
yang sesuai/ cocok
e. Pembuktian (Verification)
1) Setiap kelompok menemukan strategi/ cara yang cocok untuk menyelesaikan masalah
dalam LK tersebut
2) Setiap kelompok mencatat hasil penemuan untuk menyelesaikan masalah dalam LK
tersebut
3) Setiap kelompok membuktikan hasil temuanya dengan cara membandingkanya dengan
teori dalam bahan bacaan.
f. Menarik kesimpulan (Generalization)
1) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan setelah
membandingkan hasil temuanya dengan teori dari bahan bacaan
2) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk mmemutuskan strategi/
cara yang telah disimpulkan tersebut
3) Setiap kelompok mencatat hasil kesimpulan tersebut dalam bentuk laporan
4) Kelompok lain memberi tanggapan/ saran kepada kelompok presenter
5) Kelompok presenter mencatat tanggapan/ saran kelompok lain
6) Kelompok presenter memperbaiki laporan jika diperlukan

7. Penutup
1) Peserta didik menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru
2) Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
3) Peserta didik menerima apresisasi dan motivasi dari guru
23
4) Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a kemudian salam
J. Asesmen
4. Asesmen Diagnostik
d) Menanyakan kegiatan siswa
e) Menanyakan hal-hal yang disukai peserta didik terkait dengan pembelajaran
f) Mengukur sejauh mana pemahaman siswa
5. Asesmen Formatif
d) Meminta peserta didik secara acak untuk menyelesaikan soal di papan tulis
e) Penilaian diri dengan kartu pemahaman
6. Asesmen Sumatif
a) Latihan membuat contoh penalaran deduktif, induktif, dan abduktif secara individu.
b) Tes tulis

K. Remidial dan Pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Informatika dalam
berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

L. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan


saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
d. Baik
e. Cukup
f. kurang

24
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
infografis?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

Kebumen, 22 Juni 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Drs.H. Tuntum Prayitno, M.Pd Wasino, S.Pd

25
LAMPIRAN
5. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik

Materi Ajar : Sistem Bilangan


Mata Pelajaran : Informatika
Jenjang/Kelas : SMK/X
Nama :

E. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional pada berbagai bidang untuk menghasilkan beberapa solusi dari persoalan dengan
data diskrit bervolume besar
F. Tujuan
1. Menjelaskan konsep bilangan biner dan heksadesimal
2. Mengonversi proposisi menjadi konsep bilangan biner dan heksadesimal (KK)
3. Menerapkan negasi, konjungsi, dan disjungsi pada bilangan biner dan heksadesimal
4. Menerapkan operator logika proposional pada bilangan biner dan heksadesimal (KK)
G. Alat dan Bahan
Buku dan alat tulis

H. Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan bilangan biner dan bilangan hexadecimal!
2. Berapa billangan biner dari :
a. 125
b. 240
3. Konversikan bilangan hexadecimal ke decimal di bawah ini :
a. A99B
b. 12D
4. Konversikan bilangan biner ke decimal di bawah ini :
a. 10100
b. 111110

6. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Sistem Bilangan adalah kumpulan simbol khusus yang digunakan dalam membangun sebua
bilangan. Sistem bilangan yang umum dipakai manusia adalah Desimal yang terdiri dari sepuluh
simbol yaitu 0 s/d 9. Sistem bilangan desimal biasanya disebut sistem bilangan berbasis 10.

26
Penulisan basis system bilangan biasanya diakhir bilangan berupa angka yang diperkecil /
subscrip, misalnya : 20010, akan tetapi biasanya untuk sistem bilangan desimal tidak
dituliskan.
A. SISTEM BILANGAN DI KOMPUTER
Sistem bilangan yang digunakan dalam komputer adalah :
1. Sistem Bilangan Biner
2. Sistem Bilangan Oktal
3. Sistem Bilangan Desimal
4. Sistem Bilangan Heksadesimal

I. Sistem Bilangan Biner


Sistem ini menggunakan dua simbol khusus, yaitu 0 dan 1. Disebut juga sistem bilangan berbasis
2. Biner merupakan bilangan dasar yang digunakan dalam sistem komputer digital. Penulisan
bilangan biner dalam komputer biasanya dikelompokan per 4 bilangan, misalnya : 1010 0001.
Contoh :
o 00102 = 0010 = 210
o 10102 = 1010 = 1010

II. Sistem Bilangan Oktal


Sistem ini menggunakan delapan simbol khusus, yaitu 0 s/d 7. Disebut juga sistem bilangan
berbasis 8.
Contoh :
o 28 = 210
o 108 = 810

III. Sistem Bilangan Desimal


Sistem ini menggunakan delapan simbol khusus, yaitu 0 s/d 9. Disebut juga sistem bilangan
berbasis 10.

IV. Sistem Bilangan Heksadesimal


Sistem ini menggunakan delapan simbol khusus, yaitu 0 s/d 9, A,B,C,D,E,F. Disebut juga sistem
bilangan berbasis 16 dan merupakan satusatunya sistem bilangan yang menggunakan huruf.
Huruf-huruf A,B,C,D,E,F berturut-turut nilainya adalah : 10,11,12,13,14,15.
Contoh :
o 816 = 2
o A16 = 10
o 1A16 = 26

B. KONVERSI SISTEM BILANGAN


27
Manusia sebagai pengguna komputer terbiasa dengan sistem bilangan desimal, oleh karena itu
sistem bilangan yang lain harus dikonversi ke system bilangan desimal agar mudah dimengerti.
Komputer dapat mengerti semua system bilangan karna telah diprogram demikian, walaupun
terlihat seperti itu akan tetapi sesungguhnya komputer pun melakukan konversi hanya saja hal itu
berjalan dalam waktu yang sangat singkat (mili detik) sehingga tidak terlihat computer sedang
mengkonversi.
I. Konversi basis 2, 8, 16 ke basis 10
Aturan umum :
Kalikan setiap bilangan dengan basis yang dipangkatkan sesuai urutannya, kemudian hasilnya
dijumlahkan.
a. Konversi basis 2 ke basis 10.
Contoh :
1. 10102 = 1010 Æ
Urutan pangkat Sehingga perhitungannya menjadi :
(1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 8 + 0 + 2 + 0 = 1010 1. 110112 = 2710
b. Konversi basis 8 ke basis 10.
Contoh :
1. 15018 = 83310
II. Konversi basis 10 ke basis 2, 8, 16
Aturan umum :
Bagilah bilangan dengan basisnya, kemudian sisa hasil bagi diurutkan
mulai dari yang terakhir.
a. Konversi basis 10 ke basis 2.
Contoh :
1. 3510 = 1000112
Perhitungannya :

III. Konversi basis 8, 16 ke basis 2


Aturan :
• Basis 8 ke basis 2
Konversi setiap digit bilangan ke bilangan biner 3 digit, kemudian digabungkan.
• Basis 16 ke basis 2
Konversi setiap digit bilangan ke bilangan biner 4 digit, kemudian digabungkan.
Bila terdapat digit 0 di depan hasil penggabungan bilangan biner maka boleh dihilangkan.
Misalnya : 001002 = 1002.
a. Konversi basis 8 ke basis 2.
Contoh :
1. 328 = 110102
Perhitungannya :
28
32
011 010
Hasilnya : 011010 = 11010.
b. Konversi basis 16 ke basis 2.
Contoh :
1. 4816 = 10010002
Perhitungannya :
48
0100 1000
Hasilnya : 01001000 = 1001000.
2. 2C16 = 1011002
IV. Konversi basis 2 ke basis 8, 16
Aturan :
• Basis 2 ke basis 8
Kelompokkan menjadi 3 digit bilangan, dimulai dari digit terakhir kemudian konversikan ke
basis 8.
• Basis 2 ke basis 16
Kelompokkan menjadi 4 digit bilangan, dimulai dari digit terakhir kemudian konversikan ke
basis 16
a. Konversi basis 2 ke basis 8.
Contoh :
1. 101012 = 288
Perhitungannya :
10 101
28
Hasilnya : 28
2. 1101012 = 658
b. Konversi basis 2 ke basis 16.
Contoh :
1. 10011102 = 4E16
Perhitungannya :
100 1110
4 14(E)
66
Hasilnya : 4E

7. Glosarium
a. kopula = kata kerja penghubung antara subjek dengan kmplemen dalam sebuah frasa atau
kalimat .
29
b. kuantifier = kalimat yang menyatakan jumlah ataupun angka

8. Daftar Pustaka
a. Henry pandia, 2016 .Informatika untuk SMA/MA kelas X. erlangga. Jakarta
b. Novianto Andi, 2016. Sistem Komputer.Erlangga.Jakarta.
c. Modul PKP Informatika
d. www.kompasiana.com

30
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Kerja Kelompok (Diskusi)

Hari / Tgl :…………………………………………………………………………………………


Mata
Pelajaran :…………………………………………………………………………………………
Kompetensi
Dasar :…………………………………………………………………………………………

Indikator Penilaian

Pembagian Tugas

Tanggungjawab

Nilai Akhir
Tenggangrasa
Kerjasama

Toleransi
No Nama Peserta didik

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
31
36

Skoring
: Guru Mata Pelajaran
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup …………………………………...
1 Kurang NIP

32
KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN/PRESENTASI
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Presentasi

Hari / Tgl :……………………………………………………………………………………


Mata Pelajaran :……………………………………………………………………………………
Kompetensi :……………………………………………………………………………………
Dasar

Indikator Penilaian
Kelayakan Isi / materi

Sistematika Penyajian

Ketepatan Jawaban

Partisipasi Aktif

Nilai Akhir
Bahasa
No Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
33
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Skoring : Guru Mata Pelajaran


86 - 100 Sangat Baik
75 - 85 Baik
65 - 74 Cukup …………………………………..
< 65 Kurang NIP

Keterangan:
6. Kelayakan isi : ketepatan penyampaian materi
7. Ketepatan jawaban : keakuratan materi dan kemutakhiran
8. Kelayakan penyajian : disajikan secara kontekstual, menarik dan kreatif
9. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
10. Partisipasi aktif : keterlibatan peserta didik

34
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

C. Asesmen Non Kognitif

1. Coba gambarkan bagaimana suasana kelas saat ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajarmu?
4. Sebutkan apa hal yang kamu sukai ketika belajar dan hal tidak kamu sukai selama
belajar?
5. Berapa waktu yangkamu perlukan untuk belajar?
6. Apa harapanmu setelah mempelajari materi tentang posting ke buku besar dan
menyusun neraca saldo?

