Anda di halaman 1dari 5

Kata sulit :

- inflamasi. Natasya dijawab larisa

Inflamasi merupakan reaksi kompleks pada jaringan ikat yang memiliki vaskularisasi akibat stimulus
(rangsang) eksogen dan endogen. Dalam arti yang paling sederhana, Inflamasi adalah suatu repons
protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan
nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal.

Inflamasi adalah respons protektif lokalisata yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan,
yang berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung (sekuester) baik agen yang meninmbulkan
cedera maupun jaringan yang cedera tersebut. Pada bentuk akutnya ditandani dengan tanda klasik :
nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor), bengkak (tumor) dan hilangnya fungsi (fungio lesa).
Secara Histologis, menyangkut rangkaian kejadian yang rumit, termasuk dilatasi arteriol, kapiler dan
venula, disertai penignkatan permeabilitas dan aliran darah, eksudasi cairan, termasuk protein plasma
dan migrasi leukosit menuju fokus peradangan.

Pertanyaan

1. Jelaskan klasifikasi osteoarthritis ▶️natasya


Osteoartritis diklasifikasikan oleh Altman et al menjadi 2 golongan, yaitu OA primer dan OA
sekunder.
a. Osteoartritis primer
Osteoartritis primer atau OA idiopatik belum diketahui penyebabnya dan tidak
berhubungan dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi.
Pada orangtua, volume air dari tulang muda meningkat dan susunan protein tulang
mengalami degenerasi. Akhirnya, kartilago mulai degenerasi dengan mengelupas atau
membentuk tulang muda yang kecil. Pada kasus-kasus lanjut, ada kehilangan total dari
bantal kartilago antara tulang-tulang dan sendi-sendi. Penggunaan berulang dari sendi-
sendi yang terpakai dari tahun ke tahun dapat membuat bantalan tulang mengalami
iritasi dan meradang, menyebabkan nyeri dan pembengkakan sendi. Kehilangan
bantalan tulang ini menyebabkan gesekan antar tulang, menjurus pada nyeri dan
keterbatasan mobilitas sendi.
Osteoartritis primer ini dapat meliputi sendi-sendi perifer (baik satu maupun banyak
sendi), sendi interphalang, sendi besar (panggul, lutut), sendi-sendi kecil
(carpometacarpal, metacarpophalangeal), sendi apophyseal dan atau intervertebral
pada tulang belakang.
b. Osteoartritis sekunder
Osteoartritis sekunder adalah OA yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya,
seperti pada post-traumatik, kelainan kongenital dan pertumbuhan (baik lokal maupun
generalisata), kelainan tulang dan sendi, penyakit akibat deposit kalsium, kelainan
endokrin, metabolik, inflamasi, imobilitas yang terlalu lama, serta faktor risiko lainnya
seperti obesitas, operasi yang berulangkali pada struktur-struktur sendi, dan sebagainya.
Osteoartritis diklasifikasikan menjadi 2 golongan,

 OA primer

Osteoartritis primer atau OA idiopatik belum diketahui penyebabnya dan tidak berhubungan
dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. Osteoartritis primer
banyak dihubungkan pada penuaan. Osteoartritis primer ini dapat meliputi sendi-sendi perifer
(baik satu maupun banyak sendi), sendi interphalang, sendi besar (panggul, lutut), sendi-sendi
kecil (carpometacarpal, metacarpophalangeal), sendi apophyseal dan atau intervertebral pada
tulang belakang, maupun variasi lainnya seperti OA inflamatorik erosif, OA generalisata,
chondromalacia patella, atau Diffuse Idiopathic Skeletal Hyperostosis (DISH)

 OA sekunder

Osteoartritis sekunder adalah OA yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya, seperti
pada post-traumatik, kelainan kongenital dan pertumbuhan (baik lokal maupun generalisata),
kelainan tulang dan sendi, penyakit akibat deposit kalsium, kelainan endokrin, metabolik,
inflamasi, imobilitas yang terlalu lama, serta faktor risiko lainnya seperti obesitas, operasi yang
berulangkali pada struktur-struktur sendi, dan sebagainya.

