Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah-
Nya dan perlindungan yang di berikan kepada penulis sehingga penulisan laporan
Magang I ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Di dalam penulisan laporan
magang 1 ini berisikan tentang kultur sekolah dan menejemen sekolah. Penulisan
laporan magang I ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, kerja sama, dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulisan laporan magang I ini dapat
disusun, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Kamaruzaman,M.Pd. Selaku dosen pengampu yang telah, membimbing
serta memberikan dukungan kepada kami dalam melaksanakan magang 1 di
Pondok Pesantren Darunna’im Pontianak.
2. Bapak Iwansyah A.S S,Pd. Selaku Kepala Sekolah Aliyah Darunna’im
Pontianak yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan observasi, bapak dan ibu guru serta staf/karyawan Pondok
Pesantren Darunna’im Pontianak, yang telah membantu dan membimbing kami
selama melakukan kegiatan magang 1 ini.
3. Bapak Abdussalam, SE. Selaku guru pemong kami di Pondok Pesantren
Darunna’im Pontianak.
Kami sangat berharap dengan adanya laporan observasi di Pondok
Pesantren Darunna’im Pontianak dapat bermanfaat untuk kita semua untuk
menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai kultur sekolah dan
menejemen sekolah.
Pontianak,………….2017
Penulis.
1
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang Magang....................................................................................4
B. Profil Sekolah...................................................................................................6
LAMPIRAN.........................................................................................................20
2
Daftar gambar
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikn Persatuan Guru Repiblik
Insonesia (IKIP PGRI) pontianak yang berkedudukan sebagai lembaga
penyelenggaraan tenaga kependidikan (LPTK) merupakan salah satu ujung
tombak untuk melaksakan pendidikan. Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) pontianak berupaya
mempersiapkan calon guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi
dan berkarakter. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki
kopetensi tersebut, perlu dilakukan ipaya peningkatan kopetensi guru,
pengembangan isi kurikulum, penigkatan kualitas pembelajaran, penilaian hasil
belajar, penyediaan bahan ajar, dan sarana belajar.
4
yang telah ditentukan. Oleh karena itu, program magang ini merupakan bagian
tak terpisahkan bagi mahasiswa Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republuk Indonesia (IKIP-PGRI) pontianak. Program magang
terdiri dari magang 1, 2, dan 3 diimplementasikan pada setiap semester ganjil
dan genap penyesuaian kurikulum yang ada di program studi masing-masing di
lingkungan IKIP-PGRI pontianak. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa
sebagai calin guru memiliki kopetensi ; kepribadian, sosial, padagogik, dan
profesional.
5
B. Profil Sekolah
6. No Telp/Hp : (0561)6590931
6
BAB II
1. Jumlah Mahasiswa
Jumlah Mahasiswa magang I berjumlah 4 orang Mahasiswa laki-laki
4 orang.
2. Tempat Pelaksanaan Magang I dilaksanakan di MA Darunna’im Pontianak
Jl. Ampera Kel. Sui Jawi Kec. Pontianak Kota
3. Waktu Pelaksanaan
7
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan
1. Deskripsi Hasil Pengamatan Kultur Sekolah
8
melakukan proses belajar mengajar
dengan baik karena ketika santri-
santri ribut, maka pasti akan banyak
suara-suara yang akan menganggu
jalannya pembelajaran. Prilaku santri
sopan satun, ketika guru
menyampaikan materi di depan
kelas, perilaku santri kepada gurunya
sangat sopan dan segan kepada
gurunya ketika gurunya
menyampaikan materi di depan
kelas. Prilaku siswa terhadap guru di
dalam kelas sudah sangat baik.
2 Pembinaan guru terhadap siswa Pembinaan guru terhadap santri di
(keagamaan dan lain-lain) bidang keagamaan, seperti pada saat
sholat berjama’ah ada santri yang
terlambat sholat ( masbug )
kemudian setelah selesai sholat
santri tersebut dihukum keliling
lapangan sebanyak 3 kali putaran
lapangan upacara untuk setiap satu
rakaa’at yang ditinggalkan. Mengapa
demikian ? karena menurut salah
satu ustadz yang kami tanya setelah
selesai sholat pada saat itu,
Kami menanyakan mengapa salah
satu santri tersebut lari di lapangan ?
beliau menjawab “ karena kami para
ustadz di sini sebagai guru dari pada
santri-santri disini ingin agar santri-
santri yang kami didik menjadi santri
9
yang disiplin, agar kelak mereka
terjun dimasyarakat bisa menjadi
teladan bagi masarakat tempat ia
tinggal nantinya. Pada saat adzan
sholat asar semua santri-santri
bergegas untuk sholat berjama’ah di
masjid. Pembinaan dibidang musik
seperti marawis, drumband,
lapangan olaharaga badminton , poli,
futsal, takraw. proses pembinaan
yang dilakukan guru terhadap siswa
sudah sangat baik.
