Anda di halaman 1dari 5

FORM LAPORAN HASIL SGD PERTEMUAN 2

MODUL IT for Learning

LBM KE 3

KELOMPOK SGD 13

NAMA TUTOR: dr. Ulfah Dian Indrayani, M. SC

NAMA MAHASISWA:

KETUA DISKUSI : Thalita Naila Khusyi (30102200221)

SEKRETARIS : Fariha Firdi Gadis (30102200074)

ANGGOTA :

1. Ahmad Yazid Ghossani (30102200007)


2. Damar Adi Nugraha (30102200055)
3. Kamila Syifa Khoirun Nisa (30102200101)
4. Naufal Azhar Eksayudha (30102100147)
5. Nurifan Hariyanto (30102200165)
6. Rahmadina Putri Anizar (30102200178)
7. Raissha Anandita (30102200182)
8. Salsabila Julian Narita (30102200198)
9. Salva Levya Dewi (30102200202)

SKENARIO KASUS

1. Hal yang paling menarik dan menyenangkan selama beberapa minggu kuliah adalah dalam
proses belajar kita dibebaskan untuk mencari sumber belajar yang relevan kemudian
mendiskusikannya bersama teman-teman bahkan dengan dosen. Informasi yang kita bagikan ke
teman-teman selama proses diskusi terkadang membingungkan karena saya mencoba untuk
membahasakannya sesuai dengan pemahaman saya. Saya menyadari jika fakta-fakta yang saya
sampaikan kurang meyakinkan maka opini saya akan dapat dibantah oleh yang lain dengan
argumentasi yang lebih meyakinkan. Namun demikian, saya tetap percaya diri karena apa yang saya
sampaikan ada dasarnya tapi terkadang yang disampaikan oleh teman saya ada benarnya juga.
Dengan menerima pernyataan teman saya terhadap masalah yang sama berarti kita memiliki
beberapa cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Tanpa disadari kami menjadi terbiasa apabila
melihat kasus dalam scenario kita lakukan tahapan dalam berpikir kritis agar pemecahan masalah
dapat dilakukan secara benar.

2. Seorang mahasiswa menyampaikan pendapatnya: “Kita sering kali mendengar istilah


berfikir kritis tanpa mengetahui bagaimana harus berfikir kritis. Apakah mengkritik setiap perkataan
orang termasuk dengan berpikir kritis? Apakah dengan bertanya kita berarti sudah berpikir kritis?
pertanyaan seperti apa yang termasuk dalam pertanyaan yang kritis?”
Ternyata terdapat berbagai keterampilan dalam proses berpikir kritis yang dapat membantu
kita dalam memaknai sesuatu beserta argumentasinya. Dengan melatih keterampilan berfikir kritis,
akan memudahkan kita untuk selalu mendapatkan fakta yang akurat, mengevaluasi argument
beserta susunan silogismenya, sehingga kita dapat selalu berfikir secara benar dalam berbagai
situasi. Seseorang yang terbiasa berfikir secara kritis akan mampu mengungkapkan logika berfikirnya
secara runtut, mampu mengamati situasi dari berbagai sudut pandang sebelum mengambil
keputusan. Dengan mengetahui tahapan dalam berfikir kritis, kita tidak akan mudah dipengaruhi
opini tertentu untuk pengambilan keputusan yang keliru sehingga kita terlatih juga untuk melakukan
smart thinking.

Namun, kita tidak bisa semata-mata menganggap bahwa pemikiran kita selalu benar dan
orang lain selalu salah dalam berfikir secara kritis karena bisa saja produk berfikir kita dapat terjadi
logical fallacies.

STEP 1

1. Silogisme (damar)
 Penarikan kesimpulan secara deduktif (adin)
 yang berarti dari umum ke khusus (yazid)
2. Smart thinking(damar)
 Cara berpikir cerdas untuk menghindari kesalahan dan menghemat waktu (nurifan)
 Pemikiran cerdas untuk memilih suatu jalan tanpa melibatkan rasa emosional (salva)
3. Logical fallacies (damar)
 Pemikiran argument yang salah karena kesalahan dalam penalaran (salsa)
4. Argumentasi (Nissa)
 Alasan yang digunakan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat (adin)
5. Logika berpikir (yazid)
 Jenis berpikir yang berdar fakta yang relevan (damar)
6. Relevan (salsa)
 Kejadian yang sesuai fakta (damar)
 Keterkaitan antara satu dengan yang lain (Naufal)