35
D. Asesmen Kognitif

Kemungkinan Skor
Identifikasi materi yang akan Pertanyaan Rencana Tindak Lanjut
Jawaban (Kategori)
diujikan

Menerapkan posting ke buku besar Mengapa perlu memosting jurnal Karena jurnal belum Paham Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit
ke buku besar? bisa untuk menyusun seutuhnya berikutnya.
laporan keuangan,
sehingga perlu
tahapan selanjutnya
yaitu memposting
jurnal ke buku besar.

Menyusun neraca saldo Mengapa harus menyusun neraca Untuk meringkas Paham Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit
saldo? saldo akhir buku seutuhnya berikutnya.
besar dan sebagai
dasar untuk
menyusun laporan
keuangan

36
YAYASAN PENDIDIKAN CIPTA KARYA PREMBUN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) CIPTA KARYA
( Status : TERAKREDITASI – B )
Jln. Kutoarjo KM 17. Tersobo, Prembun, Kebumen Telp/ Fax (0287) 662363 Kode Pos 54394
Surel : smk_ck_prembun@yahoo.com, Laman : www.smkciptakarya.sch.id
NSS : 322030509014 NPSN : 20330292

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMKS Cipta Karya Prembun


Program Keahlian : Teknik Elektronika
Mata Pelajaran : Informatika
Kelas :X
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Alokasi Waktu : 4 JP (1 pertemuan)

Fase : E
Elemen : Berpikir Komputasional (BK)
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi
algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional pada berbagai bidang untuk menghasilkan
beberapa solusi dari persoalan dengan data diskrit bervolume
besar.
Deskripsi : Berpikir komputasional (BK) mengasah keterampilan
problem solving sebagai landasan untuk menghasilkan
solusi yang efektif, efisien dan optimal dengan menerapkan
penalaran kritis, kreatif dan mandiri
Kompetensi Awal : Sistem Bilangan
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Kreatif dan Berfikir Kritis
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Laptop/ komputer
2. Lab Komputer/ Ruang kelas
Sumber Belajar : Modul Informatika
Target Peserta Didik : Reguler 36 anak
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok

37
M. Tujuan Pembelajaran
13. Menjelaskan konsep pemecahan masalah (problem solving)
14. Mengidentifikasi masalah
15. Menerapkan brainstorming untuk menguraikan permasalahan menjadi komponen-komponen
yang lebih kecil (decomposition) (KK)

N. Pemahaman Bermakna
Menjelaskan konsep pemecahan masalah (problem solving), mengidentifikasi masalah,
menerapkan brainstorming untuk menguraikan permasalahan menjadi komponen-komponen yang
lebih kecil (decomposition)

O. Kegiatan Pembelajaran
8. Pendahuluan
k. Salam pembuka
l. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.
m. Guru mengecek kehadiran siswa, mengecek kerapian dalam berpakaian dan kebersihan
kelas.
n. Peserta didik bersama guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
o. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
5) Pernahkan anda dalah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah informasi?
6) Apa bahayanya jika sebagai pemimpin salah dalam mengambil kesimpulan dari
informasi tersebut?

9. Kegiatan Inti
m. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
6) Peserta didik mengamati gambar/ video tentang musyawarah dalam lingkup desa
7) Peserta didik melakukan tanya jawab tentang pertanyaan stimulasi yang diberikan
oleh guru berdasarkan pengamatanya.
8) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
9) Setiap kelompok menerima LK tentang kalimat proposisi yang diberikan guru dan
melakukan tanya jawab tentang LK tersebut
n. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
5) Peserta didik mencermati isi LK
6) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengidentifikasi masalah yang
terdapat pada LK tersebut
7) Peserta didik berdiskusi menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada LK tersebut
38
o. Pengumpulan Data (Data Collection)
11) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya mengumpulkan data dari berbagai
sumber untuk menyelesaiakan masalah yang terdapat pada LK
12) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mencari strategi yang cocok
untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
13) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan strategi untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
14) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan alat dan bahan/ media yang
dibutuhkan
15) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat beberapa strategi/ cara yang dipilih
beserta alat dan bahan/ media untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
p. Pengolahan Data (Data Processing)
7) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya melakukan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam LK tersebut
8) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat hasil percobaan yang dipilih
9) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengolah data hasil percobaan
yang sesuai/ cocok
q. Pembuktian (Verification)
7) Setiap kelompok menemukan strategi/ cara yang cocok untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
8) Setiap kelompok mencatat hasil penemuan untuk menyelesaikan masalah dalam LK
tersebut
9) Setiap kelompok membuktikan hasil temuanya dengan cara membandingkanya
dengan teori dalam bahan bacaan.
r. Menarik kesimpulan (Generalization)
13) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan setelah
membandingkan hasil temuanya dengan teori dari bahan bacaan
14) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk mmemutuskan strategi/
cara yang telah disimpulkan tersebut
15) Setiap kelompok mencatat hasil kesimpulan tersebut dalam bentuk laporan
16) Kelompok lain memberi tanggapan/ saran kepada kelompok presenter
17) Kelompok presenter mencatat tanggapan/ saran kelompok lain
18) Kelompok presenter memperbaiki laporan jika diperlukan

10. Penutup
9) Peserta didik menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru
10) Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
11) Peserta didik menerima apresisasi dan motivasi dari guru
39
12) Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a kemudian salam

P. Asesmen
7. Asesmen Diagnostik
g) Menanyakan kegiatan siswa
h) Menanyakan hal-hal yang disukai peserta didik terkait dengan pembelajaran
i) Mengukur sejauh mana pemahaman siswa
8. Asesmen Formatif
f) Bertanya acak kepada peserta didik
g) Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah dari suatu tema
h) Penilaian antar teman terkait pemahaman materi

Q. Remidial dan Pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Informatika dalam
berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

R. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan


saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
g. Baik
h. Cukup
i. kurang

40
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
infografis?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

Kebumen, 22 Juni 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Drs.H. Tuntum Prayitno, M.Pd Wasino, S.Pd

41
LAMPIRAN

9. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


A. Konsep Pemecahan Masalah
a. Pengertian pemecahan masalah (problem solving)
Menurut Saad & Ghani, 2008: 120, pemecahan masalah adalah pemecahan masalah tertentu
melalui proses yang direncanakan yang mungkin tidak dapat dicapai dengan segera. Menurut Polya,
1973: 3, pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan. Bagi Goldstein
dan Levin (Rosdiana & Misu, 2013: 2), pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses kognitif
tingkat tinggi yang membutuhkan modulasi dan kontrol daripada rutinitas atau keterampilan dasar.
Pemahaman tertentu tentang pemecahan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut (Syaiful,
2012: 37):
1) Kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan umum pengajaran matematika, juga sebagai
inti dari pusat matematika dan proses terpenting dalam kurikulum matematika.
2) Pemecahan masalah merupakan keterampilan dasar dalam pembelajaran matematika. Ketika
memecahkan masalah matematika, siswa menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan
memahami masalah.Hal ini karena masalah yang mereka hadapi bukanlah masalah yang dihadapi
siswa sebelumnya.

b. Tahapan Pemecahan Masalah


Tahapan Pemecahan Masalah Ada empat tahap pemecahan masalah yaitu; (1) memahami
masalah, (2) merencanakan solusi, (3) melaksanakan rencana, (4) memeriksa kembali (Polya,
1973: 5). Diagram pemecahan masalah Polya ditunjukkan pada gambar berikut:

Understand

the Problem

How to
Approach Devise a
Look Back
Problem Plan
Solving

Carry Out

the Plan

Gambar 2 : Diagram Polya Sumber: Dokumen Pribadi


42
Menurut diagram polya, pemecahan masalah dijabarkan sebagai berikut :
1) Memahami masalah (problem understanding)
Langkah pertama dalam memecahkan masalah adalah dengan memahami masalah. Siswa perlu
mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang ada, ukurannya, hubungan dan nilainya, dan
apa yang mereka cari. Beberapa saran untuk membantu siswa memahami masalah yang kompleks:
(1) mengajukan pertanyaan tentang apa yang diketahui dan dicari, (2) menjelaskan masalah dalam
kalimat mereka sendiri, (3) menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, (4) lebih fokus
pada bagian penting dari masalah, (5) mengembangkan model, dan (6) menggambar diagram.
2) Membuat rencana (devise a plan)
Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat dan strategi yang terlibat diperlukan untuk
memecahkan masalah yang diberikan, seperti: (1) menebak, (2) mengembangkan model, (3)
membuat sketsa diagram, (4) menyederhanakan masalah, (5) mengenali pola, (6) membuat tabel,
(7) bereksperimen dan mensimulasikan, (8) bekerja mundur, (9) menguji semua kemungkinan,
(10) mengidentifikasi sub tujuan, (11) menetapkan analogi dan (12) mengklasifikasikan
data/informasi.
3) Melaksanakan rencana (carry out the plan)
Apa yang diterapkan jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya dan juga
termasuk hal-hal berikut: (1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk matematika;
dan (2) melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung. Secara umum
pada tahap ini siswa perlu mempertahankan rencana yang sudah dipilih. Jika semisal rencana
tersebut tidak bisa terlaksana, maka siswa dapat memilih cara atau rencana lain.
4) Melihat kembali (looking back)
Review Aspek-aspek berikut harus dipertimbangkan ketika meninjau langkah-langkah
sebelumnya untuk memecahkan masalah, yaitu: (1) meninjau semua informasi penting, jika sudah
diidentifikasi; (2) meninjau semua perhitungan yang terlibat; (3) mempertimbangkan apakah
solusinya logis; (4) mencari alternatif solusi lain; dan (5) membaca ulang pertanyaan dan bertanya
pada diri sendiri apakah pertanyaan tersebut benar-benar telah dijawab.

Sedangkan menurut Krulik dan Rudnick (Carson, 2007: 21-22), ada lima langkah yang dapat
dilakukan untuk memecahkan masalah, yaitu:
1) Membaca (reading). Kegiatan yang dilakukan siswa pada tahap ini adalah menuliskan kata
kunci, menanyakan kepada siswa lain apa yang diminta oleh tugas, atau merumuskan kembali
masalah dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.
2) Jelajahi. Prosesnya melibatkan pola pencarian untuk menentukan konsep atau prinsip
masalah. Pada fase ini siswa mengidentifikasi masalah yang diberikan dan mempresentasikan
masalah tersebut dengan cara yang mudah dipahami. Pertanyaan yang digunakan pada fase ini
adalah “Masalah macam apa ini? ”Tahap ini biasanya dimana menggambar atau membuat tabel
43
dilakukan.
3) Memilih suatu strategi (choose a strategy). Tahap ini, siswa menarik kesimpulan atau
membuat hipotesa tentang cara menyelesaikan masalah yang ditemui berdasarkan apa yang sudah
diperoleh pada dua tahap pertama.
4) Menyelesaikan masalah (remedy the problem). Fase ini, semua keterampilan matematika,
seperti menghitung digunakan untuk menemukan jawaban.
5) Meninjau kembali dan mendiskusikan (assessment and extend). Pada tahap ini, siswa
memeriksa kembali jawaban yang pernah mereka lakukan dan melihat variasi dalam solusi
mereka.

Dewey (Carson) 2008:39) menyimpulkan bahwa derajat pemecahan masalah adalah… .


1) Menghadapi suatu masalah (faced with a problem), yaitu mengalami kesulitan. Proses ini
melibatkan hal-hal yang belum diketahui dan frustrasi pada ambiguitas situasi.
2) Mendefinisikan masalah, yaitu memperjelas karakteristik situasi. Fase ini mencakup kegiatan
untuk menentukan apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui untuk menemukan tujuan
dan mengidentifikasi kondisi standar dan ekstrim.
3) Menemukan solusi (inventarisasi beberapa solusi), yaitu menemukan solusi. Fase ini meliputi
pencarian pola, mengidentifikasi langkah-langkah perencanaan dan memilih atau menemukan
algoritma.
4) Mengadopsi konsekuensi dari solusi, yaitu merencanakan solusi yang diharapkan, misalnya
menggunakan algoritma yang ada, mengumpulkan data tambahan, melakukan analisis
kebutuhan, mengulang masalah, menguji situasi serupa dan mendapatkan hasil (jawaban).
5) Bukti konsekuensi, yang terdiri dari pembuktian bahwa definisi masalah sesuai dengan situasi.
Fase ini termasuk menilai apakah hipotesis sesuai? Apakah analisis yang digunakan sudah
benar? Apakah analisis sesuai dengan data yang ada? dan lain sebagainya.

Identifikasi Masalah
Masalah sering dikaitkan dengan nasib buruk atau malapetaka. Jika kita melihat lebih dekat sifat
masalah, masalah itu sendiri tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga ada berbagai macam cara
untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada diri sendiri. Membicarakan masalah tidak terlepas
dari memahami masalah itu sendiri. Meskipun manusia selalu dihadapkan pada masalah, namun
banyak orang yang tidak memahami definisi dari masalah itu sendiri.
Menurut beberapa ahli, masalah didefinisikan sebagai berikut:
1. Irmansyah Effendi
Masalah adalah pelajaran. Menurut Irmasyah Effendi, ketika seseorang sadar akan kesadaran
jiwanya, ia juga dapat dengan mudah melihat berbagai kelemahan dan masalah dalam hidupnya.
2. Hudojo

44
Masalah adalah pertanyaan kepada seseorang yang mana orang itu memiliki kekuatan untuk dapat
menemukan jawatan dari pertanyaan tersebut dengan cepat.
3. C. Abdul Cholil
Masalah sudah menjadi bagian kecil dari setiap kehidupan. Setiap insan pasti pernah mengalami
dan menghadapi masalah yang berasal dari diri sendiri ataupun orang lain.
4. D. Jeffey Liker
Masalah merupakan peluang yang bagus untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
5. E. Richard Carlson
Pengertian masalah adalah kesempatan untuk dapat melatih diri sehingga hati menjadi lebih
terbuka.
6. F. Istijanto
Masalah menjadi bagian penting dalam suatu proses riset karena masalah juga dapat menghadirkan
petunjuk berupa informasi yang nantinya sangat diperlukan.

Pada umumnya masalah dibedakan menjadi 2, yaitu


1. Masalah Sederhana
Masalah sederhana mempunyai skala yang kecil, tidak terpaut dengan masalah lainnya, tidak
mempunyai konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak terlalu rumit dan dapat dipecahkan oleh
individu. Lingkup masalah sebatas pada seseorang dan dapat diselesaikan oleh orang itu sendiri.
2. Masalah Kompleks
Masalah rumit maupun juga kompleks mempunyai cakupan skala yang lebih besar dibanding
masalah sederhana, dapat terkait dengan berbagai masalah yang lainnya, mempunyai konsekuensi
yang sangat besar, dan juga penyelesaiannya membutuhkan kerja sama kelompok serta analisis
yang sangat mendalam. Jangkauan masalah ini juga akan berhubungan dengan banyak individu
dan juga hanya dapat diselesaikan oleh banyak individu pula.
Kenapa masalah timbul ?
Masalah timbul akibat kesalahan yang kita lakukan. Masalah bisa fatal atau biasa, tergantung
seberapa besar kita berbuat kesalahan.

Bagaimana cara menyelesaikan masalah ?