3 Perilaku siswa diluar kelas Menyapa sesama teman, ramah
dengan guru, sangat peduli dengan
sampah yang ada dihalaman sekolah.
selain itu, santri juga sering
bersalaman sesama santri dan
gurunya ketika berpapasan. Bukan
hanya kepada guru, mereka
berprilaku sopan santun, mereka
juga sopan kepada orang yang lebih
tua dari pada mereka tersebut. ketika
mereka berada di luar kelas mereka
berprilaku yang baik, sopan, dan
satun kepada yang lebih tua dari tua
dari mereka. Prilaku siswa di luar
kelas sudah baik.
4 Ketepatan dalam memulai kegiatan MA Darunna’im untuk mata
belajar dan mengajar pelajaran umum Aliyah di mulai
pada jam 14:00 siang sampai waktu
adzan Asar. Setelah adzan semua
10
santri dan guru sholat berjama’ah di
masjid setelah selesai sholat
berjama’ah dilanjutkan kembali
masuk kelas untuk mata pelajaran
kedua sampai pukul 16:45. Pada
saat masuk jam pelajaran, guru dan
santri masuk ke dalam kelas, ketika
guru masuk ke dalam kelas para
santri mengucapkan salam kepada
gurunya. Sebelum memulai
pelajaran guru mengajak muridnya
untuk berdoa bersama-sama dan doa
akan di pimpin sendiri oleh gurunya
serta diikuti oleh semua murid yang
berada di dalam kelas tersebut.
Santri juga diintruksikan sebelum
memulai pelajaran merapikan
bangku tempat duduknya terlebih
dahulu agar suasana pembelajaran
menjadi menyenangkan dan bersih.
Ketepatan guru dalam memulai
pelajaran sangat baik, sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan oleh
sekolah dan para santrinya juga tepat
masuk ke dalam kelas namun, ada
satu dua santri yang terlambat karena
ada alasan tertentu atas
keterlambatannya tersebut.
Ketepatan dalam memulai belajar
mengajar sudah baik dan tepat.
5 Ketepatan dalam setiap pergantian Mata pelajaran pertama di mulai
11
jam pelajaran pukul 14:00 sampai waktu asar,
Pada saat pergantian jam pelajaran
guru langsung mengintruksikan para
santri untuk segara ke masjid untuk
sholat berjamaah setelah itu masuk
kembali ke kelas untuk mata
pelajaran ke kedua di mulai setelah
sholat asar sampai pukul 16:45
selesai mata pelajaran kedua,.
Ketepatan dalam setiap pergantian
jam pelajaran sangat baik dan tepat
dilaksanakan oleh guru dan santri.
6 Budaya 3 S (senyum, salam, sapa) Di Sekolah MA Darunna’im
mengenai budaya 3S (senyum,
salam, sapa) sangatlah diterapkan di
sekolah tersebut baik dari para
santri-santri dan guru-guru di MA
Darunna’im. Para santri pada saat
bertemu dengan teman-temannya,
guru-guru, staf-staf sekolah selalu
senyum, mengucapkan salam,
bersalaman, menyapa satu dengan
yang lainnya. Untuk ruangan kelas
belum ada gambar 3 S akan tetapi,
ruangan staf guru sudah ada tulisan
budaya 3 S. Satpam di Darunna’im
tersebut juga sangat membudayakan
3 S (senyum, salam, sapa). Saat
bertemu kami, beliau mengantarkan
kami ke ruangan staf guru. Budaya 3
S tersebut sudah diterapkan sangat
12
baik di Darunna’im.
7 Budaya 5K (kebersihan, Di Pondok Pesantren Darunna’im
kedisiplinan, kesehatan, keindahan, aspek pertama yang kami amati
kesopanan tentang kebersihan di sekolah
tersebut. Setiap hari sebelum shalat
magrib para santri membersihkan
sampah yang ada di sekitar
lingkungan sekolah, Sebelum PHBI
(Perayaan Hari Besar Islam) Para
santri juga disuruh bergotong royong
untuk membersihkan lingkungan
sekolah. Serta, untuk kebersihan
kelas para santri di jadwalkan piket
setiap hari. Alat-alat penujang
kebersihan juga sudah tersedia
dengan sangat baik pada setiap kelas
seperti sapu, sekop sampah, tempat
sampah, dan alat pembersih lantai.
