Oleh:
B PAGI
PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam pembuatan makalah ini
penulis telah berusaha sebaik mungkin namun tentunya hasil yang diperoleh
tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran sangat penulis harapkan
guna penyempurnaan makalah dimasa mendatang.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Hakikat Sintaksis...........................................................................
B. Hakikat Kalimat Efektif................................................................
C. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif..................................................
A. Simpulan.........................................................................................
B. Saran...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk sosial tentu dalam kesehariannya banyak
melakukan aktivitas interaksi dan komunikasi dengan orang lain, baik
secara perorangan maupun kelompok. Dalam penyampaian informasi
tentunya dibutuhkan suatu media yang dapat dipahami oleh mitra
interaksi. Tata bahasa yang baik dan benar menjadi kunci penyampain
gagasan atau informasi yang kita kemukakan agar lebih mudah dipahami.
Sintaksis adalah bagian dari ilmu linguistik atau ilmu bahasa yang
mempelajari struktur frasa, klausa, dan kalimat. Pemahaman tentang ilmu
sintaksis menjadi sangat penting bagi kita dalam penataan kata-kata
menjadi kalimat sehingga kalimat yang kita produksi menjadi tepat makna
baik dalam bahasa lisan maupun tulis.
Sintaksis bahasa Indonesia sebenarnya telah banyak dibicaakan
orang; baik sebagai bagian dari satu buku tersendiri. Pembicaraan atau
pembahasan mengenai sintaksis itu pada umumnya dilakukan secara
analitis. Maksudnya, satuan bahasa dari yang terbesar, yaitu wacana
sampai yang terkecil, yaitu kata, dibicarakan strukturnya, kategorinya,
jenisnya, dan maknanya. Suatu cara yang memang harus dilakukan untuk
mengenalkan satuan-satuan sintasksis: wacana, kalimat, klausa, frase, dan
kata.
Dalam pembicaraan itu, satuan sintaksis yang lebih kecil
dipandang sebagai komponen pembentuk satuan yang setingkat lebih besar
atau lebih tinggi. Jadi, satuan kata adalah pembentuk satuan frase; lalu
satuan frase pembentuk klausa; kemudian satuan klausa pembentuk
kalimat; kemudian satuan kalimat adalah pembentuk wacana. Hal yang
patut dipahami adalah ihwal sintaksis, fungsi sintaksis dan peran semamtis
unsur-unsur kalimat, perluasan unsur-unsur kalimat, hubungan semantis
antar klausa dalam kalimat majemuk, dan urutan unsur subjek. Materi ini
sangat penting dikuasi oleh mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia, Guru
Bahasa Indonesia, atau pembaca umum yang meminati bahasa.
Selain memaparkan teori-teori penting dalam sintaksis, dalam makalah ini
juga dijelaskan tentang hakikat kalimat efektif, dan kesalahan pemahaman
bahasa (kalimat aktif dan pasif).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sintaksis?
2. Apa yang dimaksud dengan Kalimat Efektif?
3. Apa yang dimaksud dengan Kalimat Aktif dan Pasif?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan Hakikat Sintaksis
2. Mendeskripsikan Hakikat Kalimat Efektif
3. Mendeskripsikan Hakikat Kalimat Aktif dan Pasif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Sintaksis
1. Pengertian Sintaksis
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, Suntattein, yang
dibentuk dari Sun artinya dengan dan Tattein yang artinya
menempatkan. Istilah suntattein secara etimologi berarti menempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat dan
kelompok-kelompok kata menjadi kalimat (Verhaar, 1992:70, dalam
Suhardi, 2008:31-32). Kata sintaksis dalam bahasa Indonesia
merupakan serapan dari bahasa Belanda, Syntaxis yang dalam bahasa
Inggris disebut dengan istilah Syntax (Ramlam, 1987:21 dan Pateda,
1994:85).
Sintaksis menurut Kridalaksana (1983:154) adalah pengaturan dan
hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang
lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar dari itu dalam
bahasa. Stryker (melalui Tarigan, 1985:3) menyatakan bahwa sintaksis
adalah ilmu yang membahas pola-pola penggabungan kata-kata
menjadi kalimat. Sementara itu, Block dan Trager mengatakan bahwa
sintaksis adalah analisis konstruksi yang hanya melibatkan bentuk-
bentuk bebas.
Arifin dan Junaiyah (2008:1) menyatakan bahwa sintaksis adalah
cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam
tuturan (speech), dan unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup
sintaksis adalah frase, klausa, kalimat. Dari pendapat-pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa sintaksis atau syntax (Ing.) adalah cabang
ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk frase, kalausa, kalimat,
dengan satuan terkecil berupa bentuk bebas, yaitu kata.
2. Fungsi Sintaksis
Fungi Sintaksis secara sederhana adalah semacam “kotak-kotak”
atau “tempat-tempat” dalam struktur sintaksis yang kedalamnya akan
diisikan kategori-kategori tertentu (Verhaar 1978, Chaer 2007). Kotak-
kotak itu bernama Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Komplemen
(kom), dan Keterangan (Ket).
Secara umum kotak-kotak fungsi itu dapat dibagikan sebagai berikut,
meskipun dalam praktik berbahasa urutannya tidak selalu sama.
S P (O/Komp) Ket
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi
kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami.
Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa,
jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
b. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat
itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang
lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-
predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni
imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif,
yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
c. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang
tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang
berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Contoh: Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat
disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak
perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna
bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
d. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan,
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara
meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh: Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita
2. Kalimat Pasif
Kalimat Pasif adalah kalimat yang subjeknya menjadi sasaran
perbuatan yang dinyatakan predikat. Kalimat pasif merupakan ubahan
dari kalimat aktif, yaitu pengubahan unsur objek kalimat aktif menjadi
subjek kalimat pasif. Selain itu, kalimat, kalimat juga ditandai oleh
bentuk verba pengisi predikatnya, yaitu verba aktif menjadi verba
pasif.
Dalam bahasa Indonesia ada dua macam bentuk verba pasif, yaitu
(1) verba pasif berawalan di- dan (2) verba pasif tanpa awalan di- plus
pelaku (Sugono, 1997:109). Berhubung masih ada tipe-tipe lain selain
kalimat pasif yang mempunyai ciri-ciri tersebut, maka untuk
selanjutnya kalimat pasif yang demikian itu disebut kalimat pasif tipe
1.
Contoh kalimat-kalimat pasif tipe 1:
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Demikianlah makalah yang telah tim penulis susun. Penulis berharap
malakah ini dapat dimanfaattkan sebagaimana mestinya dan dapat diterima
dengan baik. Tapi, sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, tim penulis
juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga
penulis mampu memperbaiki kekurangan dan mempertahankan kelebihan yang
ada pada makalah ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukini. 2010. SINTAKSIS Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka.
https:dosenbahasa.com/ciri-kalimat-efektif. Diakses 30 November 2018, Pukul 15:00
WIB.