STEP 2

1. Pengertian berpikir kritis menurut para ahli beserta contohnya


2. Bagaimana cara menumbuhkan rasa untuk berpikir kritis (damar)
3. Apa saja karakteristik orang yang berpikir kritis (fariha)
4. Apa yang menghambat dalam berpikir kritis(adin)
5. Apa manfaat dari berpikir kritis(yazid)
6. Apa akibat jika kita tidak berpikir kritis (yazid)
7. Apakah berpikir kritis penting, dan berikan alasannya (salva)
8. Kemampuan apa yang dapat kita temui dalam berpikir kritis (yazid)
9. Bagaimana tahapan dalam berpikir kritis(damar)
10. Apa peran berpikir kritis dalam dunia medis (nurifan)
11. Mengapa dan kapan kita harus berpikir kritis
12. Mengapa seseorang yang terbiasa berpikir kritis dapat berpikir secara runtut(damar)
13. Apa yang dimaksud dengan smart thinking (nissa)
14. Bagaimana cara menerapkan smart thinking dalam kehidupan(raissha)
15. Perbedaan smart thinking dengan critical thingking (nissa)
16. Apa penyebab dari logical fallacies (salsa)
17. Bagaimana cara menghindari logical fallecies (adin)
18. Cara membedakan sumber berdasarkan fakta argument dan opini (Naufal)
19. Bagaimana cara Menyusun argument dengan baik (Naufal)
20. Apa fungsi dari silogisme (damar)
21. Bagaimana cara Menyusun silogisme(yazid)

STEP 3

1. Pengertian berpikir kritis menurut para ahli beserta contohnya


2. Bagaimana cara menumbuhkan rasa untuk berpikir kritis (damar)
 Membiasakan diri Ketika menghadapi suatu pertanyaan kita olah dengan cara berpikir
kritis (nurifan)
 Aktif bertanya, memperbanyak keterampilan membaca, terbiasa membuat kesimpulan
(damar)
 Meninggalkan pola pola berpikir konvensional dan mengantikannya dengan pbl atau scl
(Naufal)
 Berpikir secara seimbang, berpikir secara efesien dan efektif, mengenali diri sendiri dan
orang lain (yazid)
3. Apa saja karakteristik orang yang berpikir kritis (fariha)
 Memiliki pemikiran yang menggunakan penalaran (salva)
 Berpikiran secara sistematis(nissa)
 Melakukan observasi terhadap masalah(damar)
 Mempertimbangkan situasi secara menyeluruh dan memahami dasarnya (Naufal)
 Mempertimbanhkan sumber ketepatan setelitinya (Naufal)
 Memiliki pemikiran yang terbuka (fariha)
4. Apa yang menghambat dalam berpikir kritis(adin)
 Tidak terbiasa, tidak pandai mengolah data atau fakta, berpikiran sempit, tidak dapat
menerima suatu perubahan (nurifan)
 Tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat(salsa)
 Tidk memilki kemampuan problem solving yang baik(salsa)
 Malas melakukan observasi(damar)
 Egosentrisme(nissa)
5. Apa manfaat dari berpikir kritis(yazid)
 Dapat berpikir secara benar dan baik serta dapat dipertanggung jawabkan, dapat
menjawab pertanyaan dengan baik dan menyelesaikan masalah serta membuat
keputusan secara rasional (adin)
 Memudahkan kita mendapatkan fakta yang akurat, (nurifan)
 Pribadi yang kreatif, tidak termakan hoax, inovatif dan kreatif (salsa)
 Melihat masalah dari berbagai pandangan, menemukan gagasan baru dari persoalan
satu ke persoalan lain (salva)
 Hasil laporan yang runtut(damar)
6. Apa akibat jika kita tidak berpikir kritis (yazid)
 Tidak daapt mengolah informasi dengan baik (raissha)
 Kesulitan memecahkan permasalahan, pernyataan kurang berbobot (salva)
 Mudah terpengaruh opini orang saat membuat keputusan (Adin)
 Tidak dapat berpikir secara benar dalam berbagai situasi(nurifan)
7. Apakah berpikir kritis penting, dan berikan alasannya (salva)
 Berpikir kritis penting karena dapat berkembang(nissa)
 Informasi yang didapat bisa disusun secara runtut(damar)
 Menemukan skill untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam berpikir kritis
8. Kemampuan atau hasil apa yang dapat kita temui dalam berpikir kritis (yazid)
 Pikiran yang tajam, Pengendalian emosi, terhindar dari keraguan (Naufal)
 Berkomunikasi yang baik, problem solving yang baik (salsa)
9. Bagaimana tahapan dalam berpikir kritis(damar)
 Mengidentifikasi masalah(damar)
 Mengumpulkan pendapat(damar)
 Melakukan obeservasi(damar)
 Soulusi apa yang akan dilakukan, mencari alternatif lain (salsa)
 Menuliskan hal penting(damar)
 Merumuskan kesimpulan (damar)
10. Mengapa dan kapan kita harus berpikir kritis
11. Apa peran berpikir kritis dalam dunia medis (nurifan)
 Memecahkan persoalan dengan cepat dan tepat, dengan baik dan akurat serta
sistematis
 Mendapat hasil yang akurat dan tepat dalam penelitian (yazid)
12. Mengapa seseorang yang terbiasa berpikir kritis dapat berpikir secara runtut(damar)
 Berpikir kritis sendiri mempunyai tahapan tahapan sehingga kita juga akan terbiasa
dalam berpikir dengan runtut (damar)
 Mengevaluasi diri (nissa)
13. Apa yang dimaksud dengan smart thinking (nissa)
 Berpikir untuk menemukan solusi dari permasalahan contohnya dengan Menyusun
prioritas(raissha)
14. Perbedaan smart thinking dengan critical thingking (nissa)
 Segi waktu, smart thinking cepat sedangkan critical thinking lebih lama(naufal)
 Pola berpikir, Smart thinking lebih sederhana sedangkan critical thinking lebih
kompleks(Naufal)
 Critical thinking mencari tahu lebih dalam, smart thinking tidak mencari tahu lebih
dalam (nissa)
 Menyelesai kan masalah berdasar fakta, menyelesaikan berdasar logika (salsa)