1. Menyadari Masalah
Langkah pertama seseoramg dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan menyadari akan
adanya permasalahan yang terjadi. Seseorang harus sadar bahwa ia sedang dihadapkan pada suatu
masalah yang membutuhkan sebuah solusi. Dengan begitu, seseorang akan merasa memiliki
sebuah kesulitan yang harus segera diselesaikan dengan baik.
2. Memahami Masalah
Jika seseorang menyadari memiliki masalah, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan
memahami kemudian menjabarkan masalah yang terjadi. Memahami masalah perlu suatu
45
diagnosis tertentu pada suatu kejadian. Diperlukan informasi yang banyak untuk memahami
masalah secara utuh dan yang paling penting adalah fokus pada masalah yang dihadapi.
3. Ketahui Penyebab Masalah
Masalah terjadi karena ada penyebabnya. Oleh sebab itu, diperlukan perhatian khusus pada
penyebab yang memicu terjadinya masalah agar semuanya cepat selesai.
4. Sederhanakan Masalah
Biasanya, masalah menjadi sangat rumit akibat dari ulah kita sendiri. Putus asa merupakan salah
satu penyebab masalah tak kunjung selesai. Oleh sebab itu, sederhanakanlah masalah agar solusi
segera didapat.
5. Fokus Pada Solusi
Ketika mendapat masalah, hal yang sering dilakukan adalah menyesali perbuatan yang sudah
dilakukan dan sibuk mengasihi diri – sendiri. Hal ini sangat tidak baik karena menyesali dan
meratapi tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu, mulailah focus pada tindakan
pemecahan masalah agar solusi segera terwujud. Dengan begitu, masalah dapat diselesaikan
dengan baik dan cepat.
6. Kenali Penyelesaian Masalah
Untuk menyelesaikan masalah, perlu mengenali dan mengelompokkan beberapa kemungkinan
penyelesaian masalah. Buatlah daftar atau tabel untuk mengelompokkan kemungkinan solusi yang
dapat dipakai menyelesaian masalah.
7. Temukan Strategi Penyelesaiannya
Setelah kemungkinan penyelesaian masalah terbentuk, segeralah membuat strategi
penyelesaianya. Strategi yang baik diperlukan untuk menyelesaikan segala masalah dengan baik.
Seseorang harus paham mengenai masalah yang dihadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara
efektif dan bijaksana.
8. Evaluasi Implementasi Pemecahannya
Pastikan melakukan evaluasi terhadap solusi pemecahan masalah yang sudah diambil sebelum
diimplementasikan untuk menyelesaikan suatu masalah. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan
bahwa tindakan yang diambil benar – benar merupakan keputusan yang tepat.
9. Jangan Mengeluh Berlebihan
Kebiasaan mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, justru sikap ini menjadi penyebab otak
kita terdoktrin bahwa masalah sangat rumit, kompleks, sulit dan tidak mudah diselesaikan.
Kebiasaan ini sangat tidak baik, oleh sebab itu ubahlah kebiasaan ini menjadi tindakan nyata yang
menciptakan
solusi.
10. Segera Ambil Tindakan
Tindakan nyata dalam menyelesaikan masalah mutlak dilakukan karena pemahaman pada
masalah, fokus dalam mencari masalah, kepandaian dalam menyususn strategi tidak akan
membuahkan hasil jika tidak segera bertindak menyelesaikan masalah.
46
11. Atur Emosi
Emosi dari pola pikir seseorang adalah dua hubungan yang saling berkaitan. Pengendalian emosi
yang baik akan mempengaruhi pola pikir yang baik. Oleh sebab itu, apabila seseorang tidak
mampu mengendalikan emosinya, maka ia tidak akan dapat berpikir jernih sehingga setiap
masalah yang dihadapinya sulit terselesaikan.
12. Berpikir Logis
Berpikir secara logis dan rasional dapat mempengaruhi pola pikir seseorang. Oleh sebab itu, wajib
bagi seseorang untuk dapat berpikir secara logis dan positif agar masalah yang dihadapinya dapat
diselesaikan dengan baik.
13. Bersikap Proporsional
Kejiwaan seseorang dapat terpengaruh oleh sifat – sifat negatif karena sikap proporsional yang
dilakukanya. Oleh sebab itu, dalam menyelesaikan masalah harus dalam kondisi tenang dan santai
agar permasalahan dapat terselesaikan dengan baik. Perasaan marah, stress atau sedih tidak akan
menyelesaikan masalah, justru membuat masalah menjadi lebih rumit.

Contoh Masalah :
1. Sudah 3 hari Budi tidak masuk sekolah karena harus menunggu ibunya di rumah sakit. Selain
bingung, Budi juga tidak ingin ketinggalan pelajaran di sekolah. Namun dirinya tidak tega
meninggalkan ibunya yang terbaring sakit di rumah sakit.
2. Bambang tidak bisa konsentrasi belajar. Tetangganya menyelenggarakan pesta hajatan selama
3 hari berturut – turut, sehingga suasana di tempat tinggal Bambang menjadi hingar – bingar.

Dari contoh di atas kesimpulan yang menandakan masalah, yakni :


1. Budi menghadapi ibunya yang sakit dan ketinggalan pelajaran di sekolah.
2. Bambang kesulitan untuk konsentrasi belajar.

10. Glosarium
11. Daftar Pustaka

47
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Kerja Kelompok (Diskusi)

Hari / Tgl :…………………………………………………………………………………………


Mata
Pelajaran :…………………………………………………………………………………………
Kompetensi
Dasar :…………………………………………………………………………………………

Indikator Penilaian

Pembagian Tugas

Tanggungjawab

Nilai Akhir
Tenggangrasa
Kerjasama

Toleransi
No Nama Peserta didik

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
48
35
36

Skoring
: Guru Mata Pelajaran
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup …………………………………...
1 Kurang NIP

49
KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN/PRESENTASI
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Presentasi

Hari / Tgl :……………………………………………………………………………………


Mata Pelajaran :……………………………………………………………………………………
Kompetensi :……………………………………………………………………………………
Dasar

Indikator Penilaian

Kelayakan Isi / materi

Sistematika Penyajian

Ketepatan Jawaban

Partisipasi Aktif

Nilai Akhir
Bahasa
No Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

50
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Skoring : Guru Mata Pelajaran


86 - 100 Sangat Baik
75 - 85 Baik
65 - 74 Cukup …………………………………..
< 65 Kurang NIP

Keterangan:
11. Kelayakan isi : ketepatan penyampaian materi
12. Ketepatan jawaban : keakuratan materi dan kemutakhiran
13. Kelayakan penyajian : disajikan secara kontekstual, menarik dan kreatif
14. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
15. Partisipasi aktif : keterlibatan peserta didik

51
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

E. Asesmen Non Kognitif

1. Coba gambarkan bagaimana suasana kelas saat ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajarmu?
4. Sebutkan apa hal yang kamu sukai ketika belajar dan hal tidak kamu sukai selama
belajar?
5. Berapa waktu yangkamu perlukan untuk belajar?
6. Apa harapanmu setelah mempelajari materi tentang posting ke buku besar dan
menyusun neraca saldo?

52
F. Asesmen Kognitif

Kemungkinan Skor
Identifikasi Pertanyaan Rencana Tindak
Jawaban (Kategori)
materi yang Lanjut
akan diujikan

Menerapkan Mengapa perlu Karena jurnal belum Paham Pembelajara


posting ke memosting jurnal bisa untuk menyusun seutuhnya n dapat
buku besar ke buku besar? laporan keuangan, dilanjutkan
sehingga perlu ke unit
tahapan selanjutnya berikutnya.
yaitu memposting
jurnal ke buku besar.

Menyusun Mengapa harus Untuk meringkas saldo Paham Pembelajar


neraca saldo menyusun neraca akhir buku besar dan seutuhnya an dapat
saldo? sebagai dasar untuk dilanjutkan
menyusun laporan ke unit
keuangan berikutnya.

53
YAYASAN PENDIDIKAN CIPTA KARYA PREMBUN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) CIPTA KARYA
( Status : TERAKREDITASI – B )
Jln. Kutoarjo KM 17. Tersobo, Prembun, Kebumen Telp/ Fax (0287) 662363 Kode Pos 54394
Surel : smk_ck_prembun@yahoo.com, Laman : www.smkciptakarya.sch.id
NSS : 322030509014 NPSN : 20330292

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMKS Cipta Karya Prembun


Program Keahlian : Teknik Elektronika
Mata Pelajaran : Informatika
Kelas :X
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Alokasi Waktu : 32 JP (8 pertemuan)

Fase : E
Elemen : Berpikir Komputasional (BK)
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi
algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional pada berbagai bidang untuk menghasilkan
beberapa solusi dari persoalan dengan data diskrit bervolume
besar.
Deskripsi : Berpikir komputasional (BK) mengasah keterampilan
problem solving sebagai landasan untuk menghasilkan
solusi yang efektif, efisien dan optimal dengan menerapkan
penalaran kritis, kreatif dan mandiri
Kompetensi Awal : Masalah dan cara penyelesainya
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Kreatif dan Berfikir Kritis
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Laptop/ komputer
2. Lab Komputer/ Ruang kelas
Sumber Belajar : Modul Informatika
Target Peserta Didik : Reguler 36 anak
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok

54
S. Tujuan Pembelajaran
16. Mengidentifikasi data-data terkait permasalahan
17. Menganalisis pola, tren, dan keteraturan dalam data (pattern recognition)
18. Mereduksi data-data yang tidak diperlukan pada penyelesaian masalah (abstraction)

T. Pemahaman Bermakna
Memahami data-data terkait permasalahan, menganalisis pola, tren, dan keteraturan dalam data
(pattern recognition), mereduksi data-data yang tidak diperlukan pada penyelesaian masalah
(abstraction)

U. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 6
11. Pendahuluan
p. Salam pembuka
q. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.
r. Guru mengecek kehadiran siswa, mengecek kerapian dalam berpakaian dan kebersihan
kelas.
s. Peserta didik bersama guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
t. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
7) Masalah apa yang pernah anda hadapi?
8) Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah?