Aspek kedua yang kami amati ialah
mengenai kedisiplinan para santri,
guru-guru, staf sekolah, dan satpam
sekolah sudah diterapkan dengan
baik. Contohnya, pada saat memulai
pelajaran dan mengakhiri pelajaran,
sholat asar tepat waktu. Aspek ketiga
yang kami amati ialah mengenai
kesehatan, penunjang kesehatan
adanya alat P3K, adanya ruang uks
bagi yang sakit, Aspek keempat
yang kami amati ialah keindahan,
dari bangunan sekolah tersebut
13
sangat indah dan juga ada masjid
besar yang menjadi icon di sekolah
tersebut. Aspek yang terakhir yang
kami amati ialah kesopanan dari para
santri, guru-guru di sekolah serta
staf-staf sekolah, mereka sangat
sopan dan ramah terhadap kami dan
juga tamu-tamu yang datang.
Budaya 5K (kebersihan,
kedisiplinan, kesehatan, keindahan,
kesopanan sudah sangat baik
diterapkan di sekolah tersebut.
8 Kedisiplinan siswa dalam Kedisiplinan santri dalam
membuang sampah membuang sampah tercermin pada
saat sebelum santri memulai
pelajaran di dalam kelas, pada saat
itu ada beberapa sampah yang
berserakan di dalam kelas mereka
bersama-sama membuang sampah
tersebut ke dalam tempat sampah
yang telah disediakan di sekolah.
Karena mereka sadar akan
kebersihan, dan yang menjadi
pedoman mereka agar tetap menjaga
kebersihan adalah tercermin pada
guru-guru yang selalu mengingatkan
mereka bahwa “kebersihan adalah
sebagian dari pada iman” jadi
mereka senantiasa menjaga
kebersihan diri maupun lingkungan.
Kedisiplinan santri dalam
14
membuang sampah sudah diterapkan
dengan baik.
Kesimpulan :
15
lembaga ini menerapkan
seleksinya dengan sangat baik.
Syarat yang pertama harus
dipenuhi santri ialah ia harus
pandai menulis dan membaca al-
qur’an, santri harus tinggal di
asrama, selama santri masih
menuntut ilmu di Pondok
pesantren. Penerimaan santri
baru, ini dilakukan melalui
sistem manual setelah itu baru
data-data santri baru dimasukan
ke dalam komputer. Sosialisasi
untuk di masyarakat hanya lewat
perantara dari mulut ke mulut.
Penerimaan peserta didik baru
(PPDB) ini sudah dilakukan
sudah baik dengan seleksi dan tes
yang baik.
2 Pengelolaan sumber dan penggunaan keuangan Lembaga Pondok Pesantren
sekolah Darunna’im Pontianak sumber
dan penggunaan keuangan
sekolah di atur oleh lembaga
pondok pesantren. Dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah),
Dana BOS disini digunakan
untuk mengggaji guru honor
Masalah keuangan sepenuhnya
diatur dari lembaga, Pengelolaan
sumber dan penggunaan
keuangan sekolah sudah sangat
16
baik diterapkan.
3 Pengelolaan perpustakaan sekolah Pengelolaan perpustakaan belum
termenejemen, Untuk ruangan
perpustakaan, di Pondok
Pesantren Darunna’im tidak ada
pustakawan yang menjaga, buku
pengunjungnya juga belum
tersedia. Untuk ruangan
perpustakaan sudah bersih akan
tetapi buku-buku di perpustakaan
belum tersusun rapi karena tidak
adanya pustakawan yang bekerja
di ruangan itu. Tulisan tata tertib
juag belum disediakan dari pihak
lembaga. Pengelolaan data-data
perpustakaan di Pondok
Pesantren Darunna’im Pontianak
masih manual, untuk buku
pelajaran umum cukup memadai,
di perpustakaan ini banyak
memuat buku yang berbasis
Islam. Pengelolaan perpustakaan
sekolah sudah cukup baik.
4 Pengelolaan Laboratorium sekolah Ruangan laboratorium di Pondok
Pesantren Darunna;im Pontianak
masih belum tersedia, namun
alat-alat peraga atau simulasi
sudah tersedia yang disimpan di
ruangan guru seperti : Tengkorak
manusia dan banyak yang
lainnya. Pengelolaan
17
Laboratorium sekolah sudah
cukup baik diterapkan di sekolah
ini.
5 Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah Sarana dan prasarana di sekolah
MA’Darunna’im Pontianak.
Untuk sarana tempat ibadah di
Pondok Pesantren Darunna’im
Pontianak sudah tersedia masjid
yang sangat besar dan mewah,
dan sering juga dijadikan tempat
belajar oleh guru dan santri agar
pembelajaran tidak
membosankan. Lapangan
olahraga juga tersedia seperti :
Lapangan voly, lapangan bulu
tangkis, lapangan takraw,
drumband, alat-alat Marawis,
Ruang UKS, pengelolaan sarana
dan prasarana di Pondok
Pesantren Darunna’im Pontianak
sudah sangat baik sekali, mulai
dari perawatan hingga kebersihan
sarana dan prasana tersebut.
Contoh pada saat libur sekolah
dari pihak lembaga mengecat
lapangan olaharaga, beserta
dinding sekolah. Pengelolaan
sarana dan prasarana sekolah
sudah sangat baik dilaksanakan
di sekolah ini.
6 Akreditasi sekolah MA’Darunna’im Pontianak
18
mendapatkan Akreditasi B.
Tahun perolehan akreditasi
MA’Darunna’im ialah tahun
2011 untuk kepemimpinan diatur
langsung oleh lembaga Pondok
dalam hal akreditasi dan juga
dalam melengkapi berkas untuk
administrasi akreditasi sekolah.
Untuk rapat secara terjadwal
dalam mempersiapkan akreditasi
tidak ada akan tetapi, untuk rapat
dalam waktu tertentu untuk
membahasas akreditasi sekolah
ada. Tidak ada ruang khusus
untuk berkas adminitrasi
akreditasi sekolah. Pengelolaan
akreditasi sekolah sudah sangat
baik sekali dilaksanakan di
sekolah ini.
7 Pengelolaan pembelajaran dan kurikulum Nama guru yang membidangi
kurikulum di MA Darunna’im
ialah Bapak Lingga Memoranda,
S.Pd. dan guru pembantu di
bidang kurikulum ialah Bapak
Abdussalam, S.Pd.
kurikulum yang digunakan di
sekolah ini adalah masih
kurikulum berbasis KTSP
( Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ). Sekolah ini juga
menggunakan buku LKS KTSP
19
2006. Untuk MA Darunna’im
pergantian kurikulum diatur
langsung oleh lembaga pondok
jika, lembaga pondok
mengintruksikan untuk
mengganti kurikulum maka
kurikulum juga akan diganti
sesuai dengan kesepakatan dan
rapat bersama lembaga pondok
pesantren. Pengelolaan
pembelajaran dan kurikulum
sudah sangat baik dilaksanakan
di sekolah tersebut.
8 Standar sistem kepegawaian Pengelolaan sistem kepegawaian
di sekolah ini sudah
menggunakan komputerisasi.
Sebelum data kepegawaian di
masukan kedalam komputer data
tersebut disusun secara manual
terlebih dahulu. Papan struktur
organisasi sekolah dan papan
data kepegawaian sekolah sudah
ada. Namun, pada saat
pengecatan ruangan papan itu
lepaskan terlebih dahulu.
Pengelolaan sistem standar
kepegawaian dilakukan sudah
baik dan diterapkan dengan teliti.
20
Kesimpulan :
Manajemen Lembaga Pondok Pesantren Darunna’im ini dimulai dari
Penerimaan peserta didik baru (PPDB), Pengelolaan sumber dan penggunaan
keuangan sekolah, Pengelolaan perpustakaan sekolah sampai Standar sistem
kepegawaian semuanya itu diatur oleh lembaga. Seluruh aspek tentang
Manajemen sekolah di Pondok Pesantren Darunna’im Pontianak ( MA
Darunna’im ) diterapkan dengan sangat baik oleh sekolah.
21
B. Pembahasan
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Perlunya perlengkapan sarana dan prasarana yang masih kurang agar dapat
mendukung segala kegiatan disekolah.
2. Untuk mata pelajaran umum agar dapat perhatian dari sekolah.
23
Lampiran
24
Gambar 1.3 : foto bersama siswa di dalam masjid
25
Gambar 1.5 : Bangunan pondok Pesantren Darunna’im Pontianak.
26