2. Bagaimana interaksi antara tulang dan sistem imun (osteoimunologi) naila ▶️dina

3. Apa gejala dari penyakit osteoarthritis (larisa) ▶️naila

Pada tahap awal, penderita osteoarthritis akan merasakan rasa sakit atau nyeri sendi dan kaku
pada sendi. Gejala yang ditimbulkan akan berkembang secara perlahan dan menjadi semakin
parah seiring waktu. Hal ini akan membuat penderita kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.

Selain rasa sakit dan kaku, beberapa gejala lain yang bisa terjadi adalah:

Prepitus (kekakuan)

 Pembengkakan pada sendi


 Munculnya suara gesekan pada sendi ketika digerakkan
 Melemahnya otot dan berkurangnya massa otot
 Munculnya taji atau tulang tambahan
 Munculnya benjolan pada sendi yang ada di jari tangan
 Membengkoknya jari tangan

a. Nyeri sendi
Nyeri sendi merupakan hal yang paling sering dikeluhkan. Nyeri sendi pada OA merupakan nyeri
dalam yang terlokalisir, nyeri akan bertambah jika ada pergerakan dari sendi yang terserang dan
sedikit berkurang dengan istirahat. Nyeri juga dapat menjalar (radikulopati) misalnya pada
osteoarthritis servikal dan lumbal. Claudicatio intermitten merupakan nyeri menjalar ke arah
betis pada osteoartritis lumbal yang telah mengalami stenosis spinal. Predileksi OA pada sendi-
sendi; Carpometacarpal I (CMC I), Metatarsophalangeal I (MTP I), sendi apofiseal tulang
belakang, lutu, dan paha).
b. Kaku pada pagi hari (morning stiffness)
Kekakuan pada sendi yang terserang terjadi setelah imobilisasi misalnya karena duduk di kursi
atau mengendarai mobil dalam waktu yang sukup lama, bahkan sering disebutkan kaku muncul
pada pagi hari setelah bangun tidur (morning stiffness).
c. Hambatan pergerakan sendi
Hambatan pergerakan sendi ini bersifat progresif lambat, bertambah berat secara perlahan
sejalan dengan bertambahnya nyeri pada sendi
d. Krepitasi
Rasa gemeretak (seringkali sampai terdengar) yang terjadi pada sendi yang sakit.
e. Perubahan bentuk sendi
Sendi yang mengalami osteoarthritis biasanya mengalami perubahan berupa perubahan bentuk
dan penyempitan pada celah sendi. Perubahan ini dapat timbul karena kontraktur sendi yang
lama, perubahan permukaan 10 sendi, berbagai kecacatan dan gaya berjalan dan perubahan
pada tulang dan permukaan sendi. Seringkali pada lutut atau tangan mengalami perubahan
bentuk membesar secara perlahan-lahan.
f. Perubahan gaya berjalan
Hal yang paling meresahkan pasien adalah perubahan gaya berjalan, hampir semua pasien
osteoarthritis pada pergelangan kaki, lutut dan panggul mengalami perubahan gaya berjalan
(pincang). Keadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri.

4. bagimana mekanisme terjadinya osteoarthritis TMJ? natasya ▶️karun


Gangguan fungsi sendi rahang biasanya disebabkan karena adanya perubahan pada posisi dan
atau struktur jaringan di dalam sendi. Pelbagai faktor mekanik dapat menyebabkan terjadinya
perubahan dalam struktur sendi rahang meskipun sendi rahang mempunyai kemampuan
adaptasi. Misalnya pembebanan yang berlebihan atau tidak seimbang pada sendi akan
menyebabkan pembebanan yang berlebihan pada jaringan sendi, akibatnya timbul osteoartrosis
atau osteoartritis sendi rahang (TMJ-OA) yaitu penyakit degeneratif sendi yang paling sering
menyerang sendi. Faktor mekanik sebagai penyebab osteoartrosis sendi rahang antara lain
trauma, parafungsi, oklusi tidak stabil, beban fungsional berlebihan dan peningkatan friksi sendi.
Faktor-faktor ini dapat terjadi sendiri-sendiri atau saling berhubungan.
Seperti disebutkan sebelumnya, TMJ-OA tidak disebabkan oleh radang jadi berbeda dengan
rheumatoid arthritis. Proses patologiknya ditandai dengan terjadinya abrasi dan makin
memburuknya kartilago sendi disertai dengan penebalan setempat dan remodeling pada tulang
sendi.