12. Kegiatan Inti


s. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
10) Peserta didik mengamati gambar/ video tentang musyawarah dalam lingkup desa
11) Peserta didik melakukan tanya jawab tentang pertanyaan stimulasi yang diberikan
oleh guru berdasarkan pengamatanya.
12) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
13) Setiap kelompok menerima LK tentang kalimat proposisi yang diberikan guru dan
melakukan tanya jawab tentang LK tersebut
t. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
8) Peserta didik mencermati isi LK
9) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengidentifikasi masalah yang
terdapat pada LK tersebut
10) Peserta didik berdiskusi menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada LK tersebut
u. Pengumpulan Data (Data Collection)

55
16) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya mengumpulkan data dari berbagai
sumber untuk menyelesaiakan masalah yang terdapat pada LK
17) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mencari strategi yang cocok
untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
18) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan strategi untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
19) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan alat dan bahan/ media yang
dibutuhkan
20) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat beberapa strategi/ cara yang dipilih
beserta alat dan bahan/ media untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
v. Pengolahan Data (Data Processing)
10) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya melakukan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam LK tersebut
11) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat hasil percobaan yang dipilih
12) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengolah data hasil percobaan
yang sesuai/ cocok
w. Pembuktian (Verification)
10) Setiap kelompok menemukan strategi/ cara yang cocok untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
11) Setiap kelompok mencatat hasil penemuan untuk menyelesaikan masalah dalam LK
tersebut
12) Setiap kelompok membuktikan hasil temuanya dengan cara membandingkanya
dengan teori dalam bahan bacaan.
x. Menarik kesimpulan (Generalization)
19) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan setelah
membandingkan hasil temuanya dengan teori dari bahan bacaan
20) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk mmemutuskan strategi/
cara yang telah disimpulkan tersebut
21) Setiap kelompok mencatat hasil kesimpulan tersebut dalam bentuk laporan
22) Kelompok lain memberi tanggapan/ saran kepada kelompok presenter
23) Kelompok presenter mencatat tanggapan/ saran kelompok lain
24) Kelompok presenter memperbaiki laporan jika diperlukan

13. Penutup
13) Peserta didik menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru
14) Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
15) Peserta didik menerima apresisasi dan motivasi dari guru
16) Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a kemudian salam

56
V. Asesmen
9. Asesmen Diagnostik
j) Menanyakan kegiatan siswa
k) Menanyakan hal-hal yang disukai peserta didik terkait dengan pembelajaran
l) Mengukur sejauh mana pemahaman siswa
10. Asesmen Formatif
i) Bertanya secara acak kepada peserta didik
j) Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah dari suatu tema
k) Penilaian antar teman terkait pemahaman materi

W. Remidial dan Pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Informatika dalam
berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

X. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

Refleksi Peserta Didik


Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan


saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
j. Baik
k. Cukup
l. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
infografis?

57
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

Kebumen, 22 Juni 2022


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah

Drs.H. Tuntum Prayitno, M.Pd Wasino, S.Pd

58
LAMPIRAN

12. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan
dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Berpikir komputasional dibangun
dengan dasar dan batasan proses komputasi, entah proses tersebut dieksekusi oleh manusia atau
mesin. Metode dan model komputasional memberikan kemampuan bagi kita untuk memecahkan
masalah dan mendesain/merangkai sistem yang tidak bisa kita tangani sendiri. Berpikir
komputasional mencakup pemecahan masalah, mendesain sistem, dan memahami perilaku
manusia, dengan menggambar konsep berdasarkan teknologi komputer.
Berpikir komputasional memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berdasarkan konsep, informatika tidak hanya mempelajari tentang cara menulis kode program
melainkan diperlukan pemahaman untuk berpikir pada beberapa tingkat abstraksi.
2. Kemampuan dasar yaitu kemampuan yang harus dimiliki setiap orang dizaman sekarang.
3. Berpikir komputasional untuk memecahkan masalah dan tidak membuat orang mencoba
berpikir seperti komputer.
4. Saling melengkapi dan mengkombinasikan antara pemikiran matematis dan pemikiran teknik.
5. Sebuah gagasan dan bukan sebuah benda.
6. Diperlukan bagi setiap orang dimanapun.
7. Secara intelektual menantang dan mengharuskan masalah saintifik dapat dipahami dan
diselesaikan.
8. Orang yang memiliki kemampuan komputasional dapat menguasai informatika dan
melakukan apa saja.

Pengertian Proposisi
Proposisi merupakan satu pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu
benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah biasa digunakan
dalam analisis logika dimana keadaan dan peristiwa secara umum melibatkan pribadi atau orang
yang dirujuk dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak
berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan
materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur
yang dimaksudkan ialah istilah sebagai subjek, istilah sebagai predikat, kopula dan kuantor.

kalimat-kalimat proposisi
Kebenaran suatu kalimat sesuai dengan fakta, kalimat palsu tidak sesuai dengan fakta. Kalimat
terdiri dari empat elemen, dua di antaranya adalah subjekkalimat, sementara dua lainnya
berfungsi sebagai objek yang menyertainya. Keempat elemen yang dimaksud adalah konsep
sebagai subjek, konsep sebagai predikat, kopula dan kuantifier. Kalimat proposisi adalah ucapan
59
atau pernyataan yang menggambarkan beberapa keadaan yang tidak selalu benar atau salah
dalam bentuk kalimat. Contoh Proposisi :
1. 2 + 3 = 5 (proposisi yang bernilai benar)
2. Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia (proposisi yang bernilai benar)
3. x + 5 = 7 (bukan termasuk proposisi karena nilai “x” belum ditentukan)
4. 5 + 2 = 8 (proposisi yang bernilai salah)
5. Jam berapa pesaat garuda sampai di bandara Soekarno Hatta ? (bukan proposisi karna belum
ditentukan )

Proposisi Majemuk
Proposisi majemuk menjelaskan "kemajemukan proposisi (anteseden dan konsekuen) yang
dipadukan". Anteseden sering disebut dengan premis, dan konsekuen disebut dengan
kesimpulan. Proposisi majemuk terdiri atas satu subjek dan dua predikat atau bisa juga terdiri
atas dua proposisi tunggal.
Contoh kalimat proposisi majemuk, antara lain :
a. Bayam merupakan tanaman sayuran sekaligus obat alami penurun darah tinggi.
Subyek: Bayam; predikat : sayuran dan obat alami penurun darah tinggi
b. Antiseden : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan dan Kuda merupakan
simbol kejayaan”.
Menjadi Konsekuen : “Kuda adalah kendaraan para ksatria dizaman kerajaan dan symbol
kejayaan”
c. Jika sinta rajin belajar maka ia lulus ujian dan mendapat hadiah istimewa.
A = sinta rajin belajar
B = sinta lulus ujian
C = sinta mendapat hadiah istimea

Negasi (~ )
Negasi/ingkaran suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B),
jika pernyataan semula bernilai salah (S) dan sebaliknya. Berikut adalah table
kebenaran Negasi
P ~P
B S
S B

B = Pernyataan bernilai benar


S = Pernyataan bernilai salah
Artinya, jika suatu pernyataan (P) benar, maka bernilai salah.
Contoh :
P = Es mencair jika dipanaskan
60
~ P = Es tidak mencair jika dipanaskan

Konjungsi ( ^ )
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga semua pernyataan
yang di hubungkan dengan kata “dan” disebut konjungsi. Berikut adalah table kebenaran
Konjungsi
p Q p^q
B B B
B S S
S B S
S S S
Konjungsi hanya akan bernilai benar jika kedua pernyataan benar
Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
p : Sapi berkaki empat (benar)
q : Sapi memiliki gading (salah)
Kalimat Konjungsi nya yaitu : Sapi berkaki empat dan memiliki gading (salah) (p ^ q)
2. Kalimat “dua adalah bilangan genap dan bilangan prima”
Kalimat diatas bernilai benar karena ….
P = dua adalah bilangan genap (benar)
Q = dua adalah bilangan prima (benar)
Dikarenakan keduanya bernilai benar, maka dipastikan diatas bernilai benar.

Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “atau”. Sehinggasemua
pernyataan yang di hubungkan dengan kata “atau” disebut disjungsi. Berikutadalah table
kebenaran disjungsi.
P Q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S

Konjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan salah.


Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
p : Kerbau berkaki empat (benar)
q : kerbau memiliki gading (salah)

61
Kalimat disjungsi nya yaitu : Sapi berkaki empat dan memiliki gading (benar)
(p v q)
2. Kalimat “empat adalah bilangan genap dan bilangan prima”
Kalimat diatas bernilai salah karena ….
P = empat adalah bilangan ganjil (salah)
Q = empat adalah bilangan prima (salah)
Dikarenakan keduanya bernilai salah, maka dipastikan diatas bernilai salah.

Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata penghubung “jika ….maka…”. Sehingga
semua pernyataan yang di hubungkan dengan kata “jika” disebut implikasi. Berikut adalah table
kebenaran implikasi.
p Q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Implikasi hanya akan bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen(q) salah
Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
p : Kerbau berkaki empat (benar)
q : kerbau memiliki gading (salah)
Kalimat implikasi nya yaitu : jika sapi berkaki empat maka sapi memiliki gading (salah) (p → q)

2. Kalimat “empat adalah bilangan genap dan bilangan prima”


Kalimat diatas bernilai salah karena ….
P = dua adalah bilangan genap (benar)
Q = dua adalah bilangan prima (benar)
Kalimat implikasinya yaitu : jika dua adalah bilangan ganjil maka dua adalah bilangan prima
(Benar)

Inferensi
Inferensi menurut Collins Dictionary adalah kesimpulan yang kita tarik tentang sesuatu dengan
menggunakan informasi yang sudah kita miliki tentang itu .
Contoh :
1. Selly mendengar alarm asap di rumah tetangganya dan mencium bau daging gosong .
Selly dapat menyimpulkan bahwa masakan tetangganya terbakar (gosong)
2. Heri melihat remah – remah kue di ruang tamu dan coklat di sekitar mulut putrinya.
Heri dapat menyimpulkan bahwa putrinya makan kue di ruang tamu
62
13. Glosarium
14. Daftar Pustaka

63
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Kerja Kelompok (Diskusi)

Hari / Tgl :…………………………………………………………………………………………


Mata
Pelajaran :…………………………………………………………………………………………
Kompetensi
Dasar :…………………………………………………………………………………………

Indikator Penilaian

Pembagian Tugas

Tanggungjawab

Nilai Akhir
Tenggangrasa
Kerjasama

Toleransi
No Nama Peserta didik

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
64
36

Skoring
: Guru Mata Pelajaran
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup …………………………………...
1 Kurang NIP

65
KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN/PRESENTASI
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Presentasi

Hari / Tgl :……………………………………………………………………………………


Mata Pelajaran :……………………………………………………………………………………
Kompetensi :……………………………………………………………………………………
Dasar

Indikator Penilaian
Kelayakan Isi / materi

Sistematika Penyajian

Ketepatan Jawaban

Partisipasi Aktif

Nilai Akhir
Bahasa
No Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
66
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Skoring : Guru Mata Pelajaran


86 - 100 Sangat Baik
75 - 85 Baik
65 - 74 Cukup …………………………………..
< 65 Kurang NIP

Keterangan:
16. Kelayakan isi : ketepatan penyampaian materi
17. Ketepatan jawaban : keakuratan materi dan kemutakhiran
18. Kelayakan penyajian : disajikan secara kontekstual, menarik dan kreatif
19. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
20. Partisipasi aktif : keterlibatan peserta didik

67
LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

G. Asesmen Non Kognitif

1. Coba gambarkan bagaimana suasana kelas saat ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajarmu?
4. Sebutkan apa hal yang kamu sukai ketika belajar dan hal tidak kamu sukai selama
belajar?
5. Berapa waktu yangkamu perlukan untuk belajar?
6. Apa harapanmu setelah mempelajari materi tentang posting ke buku besar dan
menyusun neraca saldo?

68
H. Asesmen Kognitif

Kemungkinan Skor
Identifikasi materi yang akan Pertanyaan Rencana Tindak Lanjut
Jawaban (Kategori)
diujikan

Menerapkan posting ke buku besar Mengapa perlu memosting jurnal Karena jurnal belum Paham Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit
ke buku besar? bisa untuk menyusun seutuhnya berikutnya.
laporan keuangan,
sehingga perlu
tahapan selanjutnya
yaitu memposting
jurnal ke buku besar.

Menyusun neraca saldo Mengapa harus menyusun neraca Untuk meringkas Paham Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit
saldo? saldo akhir buku seutuhnya berikutnya.
besar dan sebagai
dasar untuk
menyusun laporan
keuangan

69
YAYASAN PENDIDIKAN CIPTA KARYA PREMBUN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) CIPTA KARYA
( Status : TERAKREDITASI – B )
Jln. Kutoarjo KM 17. Tersobo, Prembun, Kebumen Telp/ Fax (0287) 662363 Kode Pos 54394
Surel : smk_ck_prembun@yahoo.com, Laman : www.smkciptakarya.sch.id
NSS : 322030509014 NPSN : 20330292

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMKS Cipta Karya Prembun


Program Keahlian : Teknik Elektronika
Mata Pelajaran : Informatika
Kelas :X
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Alokasi Waktu : 8 JP (2 pertemuan)

Fase : E
Elemen : Berpikir Komputasional (BK)
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, siswa mampu memahami strategi
algoritmik standar sebagai penerapan berpikir
komputasional pada berbagai bidang untuk menghasilkan
beberapa solusi dari persoalan dengan data diskrit bervolume
besar.
Deskripsi : Berpikir komputasional (BK) mengasah keterampilan
problem solving sebagai landasan untuk menghasilkan
solusi yang efektif, efisien dan optimal dengan menerapkan
penalaran kritis, kreatif dan mandiri
Kompetensi Awal : Masalah dan cara pemecahanya
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Kreatif dan Berfikir Kritis
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Laptop/ komputer
2. Lab Komputer/ Ruang kelas
Sumber Belajar : Modul Informatika
Target Peserta Didik : Reguler 36 anak
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok

70
Y. Tujuan Pembelajaran
19. Menentukan batasan-batasan serta kriteria-kriteria dalam penyelesaian permasalahan
20. Menerapkan brainstorming untuk menentukan alternatif- alternatif pemecahan masalah
21. Mengevaluasi alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan batasan-batasan
dan kriteria-kriteria
22. Menentukan alternatif pemecahan masalah (KK)
23. Menyusun diagram alir sebagai perwujudan dari langkah- langkah lojik pemecahan masalah
(algorithm designing) (KK)
24. Menganalisis kasus sederhana atau alur proses untuk diterapkan dalam diagram alir (KK)

Z. Pemahaman Bermakna
Menentukan batasan-batasan serta kriteria-kriteria dalam penyelesaian permasalahan, menerapkan
brainstorming untuk menentukan alternatif- alternatif pemecahan masalah, mengevaluasi
alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan batasan-batasan dan kriteria-kriteria,
menentukan alternatif pemecahan masalah (KK), menyusun diagram alir sebagai perwujudan dari
langkah- langkah lojik pemecahan masalah (algorithm designing) (KK), menganalisis kasus
sederhana atau alur proses untuk diterapkan dalam diagram alir (KK)

AA. Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 7
14. Pendahuluan
u. Salam pembuka
v. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama.
w. Guru mengecek kehadiran siswa, mengecek kerapian dalam berpakaian dan kebersihan
kelas.
x. Peserta didik bersama guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
y. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
9) Pernahkan anda dalah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah informasi?
10) Apa bahayanya jika sebagai pemimpin salah dalam mengambil kesimpulan dari
informasi tersebut?

15. Kegiatan Inti


y. Pemberian Rangsangan (Stimulation)
14) Peserta didik mengamati gambar/ video tentang musyawarah dalam lingkup desa
15) Peserta didik melakukan tanya jawab tentang pertanyaan stimulasi yang diberikan
oleh guru berdasarkan pengamatanya.
16) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
71
17) Setiap kelompok menerima LK tentang kalimat proposisi yang diberikan guru dan
melakukan tanya jawab tentang LK tersebut
z. Identifikasi Masalah (Problem Statement)
11) Peserta didik mencermati isi LK
12) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengidentifikasi masalah yang
terdapat pada LK tersebut
13) Peserta didik berdiskusi menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada LK tersebut
aa. Pengumpulan Data (Data Collection)
21) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya mengumpulkan data dari berbagai
sumber untuk menyelesaiakan masalah yang terdapat pada LK
22) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mencari strategi yang cocok
untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
23) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan strategi untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
24) Peserta didik Bersama kelompoknya menentukan alat dan bahan/ media yang
dibutuhkan
25) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat beberapa strategi/ cara yang dipilih
beserta alat dan bahan/ media untuk menyelesaiakan masalah dalam LK tersebut
bb. Pengolahan Data (Data Processing)
13) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya melakukan strategi yang dipilih untuk
menyelesaikan masalah dalam LK tersebut
14) Peserta didik Bersama kelompoknya mencatat hasil percobaan yang dipilih
15) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengolah data hasil percobaan
yang sesuai/ cocok
cc. Pembuktian (Verification)
13) Setiap kelompok menemukan strategi/ cara yang cocok untuk menyelesaikan
masalah dalam LK tersebut
14) Setiap kelompok mencatat hasil penemuan untuk menyelesaikan masalah dalam LK
tersebut
15) Setiap kelompok membuktikan hasil temuanya dengan cara membandingkanya
dengan teori dalam bahan bacaan.
dd. Menarik kesimpulan (Generalization)
25) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya menarik kesimpulan setelah
membandingkan hasil temuanya dengan teori dari bahan bacaan
26) Peserta didik Bersama dengan kelompoknya berdiskusi untuk mmemutuskan strategi/
cara yang telah disimpulkan tersebut
27) Setiap kelompok mencatat hasil kesimpulan tersebut dalam bentuk laporan
72
28) Kelompok lain memberi tanggapan/ saran kepada kelompok presenter
29) Kelompok presenter mencatat tanggapan/ saran kelompok lain
30) Kelompok presenter memperbaiki laporan jika diperlukan

16. Penutup
17) Peserta didik menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru
18) Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
19) Peserta didik menerima apresisasi dan motivasi dari guru
20) Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a kemudian salam

BB. Asesmen
11. Asesmen Diagnostik
m) Menanyakan kegiatan siswa
n) Menanyakan hal-hal yang disukai peserta didik terkait dengan pembelajaran
o) Mengukur sejauh mana pemahaman siswa
12. Asesmen Formatif
l) Bertanya acak kepada peserta didik
m) Meminta peserta didik secara acak untuk melengkapi diagram alir dipapan tulis
n) Penilaian diri dengan kartu pemahaman
13. Asesmen Sumatif
Latihan membuat contoh diagram alir untuk menganalisis penyelesaian kasus sederhana.

CC. Remidial dan Pengayaan


Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep terkait materi Informatika dalam
berbagai bidang. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

DD. Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Guru
Aspek Refleksi Guru
Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas
pembelajaran ini?
Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
peserta didik?
Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?

73
Refleksi Peserta Didik
Aspek Refleksi Peserta didik
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan


saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
m. Baik
n. Cukup
o. Kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses pembuatan
infografis?
Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

Kebumen, 22 Juni 2022


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah

Drs.H. Tuntum Prayitno, M.Pd Wasino, S.Pd

74
LAMPIRAN

15. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan
dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Berpikir komputasional dibangun
dengan dasar dan batasan proses komputasi, entah proses tersebut dieksekusi oleh manusia atau
mesin. Metode dan model komputasional memberikan kemampuan bagi kita untuk memecahkan
masalah dan mendesain/merangkai sistem yang tidak bisa kita tangani sendiri. Berpikir
komputasional mencakup pemecahan masalah, mendesain sistem, dan memahami perilaku
manusia, dengan menggambar konsep berdasarkan teknologi komputer.

Alternatif Pemecahan Masalah


a. Pemilihan Masalah (Define the Problem)
1) Mendefinisikan masalah
Mengartikulasikan masalah dan menghilangkan semua istilah dan jargon yang tidak perlu.
Mulailah dengan membaca masalah sepenuhnya setidaknya dua kali. Baca dan tentukan konteks
setiap kata kunci. Jika waktu memungkinkan, lakukan penelitian tentang masalah.
2) Fokus pada 1 Masalah
Cobalah untuk menyatakan kembali masalah dalam pemahaman pembaca sendiri. Cari tahu dari
orang yang mengajukan masalah apakah masalah yang disajikan sama dengan masalah aslinya.
Mengidentifikasi contoh masalah dan melihat kemungkinan untuk memecahkan masalah atau
mencari contoh permasalahan yang mengarah pada wawasan tentang bagaimana memecahkan
masalah secara umum atau menimbulkan kesalahpahaman.
3) Lihat masalah dari Berbagai Sudut Pandang
Setiap perspektif dapat mengungkapkan informasi tambahan tentang masalah. Masalah harus
dibedakan dari gejalanya sehingga akar penyebabnya diidentifikasi dan dinyatakan dengan benar.
Hasil yang diharapkan dari langkah ini adalah mendapatkan solusi dari masalah yang terdefinisi
dengan baik dan fokus pada apa yang diperlukan.
b. Analisa Masalah (Analyze the Problem)
Tujuan dari analisis masalah adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
masalah yang dipecahkan sebelum pengembangan dimulai. Penting untuk mengetahui mengapa
masalah itu terjadi, kapan dan seberapa sering. Pahami penyebab pertama mengapa masalah bisa
terjadi. Analisis akar penyebab masalah adalah cara sistematis untuk mengungkap inti masalah,
atau penyebab pertama yang mendasari masalah terjadi. Alat seperti fishbone diagram atau pareto
chart dapat membantu memvisualisasikan masalah.
Analisa Permasalahan dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Kenali Pelanggan
75
Pahami kebutuhan pengguna atau pemangku kepentingan. Stakeholder adalah orang yang
memiliki pengaruh dengan kebijakanya. Analisa yang perlu dilakukan adalah… .
- Siapa saja pengguna sistem tersebut?
- Siapa pelanggannya?
- Siapa lagi yang akan terpengaruh oleh sistem?
Batas solusi membagi dunia menjadi dua bagian, yaitu sistem yang Anda bangun dan hal lain
yang berinteraksi dengan sistem Anda. Batas sistem mendefinisikan batas antara solusi dan dunia
nyata yang mengelilingi solusi. Batasan adalah antarmuka antara sistem dan lingkungan atau
sistem lain. Semua interaksi dengan sistem terjadi melalui antarmuka antara sistem dan dunia
luar. Memahami siapa yang terlibat dalam memecahkan masalah. Ini melibatkan identifikasi
informasi yang dibutuhkan dan informasi yang tersedia.
3) Identifikasi Kendala yang akan Terjadi pada Sistem
Kendala adalah tidak adanya kebebasan yang kita miliki untuk memberikan solusi (karena suatu
hal seperti politik, ekonomi dan lain sebagainya).
Ekonomi
- Kendala keuangan atau anggaran yang tersedia
- Harga pokok penjualan atau pertimbangan harga produk
- Masalah perizinan

Politik
- Masalah politik internal atau eksternal
- Masalah antar departemen

Teknologi
- Pembatasan dalam memilih teknologi
- Pembatasan untuk bekerja dalam platform atau teknologi yang ada
- Larangan menggunakan teknologi baru
- Kewajiban menggunakan paket perangkat lunak yang dibeli

Sistem
- Solusi yang akan dibangun di atas sistem yang ada
- Menjaga kompatibilitas dengan solusi yang ada
- Mendukung sistem operasi dan lingkungan yang telah ada

Environment
- Kendala lingkungan atau peraturan
- Kendala hukum
- Persyaratan keamanannya
76
- Standar lain yang membatasi

Schedule and Resources


- Jadwal sudah ditentukan
- Terbatas pada sumber daya yang ada
- Sumber daya manusia

c. Buat Daftar Solusi Alternatif (Identify Alternative Solution)


Dalam prakteknya, masalah terjadi ketika seorang pemecah masalah memiliki tujuan tetapi
awalnya tidak tahu bagaimana mencapai tujuan tersebut. Jadi, masalah dimulai dalam keadaan
tertentu (keadaan saat ini) dan pemecah masalah menginginkan masalah dalam keadaan lain
(keadaan tujuan). Pemecahan masalah diperlukan untuk mengubah keadaan saat ini ke keadaan
tujuan. Oleh karena itu pemecahan masalah adalah penerapan ide, keterampilan, atau informasi
aktual untuk mencapai solusi atas suatu masalah atau mencapai hasil yang diinginkan.
Mengingat hal di atas, masalah yang terdefinisi dengan baik memberikan deskripsi yang jelas
tentang keadaan awal, operasi yang diizinkan dan tujuannya. Masalah yang terdefinisi dengan baik
memiliki tujuan atau solusi yang jelas dan strategi pemecahan masalahnya mudah dikembangkan.
Di sisi lain, masalah yang tidak jelas harus ada panduan khusus dalam hal apa yang diharapkan.
Sebagai contoh, sebagian besar dari Anda mungkin akrab dengan masalah penyeberangan sungai
oleh serigala, kambing, dan kubis. Biasanya diceritakan bahwa pada suatu ketika, seorang petani
pergi ke pasar dan membeli seekor serigala, kambing, dan kubis. Dalam perjalanan pulang, petani
itu sampai di tepi sungai dan menyewa perahu. Tapi menyeberangi sungai dengan perahu, petani
hanya bisa membawa dirinya sendiri dan satu barang belanjaannya: serigala, kambing, atau kubis.
Jika dibiarkan bersama-sama, serigala akan memakan kambing, atau kambing akan memakan
kubis. Tantangan petani adalah untuk membawa dirinya dan pembeliannya ke tepi sungai yang
jauh, membiarkan setiap pembelian tetap utuh. Bagaimana ini bisa dicapai ?
Scan kode QR disamping untuk melihat ilustrasinya

Gambar 7 : Brain treasure mind tricks Sumber: youtube.com


Di atas, adalah masalah yang dinyatakan dengan baik dengan keadaan awal yang jelas, operasi
yang diizinkan, dan keadaan akhir. Dalam berurusan dengan pemrograman, yang sebagian besar
merupakan pekerjaan pemecahan masalah, karena peran programmer adalah memberikan
solusi kepada komputer untuk dieksekusi. Ingatlah bahwa komputer hanya mengikuti solusi yang
diprogram. "Menulis program komputer untuk musik" adalah contoh dari masalah yang tidak jelas.
Itu tidak menyatakan keadaan awal atau tujuan akhir. Umumnya, masalah yang tidak jelas muncul
sebagai ambigu, memicu beberapa interpretasi dan tidak jelas kapan solusi telah tercapai. Selain
itu, masalah yang tidak terdefinisi tidak jelas, abstrak, atau membingungkan dan tidak memiliki
strategi pemecahan masalah yang jelas. Salah satu strategi untuk memecahkan masalah yang tidak
77
jelas adalah dengan menambahkan kendala yang solusinya akan valid. Kendala tersebut disebut
kendala operasional. Dalam contoh pemutaran musik, seseorang dapat menambahkan bahwa
program harus memutar, menjeda, dan menghentikan pemutaran lagu format mp3.
Kesimpulannya, berbagai cara untuk memahami masalah, pemecah masalah dan khususnya
pemrogram harus mengidentifikasi tiga aspek masalah agar solusi yang berarti dan dapat diterima.

d. Pilih Solusi Terbaik (Select the Best Solution)


