decision making”
SILVERIUS “SONNY” Y. SOEHARSO
SC GNIK // Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Pancasila, Jakarta
18 Mei 2022
Outline
•Apakah berpikir kritis itu ?
•Contoh Berpikir Kritis
•Mengapa Perlu Berpikir Kritis ?
•Bagaimana Belajar Berpikir Kritis
•Apakah Logical fallacy itu ?
•Manfaat Berpikir Kritis
•Diskusi dan Tanya Jawab
•Tugas Kelompok
Benarkah makan permen karet membuat usus
anda lengket ?
What is Critical thinking ?
Pengertian: Berpikir Kritis adalah….
Kritis 6.
7.
Pertanyaan
Asumsi
8. Implikasi
9. Kesimpulan
(Richard Paul dan Linda Elder, 2013)
Berpikir Kritis
Pentingnya Berpikir Kritis …..
Perasaan Merasa
Pikiran Berpikir
Secara psikologis: “fast &
slow thinking”
• Secara alami, manusia cenderung berpikir
melibatkan perasaan dan keinginan:
Pikiran Tingkat I (cepat, irrasional)
• Dengan menimbang-nimbang (pikir-pikir)
secara cermat & hati-hati diperoleh
pikiran tingkat II yang bersih dari
perasaan dan keinginan (rasional).
Red Thinking:
Higher order executive
functioning.
Thinking that analyzes,
assesses and improves green
Thinking.
Green Thinking:
Instinctive, automatic,
spontaneous thinking.
Unconsciously guided
Green Thinking
Unconscious Mixture Of High Quality
And Low Quality Thinking
Spontaneous Subconscious Uncontrolled
Impulsive Self protecting Unanalyzed
Reflexive Self validating
argumen 6.Bgm itu dapat diterapkan dalam kasus ini ? (jelaskan sebuah kasus, yang
mungkin menjadi contoh yang menyanggah argumen)
7.Apa perbedaan pendapat Anda dengan pendapat lain yang membahas kasus
serupa ?
8.Apa faktanya ?
9.Apakah Anda mengatakan bahwa…..?
10.Bisakah Anda menjelaskan lebih jauh tentang hal itu ?
• Nilai kredibilitas sebuah sumber
• Kriteria utama (tetapi bukan kondisi
niscaya):
1. Keahlian
2. Kecilnya kemungkinan ada konflik
Mengetahui atau kepentingan
Menganalisis 3. Persetujuan diantara sumber
Sumber Informasi 4. Reputasi atau risiko atas reputasi
5. Menggunakan prosedur mapan
6. Kemampuan memberikan alasan
masuk akal (logis)
7. Didukung oleh sejumlah data objektif
(speak by data)
Langkah- • Cek apakah dasar untuk membuat keputusan yang kuat dan
Langkah
memadai.
• Observasi langsung merupakan bukti yang kuat dengan syarat:
Berpikir 1.
2.
Penyimpulan subyektif minimal
Interval waktu pendek antara observasi dan laporan
dasar untuk
5. Akses yang baik ke bukti fisikal actual
6. Penggunaan teknologi yang kompeten dan sesuai
kegunaanya
keputusan 7. Ada jaminan dari observer bahwa observasi itu
memadai
• Kesenjangan antara keinginan / harapan
dengan kenyataan.
• Dengan kata lain: Kesenjangan antara kondisi
Masalah yang ideal dengan kondisi faktual.
adalah: • Identifikasi masalah memerlukan berpikir kritis:
tidak begitu saja menerima atau menolak apa
yang ada, termasuk informasi atau data yang
diperoleh dari media sosial.
1. Mempertanyakan secara cermat kemampuan
akal budi (pikiran) sendiri dan orang yang
menyampaikan informasi;
2. Mempertanyakan secara cermat kondisi dan
dinamika masyarakat serta obyek lain
Apa saja 3.
disekitarnya; dan
Mempertanyakan secara cermat kondisi psikis
yang perlu diri sendiri dan orang yang menyampaikan
informasi.
dikritik ? Dengan kata lain: a) Kritis terhadap pikiran (akal
budi) sendiri; b) Kritis terhadap masyarakat atau
penyelenggara negara dan hal-hal di sekitar kita;
c) Kritis terhadap kondisi psikis sendiri (sehat,
moody atau sedang emosi).
Cara meningkatkan Berpikir Kritis
• Membiasakan diri berpikir kritis dan logis.
Kritis
terjadinya sesuatu, bertanya mengapa
sesuatu terjadi; memahami alur dari proses
berpikir mulai dari input, process, output,
outcome hingga impact.
Keutamaan Berpikir Kritis
1.Kerendahan Hati
2.Keberanian Intektual
3.Integritas Intelektual
4.Empati Intelektual
5.Keyakinan akan Rasionalitas
Hambatan Berpikir Kritis
• Berpikir Egosentris Berlebihan (selfishness
thinking & self-serving)
• Berpikir Relativis
• Wishful Thinking
• Berpikir Kolektivistis
• Berpikir dengan Asumsi yang Tak Teruji
• Berpikir Teknofil
Logical Fallacy (Sesat Pikir) dalam
Kehidupan Sehari-hari
• Logical fallacy adalah kesalahan dalam menyusun logika yang tepat dalam
sebuah argumen. Dalam hal ini, argumen tersebut tidak mempunyai keterkaitan
antara kesimpulan serta premis. Kalaupun premis yang disampaikan tepat, tetapi
kesimpulannya salah, dapat dianggap sebagai sesat pikir. Dalam bahasa lebih
sederhana, argumentasi yang mereka sampaikan tidak nyambung.
1. Strawman
2. Circular argument
3. Ad hominem
4. False dilemma
5. Appeal to popularity
6. Gambler’s fallacy
7. Slippery slope
a. Strawman
• Pernyataan itu sekilas memang terlihat logis. Namun, fakta bahwa ada
banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur tidak secara
langsung membuat kuliah yang mereka jalani sia-sia. Apalagi, proses
kuliah tidak hanya bertujuan untuk mencari pekerjaan semata.
c. Adhominem
• Berikan contohmu !
Latihan
• Perkuliahan “offline” di masa PPKM, Setuju atau Tidak ?
Person / Group A states his/her understanding of what has been said, then elaborates.
TUGAS KELOMPOK