Osteoartritis terjadi akibat kondrosit (sel pembentuk proteoglikan dan kolagen pada rawan
sendi) gagal dalam memelihara keseimbangan antara degradasi dan sintesis matriks
ekstraseluler, sehingga terjadi perubahan diameter dan orientasi serat kolagen yang mengubah
biomekanik dari tulang rawan, yang menjadikan tulang rawan sendi kehilangan sifat
kompresibilitasnya yang unik. Selain kondrosit, sinoviosit juga berperan pada patogenesis OA,
terutama setelah terjadi sinovitis, yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak nyaman.
Sinoviosit yang mengalami peradangan akan menghasilkan Matrix Metalloproteinases (MMPs)
dan berbagai sitokin yang akan dilepaskan ke dalam rongga sendi dan merusak matriks rawan
sendi serta mengaktifkan kondrosit. Pada akhirnya tulang subkondral juga akan ikut berperan,
dimana osteoblas akan terangsang dan menghasilkan enzim proteolitik.

Remodeling artikular adalah proses biologis penting yang merespon beban fungsional normal
dan memastikan homeostasis sendi.189). Namun, beban mekanis yang berlebihan atau tidak
seimbang di TMJ dapat menyebabkan remodeling artikular disfungsional, yang menyebabkan
perubahan degeneratif. Dua jenis pembebanan mekanis terjadi di TMJ: Pembebanan statis, yang
terjadi selama mengatupkan gigi, menguatkan rahang, dan menelan; dan pembebanan dinamis,
yang terjadi selama penggilingan gigi, dorongan rahang, berbicara, dan mengunyah.

5. Apa yang dimaksud Osteoarthritis ? fania ▶️larisa


Osteoarthritis menurut American College of Rheumatology merupakan sekelompok kondisi
heterogen yang mengarah kepada tanda dan gejala sendi. Osteoarthritis merupakan penyakit
degenerative dan progresif yang mengenai dua per tiga orang yang berumur lebih dari 65 tahun,
dengan prevalensi 60,5% pada pria dan 70,5% pada wanita. Seiring bertambahnya jumlah
kelahiran yang mencapai usia per-tengahan dan obesitas serta peningkatannya dalam populasi
masyarakat osteoarthritis akan berdampak lebih buruk di kemudian hari.

TMJOA, itu diklasifikasikan sebagai "kondisi rematik inflamasi rendah" sebagai lawan dari
rheumatoid arthritis (RA), yang dianggap sebagai "kondisi inflamasi tinggi" (204). Studi terbaru
menunjukkan bahwa OA adalah penyakit inflamasi, setidaknya pada pasien tertentu, dan
peradangan sinovial disertai dengan infiltrasi sel imun, mirip dengan RA (205-207 ). Dari sel-sel
imun ini, makrofag dan limfosit T adalah jenis sel yang paling melimpah yang menyusup ke
sinovia selama TMJ-OA, masing-masing mewakili sekitar 65% dan 22% dari total sel imun.208).
Selanjutnya, beberapa sitokin dan mediator inflamasi meningkat dalam cairan sinovial pasien
yang terkena TMJ-OA, seperti IL-1β, IL-6, IL-17, IFN-γ, TNF-α, prostaglandin E2 (PGE2), dan
chemerin. , menunjukkan peran respon imun-inflamasi selama patogenesis TMJ-OA ( 209-213).
Selain faktor metabolik atau mekanik, peradangan kronis menginduksi kerusakan awal tulang
rawan dan akibatnya memulai perubahan biomekanik pada jaringan keras dan lunak sendi.214).
Dengan demikian, inflamasi tingkat rendah yang ada pada OA merupakan hasil interaksi antara
respon imun dan faktor lokal, seperti kerusakan jaringan dan disfungsi metabolik.2

6. Sebutkan dan jelaskan penyebab yang memicu ketidak seimbangan metabolisme sel
kartilago(naomi)➡️
Osteoartritis merupakan gangguan keseimbangan metabolisme kartilago dengan kerusakan
struktur yang penyebabnya belum jelas diketahui. Kerusakan tersebut diawali oleh kegagalan
mekanisme perlindungan sendi yang diikuti oleh beberapa mekanisme lain sehingga
menimbulkan cedera. Mekanisme pertahanan sendi diperankan oleh pelindung sendi, yaitu
kapsula dan ligamen sendi, otot-otot, saraf sensori aferen dan tulang di dasarnya . Kapsula dan
ligamen sendi memberikan batasan pada rentang gerak (range of motion) sendi. Untuk
mengurangi gesekan antar kartilago pada permukaan sendi diperlukan adanya cairan sendi
(sinovial). Cairan sendi berupa protein lubricin yang berfungsi sebagai pelumas. Protein ini akan
berhenti disekresikan apabila terjadi cedera dan peradangan pada sendi. Perubahan pada sendi
sebelum timbulnya OA dapat terlihat pada kartilago.
7. Bagaimana mekanisme resorpsi tulang dan komponen apa saja yg berperan di dalamnya? (Dina)
▶️
Resopsi tulang diikuti dengan aktivasi dari sel yang meresorpsi tulang disebut osteoclast.
Osteoklas adalah sel tulang yang berpengaruh terhadap proses degeneratif. Osteoklas dan
osteoblas mengatur keseimbangan yang dinamis pada proses remodeling tulang (Orban’s,
1991). Ketidakseimbangan remodeling tulang diakibatkan sel osteoklas jumlahnya lebih banyak
dari sel osteoblas sehingga terjadi proses resorpsi tulang. Resorpsi tulang dipengaruhi oleh
osteoclast activating factor yang termasuk prostaglandin, bakteri endotoksin, serta produk
komplemen aktivator terdiri atas sitokin, IL-1 , IL-1 , TNF- , TNF- , IL-6, dan IL-11 (Ingle and
Bakland, 2008). Pada proses pembentukan sel osteoklas (osteoklastogenesis) terjadi reaksi
ikatan osteoclas differentiation faktor dengan reseptornya. Peningkatan proses
osteoklastogenesis ini mengakibatkan peningkatan resorpsi tulang (Takayanagi, 2007).

8. Apa saja tes yang bisa di lakukan untuk diagnosis osteoartritis?(rateh)➡️naomi

9. Kelainan apa saja yg dapat menimbulkan keluhan nyeri pada sendi rahang? (Good)▶️rateh
Nyeri pada sendi disebut dengan Arthalgia. Tanda dari kelainan ini adalah sakit pada satu atau
kedua sisi sendi pada saat terjadi pergerakan mandibula. Arthralgia berasal dari nosiseptor yang
terletak pada jaringan lunak yang mengelilingi sendi. Jaringan yang mengandung nosiseptor
adalah ligamen diskus dan ligamen kapsularis. Jaringan tersebut sulit untuk dibedakan, sehingga
setiap nosiseptor yang terstimulasi akan memancarkan sinyal yang diterima sebagai nyeri pada
sendi. Artharlgia dirasakan sebagai rasa sakit yang tajam, tiba-tiba, dan terus-menerus yang
berhubungan dengan pergerakan sendi. Ketika sendi diistirahatkan, rasa sakit tersebut akan
mereda dengan cepat. Jika struktur sendi mengalami kerusakan, inflamasi yang terjadi dapat
menghasilkan rasa sakit yang terus-menerus yang dihasilkan oleh pergerakan sendi.

Anda mungkin juga menyukai