Pemrograman adalah kegiatan pemecahan masalah. Ketika Anda menulis sebuah program, Anda
sebenarnya sedang menulis instruksi komputer untuk memecahkan beberapa masalah. Lembur,
ada beberapa strategi yang dikembangkan dan diterapkan untuk menyelesaikan masalah.
Pemecahan masalah adalah pemrosesan transformasi masalah dari keadaan awal ke keadaan yang
diinginkan. Beberapa teknik lebih efektif sementara yang lain kurang. Di sini saya menguraikan
beberapa strategi umum.
1) Trial and Error
Ini juga dikenal sebagai pemecahan masalah menggunakan menebak dan memeriksa atau
menghasilkan dan menguji. Meskipun kita tidak hanya menebak jawaban secara acak sebagai cara
untuk memecahkan masalah, ada saat-saat ketika tebakan yang terukur itu penting, valid, dan
berguna. Misalnya memperkirakan waktu suatu kegiatan akan berakhir adalah contoh dari
perkiraan informasi. Teknik ini bekerja seperti ini:
1) Bentuk tebakan terpelajar
2) Periksa solusi Anda untuk melihat apakah itu berhasil dan selesaikan masalah
3) Jika tidak, revisi tebakan Anda berdasarkan apakah terlalu tinggi atau terlalu rendah

2) Analisis Akar Penyebab


Urutan sebab dan akibat diselidiki sampai sumber masalah diidentifikasi. Root Cause Analysis
(RCA) adalah konsep sistematis yang melibatkan serangkaian pendekatan pemecahan masalah
yang digunakan untuk menentukan penyebab yang mendasari suatu masalah. Dalam kebanyakan
kasus, ketika masalah terjadi, itu menciptakan masalah lain dan masalah yang dihasilkan
menciptakan masalah lain. Misalnya, di salah satu sistem perangkat lunak kita menemukan
bahwa beberapa bagian dari sistem menjadi sangat lambat. Pada analisis lebih lanjut, halaman
memuat terlalu banyak data. Pada analisis lebih lanjut pengguna di mana tidak menutup
kunjungan, meninggalkan banyak titik data untuk ditanyakan. Jadi solusi yang mungkin adalah
menutup kunjungan secara terprogram setelah beberapa waktu. Solusi alternatifnya adalah
dengan menambahkan lebih banyak RAM dan kekuatan pemrosesan ke komputer.
3) Algoritma
Dalam pendekatan ini seseorang mendefinisikan serangkaian prosedur langkah demi langkah
yang memberikan jawaban benar untuk masalah tertentu. Dengan mengikuti petunjuk dengan

78
benar, Anda dijamin akan sampai pada jawaban yang benar. Sebuah algoritma menyediakan
aturan khusus yang menjamin solusi.

4) Brainstorming
Beberapa dari ide-ide ini dapat dibuat menjadi solusi orisinal dan kreatif untuk suatu masalah,
sementara yang lain dapat memicu lebih banyak ide.

5) Analogi
Kita membuat perbandingan paralel dan membuat analogi ke beberapa bidang lain di mana
masalahnya dapat dengan mudah dipahami. Analogi adalah paralel abstrak antara dua hal yang
sangat berbeda. Misalnya, Anda sedang mengerjakan sebuah proyek. Dalam kedua kasus, ada
baiknya memiliki rancangan/desain sebagai panduan bekerja. Analogi adalah perbandingan
antara dua objek, atau sistem objek yang menyoroti aspek yang dianggap serupa. Penalaran
analogis adalah semua jenis pemikiran yang mengandalkan analogi. Perhatikan bahwa analogi
adalah proses kognitif di mana pemecah masalah bernalar melalui hubungan antara pengalaman
sebelumnya dan masalah saat ini.
Ada tiga langkah analogi, yaitu :
1) Langkah pemetaan Langkah
2) Aplikasi (Langkah Inferensi)
3) Langkah Pembelajaran

Pendekatan ini termasuk kemampuan untuk menemukan analogi yang relevan dan kemampuan
untuk menolak informasi palsu.

6) Bekerja mundur
Bekerja mundur adalah memulai dengan solusi akhir dan mundur selangkah demi selangkah
sampai ke awal. Proses ini akan mencakup hal-hal berikut :
1) Kerjakan kembali logika apa yang menyebabkan masalah, menggunakan informasi apa pun
yang mungkin relevan, dengan 'sumber daya' yang mendorongnya.
2) Lihatlah sejarah peristiwa yang telah membawa situasi ke level saat ini.
3) Buat sketsa yang menurut Anda mungkin berhasil, dengan mengubah arus input dan bekerja
melalui apa yang bisa terjadi pada tingkat input dan output.

Teknik ini bekerja dengan baik, jika :


1) Hasil akhirnya jelas dan bagian awal dari suatu masalah tidak jelas.
79
2) Suatu masalah dimulai dari yang awalnya rumit menjadi sederhana.
3) Pendekatan langsung melibatkan persamaan yang rumit. Masalah melibatkan urutan
tindakan reversibel.

7) Means End analysis


Dalam teknik ini bertujuan untuk menerapkan urutan transformasi yang secara langsung
menargetkan keadaan akhir. Seperti yang dijelaskan, masalah ada dalam keadaan saat ini (keadaan
awal) yang harus diubah sampai pada keadaan akhir yang diberikan. Jadi orang melihat keadaan
saat ini, mengidentifikasi perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan akhir kemudian terus
memberikan solusi untuk perbedaan tersebut. Misalnya, mulai dari keadaan awal dan kemudian
membuat setiap kemungkinan permutasi dari keadaan awal. Langkah selanjutnya adalah
menghitung selisih status yang baru dibuat dan status akhir. Singkatnya :
1) Identifikasi keadaan Anda saat ini
2) Identifikasi dimana Anda ingin menjadi (tujuan Anda)
3) Identifikasi cara yang akan membawa Anda ke sana.

8) Brute force
Mencoba semua solusi yang mungkin sampai salah satunya bekerja. Misalnya jika kita tahu
bahwa nomor pin untuk membuka kunci telepon adalah 4 digit, maka kita dapat mencoba semua
kombinasi 4 digit yang mungkin karena pin adalah salah satunya. Pendekatan ini bekerja di mana
ruang solusi diketahui dengan baik dan dapat dilalui dalam jumlah waktu yang wajar.
Pendekatan ini juga memerlukan pemeriksaan setiap kemungkinan solusi apakah itu benar atau
tidak.

9) Hill Climbing
Teknik ini melibatkan pemilihan opsi yang tersedia yang membuat Anda lebih dekat ke solusi.
Salah satu tantangan dengan pendekatan ini adalah bahwa langkah yang dipilih mungkin tampak
lebih dekat dengan solusi tetapi tidak menyelesaikan masalah. Kita menyebutnya terjebak di
maxima lokal. Maksima lokal adalah keadaan yang lebih dekat ke tujuan daripada keadaan
sebelumnya tetapi bukan keadaan yang dikehendaki.

16. Glosarium
17. Daftar Pustaka

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP


Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Kerja Kelompok (Diskusi)

80
Hari / Tgl :…………………………………………………………………………………………
Mata
Pelajaran :…………………………………………………………………………………………
Kompetensi
Dasar :…………………………………………………………………………………………

Indikator Penilaian

Pembagian Tugas

Tanggungjawab

Nilai Akhir
Tenggangrasa
Kerjasama

Toleransi
No Nama Peserta didik

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

81
Skoring
: Guru Mata Pelajaran
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup …………………………………...
1 Kurang NIP

KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN/PRESENTASI
82
Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik (Penilaian Afektif) Presentasi

Hari / Tgl :……………………………………………………………………………………


Mata Pelajaran :……………………………………………………………………………………
Kompetensi :……………………………………………………………………………………
Dasar

Indikator Penilaian

Kelayakan Isi / materi

Sistematika Penyajian

Ketepatan Jawaban

Partisipasi Aktif

Nilai Akhir
Bahasa
No Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

83
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Skoring : Guru Mata Pelajaran


86 - 100 Sangat Baik
75 - 85 Baik
65 - 74 Cukup …………………………………..
< 65 Kurang NIP

Keterangan:
21. Kelayakan isi : ketepatan penyampaian materi
22. Ketepatan jawaban : keakuratan materi dan kemutakhiran
23. Kelayakan penyajian : disajikan secara kontekstual, menarik dan kreatif
24. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
25. Partisipasi aktif : keterlibatan peserta didik

LEMBAR ASESMEN
DIAGNOSTIK

I. Asesmen Non Kognitif

84
1. Coba gambarkan bagaimana suasana kelas saat ini, lalu pilih emoji berikut yang
mewakili perasaanmu.

A B C

2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada


semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajarmu?
4. Sebutkan apa hal yang kamu sukai ketika belajar dan hal tidak kamu sukai selama
belajar?
5. Berapa waktu yangkamu perlukan untuk belajar?
6. Apa harapanmu setelah mempelajari materi tentang posting ke buku besar dan
menyusun neraca saldo?

85
J. Asesmen Kognitif

Kemungkinan Skor
Identifikasi Pertanyaan Rencana Tindak
Jawaban (Kategori)
materi yang akan Lanjut
diujikan

Menerapkan Mengapa perlu Karena jurnal belum Paham Pembelajaran


posting ke buku memosting jurnal bisa untuk seutuhnya dapat dilanjutkan
besar ke buku besar? menyusun laporan ke unit berikutnya.
keuangan, sehingga
perlu tahapan
selanjutnya yaitu
memposting jurnal
ke buku besar.

Menyusun Mengapa harus Untuk meringkas Paham Pembelajaran


neraca saldo menyusun neraca saldo akhir buku seutuh dapat dilanjutkan
saldo? besar dan sebagai nya ke unit
dasar untuk berikutnya.
menyusun laporan
keuangan

86

Anda mungkin juga menyukai