Critical thinking Smart thinking


Waktu lama Cepat
Pola berpikir kompleks sederhana
Tipe Mencari tahu lebih dalam Tidak mencari tahu lebih
dalam
sumber Berdasar fakta Berdasar logika

15. Bagaimana cara menerapkan smart thinking dalam kehidupan(raissha)


16. Apa penyebab dari logical fallacies (salsa)
17. Bagaimana cara menghindari logical fallecies (adin)
18. Cara membedakan sumber berdasarkan fakta argument dan opini (Naufal)
19. Bagaimana cara Menyusun argument dengan baik (Naufal)
20. Apa fungsi dari silogisme (damar)
21. Bagaimana cara Menyusun silogisme(yazid)

STEP 4

Concept mapping

STEP 5

Daftar LI

1. Pengertian berpikir kritis menurut para ahli beserta contohnya


2. Bagaimana cara menumbuhkan rasa untuk berpikir kritis (damar)
3. Apa saja karakteristik orang yang berpikir kritis (fariha)
4. Apa yang menghambat dalam berpikir kritis(adin)
5. Apa manfaat dari berpikir kritis(yazid)
6. Apa akibat jika kita tidak berpikir kritis (yazid)
7. Apakah berpikir kritis penting, dan berikan alasannya (salva)
8. Kemampuan apa yang dapat kita temui dalam berpikir kritis (yazid)
9. Bagaimana tahapan dalam berpikir kritis(damar)
10. Apa peran berpikir kritis dalam dunia medis (nurifan)
11. Mengapa dan kapan kita harus berpikir kritis
12. Mengapa seseorang yang terbiasa berpikir kritis dapat berpikir secara runtut(damar)
13. Apa yang dimaksud dengan smart thinking (nissa)
14. Bagaimana cara menerapkan smart thinking dalam kehidupan(raissha)
15. Perbedaan smart thinking dengan critical thingking (nissa)
16. Apa penyebab dari logical fallacies (salsa)
17. Bagaimana cara menghindari logical fallecies (adin)
18. Cara membedakan sumber berdasarkan fakta argument dan opini (Naufal)
19. Bagaimana cara Menyusun argument dengan baik (Naufal)
20. Apa fungsi dari silogisme (damar)
21. Bagaimana cara Menyusun silogisme(yazid)

STEP 6

Belajar Mandiri

STEP 7

 Tuliskan jawaban LI berupa paraphrase dari sumber belajar yang dirujuk.


 Hindari copy paste.
 Cantumkan sitasi untuk setiap jawaban LI.
 Cantumkan daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai